Too Poor To Have Money Left - Bab 213 Kawan, Kita Rundingkan Baik-Baik

“Mereka sudah datang!”

Keluarga Soren segera berhenti makan.

Lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar.

Sudah pukul 9 malam lebih, tapi malam ini sangat cerah dan berbintang, mereka masih bisa melihat orang-orang yang datang itu.

Di luar, sebuah mobil diparkirkan.

Lalu 5 sosok manusia muncul di tengah keremangan.

Dua di antara mereka adalah Gent dan Zaden, dan 3 orang lagi asing baginya.

2 orang pria dan seorang wanita yang tak dikenali Julien Lu.

Wanita itu cantik dan mengenakan baju khas Tibet berwarna cerah.

Saat ini, Julien Lu merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Ia menyadari sesuatu.

Sepertinya mereka, Gent dan Zaden, bukanlah orang yang berhak membuat keputusan, mungkin di antara 2 pria dan 1 wanita inilah, ada orang yang berhak membuat keputusan.

Julien Lu memperkirakan, mereka adalah orang tua atau senior Gent.

Ia kembali menatap keluarga Soren, ekspresi mereka tampak muram.

Julien Lu dan Rayne Chen tak mengerti bahasa Tibet.

Mereka hanya bisa menonton saat kedua keluarga itu berdiskusi.

Ekspresi keluarga Soren tampak murung, sedangkan ekspresi Gent dan Zaden tampak angkuh dan arogan.

Akhirnya, wanita Tibet yang cantik itu mengatakan sesuatu, kemudian suasana menjadi hening.

Sepertinya masalah ini telah diputuskan, dan wanita cantik ini sepertinya memiliki posisi yang luar biasa.

Bisa dikatakan, posisi kedua pria dan seorang wanita itu cukup tinggi!

Jika tidak, mana mungkin hanya karena mereka mengatakan beberapa kalimat, keluarga Soren rela menyerahkan padang rumput yang begitu besar.

“Keana, siapakah mereka?” bisik Julien Lu.

Orang tua Keana, nenek Keana, dan Soren sedang berdiskusi dengan mereka.

“Julien Lu, tak perlu ikut campur dalam hal ini.”

Wajah Keana tampak pucat, ia tampak panik dan ketakutan, tapi ekspresinya juga tampak tidak rela.

“Kurasa kalian membutuhkan bantuan,” kata Julien Lu.

Keana menggeleng, “Jangan bicara lagi.”

Meskipun mereka hanya berbincang dengan suara pelan, tapi hal ini tetap menarik perhatian 2 pria dan 1 wanita itu.

Mereka menatap ke arah Julien Lu dan Keana.

“Oh? Rupanya inilah tamu kalian.”

Wanita cantik itu tersenyum mencemooh dan berjalan menghampiri.

Ia menatap Julien Lu dan tersenyum, “Apakah kau... seorang wisatawan?”

“Benar.”

“Kalau begitu, kau tak mungkin mengetahui masalah internal kami, jadi jangan ikut campur.”

“Tapi mereka adalah temanku,” jawab Julien Lu dengan tenang.

Salah seorang pria itu mendongak, ekspresinya tampak jengkel, “Devi, kembali!”

Sambil berkata, ia berjalan menghampiri mereka.

Ia mencengkeram bahu Julien Lu dan mendorongnya dengan kasar sambil berkata, “Pergi!”

Julien Lu terhuyung mundur beberapa langkah.

Ia dan pria itu berseru di saat yang bersamaan, mereka berdua tampak terkejut.

Lawannya juga seorang praktisi!

Mereka mengetahuinya saat mereka saling bersentuhan!

Beberapa saat lalu, meridian Julien Lu diputuskan, maka ia menjadi cacat.

Tapi beberapa hari ini kondisinya telah membaik.

Karena munculnya Dantian kecil, meridiannya yang terputus kembali tersambung, dan kemampuannya telah kembali.

Maka saat ini kemampuannya hampir setara dengan para praktisi yang baru memasuki tahap kedua.

Tapi bagi orang biasa, praktisi tahap kedua sudah dianggap sangat hebat.

Karena meridiannya terputus, ia tak boleh sembarangan mengalirkan Reiki nya sebelum ia benar-benar pulih, jika tidak luka lamanya akan kembali terbuka.

Tapi tadi saat pria itu mendorongnya, tanpa sadar Julien Lu melawannya dengan Reiki yang sudah lama tak digunakannya.

Karena itulah mereka menyadari bahwa mereka berdua sama-sama praktisi.

Tapi Julien Lu lebih merasa takut daripada terkejut.

Identitasnya terbongkar lagi!

Jika hal ini tersebar, para pembunuh yang diutus Draco Lei dan Harris Li akan segera mengejarnya.

Tapi kemudian ia berpikir, sepertinya ia terlalu banyak berpikir.

XZ sangatlah besar, selama ia tak mengungkapkan identitasnya, siapa yang akan bisa menebak bahwa ia adalah anak buangan Keluarga Lei?

Saat memikirkannya, ekspresi Julien Lu kembali tenang.

Pria tadi adalah praktisi tingkat dua, sedangkan pria satunya dan wanita itu, ia tak mengetahuinya.

“Kawan, kita rundingkan baik-baik,” Julien Lu tersenyum.

Wajah pria itu tampak ragu.

Saat mendorongnya tadi, ia segera menyadari bahwa lawannya ini juga seorang praktisi.

Awalnya ia hendak mendorong Julien Lu.

Siapa sangka Julien Lu juga mengerahkan kekuatannya, tapi kemudian ia melangkah mundur.

Ia tak bisa memastikan sedalam apa kemampuan Julien Lu.

Ia mengenal satu dua hal tentang keluarga praktisi di luar XZ, tapi XZ selalu menjaga hubungan baik dengan para keluarga itu.

Perselisihan antar praktisi, jika bisa dihindari sebaiknya dihindari, jika tidak hal ini akan mengganggu keseimbangan.

Boleh saja melanggar peraturan ini, tapi sekali ia menyerang praktisi lain, jika ia gagal mengalahkannya, ia hanya akan dipermalukan.

Selama beberapa saat, pria itu menimbang-nimbang baik buruknya.

“Kami adalah teman Gent, ia meminta bantuan kami untuk menegakkan keadilan, mungkin... kami belum terlalu memahami situasinya.”

Mendengarnya, Julien Lu tersenyum dan mengatupkan kedua tangannya.

Ini adalah cara memberi salam dalam dunia spiritual.

Karena ada banyak orang di sini, Julien Lu juga tak ingin menimbulkan masalah.

Jika bisa diselesaikan secara damai, sebaiknya diselesaikan secara damai.

Wanita bernama Devi dan pria satunya lagi terkejut.

Mereka tak tahu bahwa karena dorongan itu, kedua orang itu menyadari sosok seperti apakah lawannya.

Mereka tak menyangka situasinya akan berbalik menjadi seperti ini.

Saat Julien Lu mengatupkan tangannya, barulah mereka menyadari, pria yang tampak lemah ini rupanya juga seorang praktisi!

Tapi Gent dan Zaden tak memahami apa yang sedang terjadi.

“Kak Vicky, mereka merampas padang rumput kami...”

Tapi sebelum Gent selesai berkata, Vicky, pria yang mendorong Julien Lu tadi, segera berkata, “Diam!”

Meskipun hanya bicara dengan singkat, tapi nadanya sangat mengintimidasi, Gent dan Zaden segera terdiam.

“Maaf mengganggu, kami pergi dulu.”

Vicky juga mengatupkan kedua tangannya, lalu berbalik dan pergi.

Gent dan Zaden saling bertatapan, meskipun mereka merasa tak rela, tapi mereka tak berani mengatakan apapun.

Sebaliknya, wanita cantik bernama Devi itu menatap Julien Lu dengan mata berbinar, seolah menyadari sesuatu.

Peraturan dasar di dunia praktisi kurang lebih sama, jangan mudah mendendam pada orang lain.

Karena dendam pribadi bisa dengan mudahnya mempengaruhi dua kubu, dan mengakibatkan hasil yang tak diinginkan.

Melihat sosok mereka berlima pergi, Julien Lu kembali memperingatkan, “Kawan, kita harus merundingkannya baik-baik.”

Vicky menghentikan langkahnya lalu menjawab, “Aku tahu.”

Lalu ia berjalan keluar tanpa menoleh ke belakang.

Saat mereka pergi, barulah Soren yang tercengang kembali tersadar, “Apa-apaan ini?”

Tapi ayah Soren malah tertawa.

Ia memeluk Julien Lu dengan hangat dan mengajaknya kembali masuk ke tenda.

Ayah Soren bernama Darry, seorang pria paruh baya yang ramah.

Ia bisa melihat, orang-orang yang dimintai bantuan oleh Gent telah diyakinkan oleh Julien Lu.

Hal ini berarti, padang rumput itu masih miliknya.

Itu sudah cukup.

Di sisi lain.

Orang-orang itu sedang melintasi padang rumput.

Gent menyetir, dan Zaden duduk di kursi penumpang di sebelahnya.

Di kursi belakang, duduk Vicky dan dua orang lainnya.

“Apa-apaan ini, Kak Vicky? Ayahku hendak memperluas peternakan kami, dan ia sangat ingin mendapatkan padang rumput itu,” kata Zaden dengan ekspresi tak percaya.

“Kau tak mendengar apa yang kukatakan? Jangan mencari masalah dengan orang itu, ini terakhir kalinya aku mengatakan tentang hal ini, jika kau tak menghiraukannya, jangan salahkan aku jika terjadi sesuatu,” Vicky tersenyum dingin.

“Vicky, kau terlalu serius,” kata Devi, “Aku penasaran, sebenarnya siapakah dia?”

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu