Too Poor To Have Money Left - Bab 67 Rencana Henley Chen

Saat ucapan ini terlontarkan.

Hati Julien Lu tertegun!

Dia dari awal sudah tahu Sophia Liao selama ini selalu menganggap dirinya bagaikan anak kandung sendiri, dan pada malam ini, dia maju berhadapan dengan sepasang suami istri Keluarga Chen ini untuk mencari keadilan baginya!

Saat melihat Sophia Liao yang sedang memancarkan tekad yang kuat di balik matanya.

Julien Lu merasa matanya mulai memanas.

"Henley, aku tidaklah berharap kalian bakalan tidak membenci Julien setelah aku berkata seperti ini, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu, tidak ada orang yang bersifat sepertimu ini, jaga dirimu baik-baik."

Sophia Liao berdiri, dia hendak pergi.

Malam ini.

Dia telah marah.

Beberapa hari lalu, dia pernah mendengar seberapa keterlaluannya Keluarga Chen terhadap Julien Lu dari mulut Nancy Lu, dia sebelumnya menyangkal hal ini, tapi malam ini telah menyaksikannya dengan mata kepala sendiri.

Semenjak Winson Lu mati, dia bergantung pada Julien Lu untuk bertahan hidup hingga sekarang.

Nancy Lu pun bisa kuliah karena dia.

Sebuah beban keluarga yang sangat berat telah dipikul oleh Julien Lu.

Dia merasa dirinya merupakan seorang ibu yang tidak lulus standar.

Membuat Julien Lu mengalami kesengsaraan sebesar ini.

Jadi saat dirinya melihat Julien Lu sedang ditindas oleh mereka berdua, dia sudah tak tahan lagi!

"Tunggu!"

Melihat Sophia Liao hendak pergi, Julien Lu pun ikut berdiri, apalagi Julien Lu masih tetap memegang ponselnya, Henley Chen menjadi sangat panik.

"Baik! Aku Henley Chen bersumpah, mulai dari sekarang, kalau aku kembali menapakkan kakiku ke rumah Keluarga Lu dan memohon bantuan kalian, aku tidak akan mati dengan baik!"

"Tapi membantu seseorang harus membantu sampai akhir, mengantarkan Tong Sam Cong harus mengantarkannya hingga tiba di Barat, Sophia, melakukan sesuatu setengah-setengah bukanlah hal yang baik! Setengah tabunganku sudah kukeluarkan, memangnya kamu tega melihat kami hancur begitu saja?"

Julien Lu tertawa sinis, "Henley, aku kali ini akan membantumu, tapi aku berharap kamu bisa mengingat apa yang kamu ucapkan tadinya."

"Kak! Kamu tenang saja! Aku telah merekam semua hal pada malam ini!" Nancy Lu menunjuk ke arah ponselnya.

Saat Henley Chen mendengarnya, beban dihatinya langsung terlepaskan, asalkan Julien Lu tidak menarik perkataannya, maka masalahnya kali ini bisa dilalui dengan lancar!

Hubungan mereka telah putus?

Memangnya kenapa kalau hubungan mereka telah putus!

Mengingat di tangannya Sophia Liao masih terdapat surat pernyataan hutang terhadap Keluarga Lu sebesar 600 ribu lebih, dia menjadi tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Lu lagi.

Setelah masalah ini berlalu, paling tidak dia akan kembali mencari pekerjaan lain, apalagi dia dulunya memiliki pengalaman kerja sebagai manager.

Setelah dia mengundurkan diri, pasti bakalan ada banyak bos perusahaan yang ingin mempekerjakannya.

Perkuliahan Rayne Chen hanya tinggal setahun lagi dan akan segera lulus, masih ada waktu untuk menabung uang membiayai uang sekolahnya di luar negeri...... Mungkin, masih ada jalan keluar lain!

Tapi intinya, dia tidak perlu mendekam di penjara lagi!

......

"Ayo pergi, Christina." Julien Lu memanggilnya.

Christina Chu yang langsung menguburkan kepala menyantap makanan sejak makanan mulai dihidangkan dan baru mulai mengangkat kepalanya sekarang, kemudian bersendawa.

"Brup~!"

......

"Pergi? Baiklah, aku makan sedikit lagi." Christina Chu menggunakan sumpit menjepit potongan daging sapi terakhir di piring, lalu bergegas memasukkannya dalam mulut.

Dan berdiri dengan buru-buru, berlari ke sisi Julien Lu.

Henley Chen yang baru saja merasa tenang malah kembali terkejut dan melototkan sepasang matanya.

30 jenis makanan yang dihidangkan, malah dimakan sampai bersih oleh mahasiswa yang mirip pengemis ini di selang waktu saat dirinya tidak memperhatikannya, bahkan piring pun terlihat bersih seakan-akan telah dijilat sampai berkilau!

Dia awalnya berniat makan sedikit dulu, dan yang tersisa akan dibungkus, lagipula 30 jenis makanan ini telah menghabiskan uangnya sebesar ratusan ribu RMB!

...... Tapi malah habis disantap olehnya begitu saja?

Dia tong nasi ya?

Julien Lu dan Nancy Lu menggandeng Sophia Liao di kedua belah sisi, Dexter Li dan Christina Chu mengikuti mereka dari belakang, mereka berlima berjalan keluar dari ruang VIP 1.

"Ah...... apa yang kamu lakukan!"

Tiba-tiba, Henley Chen meraung kesakitan.

Karena Martha Xu telah mencubitnya dengan kuat di bagian pahanya.

"Dasar bodoh! Kenapa malah memutuskan hubungan dengan Keluarga Lu, otakmu bermasalah ya? Julien sekarang sudah kaya dan berkuasa, ini adalah pohon besar bagi keluarga kita, tapi kamu malah mengatakannya dengan begitu tegas, otakmu sakit ya!"

Martha Xu sambil melihat sosok punggung mereka yang pergi menjauh, sambil merasa sangat menyesal, dia hanya sekedar sedikit lebih cerewet, tapi di saat bersamaan, dia berpikir apakah Julien Lu akan membantu Keluarga Chen menutupi uang sebanyak 200 ribu itu atas dasar hubungan persahabatan di antara kedua keluarga, lagipula dia sekarang sudah kaya, siapa tahu masalah malah menjadi semakin besar, hubungan yang sudah mulai harmonis malah kembali menegang.

"Kamu...... bukankah ini semua gara-gara kamu sendiri! Dasar, sungguh tak masuk akal!" Henley Chen juga melihat ke arah pintu ruang VIP 1.

Tidak seharusnya seperti ini! Demi melampiaskan keluhan dalam hatinya, kenapa malah mengakibatkan situasi menjadi seperti ini? Henley Chen sangat kesal.

"Aku adalah seorang wanita, memangnya kenapa kalau sedikit lebih cerewet? Siapa juga yang bakalan menaruhnya dalam hati? Tapi kamu adalah seorang pria, ucapan seperti ini akan sulit untuk ditarik kembali setelah terlontarkan keluar!" Martha Xu semakin kesal, setelah terus berbicara, dia kembali teringat dengan uang sebanyak 200 ribu RMB yang mengalir keluar dengan deras, bahkan merasa kesal hingga menangis.

"Huhu, akulah yang dulunya telah buta, sehingga tertarik dengan orang yang serba gagal sepertimu ini, kamu hanya terus bermain-main, masalah selalu datang bertubi-tubi, kamu bisa berhenti sejenak tidak!"

Wajah dan telinga Henley Chen memerah, saat membuka mulut hendak menyangkalnya, dia terpikirkan semua ini bermula dari kegagalannya dalam berbisnis, setelah melakukan pekerjaan dalam bidang pemasaran selama ini, dia mengira kehidupannya akan berlalu dengan tenang, tapi Ivan Zhang malah memberikan jebakan padanya.

"Ivan Zhang, setelah masalah ini berakhir, aku akan memperhitungkannya habis-habisan denganmu!" Henley Chen merasa kesal hingga menggertakkan giginya.

Lalu kembali melihat Julien Lu yang sedang menggandeng tangan Sophia Liao, sang pria pergi dengan membusungkan dada, sedangkan dirinya malah terlihat bagaikan seekor anjing terlantar, sebuah emosi yang telah lama dipendam pun menjalar ke hatinya.

"Winson oh Winson, dasar sialan! Dulu kamu sendiri yang mengatakan tidak perlu membayar hutang ini, jadi kenapa kamu tidak membakar surat pernyataan hutang ini? Dari luar menganggapku sebagai saudara, tapi diam-diam malah menusukku seperti ini, licik juga kamu! Kamu dulu berbuat seperti ini karena ingin selalu membuat Keluarga Lu berada di atas kepala Keluarga Chen bukan? Tunggu saja nanti, cepat atau lambat, suatu hari nanti aku akan membuat Keluarga Lu berlutut di hadapanku dan menjilat sepatuku!"

......

Julien Lu malah tidak mengetahui apa pemikiran Henley Chen saat ini.

Dia membawa mereka memasuki lift, turun hingga ke lantai 1 dan menunggu di depan pintu, sedangkan Dexter Li pergi ke tempat parkir menyetir mobil.

"Julien, katakan padaku dengan jujur, apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu ini, bagaimana caramu mengenal Bos Cheng, dan kenapa kamu bisa menjadi sekaya ini." Dibalik nada bicara yang tegas dari Sophia Liao, malah terkandung perasaan khawatir yang pekat.

Dia tentu saja mampu menyadari, hubungan Julien Lu dan Bos Cheng tidaklah sederhana.

Tapi Bos Cheng, merupakan bos dari Paradise, dan hotel ini merupakan hotel terelit di Kota G!

Julien Lu beberapa waktu sebelumnya hanya sekedar seorang pengantar paket biasa, seharusnya dia sama sekali tidak memiliki kesempatan apapun untuk bisa berkenalan dengan Bos Cheng.

Apalagi, relasi dalam kalangan masyarakat ini dibangun atas dasar memiliki kemampuan yang hebat.

Memangnya Julien Lu memiliki kemampuan apa?

Jadi, Sophia Liao sangat khawatir Julien Lu telah mengambil jalan menyimpang, kalau memang benar-benar seperti itu, maka dia bisa menasihati Julien Lu lebih awal.

"......Ma, ceritanya, sebenarnya begini." Julien Lu menghela napas dalam hati.

Dia tahu hal ini tidak bisa disembunyikan.

Selanjutnya, dia mengatakan identitasnya yang merupakan penerus Terrence's Corp. dan juga bagaimana cara dia bisa bertemu dengan Terrence Lei kepada Sophia Liao secara singkat dan jujur.

Tentu saja, dia juga menceritakan vila yang berada di atas gunung.

"Bagaimana kalau seperti ini, Ma, kamu dan adik pindahlah ke sana, lingkungan di sekitar komplek sekarang terlalu buruk. Yang terpenting adalah...... Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengan Keluarga Chen." Julien Lu membungkam bibirnya.

Sophia Liao mendengarkan cerita Julien Lu tanpa bersuara.

Hingga Julien Lu telah selesai berkata, baru dia tersenyum, "Julien, ini adalah hal yang baik, akhirnya kamu berhasil menemukan keluargamu, aku kira tidak akan ada kesempatan ini lagi, tapi...... kalau aku juga ikut pindah, apakah ini tidak masalah?"

Sophia Liao bukanlah menginginkan kekayaan, dan ingin tinggal di rumah besar.

Melainkan karena rumah yang dia dan Nancy Lu tinggali dulunya telah dijual dari awal, rumah yang ditinggali sekarang merupakan rumah yang disewa Julien Lu.

Sekarang Sophia Liao sudah tak bekerja, dengan kata lain sudah tak memiliki kemampuan untuk hidup mandiri, di sisi lain, Nancy Lu masih kuliah di tahun pertama.

Kalau Julien Lu ingin tinggal di vila, Sophia Liao mana enak hati tetap terus menyuruhnya membayar uang sewa rumah, agar tidak membuatnya dan Nancy Lu kehilangan tempat berteduh.

Sungguh tidak disangka, latar belakang Julien Lu ternyata merupakan cucu tertua dari Dirut Terrence's Corp.

Dia merasa sedikit gundah terhadap hal ini.

"Ma, kamu dan adik juga merupakan keluargaku, aku tidak boleh membuat kalian sengsara, ikutlah denganku dan tinggal di sana."

......

"Baiklah kalau begitu, Mama akan ikut denganmu." Sophia Liao menganggukkan kepala merasa terharu.

Dia sangat takjub, dia dan Winson Lu telah melakukan sebuah hal yang patut dibanggakan, yaitu telah memungut Julien Lu dari pinggir jalan di waktu silam, juga memutuskan untuk membesarkannya.

Ini semua dilakukan bukan karena latar belakang keluarganya Julien Lu begitu kaya, melainkan dia telah melihat segala hal yang dilakukan Julien Lu demi Keluarga Lu dalam bertahun-tahun ini dengan mata kepalanya sendiri.

Dengan adanya seorang putra yang seperti ini, dirinya sebagai seorang ibu sangat-sangat merasa senang.

......

Ruang VIP 1.

Rayne Chen masih belum sadar dari mabuk, Henley Chen pun telah minum sedikit, dia datang ke sini dengan menyetir mobil, ruang VIP ini telah disewa olehnya untuk malam ini, makanya dia tidak berniat untuk pulang.

Lagipula, seumur hidupnya ini, dia tidak pernah tinggal di sebuah hotel yang seelit ini.

Pertengkarannya dengan Martha Xu tadi telah menusuk saraf Henley Chen dengan sangat parah.

Meskipun mulut Martha Xu itu tidak pernah ingin mengalah, tapi Henley Chen merasa semua yang dikatakannya memang benar.

Seumur hidupnya ini, apapun yang dilakukannya tidak pernah berhasil!

Apalagi, setelah masalah ini berakhir, dia sudah harus pergi mencari kerja dengan baik, namun pekerjaan ini telah bosan dilakukannya, ditambah lagi dengan umurnya sekarang yang sudah cukup tinggi, memangnya dia masih bisa bekerja berapa tahun?

Pekerjaan dalam bidang pemasaran tidak akan mendapatkan uang pensiun, dia telah membeli asuransi, tapi saat berpikir dia harus menggunakan uang yang sedikit itu untuk bertahan hidup, dia merasa dirinya sangat memprihatinkan.

Beberapa hari ini, dia dan Ivan Zhang keluar masuk di berbagai club kelas atas, matanya pun telah terbuka.

Itu barulah sebuah kehidupan yang seharusnya dilalui olehnya.

Jadi, dia saat ini memegang surat kontrak proyek properti itu, terus merenung dan merancang sebuah rencana.

Kalau rencananya berhasil, maka sisa kehidupannya selanjutnya akan dilewati dengan tenang, seluruh biaya sekolah Rayne Chen di luar negeri pun tidak perlu diresahkan olehnya lagi......

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu