Too Poor To Have Money Left - Bab 405 Aku Akan Membunuh Siapapun Yang Bermaksud Membunuhku

Jenisa Wu diam-diam merasa bingung.

Tiba-tiba ia menyadari, ia masih sangat tak mengenal Julien Lu.

Orang seperti apakah pria ini?

Mereka sedang berada di ujung tanduk, antara hidup dan mati, tapi ia tetap bersikap acuh tak acuh.

Ratusan anggota Keluarga Wu ini adalah para praktisi Jindan dan pendekar pedang.

Ia tak yakin ia bisa melarikan diri dari mereka.

Apalagi ayahnya, Dilan Wu, adalah praktisi Yuanying tingkat tinggi.

Meskipun suaminya tak pernah menganggap dirinyalah yang paling hebat, tapi ia tetap menghadapinya tanpa rasa gentar.

Jenisa Wu tersenyum tipis, matanya menatap Julien Lu dengan lembut.

Pilihannya tidak salah.

Memiliki suami seperti ini, seumur hidup ia akan bahagia.

Julien Lu mendorong dengan lembut Jenisa Wu yang berdiri di depannya.

Ekspresinya menjadi dingin.

Ia adalah menantu Keluarga Wu.

Sebenarnya ia tak ingin mengkhianati Keluarga Wu, apapun alasannya, bagaimanapun, mereka adalah keluarganya.

Memang, ia mengakui.

Bahwa dalam hati, sebenarnya ia belum mencintai Jenisa Wu.

Tapi Jenisa Wu telah menjadi istri sahnya.

Maka ia bertanggung jawab atas dirinya.

Karena itulah ia datang.

Tapi sikap Keluarga Wu membuatnya merasa kecewa.

Demi membalas dendam padanya, mereka tak segan untuk melukai darah daging mereka sendiri.

Meskipun ia sangat menghargai hubungan keluarga, tapi para anggota Keluarga Wu ini berencana membunuh mereka.

Jika di saat seperti ini ia masih mementingkan hubungan keluarga, ini sama saja menyerahkan lehernya untuk dipenggal.

Ia tak bisa berbuat seperti itu.

“Sepertinya kalian tak mau melepaskanku.”

Julien Lu menyeringai, tak lagi menyembunyikan amarahnya.

Ia tahu, jika ia ingin keluar dari sini hidup-hidup, seseorang harus mati.

Dilan Wu mengernyit, melihat ekspresi Julien Lu, firasat buruk muncul dalam hatinya.

Tapi, Julien Lu hanyalah orang biasa, bagaimana ia bisa tampak sepercaya diri itu?

Dian Wu tak berpikir panjang.

Ia hanya ingin Julien Lu mati, untuk membalas dendam karena ia telah mempermalukannya, dan untuk menjaga nama baik Keluarga Wu.

“Tunggu apa lagi, formasi pedang Fortune Lotus!” perintah Dian Wu.

Para anggota Keluarga Wu yang mengepung di sekeliling mereka sejenak merasa ragu.

Jenisa Wu berdiri di sebelah Julien Lu, jika mereka menyerangnya, mereka tahu persis apa akibatnya.

Ini adalah masalah internal Keluarga Wu, dan mereka semua adalah anggota Keluarga Wu.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Julien Lu telah memasuki area terlarang Keluarga Wu dan menculik Jenisa Wu, ini bisa dianggap tindakan kriminal.

Mendengar perintah Dian Wu.

Dan melihat kepala Keluarga Wu, Dilan Wu juga tak menunjukkan reaksi keberatan.

Mereka pun mengenyahkan keraguan mereka.

Suara pedang, mungkin lebih tepatnya suara 100 pedang, menimbulkan atmosfer yang mencekam.

Tiba-tiba Julien Lu bertanya, “Jenisa Wu, jika salah satu anggota Keluarga Wu terbunuh atau terluka, apakah kau akan menyalahkanku?”

Jenisa Wu telah memutuskan untuk selalu berada di sisi Julien Lu, sehidup semati.

Formasi pedang Fortune Lotus...

Bahkan praktisi Jindan pun takkan bisa menembusnya.

Saat mendengar pertanyaan Julien Lu di saat kritis ini, ia hanya bisa menjawab dengan lirih.

“Mereka yang mematuhi perintah lawan bisa dianggap sebagai musuh, terluka ataupun mati tak masalah.”

“Baiklah.”

Julien Lu mengangguk, hatinya menjadi tenang.

Saat ini, 100 pedang telah mengarah ke arah Julien Lu.

Hembusan angin berhenti, suasana menjadi sunyi mencekam.

Ekspresi Jenisa Wu tampak dingin, tapi wajahnya agak memucat.

Ia tak menyangka Dilan Wu dan Dian Wu akan memilih mengorbankan dirinya demi menjaga reputasi Keluarga Wu.

Mereka adalah ayah dan kakaknya.

Tapi Julien Lu adalah suaminya.

Meskipun ia tak bisa memilih, ia tetap harus memilih.

Ia yakin pilihannya sudah tepat, maka ia mengikuti kata hatinya.

Tapi melihat kejadian di hadapannya, mau tak mau ia merasa ciut.

Tiba-tiba, 100 pedang itu berdesing.

Mata Julien Lu terbelalak.

Lebih dari 900 pedang melayang di angkasa.

Julien Lu segera menarik tangan Jenisa Wu.

Jenisa Wu menoleh, sebelum ia sempat bereaksi, ia merasa tubuhnya menjadi kaku dan seolah tak berbobot, terbang ke angkasa.

Di saat yang sama.

900 pedang itu membentuk bunga lotus raksasa dan bergerak turun ke arah Julien Lu.

Dilan Wu menghembuskan nafas lega saat melihat Julien Lu telah menyingkirkan Jenisa Wu.

Melihat Julien Lu tak bisa mengelak ke arah manapun, ia menggeleng-gelengkan kepala.

Tapi, sikap tenang Julien Lu membuatnya agak heran.

Detik berikutnya, jantung Dilan Wu serasa berhenti.

Tiba-tiba, udara dalam radius 1 kilometer bergoncang.

Dan 900 pedang yang membentuk lotus raksasa itu berhenti 3 meter di atas kepala Julien Lu.

Lalu, Julien Lu yang awalnya berdiri di tempat itu tiba-tiba menghilang.

Ia menghilang begitu saja.

Dilan Wu mendongak.

Ia melihat sosok Julien Lu di belakang formasi pedang Fortune Lotus itu.

“Tidak!”

Seru Dilan Wu dengan ketakutan.

Tapi sudah terlambat.

Mata Julien Lu tampak berapi-api, penuh nafsu untuk membunuh.

“Buk!”

Ia mengayunkan tinjunya, dan 900 pedang itu tercerai berai ke segala arah.

Menghujani ratusan anggota Keluarga Wu itu, termasuk Dilan Wu dan Dian Wu.

“Ah...!”

...

Jeritan kesakitan terdengar di mana-mana, para anggota Keluarga Wu tertusuk oleh pedang-pedang itu, mereka terluka dan terkapar di tanah.

Situasi pun berbalik.

Dengan ekspresi datar dan tatapan berapi-api, Julien Lu menunduk menatap kerumunan orang-orang itu dari atas.

Sebelum Julien Lu mengayunkan tinjunya, Dilan Wu sempat menarik Dian Wu keluar dari jangkauan pedang-pedang itu.

Ia mendongak menatap Julien Lu dengan penuh amarah.

Tapi tatapan Julien Lu yang berapi-api membuatnya merasa ketakutan.

Bagaimana bisa ia tampak begitu mengintimidasi!

Ia tak menyangka Julien Lu telah mencapai tingkatan Yuanying.

Sejak dulu ia telah mendengar desas-desus bahwa cucu kedua Terrence Lei sangat berbakat, tapi ia tak mempedulikannya.

Putra kesayangannya, Dian Wu, juga sangat berbakat.

....

Meskipun Dian Wu juga telah mencapai tingkatan Yuanying sama seperti Julien Lu, tapi dalam hati ia telah memiliki firasat.

Bahwa Dian Wu takkan bisa menandingi Julien Lu!

Kenapa?

Aura darah!

Bocah ini sejak awal telah melatih aura darah.

Aura darah yang begitu pekat dan kuat, ditambah keinginan membunuh yang berapi-api.

Dilan Wu tertegun dan sekujur tubuhnya dibanjiri keringat dingin.

Ratusan anggota Keluarga Wu itu terus menjerit kesakitan, dan butuh waktu yang cukup lama hingga luka-luka mereka kembali pulih.

Ini karena aura darah yang disematkan ke pedang-pedang itu.

Saat mereka mendongak menatap Julien Lu, mereka begitu ketakutan hingga rasanya jiwa mereka keluar dari tubuh mereka.

Beberapa orang tidak beruntung, pedang itu tepat menusuk Jindan mereka, setelah meronta-ronta sejenak, akhirnya mereka terbaring tak bernyawa.

Wajah Dian Wu memucat, ia sangat ketakutan. Ia hampir saja mati.

Tatapannya berapi-api.

“Bagaimana bisa! Bagaimana bisa aku kalah dari anak buangan ini!” geramnya dalam hati.

Tapi ini adalah kenyataan pahit yang tak dapat dihindari.

Seluruh rasa percaya diri dan kearoganannya hancur berkeping-keping karena pukulan Julien Lu.

Julien Lu masih diam melayang di angkasa, tak melakukan apapun lagi.

Tapi auranya masih tampak mengintimidasi.

Ia masih ingat.

Ia kembali teringat akan kematian tragis Sophia Liao di Kota G.

... juga kematian tragis Keana di XZ.

Semua ini karena ia terlalu lunak!

Dulu, setiap kali ia ditekan dan dipermalukan, ia hanya berusaha menghibur dirinya sendiri.

Semakin ia menerima dan memaafkan, lawannya menjadi semakin arogan.

Mundur, mengalah saja.

Siapa bilang mengalah akan membuat dunia menjadi lebih baik?

Ia mengalah, lawan akan semakin maju mendesaknya.

Ia tak ingin lagi bersikap seperti itu.

“Julien Lu! Hentikan!” seru Dilan Wu.

Ia tak bisa membayangkan bagaimana akibatnya jika Keluarga Wu kehilangan ratusan anggotanya.

Karena itu, ia harus menghentikannya.

Julien Lu tersenyum dingin, “...hentikan? Hentikan? Aku akan membunuh siapapun yang bermaksud membunuhku!”

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu