Too Poor To Have Money Left - Bab 240 Salam Perpisahan Sebelum Berpisah

Saat ini, Julien Lu merasa terkejut.

Bahkan, dia sempat menyembunyikan tas ranselnya selama ini.

Namun, dia harus mengambil dua tas ransel ini.

Terus ditinggalkan di sini, hanya akan menjadi masalah nantinya.

Pada akhirnya, Julien Lu memperbaiki ekspresi wajahnya, membuka pintu dan keluar.

Saat ini Juni Fang telah mendekat.

Ketika dia melihat Julien Lu, dia bertanya dengan dingin, "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Nada ini, terdengar jelas kalau dia tidak puas, dan matanya menatap tas ransel yang disembunyinkan Julien Lu.

"Ini adalah barang kami, aku sekalian mengambilnya, kamar kalian sangat kecil, orangnya banyak, aku khawatir akan membuat kalian tidak nyaman."

Julien Lu tersenyum.

“Oh begitu?” Juni Fang menatap Julien Lu dengan curiga.

Julien Lu mengangguk.

“Ayo pergi.” Juni Fang melambaikan tangannya dengan tidak sabaran.

Setelah menjawab Ya, Julien Lu berjalan keluar.

Beban di dalam hatinya telah hilang.

Kelima orang yang dipimpin oleh Marfolo Fang, meskipun Juni Fang memiliki pikiran yang paling sederhana, tapi juga yang paling tidak masuk akal.

Jika dia meminta untuk membuka ransel dan melihatnya, itu akan sulit diatasi.

Tampaknya Juni Fang tidak terlalu curiga.

Tetapi baru beberapa langkah melangkah, Juni Fang kembali berkata, "Tunggu."

Julien Lu tiba-tiba berhenti.

“Kemarilah, aku ingin bertanya lagi padamu.” Kata Juni Fang.

"Ini ... cuacanya dingin, bagaimana kalau kita berbicara sambil berjalan?”

Julien Lu tersenyum, menunjuk ke atas langit, dan kemudian menunjuk ke Yurt Soren.

Cuaca sangat dingin, dan lagi salju turun dengan sangat lebat, mengobrol di luar, memang sangat dingin.

Namun yang dikhawatirkan Julien Lu adalah apakah Marfolo Fang atau Marvel Fang akan tiba-tiba keluar.

Jika mereka melihat dua tas ransel ini, mungkin akan menimbulkan kecurigaan.

Juni Fang Qilin tidak melakukan apa yang dia pikirkan, jadi dia berjalan ke Yurt bersama Julien Lu.

"Aku tanya padamu, apa hubunganmu dengan Devi Yangjin?”

Satu pertanyaan yang sangat mudah.

Julien Lu Yu dari awal telah mengetahui karakter Juni Fang.

Dia tidak keberatan, hanya tersenyum, "Kami hanya teman biasa."

"Teman biasa?"

Saat ini, keduanya sudah masuk ke dalam Yurt.

"Karena kalian hanya teman biasa, kenapa kalian tinggal bersama?”

Juni Fang jelas merasa lega.

Awalnya, dia mengira Julien Lu dan Devi Yangjin adalah pasangan, kemudian setelah diperhatikan lagi, sepertinya bukan.

Makanya baru ada pertanyaan.

Tapi membuat Julien Lu geli, "Tapi di sini, tidak terlalu dipedulikan, seharusnya kamu juga tahu, kami tidak tabu hal dengan yang seperti ini.”

Setelah mendengarkan, ekspresi Juni Fang kembali lebih rileks.

Julien Lu Yu melempar dua ransel ke atas tempat tidur dengan asal, berbalik dan berjalan keluar.

Dia dapat melihat kegembiraan Juni Fang di wajahnya.

Mereka kembali ke tempat Darry sana, ketika Julien Lu membuka pintu, Juni Fang masuk terlebih dahulu dan kemudian berjalan ke arah Devi Yangjin.

Dia mengambil tempat Julien Lu.

Julien Lu Yu sedikitpun tidak keberatan.

"Kemari Julien Lu!”

Mungkin orang yang paling bahagia adalah Keana, dia dengan ramah meminta Julien Lu duduk disampingnya.

Kegiatan makan ini berlangsung sampai sore hari.

Sebenarnya sebagian besar waktu digunakan untuk mengobrol.

Dalam cuaca seperti ini, sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan.

Darry mengatakan apa yang telah dilihat dan didengarnya, Marfolo Fang disamping mengambil kesempatan bertanya tentang Gunung Snowie.

Saat bertukar pendapat, Julien Lu bukannya tidak mendapatka hasil apapun.

Tiga hari berikutnya, selain makan dan minum, tidak ada kegiatan lainnya.

Yang paling senang mungkin adalah Juni Fang.

Sejak mengetahui bahwa Devi Yangjin tidak ada yang memiliki, Juni Fang tidak pernah melewatkan satu kesempatanpun untuk berusaha.

Saat Julien Lu bertanya-tanya sampai kapan salju turun dalam hatinya, Devi Yangjin malah mengatakan satu kalimat.

"Salju akan segera berhenti."

"Mengapa?"

"Entahlah, tapi besok pagi, salju ini akan berhenti. Kamu harus bersiap-siap."

Julien Lu merasa takjub akan hal ini.

Kembali ke Yurt, Julien Lu segera memasuki Vipassana, dia ingin segera meningkatkan kekuatannya secepat mungkin.

Semua Meridiannya telah terhubung, dan setiap titik akupunktur telah berubah menjadi Dantian kecil.

Dalam tiga hari terakhir,Reiyenya tumbuh dengan sangat cepat.

Dia terus menekannya, sehingga menjadi lebih murni.

Tingkat Reiyenya sekarang telah melampaui yang sebelumnya.

Tapi ini tidak berarti banyak, jika bertemu dengan para master yang hebat itu, dia tetap bukanlah lawannya.

Tahap awal atau dasar bukanlah dapat kembali dalam waktu yang singkat.

Namun, apa yang benar-benar dikhawatirkan Julien Lu bukanlah tentang ini.

Melainkan resiko dalam perjalanan ini.

Dia memiliki firasat yang buruk, jika dia tidak berhati-hati, sangat mungkin akan kehilangan nyawa.

Tidak peduli seberapa panjang malam hari, fajar tetap akan datang.

Seperti yang dikatakan Devi Yangjin, salju benar-benar berhenti.

Setelah tiga hari penuh, salju menjadi setebal 40 hingga 50 sentimeter.

Marfolo Fang berlima bangun pagi-pagi sekali.

Sebelum mengatakan tentang kepergiannya, Juni Fang masih mengelilingi Devi Yangjin.

Julien Lu dan Soren sekeluarga, membantu menyiapkan hewan ternak.

Marfolo Fang berlima, berdiri di depan danau yang membeku, seperti yang mereka lakukan di hari pertama, memotret Gunung Snowie yang tertutup salju.

“Bukannya bilang setelah salju pertama, mengapa belum berangkat?” Kata Julien Lu pada dirinya.

Tapi dia tidak bisa mengajukan pertanyaan ini ke DeviYangjin.

Karena Juni Fang masih disekitarnya.

Setelah makan siang, mereka kembali sibuk.

Tapi, Marfolo Fag mencari Darry, meminta mereka mempersiapkan makan malam lebih awal malam ini.

Darry tersenyum dan menyetujuinya.

Setelah itu, dia berjalan ke depan Julien Lu, bertanya, “Dia membayarku Satu juta Rmb, terima atau tidak?”

Dia tidak tahu siapa Marfolo Fang dan yang lainnya.

Selain itu, selama berteduh beberapa hari, dia memberi Satu juta Rmb, satu-satunya syarat adalah tidak boleh mengatakan pada orang lain mereka pernah kemari.

Hal sebaik ini sangat jelas aneh.

“Karena sudah seperti ini, terima saja.” Kata Julien Lu.

Seiring waktu berlalu, Marfolo Fang dan yang lainnya masuk ke dalam Yurt, dan mulai merapikannya.

Sekalian meminta Darry menyiapkan dendeng sapi.

Makan malam ini, tidak selama sebelumnya.

Tetapi Julien Lu dari samping mengawasinya, dan tahu bahwa Marfolo Fang sagat serius, dan perlahan mengunyahnya.

Setelah dilihat lebih teliti, sepertinya terlihat sangat beban.

Hal yang sama juga terjadi pada Marvel Fang.

Terlihat sedikit tertekan.

Sebaliknya Juni Fang tidak terlalu mempedulikannya, dia hanya makan dan minum, dan terkadang bercanda kepada Devi Yangjin.

Ya, dalam tiga hari terakhir, Juni Fang mengira, hubungannya dan Devi Yangjin telah sampai tahap ini.

Di sisi lain, Devi Yangjin tidak terlalu tergerak, kadang-kadang menunjukkan rasa malunya sebagai gadis kecil.

“Maaf beberapa hari ini mengganggu, suatu saat nanti kita akan bertemu lagi.” Marfolo Fang memberi hormat dan berjalan keluar.

"Devi, kamu adalah wanita tercantik yang pernah kutemui, ingatlah untuk menungguku kembali.”

Juni Fang meraih tangan Devi Yangjin dengan penuh kasih sayang.

“Jadi, kapan kamu akan kembali?” Devi Yangjin terkekeh, dan melepaskan tangannya.

"Tiga hari paling cepat, dan paling lambat satu minggu."

Setelah mengatakan ini, Juni Fang berbalik dan mengejarnya.

Julien Lu dan Devi Yangjin berdiri berdampingan, memandangi punggung kelima orang yang pergi itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Saat ini, matahari terbenam, dan langit akan segera gelap.

Selama beberapa waktu ini, mendaki kembali setelah hujan salju yang lebat.

Bagaimanapun, ini aneh.

“Pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya dibutuhkan satu bulan bagi praktisi untuk mendaki Gunung Snowie.” Kata Devi Yangjin tiba-tiba.

Setelah mengatakannya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Jika benar apa yang dikatakan Juni Fang, maka mereka pasti mengetahui rahasia yang tidak diketahui orang lain.

"Sudah waktunya kita berangkat, kamu pergi dan beri tahu mereka, aku akan beres-beres, tidak perlu terlalu terburu-buru, kamu bisa pamit dengan baik-baik dengan Keana.”

Devi Yangjin tersenyum dan berjalan ke arahYurt.

Setengah jam kemudian, semua persiapan telah selesai.

Mereka berdua mengikuti jejak kaki yang ada di atas salju, dan berjalan menuju Gunung Snowie.

“Apa yang kamu katakan pada gadis kecil itu?” Devi Yangjin bertanya sambil tersenyum.

Tadi dian melihat Keana menangis tersedu-sedu, sangat tidak rela.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu