Too Poor To Have Money Left - Bab 477 Melihat Orang Yang Berwajah Akrab

“Panggil kemari, semua Tahap Jindan Keluarga Hong, aku ingin mengetahui sesuatu.”

“Mengetahui.... apa?” Tanya tetua dengan ragu.

Tatapan Julien berubah dingin, berkata, “Aku tidak suka mengulang saat berbicara, kamu terlebih dahulu menyuruh semua Tahap Jindan kemari, lalu aku akan mengatakannya semua.”

Sekujur tubuh tetua gemetar.

Jika membuat anak muda ini marah, jika ia tidak melakukan apapun, dan pergi begitu saja, mereka juga akan mati.”

Tapi, mereka adalah sesepuh Keluarga Hong, sendiri mengetahui masalah ini dengan sangat jelas, contohnya keluarga musuh Keluarga Hong terlalu banyak.

Oleh karena itu sebelumnya, ia harus mendapatkan kartu AS untuk hidup.

“Senior, apakah kamu bisa menjamin, setelah aku memanggil semuanya , kamu akan melepaskanku?”

Ketika bertanya tentang hal ini, keningnya pun bercucuran keringat dingin.

Ini adalah Racun Aura Darah, sekali ia membuat pihak tersebut tidak senang, maka ia pun sulit menyelamatkan nyawanya.

Kata Julien sambil tertawa dingin, “Kalian tidak ingin bekerjasama, aku bisa mencari orang lain untuk membantu.”

Sekali perkataan ini diucapkan, tetua tiba-tiba gemetar dingin.

Selanjutnya, ia tidak lagi tawar menawar, langsung mengeluarkan sebuah handphone, dan menekan sebuah nomor.

Pemikirannya ialah, anak muda ini, mungkin benar-benar ingin mengetahui sesuatu

Ia mau membunuh orang, sepenuhnya bisa membunuh dengan ganas sekarang ini, lalu pergi mencari dan bertanya pada orang lain.

Berkaitan dengan kenapa harus memanggil semua Tahap Jindan, ini sangat mungkin karena, banyak rahasia dunia praktisi, yang bisa diketahui hanya dengan Tahap Jindan.

Contohnya, Puncak Tahap Ketiga, sangat sedikit orang yang tahu keberadaan Tahap Jindan.

Dan ia tidak tahu, ia sudah salah berpikir, salah besar.

Julien hanya tidak ingin begitu repot, mencari satu per satu.

1 pesan dikirim, Julien merasakan tatapan meminta belas kasihan kedua orang tersebut, lalu melirik Nancy sesaat, ia pun melambaikan tangan, aura darah tubuhn mereka, seketika pun tersimpan kembali.

Detik berikutnya, tubuh kedua tetua tersebut pun gemetar.

Lalu menghela nafas dengan berulang-ulang.

Sudah hidup, mereka tidak perlu mati lagi!

Nancy melihat hal itu, pun mengusap air mata di wajahnya, juga menghela nafas, ia mengira Julien pada akhirnya tidak tahan.

Atau, mendengatr apa yang ia katakan.

Mungkin Julien ingin mengetahuinya saja, dimana keberadaan pembunuh Sophia Liu.

Sebenarnya, ia bukan lah benar-benar ingin membunuh orang.

Julien melangkahkan kaki sampai ke pavilion, berdiri membelakangi, tidak ada orang yang bisa melihat ekspresi wajahnya.

Kedua tetua tersebut berdiri dari atas lantai, langsung berjalan kesamping tetua itu.

Dan juga pada saat ini, suara Julien yang datar terdengar, “Aku sudah menyia-nyiakan pembinaannya, anggap saja sebuah pelajaran, membiarkan nyawa nya selamat.”

“..... Terima kasih senior!”

Wajah ketiga orang itu ketakutan, dengan terburu-buru mengepal tangan memberi hormat, dan memberi hormat.

Mereka terlebih dahulu mempunyai niat yang serakah, ingin membunuh orang untuk mendapatkan pil, malah berakhir gagal, ini bisa menyalahkan siapa?

Bisa mendapatkan 1 nyawa kembali, sudah merupakan keberuntungan yang sangat besar.

Terhadap hal ini, mereka tidak berani mengeluh sedikit pun, juga.... tidak berani kabur.

Pihak kedua ialah Yuanying Mahakuasa , meskipun mereka mempunyai sayap, juga tidak bisa kabur dari genggaman anak muda ini.

Oleh karena itu, yang mereka doakan sekarang ini ialah, menunggu setelah semua Tahap Jindan Keluarga Hong datang, setelah ia selesai bertanya hal tersebut, pun akan pergi begitu saja.

..................

Sangat cepat, ada 3 bayangan tubuh yang tiba dalam kecepatan tinggi .

Selanjutnya 6 bayangan...

10 bayangan.....

Tidak sampai 20 menit, Tahap Jindan di area ini, pun sudah hampir lengkap.

Dan sisanya yang tidak datang, masih tetap di tempat awal.

Julien sudah menjadi Dewa Matahri, kesadaran nya, dari awal sudah menutupi langit dan bumi ini, gerak gerik setiap pembina, tidak bisa melarikan diri dari sepengetahuannya.

Ada orang yang tidak datang, ia juga tidak menunggu lagi.

Dan sebelum ini, 58 Tahap Jindan ini, meskipun diam dan tidak bersuara, namun menggunakan kemampuan transmisi suara, memberikan berbagai pertanyaan.

Tapi jawaban yang mereka dapat ialah, tidak tahu apapun.

“Karena yang datang sudah cukup banyak, maka.....”

Saat ini, Julien membalikkan badan dengan perlahan, menatap 58 orang Tahap Jindan tersebut.

“Aku dan Vincent Hong ...... ialah teman lama, hari ini datang ke sini, ingin bertanya, keberadaan dia saat ini, siapa yang tahu, boleh mengatakannya.”

Tapi, malah tidak ada yang menjawab.

Wajah sesepuh Keluarga Hong ini, semuanya tersirat berbagai ekspresi keraguan.

“Ha.... Orang ini.. kenapa kelihatannya begitu akrab?

Tiba-tiba, ada orang yang mengajukan pertanyaan ini.

Selanjutnya lanjut menyesuaikan diri.

“Aku juga merasa akrab.... Apakah berasal dari keluarga mana.....”

Namun pada satu waktu, tidak ada yang bisa menyangka , anak muda ini sebenarnya berasal dari keluarga mana.

Dan dalam hati mereka, mempunyai definisi terhadap Julien, itu adalah Julien Lu, kemungkinan besar ialah kakek buyut dari suatu keluarga.

Ekspresi Julien tenang, dengan datar melihat 58 orang Tahap Jindan Keluarga Hong.

Ia menyuruh orang-orang berkumpul disini, ialah ingin mengetahui keberadaan Vincent.

Jika tidak mengatakannya, maka akan mencari dan bertanya pada orang sisanya yang tidak datang.

Setelah berhenti sesaat, akhirnya ada seorang sesepuh Keluarga Hong, dengan hati-hati bertanya, “Senior, kakek buyut kami, sudah tidak berkabar selama 2 3 tahun.”

Julien bergumam, dan bertanya, “..... Dengan begitu, bagaimana dengan maha sesepuh Keluarga Hong? Menurut ku, mereka dan Vincent, juga ada berkomunikasi secara diam-diam.”

“Ini.... tidak tahu!”

Berbisik sesaat, lalu ada seorang sesepuh Keluarga Hong berjalan keluar lagi, mengepal tangan memberi hormat dan berkata, “Senior, aku tahu, keberadaan Wendy Hong, dan William Hong.”

“Oh?” Pandangan Julien, langsung tertuju pada sesepuh Keluarga Hong ini.

Sesepuh Keluarga Hong ini, menghela nafas,”Kami Keluarga Hong , 3 tahun yang lalu tiba-tiba terjadi musibah, luka berat, kakek buyut pun sembari membawa kedua maha sesepuh kabur.”

“1 tahun sebelumnya, sepertinya ada orang yang melihat maha sesepuh Wendy , dan William, hanya saja....”

Berkata sampai disini, mata sesepuh Keluarga Hong ini, pun tersirat sebuah keheningan.

“Hanya saja, maha sesepuh Wendy Hong, tidak tahu mengalami tekanan apa, berubah menjadi gila dan dungu, tapi sejak saat itu, aku tidak pernah lagi menrima informasi lain yang lebih bernilai lagi, hanya saja kadang-kadang ada orang yang menyebarkan rumor palsu, mereka berdua, pergi bersama, jejak nya tidak pasti.”

Ketika mendengar nama Wendy , William kedua orang tersebut, mata Julien pun menyipit.

“Dengan begitu, masih adakah yang lain, yang pernah mendapatkan informasi tentang mereka berdua?” Ia bertanya lagi.

Saat ini, 58 orang sesepuh Keluarga Hong ini, pun langsung saling berbincang.

Hati was-was mereka, juga kembali mengecil.

Di saat yang bersamaan berpikir, anak muda ini , pasti adalah kakek buyut keluarga tertentu.

Hanya saja, di tempat itu masih ada 56 orang sesepuh, mengerutkan alis, memperhatikan Julien dari atas sampai bawah.

Hanya karena mereka datang, merasa wajah Julien benar-benar sangat akrab, kedua, benar-benar tidak bisa mengingat, pernah berjumpa di mana.

Jika kakek buyut dari keluarga tertentu, mereka bisa memastikan, dirinya memang tidak pernah bertemu dengannya, juga tidak ada kehormatan itu.

Oleh karena itu masalah pun datang, siapa anak muda ini?

Melihat saudara satu suku mereka, semuanya memberikan informasi kecil, mereka juga susah untuk bersuara menghentikannya.

Bagaimana pun juga, anak muda ini, ialah Yuanying Mahakuasa!

“Terhadap senior, satu waktu aku pernah mendengar, maha sesepuh Wendy , William, sekaarng berada di selatan, di dalam perbatasan kekuatan Keluarga Sima!”

Sekali Julien mendengar, pun langsung melihatnya, dan bertanya, “Masalah kapan?”

“2 hari yang lalu.”

“Apakah informasi nya bisa dipercaya?” Wajah Julien, tersirat senyuman.

“Seharusnya bisa dipercaya, karena informasi ini, ialah diberikan oleh Keluarga Cheng.” Kata sesepuh Keluarga Hong.

Julien mengangguk-anggukkan kepala.

Ia masih menunggu.

Hanya sebuah informasi saja, juga tidak tahu kebenarannya, ia sedang menunggu apakah masih ada informasi yang lain.

Tapi, sesepuh Keluarga Hong yang bersuara tadi, malah mengingatkannya suatu hal, yaitu jika ingin mengetahui sesuatu hal tentang seseorang............

Keluarga Cheng, benar-benar ialah pilihan satu-satunya.

Di dunia praktisi, jika mengatakan tentang keluarga tertentu, ialah menutupi kemampuannya, maka hanyalah Keluarga Cheng saja tidak ada yang lain lagi.

Mereka bertanggung jawab mengumpulkan dunia praktisi, berbagai macam informasi besar dan kecil.

Bisa dikatakan demikian, ditengah Huaxia, dimana pun juga ditempatkan pandangan mereka.

Dan pandangan itu, sangat mungkin ialah seorang yang biasa, juga sangat mungkin ialah seorang tokoh yang berada di posisi tertentu.

“Oh ya... senior, boleh kah aku... bertanya sesuatu pada mu?”

Tiba-tiba, ada seorang sepupuh Keluarga Hong, mengajukan pertanyaan.

Dan dia, sedang terus mengerutkan alis, salah satu orang yang merasa ragu dalam hati.

“Tanyalah.” Kata Julien.

Sesepuh Keluarga Hong itu tertegun, dan bertanya, “Masih belum bertanya, kamu berasal dari keluarga mana?”

Masalah ini, seketika menarik perhatian semua orang.

Karena semua orang di tempat itu tahu, keluarga yang berhubungan dengan Keluarga Hong, sebenarnya hanyalah beberapa.

Julien melihat sekeliling, dan berkata.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu