Too Poor To Have Money Left - Bab 57 Belum Pernah Bertemu Orang Yang Se Tak Tahu Malu Ini

Ketiga anggota Keluarga Chen menatap ke arah Julien Lu.

“Julien, bisakah kau membantu paman? Kau juga sangat mengenalnya, hal ini tidak sulit bagimu, bukan?”

Martha Xu juga tersenyum dan berkata, “Benar, Julien, demi hubungan baik kedua keluarga kita yang telah berlangsung bertahun-tahun, dan Rayne juga adalah tunanganmu...”

Di saat yang sama, Rayne Chen juga merangkul lengan Julien Lu dan memohon, “Julien Lu, bantulah ayahku, kumohon.”

Dengan tenang Julien Lu melepaskan diri dari rangkulan Rayne Chen, lalu tersenyum dingin pada mereka bertiga.

“Kenapa aku harus membantu kalian?”

Ketiga anggota Keluarga Chen terbelalak mendengar perkataan ini.

“Julien, jangan berkata seperti itu, bukankah kita adalah 1 keluarga? Jika kau masih marah karena perceraian itu, aku akan segera merobek surat perceraian itu,” kata Martha Xu sambil mengeluarkan selembar kertas dari dalam tasnya.

Julien Lu mengangkat alis, tapi sebelum ia sempat berbicara.

Martha Xu telah merobek-robek surat cerai itu.

Suasana menjadi tegang.

Julien Lu mendengus, “Martha Xu, tak ada gunanya merobek surat perceraian itu. Aku masih punya salinannya. Sebaiknya kau mencari bantuan pada orang lain.”

Dulu, Martha Xu lah yang mengajukan permohonan cerai, kini ia sendiri yang merobek-robek surat perceraian itu.

Terakhir kali Keluarga Chen mendatanginya untuk meminta tolong, Julien Lu harus berhutang 16 juta pada Jhonson Cheng, dan pada akhirnya ia dipermalukan oleh mereka.

Julien Lu masih mengingat semua ini.

Jangankan ragu apakah ia sanggup membantu mereka atau tidak, meskipun ia sanggup membantu, untuk apa ia membantu mereka?

Keluarga Chen hanyalah para serigala yang tak tahu balas budi!

Tentu saja Julien Lu tak ingin menceritakan cerita keseluruhannya pada Sophia Liao.

“Jangan begini, Julien Lu, memang ini salah kami, paman mohon, bantulah paman sekali ini saja...”

Saat melihat Julien Lu memutuskan untuk tak membantunya, tubuh Henley Chen gemetaran ketakutan membayangkan ia akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

“Julien Lu, ayah dan ibuku telah mengakui kesalahan mereka, tolong bantulah mereka, oke?”

Rayne Chen kembali merangkul lengan Julien Lu dan memohon.

“Lepaskan! Hubungan kita tidak sedekat itu,” dengan kasar Julien Lu melepaskan rangkulan Rayne Chen dan mendengus, “Jawabanku adalah, aku takkan membantu kalian dalam masalah ini, sudah jelaskah? Kalau sudah segera pergilah!”

Sementara Sophia Liao hanya makan dengan tenang.

Ia juga bukannya tak mengenal seperti apa karakter Keluarga Chen.

Kalau tidak salah, 10 tahun yang lalu, Henley Chen membawa Rayne Chen menemui Winson Lu, mengajaknya minum-minum, lalu membuat ikatan pertunangan... semua ini karena saat itu Henley Chen sedang berada di ujung tanduk dan hampir bangkrut.

Maka begitu putra putri mereka resmi bertunangan, tak lama kemudian Henley Chen mendatangi Winson Lu untuk meminjam uang dalam jumlah besar untuk membayar hutang-hutang perusahaannya.

“Julien, jika kau tak bersedia membantu paman, paman akan bersujud padamu...”

Selesai berkata, Henley Chen segera berlutut dan bersujud.

“Julien, bibi juga bersujud padamu!”

Martha Xu juga ikut berlutut.

“Julien Lu, ayah ibuku telah memohon padamu sampai seperti ini, apakah kau tetap akan bersikeras menolak membantu Keluarga Chen?” kata Rayne Chen sambil berlinangan air mata.

Martha Xu diam-diam menatap Julien Lu, melihat ekspresinya tak berubah, ia segera berkata, “Julien, jika kau tak mau membantu, kami tak akan pergi dan akan terus bersujud padamu sampai kau setuju.”

....

Julien Lu tak menyangka Martha Xu akan bersikap selicik ini.

Mereka berdua bersujud padanya.

Mereka sudah kehilangan urat malunya.

Ia bisa mengusir mereka, tapi jika mereka tetap bersujud di depan pintunya, tidakkah para tetangganya akan merasa heran?

Dan jika ada yang bertanya, dan mereka menceritakannya sambil menambahkan bumbu-bumbu, bisa-bisa hal ini akan menimbulkan masalah.

Ia bukannya takut, tapi setiap orang pasti mempedulikan pendapat orang lain terhadap diri mereka sendiri, dan Sophia Liao dan Nancy Lu juga sering keluar masuk, hal ini akan menimbulkan masalah bagi mereka.

Ekspresi Julien Lu sangat suram.

Ia mendengus.

Dan akhirnya menyetujui.

Ia juga telah banyak sekali membantu Keluarga Chen, membantu sekali lagi juga tak masalah baginya. Ini semua demi Sophia Liao.

Beberapa hari lagi, setelah kesehatan Sophia Liao sudah pulih, ia akan membawa Sophia Liao dan Nancy Lu ke villanya, dan memutuskan seluruh hubungan mereka dengan Keluarga Chen.

Dan jika mereka lagi-lagi mendatanginya untuk membuat masalah, bukankah masih ada Dexter Li? Ia bisa mengusir mereka.

“Aku sudah sangat sering bertemu orang yang tak tahu malu, tapi tak ada yang separah kalian...” Julien Lu merasa sangat jengkel dan mendesah.

“Julien, perhatikan ucapanmu,” Sophia Liao memperingatkannya.

Meskipun ia juga merasa demikian, tapi ada beberapa hal yang tak boleh diucapkan sembarangan, ini akan menyulut kebencian.

“Baiklah, Henley Chen, aku akan membantumu, malam ini pukul 7, pergilah ke Hotel Paradise dan tunggu aku di sana.”

“Ah! Ah, benarkah, Julien? Kau bersedia membantu?” Henley Chen tak dapat mempercayai apa yang didengarnya.

“Julien, terima kasih!”

Martha Xu merasa sangat gembira, cara lamanya berhasil, menangis dan bersujud memohon rupanya tidak sia-sia!

Dan Julien Lu masih begitu muda dan polos, mana mungkin ia bisa menandinginya!

Yang lebih tua pasti lebih berpengalaman!

“Julien Lu, terima kasih!”

Pipi Rayne Chen memerah saking senangnya, tiba-tiba ia memeluk Julien Lu dan mencium bibirnya.

“Jaga perilakumu.”

Julien Lu mengusap wajahnya, saat mengingat Rayne Chen dan Ivan Zhang dan seluruh kejadian ini, ia merasa sangat muak.

“Pergilah, kenapa kalian belum juga pergi,” Julien Lu mengibaskan tangannya dengan tak sabar.

Martha Xu sedang membantu Henley Chen bangkit berdiri.

Begitu mendengar Julien Lu mengusirnya, ia menjadi cemas.

Sekarang ia setuju, tapi bagaimana jika setelah mereka pergi, Julien Lu menarik janjinya?

Martha Xu pun memberikan sinyal pada Henley Chen dengan kedipan matanya.

“Julien, sebaiknya kami tak perlu pulang dulu, kami akan menunggu di sini saja, nanti saat tiba waktunya, kita berangkat ke sana bersama-sama, bagaimana?”

“Tak bisa! Ibuku harus beristirahat!” tolak Julien Lu.

Kali ini Sophia Liao menimpali, “Julien, kalau Martha ingin menunggu di sini, tak apa. Kondisiku akhir-akhir ini sudah membaik, aku tak perlu tidur siang. Aku juga merasa sangat bosan dan ingin punya teman mengobrol.”

Ia berpikir, karena kebetulan Keluarga Chen berada di sini, ia bisa menanyakan pada mereka kenapa akhir-akhir ini Julien Lu sangat berubah. Ia tahu Julien Lu tak ingin memberitahunya, maka ia hanya bisa mencari tahu dengan cara ini.

Meskipun Julien Lu hanyalah anak adopsinya, tapi selama ini Sophia Liao dan almarhum Winson Lu selalu menganggapnya seperti anak kandung mereka sendiri.

Dan di dunia ini, ibu mana yang tak peduli pada anaknya.

Mendengar Sophia Liao berkata seperti itu, Julien Lu hanya bisa mengangguk, “Baiklah, bu. Kalian mengobrollah, aku tidur dulu.”

Setelah berkata, Julien Lu masuk dan mengunci pintu kamarnya agar Rayne Chen tidak bisa masuk ke kamarnya.

Sebenarnya ia merasa tidak enak terus menerus meminta bantuan pada Jhonson Cheng.

Dan prinsipnya adalah, meskipun ia hampir mati kelaparan, ia akan berusaha mencari jalan keluar sendiri daripada meminta bantuan pada orang lain.

Setelah merenung sejenak, Julien Lu akhirnya tertidur.

Ia terbangun saat mendengar pintu kamarnya diketuk.

“Kak, buka pintu!”

Terdengar suara Nancy Lu.

Ia tiba-tiba teringat Nancy Lu telah memberitahunya bahwa ia hendak membawa Christina Chu ke rumah untuk makan malam bersama sekaligus menjenguk Sophia Liao...

Dengan segera Julien Lu menjadi panik.

Jika saja Keluarga Chen tidak datang dan mengacaukan segalanya, ia takkan mungkin melupakan rencana penting ini.

Dan ia bisa bersumpah, kemarin malam ia tak melakukan apapun pada Christina Chu!

Julien Lu turun dari kasur dan membuka pintu, dan mendapati hanya Nancy Lu seorang yang berdiri di depan pintu.

“Hei, di mana Christina Chu?” tanya Julien Lu dengan lirih.

Ia tertidur dan lupa menjemput Nancy Lu.

“Kak Christina pergi membeli hadiah untuk ibu dulu, ia akan segera tiba. Aku ingin menanyaimu, apa-apaan ini? Kenapa mereka berada di rumah kita?” tanya Nancy Lu dengan jengkel.

“Ini, masuklah, akan kuceritakan.”

Julien Lu sangat mengenal temperamen Nancy Lu, maka ia segera menariknya masuk ke kamar.

Lalu menutup pintu.

“Ceritanya begini...”

Setelah memikirkannya sejenak, akhirnya Julien Lu menceritakan masalah yang menimpa Henley Chen.

Di tengah cerita, Nancy Lu mengeluarkan ponselnya dan memainkannya, ia sesekali mendengus, entah apa yang sedang dipikirkannya.

Julien Lu juga terus mengamati ekspresi Nancy Lu, begitu tampak ada yang tidak beres, ia akan segera menghentikannya. Tuhan tahu, jika adiknya marah, ia pasti akan segera keluar dan menyumpahi Keluarga Chen. Ia tak mempermasalahkannya, tapi kesehatan Sophia Liao belum sepenuhnya pulih, ia takkan bisa menerima semua ini.

Tiba-tiba, ekspresi Nancy Lu berubah.

Jantung Julien Lu berdegup kencang, ia mengira Nancy Lu akan meledak-ledak.

Tak disangka, ekspresi Nancy Lu menjadi panik, ia menunjuk ponselnya dan berbisik, “Kak, ada masalah!”

Julien Lu tertegun sejenak, lalu menghampiri untuk melihat ponselnya, dan tak lama kemudian, matanya terbelalak.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu