Too Poor To Have Money Left - Bab 476 Berilah Perintah Jika Kamu Memerlukan Sesuatu

Tetua tertawa sini dan mendekat dengan paksa.

Nancy terus bergerak mundur ke belakang dengan ketakutan.

Ketiga tetua tersebut malah sama -sama tidak melihatnya, dan juga Julien Lu yang sedang berjalan mendekat.

Air mata, mengalir di wajah Nancy.

Ia ingin menghentikan Julien untuk lanjut membunuh orang, tapi orang yang ingin ia selamatkan, malah tanpa sebab, ingin membunuhnya.

Bahkan, ia masih belum memenuhi tempat judi itu, mengatakan dirinya adalah adik perempuan Julien Lu.

Ketigatetua yang ada dihadapannya ini, hanyalah Jingdan Dzogchen, Julien sudah menjadi Dewa Matahari.

Ia sudah mempunyai firasat, mereka mati di momen ini.

Julien dengan tenang berjalan ke sisi Nancy.

......

tetua sambil berjalan mendekat, keserakahan dimatanya pun semakin hebat.

Menimbun cincin, wadah udara sejenis ini dari awal sudah menghilang , tidak disangka dikenakan di tubuh murid perempuan Suku Pedang.

Ini jika direbut olehnya, dan memenangkan Jindan, cukup untuk menarik beberapa cucu nya, ke Tahap Jindan, dalam waktu yang singkat.

Suatu hari, kakek buyut dan sesepuh besar pulang, mendirikan Keluarga Hong kembali.

Di prasyarat Tahap Jindan yang sepertinya punah ini, cabangnya ini benar-benar menonjol.

Berpikir sampai berbagai hal ini, hatinya pun membara.

Angin sepoi berhembus.

Tetua dengan tertawa sinis menarik kera baju.

Mungkin bahkan dirinya sendiri, tidak merasakan ada bagian yang tidak beres.

Musim panas bulan 6 ini, angin sejuk dari mana.

Sebenarnya, ia juga tidak merasa dingin.

Hanya dengan sadar, mengeratkan kera baju.

Tapi jika mengatakan tidak dingin, ia malah melakukan hal ini.

Mungkin.

Ia lah yang terlalu impulsif, tidak tahan untuk memulai

Tapi keserakahan dalam hati , sama sekali menutupi poin yang tidak penting ini, karena fokusnya, sudah dipusatkan pada cincin itu.

36.000 pori-pori di tubuhnya, terbuka dengan lebar.

Perasaan nyaman dan senang, membuat sekujur tubuhnya terasa lemah, bahkan Jindan, juga lemah...

“Hah?”

Ia menghentikan langkah kakinya, tercengang.

Jindan, kenapa bisa melemah?

Seumur hidup nya pertama kali ia menyadari masalah ini, karena masalah ini, ialah yang sedang ia hadapi sekarang.

Lanjut melihat ke dalam.

Selanjutnya, ia pun tiba-tiba membesarkan sepasang matanya yang kosong.

Ya tidak salah, Jindan nya ternyata sedang melebur.

Me, Melebur!

Dan Reiye yang ia bina dengan susah payah seumur hidup ini, sedang berterbangan keluar tanpa henti, dari setiap pori-pori nya!

Menghilangkan kemampuan?!

Salah! Bukan menghilangkan kemampuan! Bagaimana mungkin aku bisa menghilangkan kemampuan!

Ekspresi matanya, secara perlahan berubah dari kosong menjadi takut.

Ia ingin menjerit, ingin meminta pertolongan, namun malah menyadari, hanya dengan membuka mulut, ia tidak bisa melakukan apa-apa.

Satu-satunya yang bisa ia lakukan ialah, ia dengan mata terbuka melihat Jindannya, seperti batu es yang diletakkan di atas tungku api, melebur dengan cepat.

Perlahan, ia merasa lelah dan lemah.

“Boom” sebentar, pun langsung berlutut.

Kemudian sekujur badannya gemetar.

Hanya karena pembinaannya, tidak sampai setengah menit, seluruh tersebar habis!

......

2 tetua yang lainnya, awalnya dengan tetap tenang melihat dengan dingin dan tidak peduli.

Terhadap murid perempuan Suku Pedang ini, mereka juga sulit untuk menutupi api amarah dalam hati, cincin yang ditimbun, itu adalah barang yang bagus.

Mereka bertiga, ditengah rasa penyesalan yang terlalu terlambat itu, pun mempunyai niat bagaimana membagi keuntungan setelah kejadian ini.

Tapi, sepertinya terjadi sesuatu masalah.

Saudara ini, ketika berjalan ke arah gadis kecil itu, semakin lama semakin pelan.

Melihat hal itu, alis mereka pun mengerut, dari pada ditunda, bermain-main dan bertele-tele seperti ini, lebih baik diselesaikan secepatnya.

Tapi ketika mau bersuara, malah melihat saudaranya sendiri, “boom” sesaat dan berlutut di atas lantai.

Kedua orang tersebut tercengang, selanjutnya saling menatap.

Selanjutnya pun tiba-tiba bangkit secara bersamaan, menyamakan langkah menorobos maju.

Menginjakkan kaki di dunia praktisi berpuluh tahun, bagaimana mungkin mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi.

Tujuan kedua orang tersebut, berpusat pada Nancy Lu.

Mereka sama-sama merasa, gadis kecil ini lah yang bermain curang.

“Membahayakan junior, kamu cari mati!” tetua yang lain pun marah besar.

Tapi setelah ia berjalan 10 langkah lebih, ia pun tiba-tiba berhenti, karena ia merasa wajahnya sendiri, ada sebuah rasa basah.

Ia pun mengusapnya, ternyata tangannya penuh dengan darah.

“Ha~!”

tetua terengah, lalu terkejut dan membalikkan kepala.

4 mata saling melihat, sama-sama melihat lubang indera masing-masing bercucur darah!

“Ah! Ini, apa yang terjadi!”

Kata tetua dengan suara yang hampir hilang.

Wajahnya, penuh dengan ketakutan dan terkejut.

Yang lebih membuatnya ketakutan ialah, darah ini mengalir tanpa tanda-tanda, dan dalam tubuh, juga tidak merasakan rasa tidak enak apapun.

Tapi......

Dengan waktu yang singkat ini, darah segar yang mengalir dari 7 lubang indra, sepertinya semakin banyak!

Mereka pun tidak mempertimbangkan hal lain lagi langsung berlutut di depan saudaranya, melainkan mundur kebelakang beberapa langkah, dengan marah dan mata melotot menatap Nancy yang masih berwajah ketakutan, dan sepasang tangannya menggenggam pedang.

“Kamu meracuni kami!”

“Jika kamu memberikan penawar racun, kami akan melupakan masalah ini!”

Saat ini, sopan santun yang tidak penting, memohon ampun, sudah tidak ada artinya lagi, satu-satunya yang mereka pikirkan, ialah menawarkan racun baru dibicarakan.

Hal ini jika berganti menjadi orang biasa, mungkin dari awal sudah terkejut hingga setengah mati.

Tapi, dari awal sampai akhir mereka bukanlah orang biasa, melainkan sesepuh tersembunyi Keluarga Hong, yang pernah berada di posisi yang tinggi.

“Berasal dari mana kepercayaan dirimu itu, mengira bisa tawar-menawar?”

Sebuah suara yang dingin menusuk tulang, terdengar dari belakang mereka.

“Ah!”

“Siapa!”

Kedua orang tersebut tiba-tiba terkejut, seketika seperti 2 ekor kelinci yang terkejut berlebihan, tiba-tiba meloncat.

Sekali melihatnya, ialah anak muda yang berwajah dingin.

Tapi sepasang mata penuh dengan niat untuk membunuh, malah membuat keduatetua ini panik ketakutan.

Juga membuat mereka merasakan, ada sebuah musibah besar yang akan datang.

Julien tertawa dingin, bertanya, “Ingin tahu tidak, kalian terkena racun apa?”

Kedua tetua tersebut, sama- sama tertegun.

Mereka tidak menjawab, tapi ekspresi matanya, malah sepenuhnya mengkhianati pemikirannya dalam hati.

“Racun Aura Darah.”

......

“Ha!”

Tubuh kedua tetua itu gemetar, wajahnya penuh dengan ketakutan.

Mereka sudah Jingdan Dzongchen, juga beruntung setelah kakek buyut bangun, mengetahui rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain.

Contohnya ada 1, yaitu Racun Aura Darah.

Ini selain Keluarga Shangguan , membina hingga ke tahap Yuanying, dengan aura darah sendiri menginfeksi lawan, racun hebat yang akan membuat seseorang mati hanya dengan sekali terpapar!

Rumor berkata, terkena Racun Aura Darah, awalnya ialah 7 lubang indera yang berdarah tanpa tanda-tanda apapun, lalu organ dalam dan membusuk, pada akhirnya seluruh tubuh akan berubah menjadi hamparan darah.

Dan sebelum itu, semua penderitaan yang dialami, tanpa ragu lebih menyedihkan 10.000 kali dibandingkan neraka!

Benar-benar sangat menyakitkan bagaikan tidak bisa hidup ataupun mati.

“Mohon, mohon padamu, senior, kami salah, bantu kami.... hilangkan lah racun ini!”

Mereka berpengalaman dan pintar, bagaimana masih tidak merespon, bahwa anak muda di depan mata ini, ialah Yuanying Mahakuasa!

Seorang sesepuh Keluarga Hong yang lain, setelah mendengar ialah Racun Aura Darah, pun gemetar, terkejut hingga buang air kecil di celana.

Ia dengan panik menundukkan kepala, malah dengan ketakutan melihat, cairan yang mengalir di celananya, ternyata merah darah!

“Ah... Tolong, senior, tolong!”

Ia tidak mempedulikan apapun lagi, bahkan sudah lupa, anak muda ini, sepertinya bersama-sama dengan gadis itu.

Saat ini kedua orang itu, tidak lagi bersikap tidak peduli dan arogan seperti sebelumnya.

Julien tertawa dingin, “Kelihatannya kalian paham, akhir setelah terkena Racun Aura Darah, sangat bagus, jika kalian mau berjanji 1 hal pada ku, mungkin, aku bisa mempertimbangkan untuk mengampuni kalian....”

Sekali mendengar hal itu, kedua orang tersebut pun langsung menghela nafas.

“Senior, berilah perintah jika kamu memerlukan sesuatu, aku pasti akan melakukannya untuk mu! Pasti!” Sesepuh Keluarga Hong yang ketakutan hingga kencing darah di celana itu berkata dengan panik.

“Permintaan ku, sebenarnya sangat lah mudah.....” Julien memancarkan senyuman seperti iblis.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu