Too Poor To Have Money Left - Bab 40 Gaun Angsa Hitam (1)

Setelah keluar.

Ia membawa Nancy Lu untuk pergi ke tempat janji temu biasa dan bertemu dengan Dexter Li.

Saat melihat Karlmann King, Nancy Lu langsung berseru, mobil ini benar-benar terlalu keren.

Karena keberadaan Karlmann King yang besar dan anggun itu sudah menarik perhatian banyak sekali orang-orang di jalanan sejak awal, Dexter Li hanya bisa mengendalikan tubuhnya yang tinggi besar untuk melewati kerumunan orang-orang tersebut.

“Minggir, mohon minggir!” Julien Wu berteriak dengan putus asa, supaya orang-orang yang hanay meramaikan suasana di depan hadapannya itu membukakan jalan.

Pejalan kaki pertama,”Astaga! Berbaris dan lihatlah, kamu datang lebih lambat, mengapa kamu harus berdesakkan di depan kami?”

Pejalan kaki kedua,”Betul, tunggu di belakang!”

Walaupun semua orang berseru tidak senang, saat melihat tubuh Dexter Li, mereka hanya bisa mengerutkan bibir mereka, namun diam-diam menjelekkan kedua saudara Lu ini.

Julien Lu tersenyum kusut dan berkata,”Maaf sekali, minggirm ini adalah mobilku.”

Pejalan kaki ketiga,”Ini adalah mobilmu? Omong kosong apa ini, aku bahkan hampir saja berkata bahwa ini adalah mobilku!”

......

Saat berjalan ke depan hadapan Karlmann King, belasan wanita dan lelaki terlihat mengelilingi mobil tersebut sambil berpose dan menyuruh temannya untuk mengambilkan foto.

Dexter Li berusaha keras untuk menyingkirkan beberapa dari mereka dan akhirnya berhasil berjalan ke sisi pintu mobil Karlmann King.

Pejalan kaki keempat,”Astaga! Siapa kamu, antri jika kamu mau foto, satu per satu, mengerti atau tidak!”

Pada saat ini, perilaku mereka bertiga membuat ratusan orang yang meramaikan suasana ini merasa kesal.

Mereka saling bertatapan dengan perasaan kesal, namun mereka tidak berani dan merasa tidak pantas untuk bertindak secara fisik.

Dexter Li tersenyu, mengeluarkan sederet kunci dari saku celananya, lalu bergerak agresif seakan-akan tidak sengaja menumpahkan isi saku celananya.

Hantu miskin!

Tindakannya ini memicu ocehan dari orang-orang.

Semua orang tahu bahwa ini hanyalah tindakan yang berani dilakukan oleh mereka yang miskin.

Namun tindakan Dexter Li yang berikutnya itu benar-benar hampir saja membuat bola mata semua orang terjatuh keluar.

Ia mengangkat kuncinya, lalu menekannya perlahan.

Lampu Karlmann King menyala sejenak.

Mereka bertiga kemudian membuka pintu mobil, naik ke mobil, dan berkendara pergi.

Meninggalkan sekelompok orang-orang yang hanya meramaikan suasana itu dalam keadaan tercengang

Mereka bertiga berkendara menuju ke toko pakaian yang paling terkenal di Kota G, nama tokonya sangatlah sederhana, hanya ada dua kata——The Times.

Namun toko ini adalah toko yang dikhususkan bagi para sosok-sosok hebat untuk memesan gaun malam wanita ataupun jas lelaki.

Yang juga menjadi tempat bagi tren busana terdepan di kota tingkat ketiga ini.

Pada hari biasa, jangan menilai penampilan toko yang terlihat sepi, jika ada tamu yang memesan satu set pakaian, harga yang paling rendah setidaknya mencapai di atas seratus ribu yuan, dan ini bukan batasan terakhirnya.

Berdasarkan rumor yang beredar, bos toko ini adalah desainer yang sudah berpengalaman selama lebih dari tiga puluh tahun.

Sebelum datang kemari, target dari rancangannya adalah para selebriti serta tokoh-tokoh yang menempati posisi sebagai sepuluh orang terkaya.

Jadi, ini bukanlah toko yang dapat dikunjungi sembarang orang.

Seluruh penduduk kota G mengetahui keberadaan toko ini, namun sebagian besar orang hanya bisa memandang dan mengaguminya saja.

......

Pada pukul delapan, Dexter Li mengendarai Land Rover dan tiba bersama dengan kedua saudara Lu.

The Times juga kebetulan baru saja membuka pintunya

Dexter Li menghentikan mobilnya, mereka bertiga kemudian berjalan masuk ke dalam toko.

Toko ini hanya dilayani oleh tiga penjual yang berpakaian formal, pakaian yang mereka kenakan juga merupakan rancangan dari bos The Times.

Saat melihat ada tamu yang datang, salah satu penjual wanita datang sambil trsenyum.

Saat ia melihat pakaian dari kedua lelaki dan satu perempaun ini, ia pun diam-diam merasa kecewa, karena mereka bertiga mengenakan pakaian murah.

Terutama kedua lelaki yang mengenakan pakaian pinggir jalan, hanya anak gadis itu yang mengenakan pakaian Chee Collection, namun tetap saja hanyalah koleksi tahun-tahun sebelumnya.

Ini juga bukan merupakan salah cara pikir penjual wanita tersebut, ia sudah bekerja selama tiga tahun di The Times, ia sudah melihat banyak sekali pakaian mewah, juga sudah bertemu dengan tidak sedikit sosok-sosok bergengsi, sehingga seleranya juga tentu saja ikut meninggi.

“Tidak tahu apa yang mereka bertiga lakukan di The Times?” ia diam-diam merasa kesal dalam hati.

Sebenarnya, sesekali aka nada beberapa tamu yang berjalan masuk ke dalam The Times untuk menanyakan harganya, namun ketika mereka sudah mengetahui harganya, mereka pun langsung tergesa-gesa pergi.

Ia tidak mempunyai maksud untuk menghina, namun ia awalnya hanya berpikir, jika penjualan dari tamu ini berhasil, ia masih bisa mendapatkan pencapaian yang tidak sedikit.

Jadi, inilah faktor dari kekecewaannya.

Namun, ia sudah terjun dalam pekerjaan ini selama beberapa tahun, sehingga ia juga tentu saja juga memiliki profesionalisme yang hebat.

Ia tersenyum berjalan ke depan hadapan Julien Lu dan kedua orang lainnya, lalu menganggukan kepalanya dengan sikap sopan dan bertanya sambil tersenyum,”Tuan, Nona, apakah kalian ingin melakukan pemesanan atau langsung beli?”

Ada dua cara penjualan di toko pakaian The Times, satu adalah pesan, waktu yang diperlukan akan lebih lama, salah satu cara lainnya adalah langsung membeli pakaian yang ada di rak-rak pakaian.

Satu-satunya perbedaan, pakaian yang dipesan pasti akan lebih pas, namun pakaian yang dapat langsung dibeli juga tidak ada set kedua.

Dalam permasalahan harga, cara pesan akan memerlukan harga yang lebih tinggi, sedangkan pakaian yang sudah tersedia juga menggunakan bahan yang langka, haranya mungkin saja jauh melebihi harga pesan.

“Beli sekarang saja, pesan akan memakan waktu yang terlalu lama, kita memerlukannya sekarang juga.”Julien Wu melihat ke arah sekeliling sejenak, setelah menyadari bahwa kemampuannya untuk menilai tidak terlalu baik, ia pun langsung bertanya,”Apakah ada gaun yang paling menawan dan paling mahal di toko kalian? Hmm, dia yang akan mengenakannya, sesuatu yang disebut sebagai harta karun paling berharga di dalam toko ini.”

Julien Lu sudah mencoba untuk memahami detil keadaan The Times ketika masih di mobil.

Penjual wanita itu tertegun sejenak, lalu tersenyum, ia tidak mempunyai maksud untuk menyepelekan pemuda yang berada di depan matanya ini.

Bukannya tidak ada yang paling berharga, namun gaun itu bukanlah gaun yang dapat ia beli saat ini juga.

Namun ia merasa tertarik untuk melihat kekejutan mereka saat melihat gaun tersebut.

“Ada, silahkan ikuti aku.”

Penjual wanita itu membawa mereka bertiga berjalan menuju ke arah jendela toko yang berada di paling ujung dan ditutupi oleh kain merah.

Selanjunya, penjual wanita itu perlahan menarik turun kain merah tersebut di depan haapan Julien Lu dan Nancy Lu yang sudah sangat menantikannya.

......

“Astaga!” Nancy Lu berseru terkejut.

“Ini adalah gaun yang sudah dirancang oleh bosku sepenuhnya dengan menggunakan tangan selama sepuluh tahun, bahan dasarnya adalah sutra. Seperti apa yang kalian lihat, gaun ini dibuat dari bulu angsa hitam, bagian atasnya dihiasi oleh beludru hitam, dimana bagian bawahnya dihiasi oleh bulu angsa hitam.”

Julien Lu juga melebarkan matanya dan menatap tajam gaun itu untuk sejenak, ia akhirnya memutuskan dan berkata,”Ini saja, turunkan dan biarkan gadis ini mencobanya.”

“Tuan Muda, harganya......”

Penjual wanita itu mulai tersenyum, pemuda ini terlalu agresif hingga lupa menanyakan harganya.

Walaupun pakaian The Times tidak disertai dengan harga yang jelas, tetapi tamu yang mampu datang kemari umumnya tidak terlalu mempermasalahkan uang, melainkan mempermasalahkan reptuasi yang sudah dibangun oleh bos mereka selama lebih dari tiga puluh tahun.

Karena peraturan ini jugalah sering sekali ditemui suasana dimana ada orang yang langsung melangkah pergi tanpa menjawab ketika mendengar harganya.

Julien Lu melambaikan tangannya dengan perasaan tidak peduli, kedua matanya terus tertuju tajam ke arah gaun tersebut,”Harga? Harga bukanlah masalah, bungkuskan untukku...... tidak, biarkan adikku pergi ke ruang ganti untuk mengenakannya sekarang juga!”

Penjual wanita itu mengingatkannya sekali lagi,”Tuan Muda, harga gaun bulu angsa hitam ini adalah satu juta......”

Harta karun yang paling berharga apanya, intinya ini.

Tamu VIP yang umumnya sudah sering datang melakukan pemesanan pakaian di sini umumnya selalu membatasi harganya pada tiga hingga empat ratus ribu yuan.

Lagipula, satu gaun yang berharga satu juta yuan juga bukanlah sesuatu yang mampu dicerna oleh semua sosok hebat, mereka juga merasa tidak perlu menghabiskan uang tersebut.

Orang yang biasanya mengenakan pakaian berharga ribuan yuan sudah dapat dikatakan sebagai orang kaya, jika ada yang mengenakan pakaian bernilai dua hingga tiga ratus ribu yuan, maka mereka tentu saja adalah konglomerat!

Jadi, gaun bulu angsa hitam yang berharga satu juta yuan ini tentu saja pantas disebut sebagai harta karun The Times.

“Satu juta ya satu juta, aku akan membelinya!” Julien Lu langsung melambaikan tangannya tanpa menghiraukannya.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu