Too Poor To Have Money Left - Bab 446 Bagaimana Memvonis Hal Ini

"Sebelum ada bukti kuat, kalian menghasut saudara-saudara disuku untuk membenci kami, ini merupakan hukuman mati, apa kataku salah?"

Dian dengan dingin berkata: "Apa perbuatan ini tidak patut dihukum mati?"

......

Setelah mengatakan ini, puluhan orang Keluarga Wu menjadi tidak tenang dan ekspresi berubah.

Mereka mencurigai kenyataan masalah ini, namun tidak ada bukti, jadi sementara ini berhenti dulu.

Setelah itu, mereka memang mendukung Jenisa dan dia adalah pengkhianat Keluarga Wu dan ini merupakan fakta nyata.

Apalagi tanpa bukti menuduh Dilan dan Dian yang melakukan kesalahan ini dan ini adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan.

Saat ini sesepuh yang membela dan melawan ini sudah berkeringat dingin.

"Yang hadir di sini ada sesepuh penegak hukum keluarga, jika sudah tahu orang ini melanggar hukum, kenapa tidak melaksanakan tugas?" Dian tersenyum, "Apa, asal memberi kami dosa yang tidak ada itu, harus ditanya kesalahan dan orang yang membuat kesalahan ini, harus diabaikan......apakah peraturan Keluarga Wu sampai di tangan kalian, sudah menjadi standar ganda?"

Kesalahan yang tidak ada, dendam, menghasut saudara-saudara disuku, ini memang hukuman berat.

Jika murid Keluarga Wu yang melakukan kesalahan ini, pasti akan dihukum mati!

Karena ini akan menyebabkan efek jangka panjang, juga langsung mengguncang fondasi Keluarga Wu.

Namun, jika dihitung serius, semua orang diantara mereka, sepertinya......

Tidak ada yang menjawab, hanya berkeringat dingin.

Makna Dian adalah membiarkan salah satu sesepuh penegak hukum untuk bergegas menerapkan hukuman keluarga, sehingga merasa punggung sangat dingin.

"Dian......masalah ini sangat besar, kita perlu melapor pada ketua, baru membuat keputusan!"

Ada seorang sesepuh penegak hukum berjalan keluar, lalu melambaikkan tangan, namun ekspresi wajahnya tidak begitu baik.

Karena orang yang tidak sopan tadi adalah saudara akrabnya. Jika ingin semua melakukan kesalahan, maka kedua keponakannya termasuk di dalam.

Bahkan dia, juga dihukum mati.

Ini berarti, dia harus bunuh diri di depan kuil leluhur, setelah dia dengan adil menerapkan hukum.

"Hehe, kamu sebagai sesepuh penegak hukum, jelas-jelas tahu mereka melakukan kesalahan fatal, kenapa harus melapor ke ketua, ini adalah tugasmu juga hakmu."

".......tapi, biasanya melaksanakan hukum keluarga, perlu kehadiran saksi, menurutku setelah melapor ketua, baru melakukan keputusan!"

Sesepuh berekspresi terkejut, nadanya ada rasa memohon.

Dian menggelengkan kepala, lalu dengan dingin berkata: "Tidak perlu, aku adalah saksi! Dan setelah kamu menghukum mereka, aku akan bersamamu bertemu ketua, agar dia meringankan hukumanmu, jika kamu menolak, maka hukum akan lebih berat. Keluargamu juga akan terlibat......"

Dia melirik puluhan orang Keluarga Wu yang baru saja menunjukkantata pan dendam, sekarang sudah takut.

Dia pun ada niat ingin membunuh.

Hari ini, masalah ini tidak boleh diselesaikan dengan mudah.

Peraturan Keluarga Wu, sejak dia kecil sudah dihapal dengan lancar. Jangan tanya mengapa, karena dia anak dari ketua keluarga.

Awalnya tujuan dia datang ke sini, hanya untuk melihat, tidak disangka terjadi begitu banyak hal dan ada orang yang ingin menyelidiki masalah ini.

Jika begitu, maka tidak heran dia meletakkan peraturan keluarga di depan.

Dia tahu jelas, jika dia tidak berbuat seperti itu, tunggu kelaknya balas dendam, mungkin akan menjadi adegan lain.

Dan perbuatan dia ini, masih ada satu rencana lain.

Karena dia tiba-tiba memegang senjata.

"Dian, apa kamu harus melakukan dengan kejam, tidak ingin memberiku kesempatan lagi!" Kata sesepuh penegak hukum.

Kesalahan, sudah pasti.

Tapi dia tidak tega bertindak.

Namun dia sebagai penegak hukum Keluarga Wu, jika tidak melaksanakan tugas, maka hukum lebih berat.

Meskipun dia ingin bunuh diri di sini, juga akan melibatkan keluarga!

Dia harus bagaimana?

Satu sisi peraturan keluarga, satu sisi adalah hubungan sahabat.

Jika dia tanpa pamrih melaksanakan hukuman keluarga, maka semua orang akan mati dan dia juga akan mati karena merasa bersalah.

Jika dia mengabaikan kata Dian, maka hasilnya susah diprediksi.

Anggota Keluarga Wu sudah berekspresi marah, jika benar-benar berbuat seperti ini, maka ingin membiarkan mereka mati!

"Hehe, sekarang kalian sudah tahu kejam? Baru saja dengan sikap itu memperlakukan aku, mungkin kalian tidak terpikir dengan hal ini."

Dian tertawa cemooh, lalu melihat sesepuh penegak hukum.

Maksudnya, tidak perlu dikatakan lagi.

Ekspresi sesepuh penegak hukum ini terkadang pucat dan terkadang hijau.

Orang yang lain, merasa takut.

Sangat lama.

Akhirnya.

Sesepuh penegak hukum dengan ekspresi kejam dan marah berkata: "Dian! Kamu memfitnah orang! Apa......kamu percaya aku akan segera mengumpuli orang Keluarga Wu untuk membunuhmu di sini!"

Setelah mendengar penegak hukum berkata seperti ini, puluhan orang menjadi ada niat membunuh.

Masalah sudah seperti ini, mereka tidak ada jalan kembali lagi.

Namun, Dian tidak terkejut terhadap hal ini.

Dia tanpa ekspresi berkata: "Percaya, kenapa aku tidak percaya?"

"Semenjak ayahku mewarisi posisi ketua ini, peraturan Keluarga Wu sangat ketat, tidak disangka dia baru turun tahta, peraturan Keluarga Wu sudah hancur bahkan lebih buruk dari iblis jahat."

Dian tiba-tiba mengepalkan tangan juga membungkukkan pinggang berkata: "Menurutku ketua sudah ada keputusan untuk memberi hukuman."

......

"Apa?"

"Ke......ketua!"

Ada orang yang duluan merespon, lalu melihat ke arah Dian berhormat.

Sekejap, menjadi takut!

Tidak tahu sejak kapan, ketua Valentino dengan mantan ketua Dilan, bersamaan berdiri di belakang mereka.

Saat ini ekspresi mereka sangat dingin.

Tampaknya sudah mendengar semua pertengkaran tadi!

Sesepuh penegak hukum merasa takut, bergegas berlutut di lantai!

Dia sudah takut sampai wajah pucat dan tubuh gemetar.

"Valentino, dari orang ini, ada berapa banyak kerabatmu?" Pertanyaan Dilan.

"......lima orang."

Valentino adalah ketua baru Keluarga Wu dan wajahnya pucat.

"Jika begitu, kamu bisa memaafkan kerabatmu, aku dan putraku anggap tidak melihatnya, bagaimana menurutmu?"

.......

Perkataan Dilan ini membuat ekspresi Valentino semakin pucat.

Dia adalah anak sulung Berly.

Berly adalah sesepuh yang terkenal di Keluarga Wu.

Juga sesepuh yang menjaga Sword Prison.

Dia adalah hero yang berani, baik hati, rela berkorban. Setelah terkena racun aura darah, membawa ratusan sesepuh Keluarga Wu masuk ke dalam kuil untuk menunggu mati!

Perbuatan Berly ini, juga membuat Valentino yang tak terkenal di Keluarga Wu, tiba-tiba menjadi ketua Keluarga Wu!

Dia menjadi ketua Keluarga Wu, tentu saja ada banyak sesepuh Keluarga Wu yang membesuknya.

Dalam pembahasan, pasti akan membahas bencana waktu itu.

Ada sebagian murid Keluarga Wu, menyalahkan kesalahan ini ke Dilan dan Dian.

Tentu saja, apakah masalah ini ada kenyataan lain atau tidak, ini sudah dua pembicaraan.

Dari seorang pria yang sederhana di Keluarga Wu, langsung menjadi ketua Keluarga Wu, kekuatan yang tiba-tiba muncul ini membuat dia ada ambisi.

Di depan.

Keluarga Wu milik dia.

Kenyataannya.

Keluarga Wu milik Dilan.

Sebenarnya dia tidak ingin melakukan apa-apa.

Bagaimana pun Dilan adalah salah satu dari kedua Yuanying Keluarga Wu.

Dia hanya berpikir untuk melemahkan kekuatan Dilan.

Maka satu-satunya cara adalah, meningkatkan reputasi dirinya.

Seperti dia setuju puluh orang Keluarga Wu berlutut di kuil selama tiga bulan.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu