Too Poor To Have Money Left - Bab 9 Bertemu Dengan Musuh

"Huh! Jangan harap!" Wajah sales pria berubah semakin kesal, "Uang ini pasti uang kotor! Tidak bisa, aku, aku akan memanggil polisi!"

Dengan mengatakan itu, dia benar-benar mengeluarkan ponselnya dan bersiap untuk memanggil polisi.

Tentu saja, Julien Lu tidak takut dia memanggil polisi, "Bukankah itu hanya mencoba salah? Aku mengingatkanmu, kalau kamu memanggil polisi, aku bisa menuntutmu atas pencemaran nama baik."

sales pria tercengang.

Betul sekali.

Tidak masalah kalau ini orang biasa, lawannya adalah orang dengan kartu hitam, meskipun dia masih tidak percaya, ini adalah fakta yang sangat kuat.

Jika menuntutnya karena memfitnah, pihak lain dapat menggunakan sumber daya keuangannya sendiri untuk menekan dirinya sendiri sampai mati semudah menekan semut.

sales pria menyesali ini.

Dia benar-benar sudah bermasalah sama tokoh besar.

Menjilati atau tidak?

Jika menjilat, dia tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini.

Jika tidak menjilat, jika membuat orang ini marah besar, khawatir toko ini akan dilaporkan.

Dan dia juga akan dituntut dan masuk ke gugatan hukum!

Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Puukk!

ppp menekuk lututnya dan berlutut di depan Julien Lu.

"Piiak piiak", dia menampar dirinya sendiri dengan keras.

"Aku salah, maafkan aku karena memandang rendah kamu!" Sales pria menampar wajahnya hingga memerah, dan berkata dengan gemetar.

Nancy Lu tidak tahan pada saat ini, dan berkata dengan suara rendah, "Kak, lebih baik lupakan saja."

Awalnya, Julien Lu tidak benar-benar ingin sales pria membantunya menjilat sol sepatunya.

Karena itu, permohonan Nancy Lu hanya memberinya langkah mundur, dan selain itu, ia juga sudah merasa cukup puas dengan rasa orang kaya.

"Baiklah, aku akan melepaskanmu hari ini." Setelah itu, Julien Lu melirik kerumunan dan berkata, "Kalian, hapus videonya."

Dia tidak memikirkan sales pria, tetapi jika videonya menyebar ke Internet, yang juga merupakan masalah baginya.

Tidak ada yang berani menentang Julien Lu dan mereka langsung menghapus video di ponsel.

......

Ini adalah mobil pertama dalam kehidupan Julien Lu.

Jadi ketidakbahagiaan tadi dengan cepat terlempar ke belakang kepalanya.

Dia mengendarai Range Rover dan berjalan-jalan dengan Nancy Lu.

Kemudian saya pergi ke toko Qianbaihui dan membeli belasan pakaian untuk Nancy Lu.

Pemikiran Julien Lu adalah sekarang dia kaya, tidak ada yang bisa memperlakukan adiknya dengan buruk.

Saat itu, tidak sadar sudah jam lima sore.

Nancy Lu melirik jam tangan di pergelangan tangan kanannya dan berkata, "Kak, kita sudah lama di luar, ayo pulang."

"Tidak, ayo kita pergi makan malam dulu."

Tiba-tiba menjadi orang kaya, Julien Lu berpikir bagaimanapun harus merayakannya dengan baik.

Nancy Lu menyentuh perutnya yang rata. Dia memang agak lapar. Dia belum makan siang, jadi dia pergi lagi dengan Julien Lu.

“Makan di mana?” Tanya Nancy Lu.

"Bagaimana kalau pergi makan makanan barat, kamu sudah begitu besar, kakak tidak pernah mengajakmu untuk makan."

"Makanan barat? Aku tidak mau makan daging sapi mentah."

"Jangan makan yang mentah, makan saja yang dimasak."

"Tapi kalau matang sepenuhnya, esensi makanan barat akan hilang."

......

Sebenarnya, apa yang diinginkan Nancy Lu adalah menghemat uang dengan makan makanan China. Dua orang makan besar, dan paling tinggi hanya dua hingga tiga ratus RMB.

"... Kalau begitu, makan makanan China, ayo pergi ke Paradise."

Ketika Nancy Lu mendengar ini, dia berseru, "Waah ~! Kamu gila! Paradise? Ini adalah hotel paling mewah di kota, dan pengeluaran paling rendah bisa sampai puluhan ribu RMB!"

Dia merasa bahwa kakaknya terlalu berlebihan, mendapat 10 juta RMB, dia seharusnya memikirkan untuk melakukan bisnis, siapa sangka belum setengah hari sudah menghabiskan begitu banyak uang, dan sekarang mau pergi ke Paradise!

“Kak, uang ini, kupikir kamu harus menghematnya, dan jangan langsung berfoya-foya,” kata Nancy Lu dengan sungguh-sungguh.

Julien Lu menyeringai, "Jangan takut, kakekku bilang sepuluh juta RMB ini hanya uang sakuku untuk bulan ini."

......

“Uang saku?” Mata Nancy Lu membelalak tak percaya.

"Ya, jadi kakak sekarang orang kaya. Tidak masalah jika kamu makan makanan mahal setiap hari."

Nancy Lu membuka mulutnya dan ingin mengatakan sesuatu, tetapi ketika kata-kata itu hampir sampai ke bibirnya, dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Sepuluh juta RMB hanya uang saku satu bulan, sepertinya makan puluhan ribu RMB bukanlah apa-apa.

"Senangnya memiliki kakek yang kaya," bisik Nancy Lu.

"Apa yang kamu pikirkan? Uang kakak adalah uangmu."

"Sungguh?"

"Tentu saja."

Bintang-bintang terang berkelebat di mata Nancy Lu.

Dia merasa sangat bahagia.

Dia tidak bahagia karena uang, tetapi karena sesuatu yang lain.

Julien Lu tidak tahu apa yang dipikirkan Nancy Lu, dia memikirkan seseorang.

Jadi dia mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor Dexter Li.

"Dexter, aku akan mengajakmu makan malam, kita ketemuan di pintu masuk Paradise."

Julien Lu tidak banyak bicara, dan langsung menutup telepon.

Hidup itu sulit, di hari biasa, rasanya sudah biasa dipandang remeh orang. Dexter Li adalah satu-satunya orang yang memperlakukan dia sebagai teman.

Jadi Julien Lu langsung teringat Dexter Li dulu.

Mengemudi Range Rover ke tempat parkir Paradise, Julien Lu kemudian menelepon hotline reservasi dan memesan ruang VIP paling mahal.

Kemarin, masih bekerja keras seumur hidup dan tiba-tiba menjadi miliarder.

Julien Lu hanya ingin menghabiskan uang, membelanjakan uang dengan berfoya-foya, melampiaskan semua frustrasi tahun-tahun ini.

Kedua kakak beradik itu berjalan ke pintu masuk Paradise.

Dia secara tidak sengaja melihat tiga orang yang tidak ingin dilihatnya.

Keluarga Chen.

Pada pertama kali mereka muncul, Julien Lu dan Nancy Lu juga ditemukan oleh Rayne Chen.

Rayne Chen memakai riasan tebal malam ini, dan dia mengenakan pakaian yang dibeli di Qianbaihui dengan uang Julien Lu.

“Eeh, bukankah ini Julien Lu si miskin?” Rayne Chen bertanya dengan ragu.

“Siapa?” Martha Xu mengikuti pandangan Rayne Chen, segera menunjukkan ekspresi jijik.

Henley Chen tentu saja melihat Julien Lu, dia menunjukkan sedikit rasa canggung, tetapi dia kembali normal dalam sekejap mata.

Dia memberi tahu Julien Lu hari ini bahwa dia akan melakukan perjalanan bisnis malam ini ...

Dia tertangkap basah berbohong.

Alasan utama mengapa Henley Chen muncul di sini adalah ia juga diundang oleh Tuan muda Zhang.

Nama lengkap Tuan muda Zhang adalah Ivan Zhang, dia adalah putra tunggal Dirut Hongtu's Property, dia muda dan kaya, dan dia juga satu-satunya pewaris Hongtu's Property di masa depan.

Lebih dari sebulan yang lalu, Rayne Chen pergi bermain dengan teman-teman sekelasnya dan secara tidak sengaja bertemu Ivan Zhang.

Kemudian, Ivan Zhang mengejar Rayne Chen.

Dia juga tahu Henley Chen memiliki pengalaman dalam bisnis.

Kebetulan keluarganya saat ini sedang mengerjakan proyek property, dan dia melakukan apa yang disukainya dan merekomendasikan Henley Chen sebagai penanggung jawab kecil.

Henley Chen tergoda, dia ingin bangkit kembali.

Itu sebabnya, Henley Chen setuju untuk membatalkan perjanjian pernikahan itu.

Rayne Chen tidak menyangka bisa bertemu Julien Lu.

Menurutnya, Julien Lu tidak punya uang untuk datang ke tempat seperti itu.

Ketika bertemu di sini, sepertinya Julien Lu dengan sengaja mengikuti keluarganya dan meminta penjelasan dengan ayahnya.

Jadi dengan pemikiran ini, dia tidak bisa menahannya setelah memikirkannya.

Meskipun Henley Chen menjelaskan kepada Ivan Zhang tentang perjanjian pernikahan kedua keluarga setelah kejadian itu, dia sangat marah pada sikap Julien Lu yang keras kepala.

Jadi Rayne Chen mencibir dan berjalan mendekat.

"Julien Lu, bukankah sudah kami jelaskan, apa lagi yang kamu inginkan? Kenapa kamu mengikuti kami!"