Too Poor To Have Money Left - Bab 377 Lama Tak Bertemu Dengannya, Aku Rindu Sekali

William Hong kenal baik Wendy Hong.

Hal yang sama, Wendy Hong mungkin lebih kenal baik William Hong.

Apalagi tindakan William Hong itu sungguh tampak jelas.

“Ke kamar kecil?”

Hati Wendy Hong muncul firasat yang kurang baik.

Setelah terbang bersama dengan anggota Keluarga Hong lain untuk sekian waktu, ia pun mengirim suara berkata, “Leluhur, seharusnya aku pergi mencari William sebentar.”

Wendy Hong tidak alasan untuk pergi mencari, hanya mengatakan apa yang ia pikirkan.

“Oh, pergi sana.” Pemuda itu melambaikan tangannya.

………………..

William Hong itu praktisi tahap Jindan, tentu bisa merasakan aura Sophia Liao dan Enelisa Zhang yang berada di rumah Keluarga Lu dengan jelas.

Ia mendarat di balkon Julien Lu tanpa diketahui siapapun, berjalan ke dalam kamar sebelum meja belajar.

Buku catatan itu masih ada.

Melihat hal itu, wajah William Hong pun terukir senyuman.

Ia membolak-balik halaman buku tersebut.

Sebenarnya buku catatan ini kosong.

Kejanggalan Wendy Hong dan firasatnya memberi tahu bahwa ada sesuatu yang terdapat di dalam buku ini.

Hingga ia menemukan jejak tulisan yang ditinggalkan Julien Lu saat menulis kertas kecil.

William Hong seketika mengerutkan dahi.

Pikirannya juga hampir sama dengan Wendy Hong.

Pikirannya pertamanya adalah orang yang terungkit di kertas ini, siapakah orang itu.

Tapi dapat dipastikan orang ini pasti sangat penting, setidaknya bagi Julien Lu.

Entah siapa itu, itu menjadi tujuan kepergian Julien Lu.

Wendy Hong berpikir sesaat, tersenyum licik, lalu bangkit berjalan ke pintu kamar.

Saat ini, Sophia Liao yang sudah mengantar kepergian Wendy Hong berdelapan, tengah berbincang dengan Enelisa Zhang.

Tapi kepalanya sedang memikirkan bagaimana cara untuk memberitahu pernikahan Julien Lu kemarin malam kepada Enelisa Zhang dengan baik.

Ia sungguh bingung bagaimana untuk membicarakan ini.

Karena kedatangan Jenisa Wu sungguh mendadak. Apalagi sekali ia tiba, Tuan Besar Terrence pun mendesak untuk menjalankan upacara pernikahan.

Benar, ia adalah Ibu Julien Lu. Tapi sesungguhnya, ia hanya Ibu angkat Julien Lu.

Sedangkan Terrence Lei adalah Kakek kandungnya.

Jadi berada di hadapan Terrence Lei, meskipun ia tidak setuju, itu juga hanya menimbulkan ketidaksenangan semua orang.

Setelah berpikir lama, Sophia Liao akhirnya memilih untuk jujur.

Ia tersenyum paksa berkata, “Enelisa, Tante ada sesuatu…..”

Kebetulan saat ini, mereka berdua mendengar suara langkah kaki.

Lalu berbalik badan menoleh dan menemukan William Hong.

“Eh? Bukankah Anda sudah pergi…… Oh bukan, b-bagaimana Anda masuk ke dalam?”

Seketika Sophia Liao baru tersadar kembali.

Pintu luar terkunci, apalagi dikunci dengan kunci sandi.

Ia sendiri juga yang mengantar kepergian mereka.

Saat ini William Hong masuk ke ruang tamu, maka satu-satunya yang bisa dijelaskan yaitu….ia tidak masuk dari pintu besar…..

“Apakah Anda….sesuatu yang lupa dibawa?” tanya Sophia Liao berhati-hati.

Padahal orang itu adalah orang tua yang berusia tujuh puluh tahun lebih. Entah mengapa hatinya muncul firasat yang kurang baik.

Sedangkan Enelisa Zhang pun memasang raut wajah terkejut.

Tentang dunia praktisi, yang ia ketahui bahkan lebih sedikit dari Julien Lu.

Tapi siapakah Kanen Ma itu?

Di bawah ajarannya beberapa tahun ini, beserta dirinya yang sudah pernah berada beberapa tahun di dunia bisnis.

Ia sudah bisa memastikan bahwa orang di hadapannya ini tidak bermaksud baik.

“Hehe, tidak ada.” William Hong tertawa dan berkata dengan bijaksana, “Aku hanya ada dua pertanyaan, ingin bertanya.”

Walaupun tampang William Hong tidak berbahaya.

Hati Sophia Liao sudah berwaspada.

Hal yang ia ketahui itu sedikit, tapi ia mengetahui satu hal, yaitu ada siapa yang ke rumah orang lain, tidak masuk melalui pintu besar?

Berbeda dengan Enelisa Zhang yang tampak lebih tenang. Ia sama sekali tidak menunjukkan rasa takut, melainkan berlangkah maju dan melindungi Sophia Liao di belakang dirinya.

“Anda tanya saja. Kita boleh memberitahunya jika kita mengetahuinya.” Enelisa Zhang mengangguk.

William Hong memandang Enelisa Zhang, berpikir dan tertawa, lalu lanjut memandang ke arah Sophia Liao.

“Aku ingin bertanya, kemana Julien Lu pergi? Lama tidak bertemu dengannya, aku rindu sekali.”

Sophia Liao terkejut, lalu menggelengkan kepala berkata, “Aku tidak tahu.”

Ia memang tidak tahu.

Tapi kalaupun ia tahu, ia juga tidak berencana untuk memberitahunya.

Mengapa ia masih tidak dapat merasakan bahwa orang tua ini memiliki maksud jahat.

William Hong setidaknya juga hidup selama puluhan tahun. Ia langsung menemukan Sophia Liao yang sedang ketakutan, pikirannya pun menganggap Sophia Liao sedang menyembunyikan sesuatu.

Mengingat dirinya bisa mengetahui kemana Julien Lu pergi.

Tidak hanya bisa membalas dendam untuk Werren Hong, ia pun bisa mendapat apresiasi dari leluhur……

Ia pun merasa panas!

Ilmu Keluarga Hong telah sempurna!

Dan jika dirinya mendapat apresiasi dari leluhur, mungkin ia bisa seperti Wendy Hong, diberi sebiji harta karun alam dari leluhur!

Harta karun alam sudah tidak dapat ditemukan pada jaman sekarang.

Dan ini merupakan salah satu kelebihannya.

Mengingat ini, William Hong tertawa, “Karena acara makan tadi, aku saran lebih baik kamu bisa diajak kerja sama.”

Dunia praktisi ada peraturan, tidak boleh menyerang orang biasa. Tapi peraturan ini selalu hanya ditunjukkan pada umum.

Sebelum datang kemari, William Hong sudah memikirkan semuanya dengan baik. Entah bagaimanapun, ia harus mendapat informasi kemana Julien Lu pergi!

Apa bila…dirinya juga harus menggunakan beberapa cara jahat.

Satu-satunya tujuannya itu adalah mendapat apresiasi dari leluhur.

Nama Wendy Hong di Keluarga Hong selama puluhan tahun ini bisa termasuk sangat terkenal.

Apalagi setelah leluhur tersadar kembali, urusan satu Keluarga Hong dan dunia praktisi, leluhur juga hanya bertanya kepada Wendy Hong seorang.

Jadi jika tidak memikirkan beberapa cara lain dan menarik perhatian leluhur, maka ia hanya bisa menjadi seorang Sesepuh di Keluarga Hong untuk selama hidup.

Di usianya seperti ini, ia sudah tidak begitu tertarik dengan hak kekuasaan keluarga.

Hal yang William Hong inginkan adalah bisa semakin maju, menuju tahap kelima yang ia harapkan, Tahap Jiwa yang baru lahir!

Tapi siapa sangka beberapa hari yang lalu, leluhur memberitahunya bahwa ia hampir sudah tiba di ujung jalan dengan kemampuannya itu.

Kecuali…adanya bantuan dari harta karun alam!

Sedangkan di leluhur sana terdapat harta karun alam…..

“Kemana Julien Lu pergi, kita sungguh tidak mengetahuinya. Jika ia ada menghubung kita, aku boleh……”

Enelisa Zhang sedang memikirkan kata-kata yang cocok.

Tapi William Hong bagaimana mungkin percaya akan itu.

“Dasar tidak sopan, untuk apa kamu ikut campur saat orang tua sedang berbicara. Jangan-jangan orang tua keluargamu tidak mengajarmu?”

William Hong melirik kearah Enelisa Zhang.

Ia bisa mengetahui bahwa Enelisa Zhang itu sudah mencapai tahap super master, tapi ia tidak tahu Enelisa Zhang itu anggota keluarga siapa.

Mungkin karena itu juga, ia jadi agak berwaspada.

Melibatkan keluarga ke dalam, maka urusan ini akan menjadi lebih parah.

Enelisa Zhang tersenyum paksa berkata, “Senior William Hong, kita sungguh…..”

“Hngg, dasar tidak sopan!”

William Hong mendecih pelan dengan tidak puas, lalu asal melambaikan tangan.

Enelisa Zhang seperti terkena serangan berat, terbang mundur ke belakang dan menabrak rak yang berada di tepi dinding.

“Duk!”

Ia pun menabrak rak itu hingga serbuk kayu berterbangan. Sebelum menabrak dinding, ia pun mengeluarkan erangan yang berat.

“Ah! Enelisa!”

Sophia Liao berteriak terkejut, lalu berlari mendekati Enelisa Zhang.

Ia tidak mengerti apa yang terjadi, seperti mengapa saat William Hong melambaikan tangannya, Enelisa Zhang bagai ditabrak kereta api!

Ia juga tidak ada waktu untuk berpikir banyak. Sekarang satu-satunya yang bisa dipikirkannya adalah apakah Enelisa Zhang terluka.

Meskipun adegan ini sangat mengerikan, tapi Enelisa Zhang ini sudah mencapai tahap super master, jadi ia sama sekali tidak terluka.

Dan William Hong juga tidak mengerahkan semua tenaganya.

Bagi para praktisi, super master sudah merupakan tingkat yang cukup terhormat.

Tapi bagi William Hong yang memiliki kemampuan Jindan Dzogchen, tahap itu jauh beda dengannya.

Membunuh seorang super master sama dengan membunuh semut begitu mudah.

Wajah Enelisa Zhang memucat, menarik tangan Sophia Liao dan mendorongnya. “Tante Sophia, ia itu bukan orang baik. Cepat pergi, Tante!”

“Enelisa, bagaimana mungkin aku boleh pergi. K-kamu tidak terluka, bukan?”

Sophia Liao maju lagi, tapi menemukan Enelisa Zhang yang mengambil tongkat kayu di dalam rak dan melemparnya keluar.

“Hush!”

Terdengar suara angin!

Seseorang dengan tahap Super master melempar tongkat, bisa diketahui kekuatan di dalamnya.

Sophia Liao langsung menghentikan gerakannya. Sepasang matanya yang sedih saat ini menjadi sangat tercengang.

Tindakan Enelisa Zhang ini telah sepenuhnya melampaui pandangan dunianya.

“Telepon, Tante Sophia. Segera hubungi Ayahku!” Enelisa Zhang memberi ponselnya dan buru-buru berkata.

Enelisa Zhang sudah sepenuhnya mengerti bahwa dirinya bukanlah musuh William Hong yang berada di hadapannya. Dan orang yang ia keingat hanya Kanen Ma seorang!

Selanjutnya, Enelisa Zhang langsung maju menyambut, berusaha memperlambat waktu untuk Sophia Liao.

William Hong tersenyum sinis, tidak lagi merasa kasihan. Ia pun langsung melayangkan tinju, dalam erangan berat, tubuh Enelisa Zhang pun menggunakan laju yang lebih cepat untuk mundur.

Ia terjatuh keras di atas dinding, mulutnya pun menyemburkan darah.

Ilmu tinju Keluarga Hong memang sering disebut yang tersusah dikalahkan oleh orang-orang. Maupun William Hong hanya menggunakan kemampuannya sebanyak dua puluh persen, Enelisa Zhang pun tetap mengalami luka berat.

Tangan kiri William Hong masih setia memegang tongkat itu. Ia melirik cuek ke arah Sophia Liao.

“Hush!”

“Ah….”

Tongkat itu melewati kaki kanan Sophia Liao. Ia pun terjatuh di lantai tak berdaya, hingga darah terus mengalir dari paha kakinya!

Sepasang mata William Hong pun terlintas niat kejam. Semua kemunafikannya langsung menghilang setelah semuanya terbongkar.

Saat ini, pikirannya… sangatlah sederhana.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu