Too Poor To Have Money Left - Bab 383 Mengira Kamu Aku Mengajariku Trik

"Aku melihat kamu demi Keluarga Hong, tidak mempedulikan nama baik sendiri, meskipun harus dihukum, tapi juga ada penghargaan."

"Lain kali, jangan begitu ceroboh lagi." Anak muda melambaikkan tangan.

William terkejut, sekejap merasa sangat senang bahkan dengan merangkak untuk mendekati.

"Kakek buyut......"

"Jangan bicara, simak dengan baik."

Pemuda itu tersenyum, lalu meletakkan tangannya di atas tutup tianling William.

Sekejap ada esensi halus dari tutup tianling masuk ke seluruh saraf William.

Esensi ini adalah napas tahap jiwa yang baru lahir, lalu tujuan pemuda ini adalah ingin membuat William merasakan apa itu tahap jiwa yang baru lahir.

"Tindakan ini akan membuat tingkat praktisi cucu meningkat banyak dan bantuan kali ini akan digunakan di masa depan."

Pemuda mencibir mulutnya.

Dia menarik kembali tangannya, lalu berkata: "Mulai hari ini, kamu menangani sisa orang jahat Keluarga Lei, ingat, buat masalah jangan meninggalkan bukti."

Selesai mengatakan ini, pemuda hilang di tempat.

William masih menutup mata dan terjerumus dalam penglihatan batinnya.

Esensi itu berjalan diseluruh sarafnya, bukan hanya merawat tubuhnya, juga membuatnya melihat apa itu Yuanying.

Dia merasa mendapat inspirasi.

"Ini adalah Yuanying!"

William membuka mata, lalu merasa sangat senang, dia sudah meningkatkan Yuanying!

Dan tindakan kakek buyut itu, sekaligus menyimpan esensinya ke dalam Jindannya.

Esensi itu dirawat di dalam Jindan, William bisa meramalkan, meskipun dia tidak latihan, napas ini cepat atau lambat akan membuatnya mencapai tahap jiwa yang baru lahir!

Tiba-tiba dia terpikir perkataan kakek buyut sebelum dia pergi.

Kemudian dia menunjukkan senyuman mengerikan.

Ternyata......kakek buyut menghukumnya karena peraturan itu, tetapi kenyataannya berbeda dengan situasi itu.

Dan memberikan dia tugas untuk mencari ketua Keluarga Lei beserta Julien.

Ini menyatakan bahwa kakek buyut memberinya kesempatan untuk menutupi kesalahannya!

Apa kakek buyut tidak suka dengan tindakan Wendy

Dia semakin pikir semakin masuk akal.

Wendy membanggakan seumur hidupnya sangat adil, tetapi dia tidak tahu bahwa tindakan ini akan mendorong Keluarga Hong ke lumpur tanpa dasar.

Terpikir berbagai hal ini, tatapan William menjadi kejam, "Wendy ya Wendy, kehidupan enakmu akan berakhir......"

......

Tujuh hari kemudian, Bobby bangun dari meditasi.

Dia membuka mata dan melihat ke arah Julien.

"Bagaimana?" Dia bertanya.

Julien tertawa pahit, "Pengurus rumah, aku tidak menemukan apa-apa."

Dia melihat sini sana, pedang panjang masih pedang panjang, dipedang ini tidak ada tulisan, juga tidak ada tempat yang perlu diperhatikan orang.

Sebenarnya dia sudah ingin menyerah dihari terakhir ini, meskipun Bobby mengatakan dia sangat bodoh, apapun baik.

Dia memang tidak menemukan apa-apa.

Bobby tertawa: "Aku tanya kamu, bagaimana dengan perasaanmu?"

"Perasaan?" Julien terkejut.

Dia merasa sangat baik, tetapi jika bilang tidak baik......

Ketika Bobby masih menatap dirinya, dia pun menyeka wajah, "Jika aku katakan ingin memotong orang, apakah ini termasuk?"

Ini adalah perasaan aslinya.

Dalam beberapa hari ini, dia dari tenang menjadi panik, lalu dari panik muncul rasa emosi......

Mungkin saja ini pengaruh dari memegang pedang penjang dan dia memang ada niat untuk membunuh orang.

Bahkan perkataan dia juga terpengaruh oleh emosi dia.

Dia ingin memotong orang.

Tidak disangka Bobby menganggukkan kepala, "Jika tanganmu memegang alkitab, ingin menyelamatkan manusia, tetapi jika kamu memegang pedang, pasti ada niat untuk melakukan hal kejam."

"Untukmu, cepat pergi asah pedang."

Bobby mengeluarkan Suet Jade, lalu melempar ke sana.

"Asah pedang? Apa ini termasuk bagian dari latihan pedang?"

“Tuan muda, benar."

"Aku mengira kamu akan mengajariku dua trik."

"Kamu asah pedang dulu."

Julien: "......"

"Jangan berhenti."

"......"

Jadi Julien mulai mengasah pedang.

Selesai Terrence dengan Bobby makan, Bobby lanjut bermeditasi.

Kali ini Terrence sudah ada kerjaan, memperingati Julien untuk semangat, baru bermeditasi.

Julien satu tangan memegang pedang, satu tangan memegang batu asahan aneh dan sekali demi sekali mengasah.

Satu minggu......

Dua orang belum bangun, Julien sudah malas.

Dia tidak berhenti, tidak peduli dalam hatinya sabar atau tidak.

Tiba-tiba teringat, ketika dia berjalan bersama Naila, lalu dalam hati berpikir apa Bobby membiarkan dia mengasah pedang, juga termasuk cara latihan?

Dua minggu......

Julien menyadari bukan, mengasah pedang dengan berjalan sama sekali berbeda.

Berjalan, berjalan semakin lama, akan dirasa bosan merasakan alami alam dan masuk ke alam.

Ini terhadap suasana hati praktisi dan sebagiannya, memiliki keuntungan besar.

Namun mengasah pedang, sekali demi sekali.

Pedang ini sekali demi sekali mengasah di Suet Jade, sehingga berbunyi suara "Sa sa", jika didengar lama pasti merasa ini adalah lagu untuk tidur.

Tetapi lagu tidur ini tidak akan membuat orang ngantuk, malah semakin merangsang dia asal berpikir.

Seperti......

Tiga minggu......

Julien setiap detik akan asal berpikir.

Jika pedang ini memotong ke tubuh orang, apakah darah akan asal muncrat? Apa tulang akan hancur? Seharusnya tidak......

Pedang panjang ini tidak ada pisau......

Pengurus rumah menyuruku mengasah pedang, apa ingin menggunakan Suet Jade, membuat pisau tajam?

Tapi......apa ini tidak sesusah seperti air menetes dibatu untuk membuat lubang?

Dia tiba-tiba menyadari, dirinya sudah gila.

Empat minggu......

Tatapan Julien semakin konsen.

Suet Jade ini mengasah dipisau, tetapi setiap kali mengasah seperti batu yang dilempar ke dalam laut.

Kekejaman dalam hati juga bertambah.

Seperti dia memiliki niat tinggi untuk melambaikan pedang ini.

Dia tetap menahan diri.

Bagaimana pun Bobby menyuruh dia mengasah pedang, bukan menyuruh dia yang tidak pandai trik pedang ini memamerkan kemampuannya.

Dengan begini, Julien semakin asah semakin lambat.

Awalnya gerakan dia mengasah pedang seperti memotong daging, cepat dan lancar.

Tapi saat ini setiap dia mengasah pedang, akan lambat dan ditarik panjang, sangat panjang.

"Sa......"

"Sa......"

......terus mengulang, sekali demi sekali.

Bukan Julien tidak ingin seperti dulu, tetapi kekejaman dalam hatinya sudah penuh sampai batas.

Meskipun saat ini mengasah pedang untuk menambah kekejaman, tetapi berharap damai, hanya begini dia baru bisa terus mengasah.

Dua bulan.

Dia masih mengulang gerakan yang sama.

Saat ini tatapan Julien hanya ada pedang ini dan dalam hati hanya tersisa pedang panjang ini.

Tiga bulan.

Tidak ada yang memanggilnya untuk berhenti, Suet Jade sekali demi sekali diasah, tetapi tidak melihat pisau pedang ini tipis.

Malahan Suet Jade ini sudah memiliki puluhan celah.

Siang dan malam berganti, musim dingin telah datang.

Julien sudah melupakan waktu, juga melupakan semua masalah di sekitar.

Hanya saja dia seolah-olah sudah kecanduan, sudah terbiasa.

Setelah terbiasa dengan rasa kekejaman ini dan dia ada ilusi bisa dengan pedang ini memotong gunung.

......

Setengah tahun.

Dia masih mengasah.

Suet Jade yang ditangan, sudah diasah sampai banyak garis.

"Pia."

Disalah satu Suet Jade ada satu cekungan, akhirnya sudah diasah sampai dasar, sampai terbagi dua dan jatuh di atas batu.

Julien seperti bangun dari mimpi, lalu dengan bodoh melihat darah itu.

Pedang panjang yang tidak tajam ini, bisanya membuat dia terluka.

Belum sembuh, darah masih mengalir.

Julien berdiri dari lantai, lalu memukul pantat, setelah berpikir, dia pun melambaikkan pedang ke arah langit.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu