Too Poor To Have Money Left - Bab 13 Niat Licik Tuan Zhang

Ivan Zhang sangat emosi.

Karena Dia tumbuh begitu besar, tidak pernah mendapat penghinaan sebesar ini.

Dia yang terus berpura-pura di hadapan orang, membuat orang kesal, sejak kapan berbalik dirinya yang merasakan?

Terutama satu orang miskin yang berpura-pura hebat dan pamer di hadapannya.

Rasa kesal ini Dia benar tidak bisa menerimanya.

Bahkan melihat makanan satu meja Dia juga tidak ingin memakannya, satu kepalanya sedang memikirkan bagaimana mencari masalah dengan Julien Lu.

......

Ruang VIP 1.

Makanan satu meja semuanya sudah dihidangkan.

Banyak makanan yang tidak dikenal Julien Lu, tapi sesuai perkataan pelayan wanita, semua makanan ini disiapkan sesuai dengan 30 hidangan pertama dari pesta Manchu.

Tambahannya, masih diberikan sebotol bir Moutai gratis.

Julien Lu tidak minum bir.

Nancy Lu tidak minum bir.

Dexter Li juga tidak minum bir.

......

Julien Lu menanyakan sesaat pendapat Nancy Lu dan Dexter Li, lalu berkata kepada pelayan wanita, “Wanita cantik, kami semua tidak minum bir.”

Pelayan wanita satu wajah kagum melihat Julien Lu, “Tuan Lu, bir ini diberikan gratis oleh bos kami, ini adalah bir Moutai yang diproduksi di tahun 1959, harganya mencapai satu juta RMB.”

......

“Oh, ternyata seperti itu……” Julien Lu mengerutkan kening, selanjutnya menghela, “Kami benar tidak bisa minum bir, bagaimana kalau bir Moutai ini, kamu bantu aku untuk dijadikan diskon saja nanti.”

Nancy Lu : “……”

Dexter Li : “……”

Pelayan wanita : “……”

......

Nancy Lu pemalu, wajah dan telinga sudah memerah sejak tadi, diam-diam mencubit paha Julien Lu, dengan pelan mengingatkan.

“Shettt……baiklah! Karena seperti ini, wanita cantik bantu kami buka bir ini.”

Julien Lu benar tidak minum bir, tapi melihat bir ini tidak leluasa untuk dibawa pergi, harganya juga satu juta RMB, Dia sudah membuat satu keputusan yang sangat sulit.

Malam ini, Dia ingin membuat perubahan sesaat!

Ada satu orang yang membawa, Nancy Lu dan Dexter Li juga memutuskan untuk mencicipi.

“……Ga, Ha! Benar bir yang bagus!”

Julien Lu mengangkat gelas, mengangkat kepala, meminumnya sekali teguk, sama sekali tidak merasakan apa pun.

Dalam hati malah diam-diam menyesal : Satu teguk bir seperti ini juga mau beberapa puluh ribu kan? Setara dengan beberapa bulan gajinya yang sangat sulit didapatkan sebelumnya.

Ini juga terlalu menghamburkan kekayaan keluarga!

Memikirkan pemikiran seperti ini, Julien Lu sambil menggelengkan kepala menghela sambil menuangkan bir.

Bir sebaik ini, Dia tidak bisa menyia-yiakannya, tidak meminumnya adalah dosa yang sangat besar.

......

Tepat di saat ini, pintu ruang VIP dibuka.

Seorang pria paruh bayah yang energik dengan setelan jas berjalan masuk.

Dia adalah bos Paradise.

Tadi Dia menerima telepon, lawan tidak basa-basi, langsung mengatakan nomor rahasia seluruh properti miliknya.

Selanjutnya orang itu berkata, tamu penting Terrence’s Corp sudah tiba.

Saat itu Dia sedang bercinta dengan Evita di sebuah kamar.

Panggilan ini membuatnya terkejut langsung menjadi lesu.

Siapa yang tidak mengenal Terrence’s Corp.

Lagipula Paradise masih adalah bagian kecil dari banyaknya rantai industri Terrence’s Corp.

Celana dalamnya dipakai terbalik juga tidak memedulikannya lagi, segera buru-buru berlari datang.

......

“Permisi, siapa tuan Lu?”

Julien Lu segera dengan sangat bekerja sama mengangkat tangan.

“Aku, aku orangnya.”

“Haiya, sangat jarang kamu bisa berkunjung kemari, kedatanganmu sudah menerangi hotelku!”

Dia satu tangan menggenggam sepasang tangan Julien Lu, malah di depan umum menggosoknya tidak ingin melepaskan.

“Tuan Lu, kamu masih merasa puas dengan pelayanan di sini tidak? Kalau kamu membutuhkan apa, katakan saja, aku pasti akan memikirkan cara untuk memuaskan segala keinginanmu.”

“……Lepaskan tangan dahulu baru dibicarakan lagi bisa tidak?” Ekspresi Julien Lu tersenyum dengan kaku.

“Oh, iya! Lihat aku sudah lupa memperkenalkan diri!”

“……Le, lepaskan.”

Sekujur tubuh Julien Lu menjadi merinding.

Apa pria yang sudah berumur semuanya gemar berkelakuan yang sama?

......

Tidak ada orang yang mengetahui perasaan Julien Lu saat ini.

Bos Paradise tetap tidak sabaran meluapkan seluruh keramahannya ke diri Julien Lu.

“Namaku Jonshon Cheng, tuan Lu kalau tidak keberatan, panggil aku Jhonson saja.”

......

Dengan tidak mudah menarik keluar tangan, Julien Lu takut kembali digenggam, langsung menahannya berpura-pura dengan berat menganggukkan kepala.

“En, pelayanannya bagus, sangat memuaskan, sangat baik, ohiya, birmu ini juga tidak buruk.”

Julien Lu mana mungkin bisa merasakan, Dia mengatakan ini sepenuhnya karena melihat harganya.

“Ah, bagus kalau kamu puas, bagaimana kalau nanti aku bawakan dua botol untukmu?” Jhonson Cheng tersenyum datar.

Moutai 1959, Jhonson Cheng hanya menyimpan tiga botol, tidak pernah rela meminumnya.

Ini bukan masalah harga, melainkan Moutai di tahun seperti ini, setiap botol adalah edisi yang terbatas, bisa dikatakan minum sebotol berkurang sebotol.

Nilainya bisa dibayangkan.

Tapi bagi Jhonson Cheng semua ini bukan apa-apa.

Bisa membangun hubungan dengan Terrence’s Corp, ini adalah hal yang tidak bisa didapatkan oleh orang banyak.

Begitu mendapatkan perhatian orang tertentu, juga mengartikan peluangnya untuk mendapatkan posisi yang tinggi sudah tiba.

Walaupun Jhonson Cheng tidak dapat memverifikasi identitas Julien Lu, tapi nomor bisnisnya benar hanya orang dari Terrence’s Corp yang mengetahuinya.

“En, kamu pelan-pelan makan, ada keperluan apa langsung panggil aku.”

Jhonson Cheng mengeluarkan satu kartu nama dari kantong lalu pergi, sebelum pergi Dia masih menyapa Julien Lu dengan Dexter Li.

Dia sangat pandai bersikap, sekalipun Dia datang untuk Julien Lu, juga tidak mengabaikan orang di samping.

Melihat sosok Jhonson Cheng pergi, Julien Lu dengan berat menghela : “Haiz, tadi benar khawatir, Johnson ini akan memberikan hati dan dirinya padaku.”

Nancy Lu : “……”

Dexter Li : “……”

......

Ruang VIP 2.

Suasana tetap terasa berat.

Keluarga Chen tiga orang, masih ada Ivan Zhang, semuanya sangat tidak bersemangat, makanan di atas meja dimakan seperti tidak memiliki rasa.

Mereka dipermalukan di tempat oleh Julien Lu di depan resepsionis hotel.

Terutama Rayne Chen, Dia bagaimana pun tidak percaya Julien Lu orang miskin itu tiba-tiba bisa menjadi orang kaya.

Dia kehilangan keseimbangan.

Tapi, Julien Lu sudah memesan ruang VIP 1, ini adalah kenyataan yang tidak bisa dihilangkan.

Masih ada manajer resepsionis itu, atas dasar apa begitu sungkan kepada Julien Lu?

Tuan Zhang kekasih orang kaya generasi keduanya ini juga termasuk keluarga terpandang di kota G, namun manajer resepsionis hanya menerima sebuah telepon, lalu memberikan ruang VIP paling baik kepada Julien Lu.

Menurutnya, Julien Lu mungkin beberapa waktu ini sudah menjilat orang penting tertentu.

Kebetulan orang penting itu mengaturnya untuk memesan ruangan, baru ada kejadian tadi itu.

Pasti seperti ini, tidak salah lagi.

Tidak ada latar belakang, tidak ada kemampuan, orang miskin yang tidak memiliki apa-apa, bagaimana mungkin bisa dalam satu malam seketika bangkit menjadi orang kaya.

Status keluarga Julien Lu, Dia yang paling mengerti.

“Pong!”

Tepat saat Rayne Chen sedang berkhayal, Ivan Zhang tiba-tiba memukul meja sesaat.

Lalu, Ivan Zhang bangkit, membawa senyuman, berjalan ke arah Henley Chen.

“Paman Chen, aku ada satu hal ingin membincangkannya denganmu.”

Selanjutnya Dia membisikkan beberapa kalimat.

Wajah Henley Chen menunjukkan ekspresi sedikit santai, Dia menyetujuinya, “Benar yang kamu katakan, aku seharusnya pergi melihat-lihat.”

Selanjutnya Dia bangkit dari tempat duduk berjalan keluar ruang VIP.

Ivan Zhang tidak mengatakan hal lain padanya, hanya mengatakan uang yang didapatkan Julien Lu kemungkinan berasal dari tempat yang tidak benar, Henley Chen sebagai senior dari Julien Lu seharusnya pergi memerhatikannya sesaat.

Seperti, melihat-lihat teman seperti apa yang ikut masuk ke ruangan dengan Julien Lu.

Ivan Zhang sudah merencanakan dengan baik, kalau Julien Lu tidak ada kenalan, Dia bisa menggunakan tangan keluarga Chen untuk mempersulit Julien Lu.

Kalau Julien Lu benar memiliki koneksi, mengandalkan posisinya di kota G, tidak ada satupun yang tidak Dia kenal.

Sampai saat minum bersama, Dia akan dengan perkataan yang terlihat memuji menyindir Dia sesaat.

Begitu mereka mengetahui, Julien Lu sudah menyinggung Dia tuan Zhang, pasti akan memutuskan hubungan dengannya.

Kenapa Ivan Zhang tidak ingin muncul, alasan utamanya adalah paras adik Julien Lu benar terlalu cantik.

Dia memiliki pemikiran untuk mengejarnya.

Jadi, untuk sementara waktu Dia tidak ingin secara terang-terang menyinggung Julien Lu, malah bisa mengunakan cara ini untuk menyelidiki kebenaran.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu