Too Poor To Have Money Left - Bab 358 Aku Masih Punya Dua Kesempatan

Awalnya tak ada yang mempedulikan perkataan Lionel Lei.

Mereka mengira ia hanya merancau seperti biasanya.

Tapi kemudian Lionel Lei lanjut berkata, “Energi spiritual langit dan bumi tidak berasal dari apapun, ia muncul begitu saja, sama seperti air ini, tanah ini, bunga dan rerumputan ini, awan di langit, mereka sudah ada sejak awal, tapi awalnya tak ada.”

Meskipun mereka tahu mental Lionel Lei telah terganggu, tapi ini adalah pertama kalinya mereka mendengar hal seaneh ini.

Gun Lei pun bertanya dengan nada bercanda, “Lionel Lei, kau bilang energi spiritual langit dan bumi tidak berasal dari apapun, apa buktinya, kau bilang ia muncul begitu saja, apa buktinya?”

Lionel Lei menatap permukaan danau, lalu tersenyum dan berkata, “Gun, jadi kau bilang energi spiritual langit dan bumilah yang menciptakan segalanya, lalu kenapa ribuan tahun lalu saat air menguap, dunia ini masih hidup dan bertahan, kau membantah jika ia muncul begitu saja, kalau begitu bisakah kau menjelaskan asal mula munculnya semua yang ada di hadapan kita?”

Pertanyaan ini membuat mereka berempat tertegun dan tak bisa berkata-kata.

Gun Lei tak mau kalah dan dari posisi duduk bersila, ia bangkit berdiri dan berkata dengan gusar, “Sembarangan! Kau hanya asal bicara, Kakak Pertama kami telah memasuki tahap Jindan sejak berusia 15 tahun!”

Lionel Lei berdiri dan membersihkan celananya, “Sekarang kau telah memasuki tahap Jindan Zhongcheng, bukan?”

“Lalu kenapa?”

Lionel Lei berdeham lalu berkata, “Aku telah memasuki Jindan Chucheng.”

Ia mengibaskan tangannya, dan energi spiritual langit dan bumi tiba-tiba berputar dan berkumpul di telapak tangannya.

Lalu ia mendorong pelan dada Gun Lei.

Mata Gun Lei terbelalak, ia terhuyung mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk ke tanah.

“Kini, kau adalah Jindan Dzogchen.”

“Tapi kau hanya bisa mempertahankan Jindan Dzogchen ini selama 10 menit, karena kultivasimu belum mencapai...”

Lionel Lei tersenyum dan kembali bertanya, “Gun, benarkah apa yang telah kukatakan?”

“Kau, kau, selama ini kau hanya berpura-pura gila dan idiot!” kata Gun Lei sambil menunjuk Lionel Lei dengan terkejut.

Ia tak bisa mendeskripsikan betapa terkejutnya ia saat ini.

Apakah semuanya terlahir, atau muncul begitu saja, siapa yang benar dan siapa yang salah, ia tak lagi mengindahkan semua itu, teknik kultivasinya benar-benar meningkat drastis!

Setelah itu, Lionel Lei membiarkan Ardi Lei, Calvin Lei, dan Terrence Lei untuk mencobanya juga.

Kemampuan Lionel Lei ini sungguh tak ada tandingannya.

Setelah itu, Ardi Lei dan saudara-saudaranya terus mendesak Lionel Lei, tapi mereka tak mendapatkan jawaban apapun.

Awalnya, kemampuan ketiga bersaudara Ardi Lei tak ada tandingannya.

Tapi kini, seseorang yang selama ini dianggap sudah gila, telah jauh melampaui kemampuan mereka.

Entah sejak kapan, dalam hati mereka merasa iri.

Lalu ketiga bersaudara itu sepakat untuk memfitnah Lionel Lei dan membuatnya berselisih dengan Terrence Lei.

Terrence Lei yang telah mempelajari teknik rahasia menjadi semakin tercerahkan berkat perkataan Lionel Lei.

Rasa frustasi yang dialami orang biasa bisa mematahkan semangatnya untuk berjuang.

Tapi saat seorang yang memiliki kemampuan tinggi merasa frustasi, ia akan menghancurkan benda ataupun orang yang membuatnya frustasi!

Pada malam tahun baru, saat Keluarga Lei berkumpul di Manor Keluarga Lei, mereka mencari kesempatan dan sengaja menciptakan suatu adegan yang menunjukkan seolah Lionel Lei telah membunuh kekasih Draco Lei.

Lalu berpura-pura tanpa sengaja memergokinya.

Ketiga bersaudara Ardi Lei segera menangkapnya dan hendak menghukumnya.

Tak disangka, Lionel Lei tak melawan, hanya terus berseru bahwa ia tak melakukan apapun.

Tapi masalahnya, meskipun mereka bertiga telah berusaha melakukan yang terbaik, mereka bahkan tak berhasil melukai bahkan hanya sehelai rambutnya.

Akhirnya, Terrence Lei muncul sambil menggendong wanita yang telah meninggal itu sambil menatap Lionel Lei dengan ekspresi muram.

Lionel Lei menjadi marah dan kabur dari rumah Keluarga Lei.

Sejak itu, tak ada seorangpun yang berhasil menemukannya.

....

Alasan Ardi Lei kini bersikap sangat angkuh adalah karena ia juga telah menguasai sebagian teknik menyeimbangkan energi spiritual langit dan bumi.

Setelah mempelajarinya selama puluhan tahun, akhirnya ia lebih memahaminya.

Kemampuannya tentu takkan bisa ditandingi oleh praktisi Jindan biasa.

Maka mana mungkin ia takut pada pengurus rumah tua ini.

Pengurus rumah itu berhenti 10 langkah di hadapan Ardi Lei.

“Sesepuh, kau yang menyerang dulu atau aku yang menyerang dulu?” tanya pengurus rumah.

Ardi Lei tertawa, “Kau saja yang menyerang dulu, kau adalah pelayan Terrence, atas dasar belas kasihan, aku akan memberimu 3 kesempatan.”

“Sesepuh terlalu sungkan, aku baru saja mengasah pedangku, ia sangat tajam. Meskipun kau adalah saudara Tuan, dan aku tak bisa membunuhmu, tapi kau tetap harus berhati-hati,” pengurus rumah dengan baik hati memperingatkan.

“Keluarkan pedangmu,” kata Ardi Lei dengan ekspresi acuh tak acuh.

Ia dan pengurus rumah itu tampak seumuran, tapi sebenarnya usia mereka terpaut 200 tahun.

Karena sejak kecil ia sudah sering melihat pengurus rumah itu mengasah pedangnya di tepi danau, ia tak terkejut saat melihat kejadian itu barusan.

Ia mengira pengurus rumah itu sudah tua, linglung, dan penglihatan dan pendengarannya tak lagi sebaik sebelumnya.

Sebagai sesepuh Keluarga Lei, Ardi Lei tak ingin menyiksa seorang pelayan yang telah melayani Keluarga Lei selama puluhan tahun.

Maka ia memberi pengurus rumah itu 3 kesempatan.

Setelah 3 sayatan...

Lihat saja nanti.

“Kalau begitu aku akan menyerang dulu,” kata pengurus rumah sambil mengangguk.

Angin bertiup, dan daun-daun berguguran.

Ardi Lei memicingkan matanya.

Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang janggal.

Tapi saat mengingat kemampuannya, ia kembali tenang dan tak merasa takut.

Tapi sedetik kemudian, mata Ardi Lei terbelalak.

Gawat!

Ia tiba-tiba teringat, saat Terrence Lei pertama kali menyuruh pengurus rumah ini menyerang, angin bertiup dan daun-daun berguguran.

Dan ini adalah kedua kalinya terjadi hal yang sama.

Angin?

Gawat!

Daun berguguran!

Dari mana datangnya daun berguguran sebanyak ini?

Ardi Lei tiba-tiba menyadari sesuatu dan menatap ke bawah.

Ia melihat daun-daun yang berguguran itu entah sejak kapan telah terpotong-potong menjadi beberapa bagian.

Saat ini, tiba-tiba pengurus rumah mulai menyerang.

Saking cepatnya, Calvin Lei dan Gun Lei hanya sempat berseru, “Awas!”

“Buk!”

Baru saja Ardi Lei hendak mengeluarkan Qi perlindungan dirinya, ia merasakan sebuah energi yang luar biasa kuat seolah sedang berusaha membelah tubuhnya menjadi dua.

Semua ini berlangsung dengan sangat cepat hingga ia tak sempat melawan.

“Buk!”

Ardi Lei terpental 100 meter ke belakang, darahnya muncrat di udara.

“Kakak Pertama!”

“Kakak Pertama!”

Calvin Lei dan Gun Lei dengan terkejut berseru dan bergegas menghampirinya.

“Huk huk... tak apa, aku tak apa,” kata Ardi Lei sambil menatap pengurus rumah itu dengan ekspresi tak percaya.

Ia adalah praktisi Jindan yang telah menguasai teknik menyeimbangkan energi spiritual langit dan bumi!

Mana mungkin ia terpental hanya karena satu serangan!

Ardi Lei merasa terkejut dan terkesima, tadi pengurus rumah itu menggunakan bagian belakang pedangnya, jika ia menggunakan bagian tajamnya...

Meskipun ia adalah praktisi Jindan, ia pasti akan terbelah menjadi dua.

“Sesepuh, aku masih punya dua kesempatan.”

Di ujung sana, pengurus rumah menghampirinya dengan pedangnya.

Nada bicaranya sangat santai dan tenang, langkahnya juga tak terburu-buru.

Angin bertiup kencang.

Daun-daun merah pohon maple berguguran, tapi tak ada selembar pun yang utuh.

Ketiga bersaudara Ardi Lei bisa mendengar suara daun-daun yang berguguran di sekitar mereka terpotong menjadi berkeping-keping oleh pedang yang tak kasat mata.

“Bang!”

Serangan kedua pedang itu datang secepat kilat dan sangat kuat.

“Jangan terlalu angkuh!”

Gun Lei tiba-tiba berseru dan berusaha mengeluarkan Qi nya.

Dalam urusan pertahanan diri, Teknik Pengawal Tiangang Keluarga Li adalah yang terhebat.

Tapi Teknik Sweeping Leaves Keluarga Lei bahkan jauh lebih kuat dibandingkan gabungan teknik ratusan keluarga lain, apalagi hanya Teknik Tiangang.

Ardi Lei terlalu sembrono, ia menantang tanpa persiapan yang matang.

Jika saja ia telah mempersiapkan diri...

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu