Too Poor To Have Money Left - Bab 29 Berhutang Budi

"Hah? Kamu datang untuk menyelamatkan Rayne?" Meskipun Henley Chen masih berharap, tapi tetap saja merasa kaget, "Jadi saat aku meneleponmu, kenapa kamu, kamu......"

Ivan Zhang tersenyum, menyembunyikan rasa canggung, "Oh, yang kamu maksud adalah masalah itu, saat itu aku sedang rapat, Paman Chen, Tante, kalian sendiri juga tahu, aku nantinya akan mewarisi Hongtu's Property, papaku kali ini sedang dinas, dan memberikan begitu banyak urusan padaku, tapi kalian tenang saja, aku sekarang sudah datang, Rayne pasti bisa keluar dengan selamat."

"Oh! Baiklah, bagus kalau begitu, Tuan Zhang, kalau begitu mari kita masuk sekarang!" Martha Xu mengatakannya dengan tak sabaran.

"Err, ini...... kalian jangan buru-buru dulu, ini baru hari ketiga, aku sebelumnya telah mengatur rencana dengan baik, bagaimana kalau kita tunggu sebentar dulu."

Setelah mengatakannya, dia berlagak mengambil ponsel, menghubungi sebuah nomor, "Persiapkan sebuah mobil, untuk menjemput 3 orang."

Setelah mendengar perkataan Ivan Zhang yang seperti ini, Keluarga Chen seketika menghela napas lega.

Pagi hari ini, mereka datang ke rumahnya Keluarga Lu dengan penuh harapan, tapi mereka berdua malah menyadari ternyata Julien Lu tidaklah segemerlapan seperti penampilan luarnya.

Bahkan sarapannya saja hanya sekedar bubur dan acar sayuran? Apalagi mereka masih tinggal di rumah gubuk itu.

Kalau menyebarkan berita bahwa orang yang begitu kaya hanya memakan ini, siapa pun tidak akan mempercayainya.

Lalu, Julien Lu juga mengatakan, dia akan berusaha sebisa mungkin untuk mengeluarkan Rayne Chen.

Berusaha sebisa mungkin, apa maksudnya? Bagi mereka sepasang suami istri, ini hanya sekedar percobaan, tapi benar-benar sudah tak ada jalan keluar lain lagi, hanya bisa menaruh harapan pada Julien Lu.

Rayne Chen merupakan putri kesayangan mereka, jangan sampai terjadi sesuatu padanya.

Tapi Tuan Zhang telah datang, situasi pasti akan ada perubahan!

......

Julien Lu membawa Nancy Lu dan Dexter Li pergi ke kantornya Jhonson Cheng.

Pada saat ini, Jhonson Cheng sedang duduk di samping meja kantor, mengamati pemasukan dan pengeluaran semalam.

Julien Lu dan dua orang yang lain masuk ke dalam, dia langsung berdiri, segera berjalan menyambutnya, "Tuan Lu, akhirnya Anda datang juga, beberapa hari ini kenapa kamu tidak datang mampir ke Paradise?"

Julien Lu merasa sedikit canggung terhadap keramahan Jhonson Cheng.

Kalau bukanlah Jhonson Cheng, keadaan akan terasa lebih baik, sekarang dia datang untuk menebus orang, namun tidak tahu harus bagaimana memulai ucapannya.

Setelah mempersilahkan mereka untuk duduk, Jhonson Cheng menyibukkan diri untuk menghidangkan kopi kepada mereka bertiga, pelayanan seperti ini tidak boleh dilakukan oleh pelayan.

Karena ini akan menyatakan ketidaksopanan terhadap Tuan Lu!

Jhonson Cheng tersenyum, "Ini adalah kopi luwak, silahkan dicicipi? Kopi ini sangat susah didapatkan."

"Tuan Lu, kalau ada luang, Anda mampirlah ke sini, meskipun tidak ada pelayanan bagus di Paradise, tapi jika Anda bisa datang, ini akan menjadi kebanggaan terbesarku."

"Dan juga, beberapa hari ini, aku telah mendapatkan beberapa botol wine yang lebih bagus daripada Château Lafite-Rothschild, aku menunggumu untuk menyicipinya bersama-sama."

"Oh iya, di Paradise masih ada......"

......

Julien Lu dalam hati tersenyum pahit, Jhonson Cheng begitu cerewet, semuanya bukan membahas masalah utama, kelihatannya keadaan mengharuskannya untuk membuka mulut duluan.

Setelah dengan susah payah berhasil menunggu Jhonson Cheng berhenti bicara, Julien Lu langsung menggunakan kesempatan ini, berkata dengan kesulitan, "Begini, Bos Cheng......"

"Aku hari ini datang ke sini, adalah demi masalah Rayne......"

"Eh? Anda datang untuk hal ini?" Jhonson Cheng dari awal sudah mengetahuinya, tapi malah pura-pura kaget, "Tuan Lu, lihatlah perkataanmu ini, ini sangat melukai hatiku, hanya sekedar satu orang saja, aku akan melepaskannya kapan pun kamu ingin melepaskannya."

Julien Lu seketika membelalakkan sepasang matanya, sebelumnya, dia sama sekali tidak menyangka Jhonson Cheng akan berkata seperti ini.

Jadi bagaimana dengan uang sebesar 16 juta RMB itu? Dia malah dengan begitu senang hati melepaskan Rayne Chen yang merupakan penjamin hutang ini?

Sang pria benar-benar terkejut, lalu berpikir, jangan-jangan Jhonson Cheng ini memiliki suatu motif, kemudian dia memalingkan kepala melihat ke arah Dexter Li.

Dexter Li tersenyum, berkata dengan tenang, "Bos Cheng, Tuan Muda Kecil kami datang untuk menebus orang, uang sebanyak 16 juta RMB akan kami bayar, kami menyerahkan uang, Anda menyerahkan orang, dengan begitu semua akan jelas, dan juga mengurangi banyak hal merepotkan bagi semua orang."

Saat perkataan ini keluar, Julien Lu ingin menghentikannya pun sudah terlambat.

Oh Tuhan~! Dia sama sekali tidak memiliki uang sebanyak 16 juta RMB!

Dia datang ke sini adalah untuk membahasnya dengan jelas bersama Jhonson Cheng, bahwa hutang ini seharusnya ditanggung olehnya, tidak baik jika ikut menyengsarakan Rayne Chen.

Sedangkan Ivan Zhang dari awal sudah menganggapnya sebagai pion tak berguna.

Tapi siapa sangka Dexter Li malah langsung mengutarakan hal ini, bagaimana caranya agar bisa menariknya kembali!

Nancy Lu juga menengadahkan kepala dan menepuk keningnya.

Orang tak berguna ini, dia dari awal sudah tahu orang ini berotak udang, tapi kali ini......

Tapi, Jhonson Cheng menggalakkan wajahnya.

"Saudara Dexter, apa maksudmu ini? Kamu meremehkanku? 3 botol bir Maotai ini khusus kuberikan untuk kalian, apalagi aku sudah berkata pada hari itu, semua pengeluaran kalian di Paradise akan kutanggung. Tujuanku melakukan ini karena melihat ada orang yang menyulitkan Tuan Lu, aku melakukan ini demi membantu Tuan Lu melampiaskan amarah, kalau kamu seperti ini, ini akan sangat mempermalukanku."

Sepasang tangan Dexter Li bersilang di dada, berpikir sejenak, sepertinya memang masuk akal, lalu berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu, kami akan menurutinya."

Hah! Sudah sepakat?

Jhonson Cheng melongo, dia kira dirinya harus berusaha membujuk lagi, agar bisa membuat Tuan Lu berhutang budi padanya.

Jhonson Cheng tahu, anak orang kaya terutama yang dari keluarga konglomerat, mereka tidak akan berhutang budi terhadap orang lain dengan sembarangan.

Tapi siapa sangka malah semudah ini?

"Baik, kalau begitu, aku akan segera menyuruh seseorang membawa Nona Chen kemari!"

Jhonson Cheng sangat gembira, lalu segera menanggapinya, lagipula dia telah melihat wajah Julien Lu yang masih berekspresi gundah, Jhonson Cheng takut dia akan menarik perkataannya kembali.

Jhonson Cheng mengeluarkan ponsel, menghubungi sebuah nomor telepon.

Julien Lu hari ini telah berhutang budi, itu adalah hutang budi yang bernilai 16 juta RMB.

Setelah berpikir ini dan itu, Julien Lu berkata dengan serius, "Kak Cheng, aku akan mengingat hutang budimu ini, jika suatu hari nanti ada masalah yang bisa kubantu, aku pasti tidak akan mengabaikannya."

Apa? Tuan Lu bahkan memanggilku Kak Cheng?

Jhonson Cheng sangat girang, tapi dia tahu, perasaan seperti ini tidak boleh dibocorkan keluar terlalu jelas dengan sembarangan.

Jhonson Cheng tertawa keras sambil menganggukkan kepala merasa puas, "Baik, mulai dari hari ini, kamu Tuan Lu akan menjadi saudaraku, lain kali jika jika ada masalah, katakanlah padaku dengan terus terang, hal yang tak bisa kutangani di Kota G sungguh sangat sedikit."

"Hmm, baiklah, terima kasih Kak Cheng." Julien Lu menganggukkan kepala.

Dia tahu terlalu banyak berbicara tidak akan berguna, mewujudkan janji barulah hal utama.

Sebenarnya yang paling merasa senang adalah Jhonson Cheng, dia bahkan telah menjadi saudaranya Julien Lu?

Kalau bukan karena masih ada orang di sini, dia benar-benar ingin menampar dirinya sendiri dengan keras, mengetes apakah ini hanyalah mimpi atau bukan!

Tidak sampai 5 menit, pintu ruang kantor diketuk seseorang.

"Masuk."

Pintu terbuka.

Rayne Chen masuk ke dalam.

3 hari ini, dia tidaklah mengalami perlakuan buruk.

Sebaliknya, Jhonson Cheng bahkan menyuruh orang untuk membelikannya beberapa pasang baju ganti.

Kamar di mana dia menginap memiliki segala perlengkapan kehidupan yang diperlukan, sama sekali tidak sengsara.

Tapi Rayne Chen sangat merasa tegang.

Sejujurnya, setelah Ivan Zhang pergi, dia telah menyesal, bagaimana kalau sampai Ivan Zhang tidak datang?

Rayne Chen tidak berani membayangkan, jika Ivan Zhang tidak datang, nasib dia akan berakhir seperti apa.

Hal ini sering muncul dalam televisi.

Misalkan dipaksa menjadi pelacur, menjual diri untuk membayar hutang.

Jadi, ketika security masuk ke dalam kamarnya, dia merasa begitu ketakutan sampai mengompol dua tetes.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu