Too Poor To Have Money Left - Bab 48 Malam ini, Kamu Harus Ada Dalam Pandanganku
"Ah, Nancy Lu? Kenapa kamu di dalam mobil ini?" Christina Chu tertegun.
Nancy Lu menjulurkan kepalanya keluar dari mobil itu, dan mengejutkan Christina Chu.
"Nancy Lu, bagaimana kamu bisa masuk ke mobil orang lain dengan santai, cepat turun."
Christina Chu tampak waspada dan memandang Dexter Li yang ada di kursi pengemudi.
“Kak Christina, ini mobil kakakku, ayo naik!” kata Nancy Lu, lalu dia bergeser untuk memberi tempat bagi Christina Chu.
"Ah, apa, mobil ini milik kakakmu?"
Christina Chu menoleh karena terkejut, dia melirik Julien Lu, dia benar-benar tidak menyangka, ternyata Julien Lu memiliki mobil yang begitu keren.
Apalagi, sepertinya ada juga supirnya?
Christina Chu mengira dia sedang bermimpi!
“Ya, cepat naik dan duduk.” Julien Lu tersenyum tipis dan mendesak Christina Chu untuk masuk ke dalam mobil.
Kali ini Dexter Li bertanya, "Tuan Muda, selanjutnya kita mau kemana?"
Julien Lu berpikir sejenak, lalu dia berkata, "Emm ... antar aku ke Paradise, lalu kamu bisa mengantar gadis ini pulang."
“Kak, kamu ... kamu jahat sekali!” Nancy Lu terkejut lebih dulu, pipinya berkibar dengan lembut.
Dia mengira Julien Lu dan Christina Chu akan pergi ke Paradise, untuk melakukan tindakan tidak terpuji.
Ketenaran Paradise sudah diketahui seluruh kota G, jadi wajah Christina Chu juga memerah.
Apa yang ingin dilakukan Julien Lu ini!
Pergi atau tidak?
Jika dia tidak pergi, Julien Lu pasti akan kecewa, tetapi jika dia pergi ... Julien Lu ….
“Dasar gadis ini, kamu omong kosong apa!” Julien Lu sedikit tercengang, tetapi dia tidak bisa menjelaskannya sekarang, baru saja, dia hampir melihat Christina Chu melompat dari atas gedung sekolah.
Kemudian dia memandang Christina Chu dan berkata dengan serius, “Aku tidak tenang, jadi malam ini kamu harus mendengarkanku, menginap satu malam di Paradise."
Pada titik ini, Christina Chu baru menyadari, rupanya Julien Lu bukan ingin melakukan itu dengannya, tapi karena Julien tidak tenang, takut dirinya bunuh diri.
Tapi....
“Aku, aku benar-benar baik-baik saja, tidak perlu pergi ke tempat yang mahal begitu!” Christina Chu menggeleng panik.
“Tidak bisa, naik!” Julien Lu langsung menolak, tidak ingin menunda waktu lagi, dia langsung mendorong Christina Chu masuk ke dalam mobil.
Karlmann King pergi melaju keluar dari Haicheng University, dan mengarah ke Paradise.
Dalam perjalanan, Christina Chu mengalihkan pandangannya ke Dexter Li, dia bertanya dengan suara pelan, "Nancy Lu, kerja apa kakakmu sekarang? Bagaimana dia bisa begitu banyak uang? Jangan biarkan dia melakukan pekerjaan tidak terpuji, kalau tidak nanti akan susah kembali!"
"Kakakku? Dia tidak melakukan apa-apa, kuberitahu padamu, sebenarnya kakakku adalah …."
"Ahem!"
Julien Lu terbatuk kering dan menghentikan Nancy Lu untuk melanjutkan, untuk sementara waktu, dia tidak ingin membiarkan Christina Chu menciptakan jarak darinya karena identitasnya.
Setidaknya, harus membantunya menyelesaikan masalah di depannya dulu.
Meskipun Nancy Lu tidak tahu mengapa Julien Lu menghentikannya, tapi dia juga paham dan tidak bersuara lagi.
Sesampainya di Paradise, Julien Lu membawa Christina Chu keluar dari mobil dan melambaikan tangan kepada Dexter Li dan Nancy Lu.
Nancy Lu menjulurkan kepalanya ke luar jendela mobil dan berkata, “Kak, jangan ganggu Kak Christina ya, kalau tidak aku tidak akan mengampuni!"
"Apa lagi yang bisa kulakukan! Persetan!" Julien Lu juga tersipu.
Karlmann King melaju pergi, Julien Lu tersentak dengan senyum masam, "Ayo pergi, aku akan membantumu membuka satu kamar, malam ini kamu harus ada dalam pandanganku!"
Jantung Christina Chu berdegup kencang, dia tanpa sadar mengulurkan tangan dan meraih kerahnya dengan erat.
Ketika sampai di lobi depan, masih manajer yang sama, begitu dia melihat Julien Lu, dia bergegas ke arahnya.
"Ah, Tuan Muda Lu, selamat datang …." Dengan senyum menyanjung, dia melirik Christina Chu dengan mata tajam, dan segera mengerti apa yang sedang terjadi.
"Kami juga punya ruang VIP di sini, dengan fasilitas lengkap di dalamnya, bagaimana …."
"Oke, yang itu saja."
Julien Lu segera mengangguk, lalu mengeluarkan kartu hitam dari sakunya dan bertanya, "Berapa harganya?"
“Tuan Muda Lu, apa yang kamu bicarakan? Bos kita sudah berkata, selama Tuan Muda Lu masuk ke pintu ini, semua biaya gratis, ikuti saja aku."
“Jadi tidak enak.” Julien Lu menggaruk kepalanya dengan malu.
Dia berhutang budi kepada Jhonson Cheng berulang kali, dia selalu tidak tenang, beberapa hari yang lalu, bahkan tagihan satu juta RMB dia gratiskan..
“Tuan Muda Lu, jangan mempersulit kami, bos sudah berkata begitu, jika aku menerima uangmu, mungkin besok aku sudah disuruh angkat kaki dari sini.” ucap manajer memohon.
Dia sudah melakukan kesalahan satu kali, jika melakukan kesalahan satu kali lagi, mungkin dia akan angkat kaki dari sini.
“Baiklah, berikan kartu kamarnya padamu, kami bisa naik sendiri.” kata Julien Lu.
Setelah menerima kartu kamar, Julien Lu membawa Christina Chu ke lift dan menekan tombol lantai 29.
Saat pintu elevator tertutup, Christina Chu akhirnya tidak bisa menahannya, dia masih berpikir bahwa dia sedang bermimpi.
"Julien Lu, bagaimana bisa kamu menjadi kaya? Dari mana asal uangmu? Apakah kamu melakukan sesuatu yang ilegal?"
Menghadapi keprihatinan Christina Chu, Julien Lu menggelengkan kepalanya dan berkata dengan serius, "Christina Chu, jangan khawatir, uangku sangat bersih dan aku mendapatkannya melalui jalur formal, untuk sementara aku tidak ingin mengatakannya, nanti juga kamu akan tahu.”
Christina Chu merasa sedikit lega, tetapi dengan cepat menjadi tegang lagi.
Dia masih ingat Julien Lu baru saja membuka satu kamar, bukankah ini berarti dia dan Julien Lu akan tidur di kamar yang sama malam ini?
Memikirkan hal ini, kepala Christina Chu menunduk hampir sampai ke dadanya, pipinya sangat panas, bahkan dia merasa lemas dan tidak bisa berdiri dengan kokoh.
Setelah keluar dari lift, Julien Lu mencari nomor kamar, setelah menemukannya, dia menempelkan kartu di tangannya ke kunci pintu, ‘bip’ bunyi pintu terbuka.
Lalu keduanya masuk.
Ruangan ini tidak sebesar yang dibayangkan Julien Lu, luasnya diperkirakan sekitar 100 meter persegi, ada dua tempat tidur besar di dalamnya, beberapa sofa di depan jendela kaca setinggi langit-langit, dan vas cantik di atas meja dengan buket bunga lavender malam.
Di dinding, ada beberapa mural dan TV LCD berukuran besar.
Ruangan ini terlihat sederhana dan mewah, namun tidak membuat orang merasa terlalu hampa dan bingung.
“Wah, besar sekali!” Christina Chu kagum, bahkan melupakan hal-hal yang menegangkan.
Selama 20 tahun, dia tidak pernah tinggal di hotel yang begitu mewah.
Julien Lu juga sedikit terkejut, lingkungan Paradise benar-benar tidak tertutup, begitu dia datang kemari, dia tidak ingin pergi lagi.
Diperkirakan dia tidak akan merasa bosan jika tinggal selama setengah bulan pun.
"Sana, mandi dulu,” kata Julien Lu.
"Apa? Man, mandi?”
Christina Chu terkejut, kemudian dia menggelengkan kepalanya dengan panik, "Tidak, aku, aku sudah mandi, jika kamu ingin mandi … mandi saja sana!"
Begitu dia selesai berbicara, wajahnya merah padam seperti buah apel.
“Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu, kalau kamu capek, tidurlah duluan."
Julien Lu tidak tahu harus berkata apa saat ini, dia juga sangat tegang, sudah tumbuh begini besar, dia masih pertama kalinya membawa gadis dan membuka kamar di hotel.
Kemudian, Julien Lu masuk ke kamar mandi dan mandi dengan nyaman.
Ketika dia keluar, dia melihat Christina Chu meringkuk di bawah selimut, dia bahkan tidak berani menunjukkan wajahnya, seperti burung yang ketakutan.
Julien Lu tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa, dia bersikeras untuk tinggal bersama Christina Chu malam ini, waspada agar Christina Chu tidak punya pemikiran bunuh diri lagi.
Rumahnya terlalu kecil, kalau membawanya pulang, juga sulit untuk menjelaskannya pada Sophia Liao.
Tapi dia juga sudah memikirkannya, besok dia akan kembali untuk berdiskusi dengan Sophia Liao, membiarkan Christina Chu tinggal beberapa hari dan pergi ke sekolah dengan Nancy Lu.
Tunggu sampai dia punya cara untuk menyelesaikan masalah Christina Chu, dia boleh kembali lagi ke sekolah, tidak mau juga tidak apa, biar dia tinggal di vila saja.
Pokoknya, biarkan Dexter Li mengantarnya saja.
Julien Lu berjalan ke ranjang lain dan berbaring, dia menghela nafas dengan indah, memejamkan mata, dan tertidur dengan cepat.
Christina Chu yang bersembunyi di dalam selimut, hati kecilnya seakan mau melompat keluar dari tenggorokannya.
Dia mendengar langkah kaki Julien Lu keluar dari kamar mandi, dia sangat takut sampai tidak berani bernafas.
Kalau Julien Lu nanti … ingin melakukan itu dengannya, bagaimana?
....
Tapi, dia sendiri juga sangat menyukai Julien Lu, selalu ... jika dia benar-benar ….
Butuh waktu lama untuk memikirkannya.
Ketika tidak ada gerakan, Christina Chu diam-diam memunculkan kepalanya, matanya yang cerah menatap Julien Lu yang sedang tidur, dia merasa lega dan sedikit kecewa.
Christina Chu menggigit bibir kecilnya, dia dengan hati-hati bangkit dari tempat tidur, dan berjalan pelan ke arah Julien Lu ….
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraBack To You
CC LennyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangUnlimited Love
Ester GohMi Amor
TakashiKing Of Red Sea
Hideo TakashiGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Yang Terlarang
MinnieToo Poor To Have Money Left×
- Bab 1 Cucu, Aku Kakekmu!
- Bab 2 Cucu, Tunggu Aku!
- Bab 3 Kakek Kandung yang Jatuh Dari Langit
- Bab 4 Pelanggan Super Besar
- Bab 5 Bukti Pembatalan Perjanjian Pernikahan
- Bab 6 Pikiran Kakak Beradik
- Bab 7 Memandang Rendah
- Bab 8 Pertaruhan
- Bab 9 Bertemu Dengan Musuh
- Bab 10 Peringatan Munafik
- Bab 11 Kekacauan Ruang VIP
- Bab 12 Bos Terrence's Corp
- Bab 13 Niat Licik Tuan Zhang
- Bab 14 Nancy Lu Yang Menggila
- Bab 15 Membayarnya? Ini Kamu Sendiri Yang Mengatakannya!
- Bab 16 Dugaan Direktur Yao
- Bab 17 Orang Yang Tidak Tahu Balas Budi
- Bab 18 Orang Habis Makan Lalu Lari Yang Tidak Bisa Kabur
- Bab 19 Orang Jaminan Tuan Zhang
- Bab 20 Masing-Masing Punya Pikiran Sendiri
- Bab 21 Permohonan yang Tak Masuk Akal
- Bab 22 Kenapa Kamu Tidak Menjadi Penjaminnya
- Bab 23 Orang Jahat Duluan Mengadu
- Bab 24 Wanita Cantik yang Aneh
- Bab 25 Ah! Kamu Si Penipu!
- Bab 26 Saat Dokter Ajaib Bertindak, Langsung Bisa Mengetahuinya
- Bab 27 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 28 Tuan Zhang yang Licik
- Bab 29 Berhutang Budi
- Bab 30 Taktik Mengelabui
- Bab 31 Orang Yang Sesungguhnya Tidak Tahu Berterima Kasih
- Bab 32 Hadiah Kecil Dari Tuan Besar Lei
- Bab 33 Aspirasiku Adalah Menjadikanmu Sebagai Istriku
- Bab 34 Pesan Perayaan Hari Ulang Tahun
- Bab 35 Tuan Muda Gong Yang Angkuh
- Bab 36 Ditahan Oleh Pembela Keadilan
- Bab 37 Dexter Li Yang Menunjukkan Kemampuannya
- Bab 38 Kamu Ingin Belajar? Aku Bisa Mengajarimu!
- Bab 39 Masalah Kecil Dalam Perayaan HUT Universitas
- Bab 40 Gaun Angsa Hitam (1)
- Bab 41 Gaun Angsa Hitam (2)
- Bab 42 Christina Chu Yang Kelaparan
- Bab 43 Undangan Ketua Jiang
- Bab 44 Kepala Sekolah Yang Antusias
- Bab 45 Gangguan Kecil KFC
- Bab 46 Bela!
- Bab 47 Baiklah, Aku Akan Pergi Denganmu
- Bab 48 Malam ini, Kamu Harus Ada Dalam Pandanganku
- Bab 49 Tidak Bisa Menjelaskan Lagi
- Bab 50 Tabrak Saja Kalau Kamu Berani!
- Bab 51 Jangan Halangi Aku, Aku Ingin Bersikap Semena-Mena
- Bab 52 Tuan Zhang Menangis
- Bab 53 Plot Twist Yang Mengejutkan
- Bab 54 Wanita Munafik Yang Menyukai Kekayaan
- Bab 55 Satu-Satunya Yang Bisa Menolong
- Bab 56 Keluarga Chen Datang Berkunjung
- Bab 57 Belum Pernah Bertemu Orang Yang Se Tak Tahu Malu Ini
- Bab 58 Video Kekerasan
- Bab 59 Aku Bukan Pencuri
- Bab 60 Menyentuh Kepala Wakil Rektor Gong
- Bab 61 Inilah yang Disebut dengan Bermuka Tebal
- Bab 62 Ditusuk dengan Kejam
- Bab 63 Persaingan Kemampuan Minum yang Jahil
- Bab 64 Henley Chen yang Telah Tumbang
- Bab 65 Permintaan Maaf yang Tak Diperlukan
- Bab 66 Aku Tidak Mengizinkanmu Menindas Putraku!
- Bab 67 Rencana Henley Chen
- Bab 68 Ada yang Senang, Ada yang Resah
- Bab 69 Harapan Rektor yang Agung (1)
- Bab 70 Harapan Rektor yang Agung (2)
- Bab 71 Apa Urusannya Denganmu?
- Bab 72 Tidak Mendapatkan Keuntungan Sama Sekali
- Bab 73 Demi Mencapai Tujuan Harus Siap Berkorban
- Bab 74 Rayne Chen Cari Mati
- Bab 75 Bisakah Kamu Menemaniku?
- Bab 76 2 Pilih 1
- Bab 77 Jurus yang Mengejutkan
- Bab 78 Jurus yang Mengejutkan (2)
- Bab 79 Super Jenius Atau Super Sampah
- Bab 80 Keserakahan
- Bab 81 Masing-Masing Memiliki Rencananya Sendiri
- Bab 82 Bertemu Secara Tidak Sengaja
- Bab 83 Hadiah Yang Mahal
- Bab 84 Penyesalan Rayne Chen
- Bab 85 Aku Makan Pelan-Pelan
- Bab 86 Ah ~, Dia Hanya Menyesal
- Bab 87 Pembunuhan Di Rumah Jagal(1)
- Bab 88 Pembunuhan Di Rumah Jagal(2)
- Bab 89 Christina Chu Membunuh Orang
- Bab 90 Penjahat Yang Berubah-Ubah
- Bab 91 Syarat Nyawa Diganti Nyawa
- Bab 92 Dokter Jenius Halbert Lu
- Bab 93 Menyelamatkan Orang Hanya Setengah-Setengah
- Bab 94 Perlu Seberapa Besar Muka
- Bab 95 Si Jago Minum
- Bab 96 Tidak, Aku Tidak Akan Melepaskan!
- Bab 97 Kalung Yang Hilang
- Bab 98 Arus bawah
- Bab 99 Anjing Gila Yang Putus Asa
- Bab 100 Limbah Kayu Dengan Sumber Daya Terbatas
- Bab 101 Satu-Satunya Jalan Bertahan Hidup
- Bab 102 Kaisar Bawah Tanah Kota G
- Bab 103 Cara Menyelesaikan
- Bab 104 Serangkai Serangan
- Bab 105 Bukan Karena Musuh Tidak Bersatu
- Bab 106 Dihalangi Di Tengah Jalan
- Bab 107 Rencana Penculikan yang Sempurna
- Bab 108 Sulit Untuk Berbalik
- Bab 109 Apa Masalah Di Antara Kita?
- Bab 110 Laporan Jhonson Cheng
- Bab 111 Menginginkan Banyak Uang, Menginginkan Kemampuan
- Bab 112 Lebih Mempesona Darimu
- Bab 113, Sudah, Jangan Berdeham Terus
- Bab 114 Jika Tidak Ditepuk Masih Enak
- Bab 116 Gunakan Handukku Saja
- Bab 116 Munculnya Kesempatan
- Bab 117 Keributan Di Pintu Masuk Restoran
- Bab 118 Aku Hanya Ingin Berteman Dengan Kekasihmu
- Bab 119 Sebenarnya Aku Juga Master Bela Diri
- Bab 120 Malam Di Lembah Pegunungan
- Bab 121 Pil Chongmai Bawaan
- Bab 122 Menurut Pemikiran Sendiri
- Bab 123 Nyaman Sekali
- Bab 124 Kakak Ipar, Aku Madeleine Wu!
- Bab 125 Tapi Masih Sampah
- Bab 126 Keajaiban Kitab Suci Bulan Dan Matahari
- Bab 127 Aku Seorang Jenius, Aku Super Jenius
- Bab 128 Mengambil Sumpah Beracun
- Bab 129 Sedangkan Dia Tidak Peduli Apapun
- Bab 130 Musim Semi Kedua Ketua Organisasi Chen
- Bab 131 Rasa Iri
- 132 Ingin Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 133 Hadiahnya Kamu Terserah Saja
- Bab 134 Jangan Takut, Ada Aku
- Bab 135 Orang Yang Membuntuti
- Bab 136 Saran Dari Dexter
- Bab 137 Percakapan Dua Wanita
- Bab 138 Hanya Membeli Sebuah Hadiah Saja
- Bab 139 Jebakan Yang Sudah Direncanakan
- Bab 140 Ciuman Tiba-tiba
- Bab 141 Hubungan Rumit Henley Chen Dan Martha Xu
- Bab 142 Kesulitan Julien Yu
- Bab 143 Menghadiri Perjamuan Ulang Tahun
- Bab 144 Lihat! Ada Ufo!
- Bab 145 Masuk Diam-Diam
- Bab 146 Tiba-Tiba Menjadi Berani
- Bab 147 Tidak Berpura-Pura Lagi
- Bab 148 Perubahan Tak Terduga
- Bab 149 Hubungan yang Sangat Rumit
- Bab 150 Semuanya Menjadi Berantakan
- Bab 151 Pemenang Terbesar
- Bab 152 Panggilan Dari Terrence Lei
- Bab 153 Dia Datang Untuk Mencuri!
- Bab 154 Surga Ketenangan
- Bab 155 Masa Lalu Yang Berdebu
- Bab 156 Makan Malam Yang Bermakna
- Bab 157 Cobaan Draco Lei
- Bab 158 Mohon Bakar Setelah Selesai Dibaca
- Bab 159 Penghargaan Dan Hukuman Untuk Menaklukkan
- Bab 160 Tuan Muda Kedua Lei
- Bab 161 Perubahan Di Mansion Keluarga Lei
- Bab 162 Permintaan yang Tampak Berlebihan
- Bab 163 Kakak Beradik Keluarga Tang
- Bab 164 Tuan Muda Kedua Ditampar
- Bab 165 Ada Racun Atau Tidak
- Bab 166 Kakak! Mereka Menindas Kita!
- Bab 167 Aku Sudah Meracuni Kalian Semua
- Bab 168 Kekejaman Kakak Beradik Keluarga Tang
- Bab 169 Kata-Kata yang Tajam
- Bab 170 Gadis Baju Abu-Abu Dengan Kaki Ayam
- Bab 171 Aku Tanya Apa Kamu Ikhlas
- Bab 172 Harris Li menangis
- Bab 173 Terbongkar
- Bab 174 Rubah Yang Asli
- Bab 175 Pengunjung Tengah Malam
- Bab 176 Bertambah Dua Orang Lagi Yang Tahu
- Bab 177 Tamu Tak Diundang
- Bab 178 Tidak Ada Tembok Yang Tidak Bisa Ditembus Di Dunia
- Bab 179 Hadiah Dari Harry Shangguan
- Bab 180 Motif Pendekatan
- Bab 181 Masalah yang Menghampirinya
- Bab 182 Oh Iya, Mau Mengantukkan Kepala ke Tanah Tidak?
- Bab 183 Berniat Membunuh
- Bab 184 Rintangan dalam Berlatih Praktisi
- Bab 185 Keganjilan yang Terbongkar
- Bab 186 Permintaan Maaf Rachel Lei
- Bab 187 Malam Sebelum Konferensi Dunia Praktisi
- Bab 188 Keberadaan Tahap Keempat
- Bab 189 Badai yang Tak Terlihat
- Bab 190 Permintaan Rachel Lei
- Bab 191 Biarkan Saja Berlalu
- Bab 192 Bahaya Yang Belum Diketahui
- Bab 193 Kebakaran Yang Tiba-tiba Terjadi
- Bab 194 Apakah Semua Ucapan Yang Kamu Tuturkan Itu Terhitung
- Bab 195 Sepenuhnya Percaya
- Bab 196 Cepat Pergi! Aku Akan Membantumu Menahannya Sejenak!
- Bab 197 Bukannya Tidak Ada Kemungkinan Untuk Menang
- Bab 198 Bakat Serupa Dengan Iblis
- Bab 199 Jari Yang Penuh Dengan Kekuatannya
- Bab 200 Baiklah, Aku Akan Pergi Dengan Kalian
- Bab 201 Harus Hidup TIdak Peduli Bagaimanapun Caranya
- Bab 202 Menelan Pil Iblis Gila
- Bab 203 Ayah Dan Putri Chen Yang Mengalami Kejatuhan
- Bab 204 Persyaratan Awal Perjanjian
- Bab 205 Aku Ingin, Membantu Seseorang Membalas Dendam
- Bab 206 Ide Yang Tidak Realistis
- Bab 207 Uang Itu Didapatkan Dengan Meresikokan Nyawanya
- Bab 208 Rayne Chen Yang Kembali
- Bab 209 Bertemu Dengan Penolong Di Tengah Kesulitan
- Bab 210 Jawaban Dari Permintaan Bantuan
- Bab 211 Gerombolan Ternak Di Kejauhan
- Bab 212 Dalam Setiap Perselisihan, Entah Siapa Yang Benar Dan Siapa Yang Salah
- Bab 213 Kawan, Kita Rundingkan Baik-Baik
- Bab 214 Tinggallah Di Sini
- Bab 215 Ayo Kita Bertarung Terlebih Dahulu
- Bab 216 Sebuah Janji Yang Mudah
- Bab 217 Bakat Devi Yangjin
- Bab 218 Orang Yang Menyerang Di Malam Hari
- Bab 219 Bertarung Denganku Satu Kali Baru Berbicara
- bab 220 Huh, Hih! Heng, Hah, Haha Hihi!
- Bab 221 Mereka Tidak Takut
- Bab 222 Kamu Memiliki Keterampilan Apa
- Bab 223 Syarat Kompensasi
- Bab 224 Malam Kehilangan Arah
- Bab 225 Petualangannya Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 226 Petualangannya Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 227 Petualangannya Yang Tidak Terduga (3)
- Bab 228 Petualangannya Yang Tidak Terduga (4)
- Bab 229 Petualangannya Yang Tidak Terduga (5)
- Bab 230 Apakah Kamu Tidak Takut Aku Merasa Tidak Senang
- Bab 231 Wisatawan Dari Jauh
- Bab 232 Pembohong Yang Merasa Bersalah
- Bab 233 Rahasia Gunung Snowie
- Bab 234 Persiapan Sebelum Manjat Gunung
- Bab 235 Tamu Tak Diundang Di Pagi Hari
- Bab 236 Perekrutan Yang Aneh
- 237 Undangan KeTepi Danau
- Bab 238 Aku Mencarimu Karena Ingin Berteduh
- Bab 239 Gerak-Gerik Yang Diawasi
- Bab 240 Salam Perpisahan Sebelum Berpisah
- Bab 241 Aku Punya Dua Identitas
- Bab 242 Pemburu Yang Mengejar
- Bab 243 Aku Tidak Salah Menilaimu
- Bab 244 Mengibas Ekornya
- Bab 245 Retakan Batu Yang Aneh
- Bab 246 Naga Hijau Yang Tertidur Lelap
- Bab 247 Perangkap Makan Tuan
- Bab 248 Orang Kita Banyak!
- Bab 249 Semuanya Menggila
- Bab 250 Gawat! Cepat Kabur!
- Bab 251 Aku Sangat Membenci Ular
- Bab 252 Hal Tak Terduga Terjadi Terlalu Cepat
- Bab 253 Tidak Menemukannya
- Bab 254 Aku Ingin Menjelajahi Dunia Yang Begitu Besar Ini
- Bab 255 Apa Kamu Iblis
- Bab 256 Botol Anggur Yang Aneh
- Bab 257 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 258 Bekerjasama
- Bab 259 Aku Akan Mengalahkanmu Dengan Satu Gerakan
- Bab 260 Aku Tidak Akan Segan-segan Lagi
- Bab 261 Langkah Keempat, Tahap Jindan!
- Bab 262 Jangan Mencelakai Saudara Sendiri
- Bab 263 Tiga Tahun Kemudian Bersatu Kembali
- Bab 264 Adegan Yang Seharusnya Tidak Dilihat
- Bab 265 Kecelakaan Lalu Lintas
- Bab 266 Perbuatan Kejam
- Bab 267 Permohonan Jhonson
- Bab 268 Pertempuran Yang Hening
- Bab 269 Pembunuhan Di Tengah Hujan
- Bab 270 Ingin Mengambil Keuntungan Kecil
- Bab 271 Enelisa Zhang Yang Berkunjung
- Bab 272 Orang Yang Seharusnya Mati Tapi Dia Tidak Mati
- Bab 273 Siapa Yang Mau Menargetkanku
- Bab 247 Ini Harus Membunuh Mereka Semua!
- Bab 275 Apa Itu Hubungan Lama
- Bab 276 Pedang Keluarga Wu Adalah Pedang Pembunuh
- Bab 277 Sakit, Membuktikan Masih Hidup
- Bab 278 Vila Tanpa Orang
- Bab 279 Orang Yang Datang Untuk Makan
- Bab 280 Kami Pergi Jalan-Jalan
- Bab 281 Tuan Muda, Kamu Telah Ditipu
- Bab 282 Aku Ingin Kamu Turun Tangan
- Bab 283 Tipu Muslihat Ivan Zhang
- Bab 284 Angan-Angan Ivan Zhang
- Bab 285 Dinding Yang Tak Terlihat
- Bab 286 Dia Juga Tidak Bertanya Apa Yang Akan Dilakukannya
- Bab 287 Aku Tidak Mengerti
- Bab 288 Aku Datang Untuk melihat Danau
- Bab 289 Satu-Satunya Cara
- Bab 290 Tamu Yang Misterius
- Bab 291 Demi Dua Hal
- Bab 292 Peringatan Jhonson Cheng
- Bab 293 Dia Bahkan Tidak Pernah Membunuh Satu Ekor Ayam
- Bab 294 Apakah Dia Bisa Terbang Ke Langit
- Bab 295 Tidak Pantas Melakukan Ini
- Bab 296 Tiga Bersaudara Keluarga Wu
- Bab 297 Firasat Wendy Hong
- Bab 298 Mungkin Sayapnya Belum Sempurna
- Bab 299 Jika Suatu Saat Terjatuh, Akan Sangat Menyakitkan
- Bab 300 Cara Dian Wu
- Bab 301 Menyerang Di Malam Hari
- Bab 302 Tiba-tiba Di luar Dugaan
- Bab 303 Dia Telah Mencuri Jindanku
- Bab 304 Tidak Ada Tempat Untuk Mengasihani Diri Sendiri
- Bab 305 Keluarga Hong Mengeluarkan Perintah Membunuh.
- Bab 306 Keseriusan Masalah Ini.
- Bab 307 Berjalan Di Jalan Yang Berbeda Dan Bertemu Dengan Kenalan Lama.
- Bab 308 Kamu Takut Apa.
- Bab 309 Perasaan Tegas.
- Bab 310 Teknik Pedang Yang Menakutkan.
- Bab 311 Pertempuran Kata-Kata Yang Sengit
- Bab 312 Grand Master Jianzong
- Bab 313 Ketentuan Penarikan Dari Perintah Tindak Lanjut
- Bab 314 Alasan Untuk Dipercaya
- Bab 315 Kunci Raksasa Tanpa Lubang Kunci
- Bab 316 Perubahan Yang Tak Terduga
- Bab 317 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan ?
- Bab 318 Tinggalkan Sedikit Petunjuk Untuk Setiap Hal, Agar Mudah Untuk Berjumpa Di Masa Depan
- Bab 319 Jika Kamu Tidak Mengenali, Maka Aku Juga Tidak Akan Mengatakannya
- Bab 320 Bukan Aku Yang Bawa Pergi
- Bab 321 Orang Yang Berada Di Lingkungan Luar, Terpaksa Beradaptasi.
- Bab 322 Seekor Sapi Sialan
- Bab 323 Seberapa Dalam Danau Ini
- Bab 324 Rekaman Panggilan Telepon
- Bab 325 Aku Memintamu Untuk Membacanya Lalu Membakarnya
- Bab 326 Aku Membuat Hal Yang Hebat
- Bab 327 Orang Yang Tidur Di Dalam Danau
- Bab 328 Kakak Dan Adik Keluarga Lei Kembali
- Bab 329 Pertanyaan Lain
- Bab 330 Kecemburuan Melahap Hati Manusia
- Bab 331 Rencana Draco Lei.
- Bab 332 Musim Gugur Berganti Dengan Musim Dingin.
- Bab 333 Peristiwa Tidak Terduga Sebelum Pergi.
- Bab 334 Sepertinya Tidak Terpisahkan.
- Bab 335 Aku Benar-benar Membawamu Terbang.
- Bab 336 Maafkan Keegoisanku
- Bab 337 Julien Lu, Kamu Pantas Untukku
- Bab 338 Kalau Tidak Ada Kamu Di Dunia Ini, Biarlah Jadi Gila Saja
- Bab 339 Sepuluh Tahun Tidak Bisa, Kalau Begitu Dua Puluh Tahun
- Bab 340 Sebuah Batu Yang Mengarah Ke Timur
- Bab 341 Mengunjungi Suku Pedang
- Bab 342 Meminta Kamu Untuk Menerima Seorang Murid
- Bab 343 Yang Diperhatikan Reyne
- Bab 344 Sebuah Batu Sandungan
- Bab 345 Tidak Ada Pesta Yang Tidak Berakhir
- Bab 346 Batu Yang Lain Lagi
- Bab 347 Pergi Asah Pisaumu
- Bab 348 Pembukaan Gerbang Gunung Suku Pedang
- Bab 349 Kamu Pikir Aku Peduli?
- Bab 350 Dorongan Draco Lei
- Bab 351 Kamu Kira Kamu Yang Dipanggil?
- Bab 352 Dia Tidak Ingin Akui
- Bab 353 Fenomena Yang Aneh
- Bab 354 Tuhan Mentakdirkanmu Untuk Menjadi Orang Yang Susah Ditemui Diribuan Tahun
- Bab 355 Sudah Cukup Mengasah Pisau Itu
- Bab 356 Kalian Ingin Menggunakan Kekerasan
- Bab 357 Kalian Salah
- Bab 358 Aku Masih Punya Dua Kesempatan
- Bab 359 Pedang Yang Menembus Dasar Danau
- Bab 360 Siapa Yang Mengganggu Tidur Panjangku
- Bab 361 Bagaimana Bisa Mengetahuinya Jika Tak Mencoba
- Bab 362 Kau Bukan Praktisi Generasi Ini
- Bab 363 Bisa Membunuh Tidak Bisa Membunuh
- Bab 364 Apakah Ketiga Saudaraku Melindungimu
- Bab 365 Mengapa Kamu Menyakitiku
- Bab 366 Apa Yang Salah Denganku
- Bab 367 Dunia Ini Kejam, Jalannya Kejam
- Bab 368 Cepat, Makan Dia!
- Bab 369 Berita Buruk Yang Datang Satu Demi Satu.
- Bab 370 Dia Lebih Cocok Daripada Aku.
- Bab 371 Ketenangan Sebelum Masalah Besar.
- Bab 372 Aku Adalah Orang Dari Keluarga Wu.
- Bab 373 Tidak Ingin Menjadi Bebannya
- Bab 374 Aku Tunggu Kamu Memimpin Negara
- Bab 375 Tamu Yang Datang Berkunjung
- Bab 376 William Hong Yang Pergi Dan Kembali Lagi
- Bab 377 Lama Tak Bertemu Dengannya, Aku Rindu Sekali
- Bab 378 Membunuh dan Membayar Nyawa, Adil dan Benar
- Bab 379 Dipukul Sampai Mati pun Tidak Akan Mengaku
- Bab 380 Silahkan Keluarkan Pedang
- Bab 381 Ada Puluhan Juta Dao, Kamu Akan Menemukannya
- Bab 382 Kamu Berdiri Dulu
- Bab 383 Mengira Kamu Aku Mengajariku Trik
- Bab 384 Aku Telah Menganggap Penting Kamu
- Bab 385 Bantu AKu Mencari Seseorang
- Bab 386 Latihan Yang Tak Mengenal Waktu
- Bab 387 Juga Untuk Hidup
- Bab 388 Tidak Tahu Sejak Kapan Ada Satu Orang Lagi
- Bab 389 Catatan Harian Keana
- Bab 390 Kamu Harus Membunuh Mereka
- Bab 391 Aku Benar, Kamu Benar-Benar Datang
- Bab 392 Tapi Kamu Masih Tidak Bisa Membunuhku
- Bab 393 Jindan hancur, Yuanying berkumpul(1)
- Bab 394 Jindan hancur, Yuanying berkumpul(2)
- Bab 395 Jindan hancur, Yuanying berkumpul(3)
- Bab 396 Ternyata Ke Arah Timur.
- Bab 397 Keadilan Tidak Membutuhkan Pikiran Yang Baik.
- Bab 398 Kamu Berjalan Di Jalanmu, Aku Berjalan DI Jalanku.
- Bab 399 Seperti Memiliki Saudara Yang Miskin Mampir Kerumah.
- Bab 400 Adu Kemampuan? Aku Rasa Tidak Baik.
- Bab 401 Ia Bersiap Menolongnya
- Bab 402 Aku Datang Kemari Demi Jenisa Wu
- Bab 403 Menikah Dengan Orang Yang Penakut, Kau Juga Akan Menjadi Penakut, Menikah Dengan Orang Yang Pemberani, Kau Juga Akan Jadi Pemberani
- Bab 404 Ia Tak Menyesalinya
- Bab 405 Aku Akan Membunuh Siapapun Yang Bermaksud Membunuhku
- Bab 406 Tapi Dia Memohon Belas Kasihan
- Bab 407 Ya, Aku Akan Pergi Denganmu
- Bab 408 Kamu Sangat Jahat
- Bab 409 Tidak Ada Kesempatan Untuk Berlutut
- Bab 410 Singkatnya, Dia Tidak Menyesal
- Bab 411 Aku Tidak Takut Pada Kematian
- Bab 412 Kamu Sama Sekali Tidak Sanggup Memberikan Penjelasan
- Bab 413 Beritahu Aku Mengapa
- Bab 414 Kita, Juga Tidak Berdaya
- Bab 415 Bukan Orang Yang Sanggup Kamu Singgung
- Bab 416 Penjelasan Dilan Wu
- Bab 417 Maaf, Kamu Salah Orang
- Bab 418 Bagaimana Ibuku Bisa Meninggal
- Bab 419 Kamu Tidak Perlu Membantuku
- Bab 420 Kamu Jangan Bergerak, Aku Akan Memakaikannya Untukmu
- Bab 421 Dia Adalah Suaminya.
- Bab 422 Dimana Leluhur Kalian.
- Bab 423 Yang Terpenting Semuanya Sudah Di Sini.
- Bab 424 Dendam Kaena, Biar Aku Saja Yang Membalasnya.
- Bab 425 Sendiri Atau Berdua, Tidak Ada Bedanya.
- Bab 426 Kamu Jangan Berteriak Keras
- Bab 427 Sudah Berakhir Kah?
- Bab 428 Aku Akan Pergi Sekarang, Siapa Yang Akan Menghentikanku?
- Bab 429 Niat Jahat William Hong
- Bab 430 Tidak Ada Makan Siang Gratis Di Dunia Ini
- Bab 431 Semua Hal Yang Dikerjakan Sia-Sia Dan Menjadi Milik Orang Lain
- Bab 432 Semuanya Ialah Perbuatan Julien Lu
- Bab 433 Tribulasi Langit Jenisa Wu
- Bab 434 Iblis Tahu Apa Yang Sudah Ia Alami.
- Bab 435 Hubungan Yang Tidak Terduga
- Bab 436 Secangkir Teh Juga Oke
- Bab 437 Mengapa Ada Begitu Banyak Alasan
- Bab 438 Mengingat Seseorang
- Bab 439 Legenda Dunia Rahasia (1)
- Bab 440 Legenda Dunia Rahasia (2)
- Bab 411 Dia, Dia Benci !
- Bab 442 Dinamakan The Devil's Sword
- Bab 443 Jika Kamu Tidak Mati, Maka Dunia Akan Menjadi Milikmu
- Bab 444 Jika Suatu Hari, Aku Disingkirkan Oleh Ribuan Orang
- Bab 445 Maaf, Dimana Letak Kesalahanku
- Bab 446 Bagaimana Memvonis Hal Ini
- Bab 447 Bisa Menyelamatkan Sepuluh Orang
- Bab 448 Cuaca Yang Aneh
- Bab 449 Aku Sudah Lama Menunggumu
- Bab 450 Kamu Masih Memiliki Pilihan Yang Lebih Baik
- Bab 451 Ada Orang Di Belakangku?
- Bab 452 Tidak Memasuki Halaman Buddha
- Bab 453 Hadiah Dari Kartu Nyawa
- Bab 454 Ada Urusan Apa Kamu Mencari Aku?
- Bab 455 Kartu Nyawa Yang Menghilang
- Bab 456 Aku Tidak Tahu Apakah Aku Punya Ibu
- Bab 457 Rencana Pemusnahan
- Bab 458 Kamu Kehilangan Ingatan
- Bab 459 Bisa Meninggalkan Tanpa Satupun
- Bab 460 Tidak Sebaik Yang Dilihat
- Bab 461 Memberi Hormat Pada Kedua Senior.
- Bab 462 Pemandangan Yang Dramatis.
- Bab 463 Bagaimana Kalau Membuat Tim?
- Bab 464 Aku Tidak Bisa Mempercayaimu.
- Bab 465 Kegunaan Lain Dari The Devil's Sword.
- Bab 466 Menari Dengan Serigala
- Bab 467 Masih Dalam Proses Fermentasi
- Bab 468 Tidak Mendapatkan Kemudahan Dari Langit Dan Bumi
- Bab 469 Kebetulan, Begitu Juga Denganku
- Bab 470 Sulit Dipahami
- Bab 471 Aku Pikir Juga Begitu
- Bab 472 Yang Kamu Lihat Semua Adalah Ilusi
- Bab 473 Syarat Pertukaran
- Bab 474 Aku Akan Membunuh Beberapa Orang
- Bab 475 Pertaruhan Antara Kedua Kakak Dan Adik
- Bab 476 Berilah Perintah Jika Kamu Memerlukan Sesuatu
- Bab 477 Melihat Orang Yang Berwajah Akrab
- Bab 478 Dia, Juga Pernah Menjadi Orang Baik
- Bab 479 Membalas Budi
- Bab 480 Keberadaan Musuh
- Bab 481 Menjadi Kurang Percaya Diri
- Bab 482 Pemain Andalan
- Bab 483 Saatnya Makan Makanan Enak
- Bab 484 Dia Ingin Melarikan Diri
- Bab 485 Kenapa Kamu Masih Belum Meninggal
- Bab 486 Saudara Saling Menderita
- Bab 487 Perpisahan Mendadak
- Bab 488 Orang Yang Menjadi Kambing Hitam
- Bab 489 Pintu Masuk Dunia Rahasia
- Bab 490 Situasi Sedikit Istimewa
- Bab 491 Hidup Dan Mati Dipertaruhkan
- Bab 492 Aura Darah Yang Tak Terhindarkan
- Bab 493 Empat Kekuatan
- Bab 494 Kesepakatan Untuk Bergabung
- Bab 495 Sepertinya Ada Sesuatu Yang Sedang Terbang
- Bab 496 Apa Yang Aku Katakan Itu Benar
- Bab 497 Ada Orang Yang Tidak Takut Mati
- Bab 498 Mereka Masih Tidak Mendengarkanku
- Bab 499 Tetap Jaga Gerbangmu
- Bab 500 Undangan Kelly Ling
- Bab 501 Posisi Sementara
- Bab 502 Ada Orang Yang Sengaja Melakukannya