Too Poor To Have Money Left - Bab 475 Pertaruhan Antara Kedua Kakak Dan Adik

Julien Lu terdiam sesaat dan berkata, “Tidak bersalah? Dia juga tidak bersalah.”

Selesai berkata, dia berbalik dan berjalan keluar.

Arah dia berjalan keluar adalah menuju ke tiga Jindan Dzogchen dari keluarga Hong.

Nancy Lu tertegun, dengan segera dia mengejarnya dan berkata, “Tidak, aku tidak bisa membiarkan kamu melakukan hal ini! Kak, membunuh orang yang tidak bersalah, itu salah!”

“Apakah itu salah?”

Langkah Julien Lu terhenti, lalu menoleh.

“Anak gadis, begini saja bagaimana kalau kita membuat sebuah permainan?” Julien Lu tiba-tiba tersenyum.

“Apa….. permainan apa!”

Wajah Nancy Lu masih terlihat panik dan ketakutan.

Pada saat ini, Julien Lu terang-terangan mengatakan ingin membuat sebuah permainan, ini membuat hatinya merasa sangat tidak nyaman.

“Ibu kita adalah sesepuh tertua dikeluarga Hong, yang dibunuh oleh William Hong, sedangkan Wendy Hong dan Vincent Hong mereka berdua adalah kaki tangannya.”

“Untuk memahami banyak hal harus menemukan orang yang bertanggung jawab, perkataan ini tidak salah. Tetapi kamu harus mengerti ketika balas dendam ini berakhir, keluarga Hong ingin menyingkirkanku.”

Julien Lu tertawa dan berkata, “Kalau tidak begini saja, kamu sembunyikan basis kultivasi mu dan beritahu mereka bahwa kamu adalah adikku.”

“Jika mereka tidak memiliki niat jahat, berarti kamu menang, aku tidak akan membunuh mereka, jika ada….. apa kamu berani bertaruh?”

Nancy Lu terkejut, “Tidak, aku tidak akan bertaruh!”

“Kalau begitu, aku akan bertindak dengan caraku sendiri.” Julien Lu berkata dengan dingin dan berjalan kedepan lagi.

Setelah beberapa saat, Nancy Lu baru tersadar.

Dia mengikutinya dengan ragu-ragu, dan mencoba menghentikannya, “Kak! Jangan! Tunggu aku!”

“Aku, aku berjanji padamu!”

Matanya sudah dipenuhi dengan air mata.

Membunuh orang.

Alasan dia berlatih bukanlah untuk membunuh orang.

Sejak dia mengetahui Sophia Liao dibunuh, setiap hari dia berpikiran ingin membalas dendam.

Namun, orang yang ingin dia bunuh adalah orang yang membunuh Sophia Liao.

Dan bukan membunuh orang yang tidak bersalah.

Tidak disangka Julien Lu ingin melakukan pembunuhan ditempat ini, ini membuatnya takut.

Jadi demi menghentikan Julien Lu, Nancy Lu harus menerima pertaruhan itu.

Dia merasa pikirannya kacau.

Melihat perubahan Julien Lu yang tiba-tiba membuat dia terperanjat.

Akan tetapi pertaruhan yang dikatakan oleh Julien Lu, juga tidak bisa dia tolak.

Sebenarnya dia berjanji demi menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah itu.

Julien Lu menoleh dan berkata, “Baik, kalau begitu keputusannya.”

Lalu Julien Lu melambaikan tangannya.

Nancy Lu merasa bahwa kultivasinya telah ditekan kaku sampai Jinddan Dzogchen.

Sekujur tubuhnya tiba-tiba gemetar, melihat Julien Lu dengan ekspresi yang kompleks.

“Ayo jalan.”

…….

Ditengah gunung.

Ada sebuah gubuk.

Bangunan gubuk ini terlihat sederhana, faktanya jika dilihat lebih dekat, akan menemukan bahwa lalang ini sangat kokoh.

Tidak peduli seberapa deras angin dan hujan, tidak akan kebocoran.

Gubuk ini tergolong besar dan disandingkan dengan tiga ruangan.

Didepannya juga terdapat paviliun yang terbuat dari bambu.

Ketiga pria tua itu sedang duduk di paviliun meminum teh.

Mereka adalah sesepuh bertapa keluarga Hong.

Tempat ini jauh dari tempat keluarga Hong.

Sejauh Julien Lu berusaha membalas dendam, mereka bergegas kesana setelah mendengar kabar, yang juga merupakan langkah terlambat.

Dengan seperti ini, dia mengembalikan sebuah nyawa.

Setelah itu, keluarga Hong dihancurkan.

Kedua sesepuh tetua keluarga Hong, termasuk kakek buyut keluarga Hong disembunyikan.

Mereka tidak berani bertindak gegabah, hanya bisa terus bertapa, menunggu kembalinya sesepuh dan kakek buyut mereka.

Hanya karena mereka adalah kekuatan terakhir yang memulihkan keluarga Hong.

Ketiga pria tua itu tampak tenang, tetapi tampak ada sedikit kekhawatiran diantara alis mereka.

Setelah menunggu sekian lama, masih belum ada kabar dari kedua sesepuh dan kakek buyut, tidak ada yang tahu kemana mereka pergi.

Tetapi sekarang dunia praktisi sedang kacau.

Juga tidak berani mengutus anak-anak keluarga Hong untuk mencarinya.

Tiba-tiba.

Ketiga pria itu tertegun secara bersamaan.

Kemudian mata mereka bergerak kearah yang sama pada waktu yang bersamaan.

Kemudian terdengar suara menginjak dedaunan yang berguguran.

“Siapa?”

Salah satu pria tua itu minum dengan wajah tenang.

Tidak lama kemudian, seorang gadis yang cantik berjalan keluar.

Dan wajahnya dipenuhi dengan kepanikan.

“Aku, aku hanya lewat….. bukan, bukan, aku datang kesini untuk memberitahu kalian sesuatu!”

Gadis ini adalah Nancy Lu.

Ekspresi dari ketiga pria tua itu dari tenang pelan-pelan berubah menjadi murung.

Mereka bisa melihat bahwa gadis ini adalah praktisi, dan juga sama dengan mereka yaitu Jindan Dzogchen.

Ini mungkin adalah putri kesayangan dari keluarga tertentu.

Bakat alami seperti ini mumpung keluarga Hong berada dalam kesulitan memasuki wilayah keluarga Hong.

Hal ini membuat mereka sempat berprasangka buruk.

Tapi karena sudah masuk dan bertemu dengan mereka, ingin keluar tidak akan begitu mudah.

Dan anak Jindan ini bisa ditinggalkan untuk anak-anak dari keluarga Hong gunakan.

Ketiga pria tua itu saling menatap dan mereka semua saling memahami satu sama lain.

Gadis ini tidak bisa tinggal!

Melihat tatapan mereka yang tidak bermaksud baik, Nancy Lu berjalan mundur dua langkah, keraguan diwajahnya semakin kuat.

“Kalian…..apa yang ingin kalian lakukan!”

Nancy Lu benar-benar takut, dia tidak menyangka, dia masih belum mengatakannya, tetapi pihak lain sudah bersiap untuk menyakitinya.

“Hehehe, gadis kecil aku tidak peduli kamu dari keluarga mana, juga tidak peduli nama mu siapa, karena sudah datang kesini, jangan berpikiran untuk pergi lagi. Mengenai kami ingin melakukan apa…… hehe, Jindan yang ada didalam tubuh kamu, anak-anak dari keluarga Hong saya, kebetulan ingin menggunakannya, kamu bilang, kami ingin melakukan apa?”

Seorang pria tua tertawa, berdiri dan berjalan dengan tenang kearah Nancy Lu.

Dan dua pria tua lainnya duduk ditempat yang sama dan tertawa sinis.

Meskipun mereka sama-sama Jindan Dzogchen, tetapi anak-anak dari keluarga ini, pengalaman tempur bagaimana bisa dibandingkan dengan para junior.

Berada didunia yang sama, juga bisa diguling dalam beberapa menit.

Karena alasan ini, mereka berdua tidak berencana membantu.

Melakukan hal kecil tidak perlu mengeluarkan usaha keras.

Belum lagi, keterampilan latihan eksternal keluarga Hong, hanya ada sedikit musuh di dunia praktisi.

Namun mereka juga diam-diam mengumpulkan kekuatan mereka, bersiap-siap ketika gadis ini mencoba untuk melarikan diri.

Saat pria tua itu mendekat, wajah Nancy Lu menjadi pucat dan berjalan mundur.

Dia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya.

Cincin penyimpanan ini adalah pemberian Julien Lu kepadanya.

Sebelumnya, dia berikan itu kepada Jenisa Wu, lalu setelah Jenisa Wu kembali ke suku pedang, dia memberikannya kepada Christopher Wu.

Lalu mengoperkan cincin itu kepada Julien Lu.

Julien Lu tidak merasakan ada hal lain, juga tidak memikirkan apa maksud Jenisa Wu.

Dia hanya berpikir cincin penyimpanan itu adalah barang yang bagus, dia juga memiliki ruang mata dewa, sangat sia-sia jika membiarkan itu menganggur.

Jadi, dia berikan itu kepada Nancy Lu.

Pria tua itu melihat, gadis yang berada didepannya tiba-tiba menarik sebuah pedang panjang.

Setelah tertegun beberapa saat, pandangannya terfokus pada jari-jari Nancy Lu.

Dan matanya juga menunjukkan sinar yang tamak.

“Haha, barang yang bagus, harganya benar-benar mahal, malahan menyuruh murid yang keluar praktisi memakai cincin penyimpanan ini, dilihat dari pedang kamu……sepertinya kamu adalah murid suku pedang.”

Nancy Lu bertambah panik melihat ekspresi pria tua itu, “Kamu, jangan datang kesini!”

Pada saat ini, dia mengerti bahwa pria tua ini tidak hanya ingin merebut cincinnya tetapi juga berencana ingin membunuhnya!

Tetapi……

Nancy Lu menoleh kepalanya dengan panik, melihat wajah dingin Julien Lu yang berdiri tidak jauh darinya.

“Kamu jangan datang kesini, jika kamu datang kesini kamu akan mati!”

Dari awal wajah Nancy Lu sudah pucat, tangan yang memegang pedang juga gemetar.

Kedua pria yang duduk di paviliun melihat mereka dan tersenyum sinis.

Dalam pandangan mereka, gadis kecil yang masuk ke dalam kandang harimau, sudah tidak tahu mau pergi kemana.

Jindan harus didapatkan!

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu