Too Poor To Have Money Left - Bab 234 Persiapan Sebelum Manjat Gunung

Dalam beberapa hari berikutnya, Soren sekeluarga menata rumah baru ini dengan rapi.

Soren dan Keana merumput setiap pagi dan kembali di malam hari.

Darry dan istrinya juga sibuk dengan hal lain.

Julien Lu dan Devi Yangjin masih berlatih seperti biasa.

Terutama Julien Lu setuju untuk pergi ke puncak Gunung Snowie untuk mencari harta karun alam, dia berlatih lebih keras.

Selain makan, begitu terbangun langsung dihabiskan untuk berlatih.

Pembuluh darah utama di tubuhnya semuanya terhubung olehnya, yang membuatnya membuat ‘Dantian kecil’ di pembuluh darah cabang jauh lebih cepat.

Jika dia bisa pulih sepenuhnya sebelum pergi ke Gunung Snowie.

Perlindungannya akan lebih maksimal.

Kelima praktisi tidak datang lagi, tetapi Julien Lu tahu bahwa mereka akan muncul di sini kapan saja.

Oleh karena itu, ketika berlatih, dia tetap waspada.

Kemajuan Devi Yangjin bahkan lebih pesat, mungkin karena Ilmu Penyapu Daun Berguguran miliknya.

Di sisi lain, Julien Lu mengalami stagnasi setelah pulih ke langkah ketiga.

Alasan utamanya adalah karena garis meridian yang rusak belum sepenuhnya berjalan lancar.

Tetapi di sisi lain.

Dengan adanya Devi Yangjin, dia memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang Ilmu Penyapu Daun Berguguran.

Setiap kali dia berpikir kembali, di bawah jari Draco Lei, dia benar-benar kehilangan kemampuan untuk melawan, dia tidak bisa menahan keringat.

Dia menemukan satu masalah, ini bukan peningkatan Reiye secara sembarangan lalu bisa menerobos.

Fondasi yang dalam menentukan segalanya.

Dan yang disebut sebagai fondasi adalah pemahaman dasar yang diperoleh oleh para praktisi dari kecil hingga besar.

Ini sangat penting!

Misalnya, dua pendekar pedang berlatih keras selama sepuluh tahun.

Yang satu menarik pisau 10.000 kali sehari, dan yang lainnya seribu kali sehari.

Keduanya bersaing, siapa yang menang dan siapa yang kalah?

Inilah perbedaannya.

Perbedaan ini tidak berarti siapapun yang memiliki pedang paling tajam yang akan menang.

Siapa yang lebih cepat dari pedang itu, siapa yang lebih bisa menggunakan pedang.

Hal yang sama berlaku juga untuk kungfu.

Hari-hari yang stabil dan tenang.

Julien Lu tidak memikirkan apapun, benar-benar tenggelam dalam latihannya.

Di satu sisi, dia harus berurusan dengan perjalanan menuju Gunung Snowie, di sisi lain, dia memahami bahwa ada hal-hal yang tidak ingin dia perjuangkan, tetapi dia harus memperjuangkannya.

Ini bukan tentang keluarga Lei, tapi tentang dirinya sendiri.

Jika dia tidak bisa menjadi salah satu praktisi terbaik, maka dia masih akan memiliki masalah yang tak ada habisnya di masa depan.

Karena itu, dia berjanji pada Devi Yangjin untuk mendaki Gunung Daxue, dia juga cukup beruntung bisa mendapat setengah dari harta karun alam.

Karena ada jalan pintas, dia bukanlah tipe orang yang melakukan segalanya dengan tertib.

Jadi, itu berlangsung selama dua bulan.

Vicky sudah datang, untuk berinteraksi dengan Gent, belakangan Zaden tahu identitas Devi yangjin yang merupakan praktisi tahap kedua.

Dia bukan datang untuk mencari masalah, sebenarnya dia juga tidak berani.

Akan tetapi, dia membawa dua tas punggung pendaki dan beberapa perlengkapan.

Vicky tidak tinggal lama, dia meletakkan barang-barangnya dan pergi.

Setelah beberapa hari berlalu, setelah berbincang-bincang usai makan, Keana tanpa sengaja mengatakan bahwa ada banyak turis yang berkemah di seberang kaki Gunung Snowie.

Julien Lu dan Devi Yangjin bertatap mata dan tidak mengatakan apa-apa.

Sebenarnya, keduanya sudah tahu hal ini dengan baik.

Para turis yang mendirikan kemah tidak diragukan lagi adalah praktisi.

Saat ini akhir musim gugur, suhu turun tajam, ditambah dengan dataran tinggi, tentu saja wisatawan berkurang.

Pengunjung jarang terlihat di kawasan ini.

Namun, ada kabar baik, dan itu terjadi dalam dua bulan ini.

Meridian yang rusak di tubuh Julien Lu semuanya terhubung kembali.

Pada setiap sambungan, ada Dantian kecil berputar, seukuran kacang kedelai.

Memanfaatkan waktu yang masih ada, juga melihat masih ada pil penyembuh yang tidak terpakai di tangannya.

Julien Lu masih membuat keputusan itu.

Yaitu untuk memutus meridian yang belum putus, dan menyambungkannya kembali.

Semakin banyak Dantian kecil, ini berarti bisa menekan Reiye makin banyak.

Pergerakan Reiye juga lebih cepat.

Pada suatu malam, dia berjalan keluar dari tenda dan berjalan ke atas batu besar di danau.

Duduk bersila.

Suhu di luar sangat rendah, Julien Lu tidak keluar untuk menciptakan suasana apapun.

Tapi dia tidak ingin mengganggu Devi Yangjin ketika meridiannya rusak.

Selain itu, ini adalah rahasianya, dan dia tidak ingin pihak lain mengetahui rahasia ini.

Julien Lu menelan dua pil terlebih dahulu.

Kemudian memasuki kondisi Vipassana untuk menenangkan nafas.

Merasa bahwa kekuatan obat mulai menyebar, dia membimbing Reiye untuk menerobos ke dalam tubuhnya.

Cara ini tidak diragukan lagi ibarat cari mati bagi praktisi lain, garis meridian yang putus itu sangat berbahaya.

Tapi inilah yang ingin Julien Lu lakukan.

Tubuh manusia memiliki total 830 titik akupunktur, di mana urat nadi yang tersembunyi belum jelas.

Apa yang Julien Lu lakukan hanyalah mematahkan urat nadi yang tersembunyi itu!

Perilaku yang tampaknya melecehkan diri sendiri ini, Julien Lu juga sudah memikirkannya sejak lama, bagaimanapun juga, ketidakpastian dan risikonya terlalu besar.

Tapi pertemuan praktisi Keluarga Lei saat itu sudah menutupi hati Julien Lu dengan kabut.

Julien Lu bukanlah orang yang ekspresif.

Dia adalah murid dari Keluarga Lei.

Sebenarnya, ketika dia tahu identitasnya, dia sedikit bahagia.

Lagipula, setiap individu pasti membutuhkan tempat di mana bisa berpijak.

Pada akhirnya, dia terluka.

Luka semacam itu tidak hanya datang dari lumpuhnya meridian, tapi dia juga ditinggalkan, ditinggalkan oleh seluruh keluarga Lei.

Dia seperti anak yang dibuang, untungnya dia selamat.

Ada Sophia Liao dan Nancy Lu.

Termasuk bahwa dia tidak ingin menjadi tikus jelek sepanjang hidupnya.

Semua hal di atas adalah kekuatan pendorong praktik Julien Lu.

Julien Lu ingin membuktikan kepada keluarga Lei bahwa dia tidak lebih buruk dari Draco Lei!

Helaan nafas panjang yang penuh ketidakberdayaan dan sedikit perubahan.

Di saat yang sama, semua Dantian kecil di tubuh Julien Lu mulai melaju kencang.

Kecepatan rotasi Reiye langsung meningkat secara geometris!

Untuk pertama kalinya, beroperasi dengan kapasitas penuh.

Reiye diputar ke Dantian kecil, dan diputar ke Dantian kecil berikutnya.

Meskipun Julien Lu telah mempraktikkan Teknik Proteksi Meridian, dia tidak dapat menahannya lagi, retakan muncul di dinding meridian.

Tiba-tiba.

Sebuah tempat di meridian terputus.

Setelah itu, terjadi silih berganti, seperti petasan yang meledak.

Garis meridian Julien Lu sekali lagi meledak ke lebih dari seratus tempat.

"Puh!"

Seteguk darah besar terciprat di danau.

Raut wajah Julien Lu menjadi pucat, dia tidak duduk stabil, dan jatuh.

Dia mengambil dua pil penyembuh dan menelannya.

Merasa lebih baik, dia kembali lagi ke situasi Vipassana, mulai membimbing Reiye dan perlahan berputar di sekitar luka.

Dia telah belajar banyak tentang bagaimana mendirikan Dantian kecil dalam dua bulan ini.

Jika ada yang bisa melihat tembus melalui tubuh Julien Lu, pasti akan terkejut dan tidak bisa berkata-kata.

Karena di tubuhnya, ada hampir seribu Dantian kecil!

Dantian kecil ini perlahan berputar, dan masing-masing tampaknya memancarkan busur listrik kecil dari waktu ke waktu.

Julien Lu menderita luka berat.

Reiye di dalam tubuh tidak melimpah.

Dibutuhkan sejumlah waktu untuk tumbuh, barulah Reiye di dalam meridiannya secara bertahap tumbuh.

Namun, selama Julien Lu menyambungkan lagi meridian yang rusak, ini hanya masalah kecil baginya.

Satu malam berlalu dan fajar menyingsing.

Julien Lu membuka matanya.

Dia berdiri, menepuk debu yang tidak ada di tubuhnya, dan melihat ke arah tenda.

Lima sosok yang familiar juga menarik perhatiannya.