Too Poor To Have Money Left - Bab 289 Satu-Satunya Cara

Setelah itu langsung terdengar suara langkah kaki berlari.

Satu orang muncul dihadapan mereka bertiga.

Ini adalah seorang pemburu yang muda.

Kira-kira umur dia hanya sekitar 25 tahun, tinggi badan 180cm, dan mengenakan mantel tubuh yang terbuat dari bulu binatang.

“Siapa kamu, apa kamu tahu berlarian disini sangatlah berbahaya?”

Tatapan mata pemburu itu terus berputar, barulah dia berjalan kesana untuk melihat keadaan rusa yang mati itu.

“Hah, aneh…..” dia mendonggakkan kepalanya melihat kearah tiga orang itu sekilas.

Tempat ida menembak adalah di belakang, dan lokasi rusa itu ada di sisi lain.

Tapi tiga orang yang berada di hadapan mereka tidak memegang senjata.

“Rusa ini diketahui oleh aku terlebih dahulu, bagaimana kalau kita membaginya rata!” dia berpikir beberapa saat, lalu membuat keputusan dengan enggan.

Meskipun dia tidak tahu jelas dimana keberadaan senjata rang itu, tapi menurut pengalamannya, rusa itu memang dibunuh olehnya.

Dexter Li tersenyum “Bro, kami tidak akan berdebat denganmu, bawa kami makan malam dan rusak ini akan menjadi milikmu.”

“Apa ini benar?” Pemburu muda itu melirik Dexter Li sekilas.

Setelah itu dia melihat kearah sekelilingnya lagi.

Dia tadi baru saja tiga orang ini terlihat aneh.

Sekarang dia sudah mengerti, pada musim dingin seperti ini, dan hanya menggunakan pakaian yang tipis adalah yang sangat aneh.

“Tentu saja benar.” Dexter Li berkata.

“Hmm…. Baiklah, sesuai apa yang dikatakan, ayo ikuti aku.” Pemburu muda itu menepati janjinya dengan senang.

Rusa ini penuh dengan bulu, selain terdapat luka di bagian kepalanya, rusa ini masih memiliki harga yang tinggi.

Hanya makan malam saja, mau di bilang dia sudah memanfaatkannya.

Dia membawa tubuh rusa itu, melambaikan tangannya sekilas lalu berbalik dan berjalan ke arah belakang.

Pegunungan bagian utara terdapat banyak hewan buas.

Ditengah perjalanan Dexter Li masih menjatuhkan tiga burung pegar.

Dia tahu seberapa banyak porsi makannya, Christina Chu bisa makan lebih banyak darinya.

Pemburu muda ini memiliki postur tubuh yang bagus, dia bisa membawa rusa dengan berat 100kg di bahunya, sampai pada jarak 3km, dia hanya merasa terengah-engah, tapi gerakannya tidak melambat karena hal ini.

Setelah keluar dari hutan, di depan terdapat satu desa kecil yang hanya terdapat beberapa penghuni saja disana.

Pemburu muda itu mendesaknya “Cepat sedikit, didepan itu adalah rumahku, oh ya namaku adalah Dexter Li!”

Julien Lu terkejut, lalu dia menoleh sambil tertawa, kebetulsan sekali mereka bisa bertemu dengan orang yang memiliki nama yang sama.

“Haha, bro namaku juga Dexter Li!”

Dexter Li tertawa, dia juga merasa hal ini sangat menarik.

Ada beberapa saat, dia mau tidak mau harus mengatakan kalau takdir itu sangatlah aneh.

“Apa? Kamu juga bernama Dexter Li?’ Pemburu muda itu berhenti dan berkata dengan terkejut.

“Benar sekali.”

“Kebetulan sekali.”

Pemburu muda itu dengan cepat kembali pulih seperti sebelumnya.

Bagaimana pun nama ini sering ditemui di bagian utara.

Rumah pemburu muda itu adalah deretan empat rumah bata merah.

Di dalam rumah itu hanya terdapat ibunya yang sudah tua.

Namun jika dilihat keluarga kecil ini masih termasuk keluarga kecil yang kaya.

Dia mengatasi rusa itu di depan lalu Julien Lu dan yang lainnya duduk diatas tempat pemanas bersama dengan orang tua itu.

Tidak lama kemudian pemburu muda itu membawa rusa itu masuk ke dalam dapur.

Dua jam kemudian, sepanci besar sup daging rusa sudah memenuhi ruangan itu.

Dalam sambutan yang hangat dari ibu dan anak itu, tiga orang itu makan dengan kenyang, lalu menolak ajakan mereka untuk bermalam disana dan melanjutkan perjalanan mereka lagi.

Dexter Li menggerutkan keningnya, lalau beberapa hari kemudian dia terus memikirkan sesuatu.

Julien Lu tidak bertanya.

Dihari kelima Dexter Li menghelakan nafas panjang.

“Tuan Muda, ternyata ini adalah termasuk sebuah latihan.” Dexter Li berkata.

“Iya, benar.” Julien Lu tersenyum berkata.

Dexter Li menegakkan tubuhnya, dan memberikan kepalan tangan yang hormat, berkata “Keagungan yang besar tidak berarti terima kasih.”

“Tidak perlu berterima kasih, lakukanlah latihan yang baik.”

Julien Lu tidak peduli dengan hal ini.

Dia bisa melihat, setelah melewati perjalanan satu bulan lebih ini Dexter Li akhirnya bisa mengambil jalan.

“Sepertinya pada saat itu aku sudah membuat keputusan yang brilliant.”

Maksudnya adalah dalam seketika dia sudah menjadi pemandu jalan Julien Lu.

“Kamu memang sangat brilliant.” Julien Lu tersenyum berkata.

……

Mereka lagi-lagi harus menghabiskan waktu setengah bulan baru bisa kembali ke Kota G.

Perjalanan ini mereka sudah berjalan sejauh 4000-5000km.

Kepulangan kali ini, orang satu-satunya yang membuat Jhonson Cheng tidak puas adalah Julien Lu.

Tapi rasa tidak puas ini hanya tergantung diwajahnya saja.

Di tengah perjalanan dia bertanya kepada Dexter Li tentang masalah Sophia Liao dan Nancy Lu.

Jawaban yang diberikan oleh Dexter Lu adalah, Nancy Lu masih bisa, tapi umur Sophia Liao sudah sangat tua, tidak cocok untuk latihan lagi.

Meskipun masih ada beberapa obat yang bisa membuat panjang umur, tapi sumber informasinya sangatlah sedikit, hal ini bisa ditemukan dan tidak bisa digapai.

Jawaban ini sudah berada di dalam prediksi Julien Lu.

Karena pil inilah, dia membuat sebuah keputusan, tidak peduli seberapa sulit hal itu, dia pasti akan mencari cara untuk menemukan pilnya.

Setelah sampai di rumah Julien Lu dan Dexter Li mulai menutup diri.

Sophia Liao dan Nancy Lu saat ini masih berada di Paradise.

Biasanya mereka ditemani oleh Christina Chu.

Julien Lu dan Dexter Lu tinggal di villa.

Praktisi Tahap Keempat, Keruntuhan gravitasi Qihai, Kohesi Reiki.

Julien Lu menyadari dan menemukan jawaban.

Hal ini sangat rumit, tapi karena rumit dari jaman dulu hingga sekarang, hanya ada beberapa praktisi saja yang bisa mencapai ke tahap master.

Qihai adalah sejenis Dantian.

Mengapa bisa ada Dantian, karena Dantian bisa menyimpan Reiye.

Meridian adalah saluran bagi Reiye.

Mengapa bisa menyebabkan keruntuhan gravitasi QIhai?

Hal ini bisa digambarkan seperti balon yang digelembungkan.

Tapi balon itu akan berubah menjadi Dantian, dan di dalam balon itu terdapat Reiye.

Keruntuhan gravitasi QIhai sama saja seperti membawa seluruh Reiye dalam tubuh ke dalam Dantian, dan membiarkannya berkembang hingga ke batasnya.

Lalu dalam seketika, Reiye dalam Dantian akan menjadi kosong.

Tapi hal ini tidak boleh keras, jika tidak balon itu akan seperti ditusuk dengan jarum yang akan meledak, lalu Reiye tidak akan bisa dikendalikan dan akhirnya akan mati.

Dan sikulasi Reiye didalam Meridian lagi-lagi membatasi semua kemungkinan di udara.

Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan efek adalah dengan membubarkan kekuatan!

Cara ini bisa dikatakan adalah cara berbahaya dalam operasi militer, jika tidak hati-hati maka pasti akan berakhir.

Tujuh hari kemudian, pukul 4 subuh, Julien Lu berjalan keluar kamar untuk membersihkan tubuhnya, setelah itu dia mengenakan pakaian yang santai dan naik keatas gunung.

Dia duduk bersila diatas batu hijau besar.

Setelah dipikir, dia mengeluarkan sebuah botol kecil yang terisi Pil Iblis Gila.

Tersenyum pahit sekilas, lalu menelannya.

Setelah berjalan selama satu minggu, Reiye dalam tubuhnya mulai melambat.

Yang penuh dengan setiap Meridian.

Seiring dengan desakan dari Obat Iblis Gila ini, jika dia tidak menekannya dengan kuat, dia mungkin sudak akan meledak.

Lalu Reiye dalam tubuh Julien Lu seperti berubah menjadi jarum yang tajam yang tak terhitung jumlahnya dan meninggalkan lubang kecil yang banyak di Meridian.

Setelah itu Reiye kembali ke Dantian.

Tiba-tiba ribuan pil Dantian disaat bersamaan menyusut menjadi jarum yang seukuran bola mata.

Reiye tidak memiliki arah tujuan, dalam seketika terjepit di saluran Meridian yang sempit.

Panah darah yang tidak terhitung jumlahnya langsung memuncrat keluar.

Karena semburan darah yang sangat cepat, panah darah itu langsung berubah menjadi awan darah.

Julien Lu mendengus dan jatuh ke tanah.

Proses ini sangatlah pendek.

Tapi dalam seketika seluruh tubuh Julien Lu langsung tersebar.

Bahkan tidak sampai satu detik.

Dia lagi-lagi menjadi orang yang tidak bisa apa-apa.

Selain itu jika dibandingkan dengan sebelumnya, kali ini seluruh darah dalam tubuhnya sudah hilang.

Keadaan dia saat ini terlihat sangat buruk.

Seperti sebuah mayat yang kering.

Keadaan Julien Lu saat ini sudah berada di ambang kematian.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu