Too Poor To Have Money Left - Bab 469 Kebetulan, Begitu Juga Denganku

Dia berjalan ke sana dan ke sini, dan tatapannya fokus kepada tribulasi langit yang berada di tanah tersebut.

Dan terdapat galian di sana.

Sekitar jarak 10 meter dari tanah tersebut bergerak.

Setelah itu sebuah manik-manik merah keluar dari sana.

Dan manik-manik tersebut mulai tersebar.

Semakin lama semakin tebal.

Dan pria paruh baya tersebut seperti tidak merasakan perbedaan dari belakang yang terus tergali.

Situasi aneh ini terus saja berlangsung selama 10 menit.

Di dalam kondisi ini, pria paruh baya ini tidak memutarkan kepalanya.

Ketika kabut memerah itu mulai menghilang dan muncullah seseorang di sana.

Julien.

Dia terlihat lemah dan tersenyum dengan pahit, “Sialan, siapa yang mengubur aku di sini...”

Ternyata ketika tribulasi langit masih dalam fermentasi dia telah memiliki rencana.

Dia terlebih dulu menjadi bloody baby, lalu menanggung tribulasi langit dan ini adalah cara pertamanya.

Cara kedua adalah dia menembus guntur lalu setelah terhempas ke tanah, dia akan menjadi sebuah manik-manik dan terus masuk ke dalam.

Untuk melarikan diri dari tribulasi langit.

Tetapi ketika guntur ke sembilan yang terjadi, dia tetap kehilangan kesadaran.

Dan sebelum itu, dia menyimpan kembali semua nafasnya.

Karena ketika berada di tribulasi langit, Julien dapat merasakan ada seseorang yang mengintipnya.

Dan untuk berjaga-jaga, mau tidak mau dia harus mengambil keputusan ini.

Setelah tribulasi langit dan dia sadar kemudian dia keluar.

Julien melihat seorang pria paruh baya sedang mengali tanah dan dia berjalan ke sana.

Dia berdiri di samping lalu melihat.

Dan tidak tahan untuk bertanya, “Senior, apa yang kamu lakukan di sini?”

Daerah ini baru terjadi tribulasi langit dan tidak mungkin orang biasa bisa memasuki ini.

Dengan kata lain Senior di depannya ini adalah seorang praktisi.

Julien sendiri bahkan tidak dapat merasakan praktisi apapun dari tubuhnya.

Dengan seperti itu, maka hanya ada dua alasan.

1. Dia memang manusia biasa.

2. Praktisi dia adalah dewa matahari.

Alasan pertama, sepertinya bisa di abaikan.

Maka jika dia adalah praktisi maka sebelum dirinya sadar, pria paruh baya ini telah berada di sini.

Jadi Julien dapat memastikan, jika pria paruh baya itu tidak berniat menyakiti dia.

Dia mengali sebuah pohon yang telah retak oleh petir.

Dan seorang praktisi, untuk apa mengali dengan sekop.

Mungkin ini... datang untuk menyerang.

“Huh!”

Pria paruh baya ini mengangkat pinggangnya lalu memutarkan tubuhnya.

Melihat hal ini Julien melipatkan tangannya sambil memberi hormat, “Bertemu Senior.”

Memberi hormat agar tidak menambah musuh.

Walaupun Julien tidak bermaksud apapun tetapi dengan memberi hormat itu adalah hal yang baik.

Pria paruh baya ini melihat lalu dengan segera menghentikan tangannya Julien, “Untuk apa ini, aku hanya ingin menebang kayu ini saja.”

Lalu selanjutnya Julien terkejut.

Dia dapat merasakan, pria paruh baya ini hanya seseorang yang biasa.

Di dalam tubuhnya tidak ada apapun.

Meridian di dalam tubuhnya tidak ada bedanya dengan orang biasa.

Julien melihat pria paruh baya ini dengan ragu dan hatinya merasa dirinya melihat sesuatu yang salah.

“Untuk apa kamu menebang pohon ini?” Julien bertanya.

“Kayu yang tersambar petir adalah barang yang bagus, lalu cocok di jadikan bantal, juga berguna untuk insomia.” Pria paruh baya itu melihat ke arah Julien dan bertanya, “Kamu datang dari mana?”

Julien tersenyum, “Aku baru melewati ini.”

Hampir saja, Julien salah mengira pria paruh baya ini, dan dia memang orang biasa saja.

Karena dari tubuh Julien tidak melihat keanehan apapun.

Tetapi, dia kembali mengingat sesuatu.

Ketika dia datang, tempat ini tidak ada siapapun.

Meskipun dia telah kehilangan kesadaran dalam waktu satu jam, tetapi dalam waktu ini, seorang biasa berjalan dalam beberapa km lalu menebang pohon?

Hal ini tidak masuk akal.

Dan di sekitar ini juga tidak ada transportasi apapun.

Maka itu Julien dapat memastikan jika pria paruh baya ini seorang praktisi.

“Oh.” Pria paruh baya ini menganggukan kepalanya dan bertanya, “Kamu berasal dari mana?”

Julien sedikit lega dan berkata dengan sanyai, “Keluarga Lei, kamu?”

Sebenarnya Julien dengan sengaja mengatakan ini.

“Keluarga Lei?” Pria paruh baya ini menganggukan kepalanya dan berkata, “Kebetulan, aku juga begitu.”

Setelah berkata, dia kembali mengali.

Hal ini, membuat Julien merasa terkejut.

Di dalam dunia praktisi hanya ada satu keluarga Lei.

Dan pria paruh baya ini, dirinya dapat memastikan jika dia itu seorang praktisi.

Julien sendiri tidak begitu mengenal anggota keluarga Lei, tetapi dengan keadaan keluarga Lei, dia sangat mengetahuinya.

Sejak kapan keluarga Lei mempunyai seorang tahap dewa matahari lagi?

Seketika.

Kepala Julien seperti mengetahui sesuatu.

Setelah itu dia kembali melihat fitur wajahnya.

Kemudian setelah melihat dia bertanya, “Belum meminta saran?”

“Saran apalagi itu, namaku Lionel Lei.”

Pria paruh baya ini melemparkan sekopnya lalu menarik keluar dengan potongan yang terbelah dua sekitar 40 cm dan batang itu terangkat.

Julien kembali mengepalkan tangannya lalu membungkukan tubuhnya, “Kakek besar.”

“Kamu memanggil aku apa?”

“Kakek besar, aku adalah cucu Terrence Lei.”

Julien kembali berhenti lalu berkata, “Aku sendiri pernah mendengar kakek menyebut dirimu.”

Lionel yang mengambil batang itu terkejut, “Sekebetulan itu? Aku adalah kakaknya Terrence.”

“Benar, sekebetulan itu.” Julien tersenyum pahit dan berkata, “Kakek sendiri telah mencari kamu selama beberapa tahun, dan tidak di sangka kita bisa bertemu di sini.”

“Untuk apa mencari aku?”

“Mungkin karena praktisi dan untuk pemulihan keluaga Lei.”

Lionel menggelengkan kepalanya, “Matahari dan bulan yang berganti, lalu zaman dulu yang di ganti ke baru, dan semua ini sangat umum, kemudian orang yang hebat juga tidak beguna.”

Setelah mendengar ini, Julien tidak memperlihatkan wajah kecewanya.

Dia hanya mengingat Terrence dan Bobby yang mencari orang ini, dan dirinya malah bertemu dan menyampaikannya saja.

Entah keluarga Lei masih ada atau tidak, dia juga tidak peduli.

Apalagi perkataan Lionel itu ada benarnya juga.

“Benar sekali.” Julien menyetujuinya.

Lionel mengatakan iya, kemudian mulai mengambil batang yang ada di tangannya.

Setelah beberapa gerakan, dia mengeluarkan sebuah kapak yang entah dari mana asalnya.

“Kakek besar, jika kamu mau...” Julien menunjuk ke arah barang tersebut dan berkata, “Aku bisa membantumu.”

Dia membuat gerakan ingin menebang.

“Jangan jangan... ini adalah kayu dari sambaran petir, dan di dalam ini ada taoyun lalu ketika menggunakan kekuatan luar maka taoyun ini akan menghilang, dan kayu sambaran petir ini tidak akan ada gunanya lagi.”

Lionel dengan tegas menolaknya, lalu tangannya menebas batang ini.

Julien terkejut, lalu mengambil potongan batang ini.

Dengan mata dewa dia melihat, dan benar apa yang di katakan oleh Lionel, kayu sambaran petir ini memiliki taoyun yang kuat.

Selain itu, karena memasuki batang pohon ini membuat taoyun itu tidak akan musnah, juga tidak bisa menggunakan tahap dewa matahari jika tidak akan musnah.

Julien mencoba, memasuki esensi.

Dan benar, taoyun di dalam kayu ini berubah menjadi puing.

“Kamu jangan memilih lagi, sambaran petir kayuku ini adalah teknik melintas musibahmu, dan kebetulan berada di tengah-tengah tribulasi langit dan maka dari itu ini yang terbaik.”

Lionel tidak berhenti di sana, dan terus saja memotongnya.

Melihat hal ini, Julien yang berada di samping dan melihat.

Hingga batang ini menjadi dua meter lalu di potong menjadi 2 batang bantalan.

“Ini untukmu, dan satu lagi untukku.”

Setelah mengatakan itu, Lionel melempar sebuah bantal kayu ke arahnya.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu