Too Poor To Have Money Left - Bab 229 Petualangannya Yang Tidak Terduga (5)

Pemandangan yang luar biasa ini.

Adalah pemandangan yang disebabkan oleh Dantian Emas, yang telah memadatkan dasar para praktisi yang tak terhitung jumlahnya, yang akhirnya mengubah kondisi tubuh Rayne Chen.

Cahaya keemasan ini perlahan-lahan menguat, menyinari permukaan kolam air kecil, dan menerangi gua batu yang gelap itu.

Rayne Chen yang sedang tertidur tidak bergerak.

Situasi ini terus berlangsung selama beberapa jam.

Cahaya keemasan itu perlahan-lahan menghilang, semuanya pun kembali damai.

Rayne Chen mengigau dan membalik tubuhnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, galaksi pun terus berputar.

Langit perlahan terang.

Rayne Chen juga terbangun dari mimpinya.

Dia bermimpi bahwa dia sedang berbaring di kamar yang terbuat dari emas.

Kamarnya juga dipenuhi dengan uang!

Ketika terbangun dan menyadari bahwa dirinya masih berada di dalam gua.

Senyuman yang menggantung pada sudut mulutnya pun langsung lenyap, dia menurunkan wajahnya dan merasa sangat tertekan.

Dia kembali berbaring dan bersiap-siap untuk kembali tidur.

Jika memungkinkan, dia ingin melanjutkan mimpi indahnya yang masih ia rindukan.

Namun, ketika dia berbaring, dia pun langsung melompat seperti tersengat listrik.

Dia pun langsung ingat, bukankah dia sudah menelan telur emas kemarin malam!

Tidak mati? Dia tidak mati?

Ledakan emosinya yang tiba-tiba muncul membuatnya tertawa terbahak-bahak.

Selama dia masih hidup, maka dia masih memiliki harapan untuk keluar!

Saat ini, dia ketakutan dirinya hampir saja mati kemarin malam.

Hasilnya, tidak!

"Aku tidak mati, aku tidak mati!"

Siapa yang menyangka, ketika dia melompat dan melompat, dia pun tiba-tiba melompat ke atas atap gua dan membenturkan kepalanya.

"Aduh!"

Ia berteriak sambil memeluk kepalanya dan jatuh di atas tempat tidur batu.

Tidak ada rasa sakit seperti yang ia bayangkan?

Dia benar-benar merasa sangat terkejut, ia juga sudah lupa untuk menutupi kepalanya, dan hanya tercengang menatap ke atas gua.

Apa yang baru saja terjadi?

Rayne Chen tiba-tiba menyadari bahwa pikirannya sepertinya tidak cukup untuk memikirkannya.

Dia tercengang cukup lama, lalu mencoba untuk beranjak dan mencoba melompat lagi.

Ia dapat melompat dengan mudah ke atas gua.

Lalu, terbang ke bawah.

“Bagaimana…... bagaimana memungkinkan!” Rayne Chen melihat kedua tangannya dengan perasaan tidak percaya, ekspresi wajahnya penuh dengan ketidakpercayaan.

Setelah waktu cukup lama berlalu, dia pun kembali fokus.

"Apakah pil tadi malam itu, adalah pil kehidupan? Apakah aku telah memakan pil kehidupan, sehingga......?"

Rayne Chen benar-benar sudah merasa senang hingga kebingungan sejak awal.

Betul.

Tadi malam, tubuhnya telah mengalami pencucian dan pemotongan meridian melalui perantara dantian emas, lalu diubah hingga menjadi sangat cocok untuk dilatih.

Sekalipun dia sebelumnya hanyalah seorang manusia biasa yang sangat biasa.

Namun itu adalah Dantian Emas Praktisi tahapan keempat!

"Sepertinya aku bertemu dengan seorang dewa! Dia adalah seorang dewa!"

Kegembiraan yang berada di dalam hati Rayne Chen benar-benar sudah tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Dia bergegas keluar!

Dia sudah paham, sudah sepenuhnya paham!

Itu adalah sebuah kerangka tulang yang mendatangkan keberuntungan kepada dirinya!

Tapi dia......

Rayne Chen sebelumnya adalah seorang penganut ajaran ateis.

Namun, perubahan dalam dirinya ini membuatnya harus mengakui kenyataannya.

Rayne Chen kembali beranjak ke tepi celah bebatuan, mengulurkan kepalanya dan melihat ke bawah, lalu mendapati bahwa kerangka itu tidak langsung terjatuh.

Karena ikat pinggangnya tersangkut batu.

Ketika angin bertiup, ia hanya terus bergoyang.

“Master, master, murid akan segera menyelamatkan kamu, kamu, kamu harus bertahan!"

Rayne Chen terus mengoceh, melihat ke arah sekeliling, dan mencoba untuk mencari sesuatu seperti sebuah tali.

Namun dia hanya melihat beberapa tanaman merambat muda yang tumbuh di permukaan dinding batu.

Jadi, dia pun merangkak kembali.

Dia berjalan ke samping kolam air kecil, mengambil kemeja yang telah dia lepas, dan kembali berjalan keluar lagi.

Dia merobek kemeja itu menjadi potongan-potongan dan melingkarkannya.

Dia kembali ke tepi celah batu, dia menarik tali yang terbuat dari kemeja dan mengulurkannya ke arah bawah.

Karena kencangnya angin gunung yang bertiup, tali yang ringan itu pun terus bergoyang.

Setelah beberapa kali berusaha, tali itu akhirnya berhasil dipasangkan pada leher tengkorak.

Rayne Chen pun menghela nafas lega.

Selanjutnya, dia perlahan menarik kerangka tulang itu ke atas dengan sekuat tenaganya.

Namun ketika dia sudah menariknya hingga setengah jalan, pakaian kerangka itu tersangkut pada bebatuan.

Rayne Chen menariknya kuat sejenak, tengkorak yang berada di bawah leher itu tiba-tiba terlepas dari batang tubuh.

Bagian tubuhnya pun terjatuh begitu saja.

Kini hanya tersisa tengkorak pada talinya.

"Ah...... Master, mohon jangan salahkan aku, Master, murid aku hanya kurang berhati-hati......"

Sekarang sudah tidak ada cara lainnya lagi, Rayne Chen tidak bisa mengambil bagian yang sudah jatuh.

Meskipun hanya ada satu kepala, namun tetap saja lebih baik daripada tidak sama sekali.

Ini...... Adalah kepala seorang dewa!

Rayne Chen memegang tengkorak itu erat-erat dalam pelukannya dan merangkak kembali.

Dia sudah tidak lagi takut.

Karena dia sudah tahu bahwa tengkorak perempuan ini bukanlah hantu, melainkan dewa yang sudah mendatangkan keberuntungan baginya.

Setelah kembali ke dalam gua, Rayne Chen pun meletakkan tengkorak itu tegak di atas tempat tidur batu.

Ia terus-menerus bersujud beberapa hingga terdengar suara benturan.

"Master, mohon maklumi aku, murid yang tidak mengenali keadaannya, mulai sekarang, aku akan terus menyembahmu!"

Rayne Chen berbicara dengan sikap bersumpah.

Kenyataannya, dia juga berpikir seperti itu di dalam hatinya.

Setidaknya, dia juga bisa memiliki pendamping untuk berbincang.

Setelah selesai bersujud, Rayne Chen pun merenung sejenak.

Dengan demikian, dia pun mewarisi Masternya, yang merupakan kostum tengkorak ini.

Ketika melirik ke arah pedang kuno, tatapannya pun terlihat sedikit tercerahkan.

Meskipun dia dapat melompat sangat tinggi, namun dia tidak berani memanjat dari tepi celah batu, ataupun melompat ke bawah.

Jika saja tidak stabil, dia tidak akan berani membayangkan apa yang akan terjadi.

Hal yang bisa dia lakukan adalah mempelajari seni bela diri yang terukir di alas batu dan pedang kuno itu.

Mungkin, setelah dia menyelesaikan mempelajarinya, dia bisa saja keluar.

Bagaimanapun, bosan tetap saja bosan.

Ketika berpikir bahwa dirinya akan menjadi seorang master yang akan melawan kejahatan dan membela kebenaran hingga dihormati oleh semua orang, dia pun tidak bisa menahan rasa semangatnya.

"Master, setelah murid selesai mempelajarinya, aku pasti akan meningkatkan reputasi dan seni bela diri kamu!"

Rayne Chen memegang pedang kuno dan berbicara dengan sikap serius.

Sebenarnya...... Dia bahkan tidak tahu siapa nama kerangka tengkorak ini.

Dia kembali menggunakan cahaya lampu itu untuk memeriksa aksara tradisional Tiongkok di atas tempat tidur batu.

Kemampuan pemahaman seorang mahasiswa bukannya langsung tidak memahaminya ketika dia telah menemukan teks kuno yang sulit dipahami.

Apalagi Rayne Chen telah menjalani pencucian dan pemotongan meridian melalui Dantian Emas, serta memiliki kekuatan praktsi tahapan ketiga.

Walaupun masih jauh dibandingkan denan Praktisi Dantian Emas, namun dia kini sudah berada tidak jauh dari puncak tahapan ketiga.

Tahapan ketiga dan keempat sangat berbeda, dia diubah oleh Dantian Emas, sehingga dia memiliki dasar yang lebih baik untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, dia hanya perlu memahami tak-tik praktisi di tempat tidur batu dan badan pedang, lalu mengubahnya dan menggunakannya sendiri.

Kini hanya kurang waktu.

Sedangkan hal yang Rayne Chen paling tidak kekurangan adalah waktu.

......

Julien Lu membantu Soren dan keluarganya dalam menyelesaikan masalah besar setelah Rayne Chen pergi.

Bagi mereka, ini adalah sebuah masalah yang sangat besar.

Julien Lu tidak terlalu peduli mengenai hal ini, dia hanya memutuskan untuk membantunya saja.

Soren dan keluarganya tahu bahwa Julien Lu masih belum mempunyai tujuan untuk sementara waktu, sehingga tidak peduli bagaimanapun, mereka memaksanya untuk menetap.

Dia kesulitan menolak sambutannya.

Menetap ya menetap saja, lagipula dia juga menyukai tempat ini.

Satu-satunya hal yang membuatnya merasa tidak nyaman adalah Devi Yangjin yang juga menetap tanpa adanya perasaan malu.

Berdasarkan maksudnya, dia kini hanya kekurangan objek untuk membahas lebih dalam mengenai seni bela diri.

Julien Lu tahu bahwa dia mengatakan yang sebenarnya.

Karena Devi Yangjin ini adalah seorang penggila seni bela diri yang sesungguhnya.

Mengenai pembahasan ini, Julien Lu masih bersedia untuk menemaninya.

Namun, Devi Yangjin selalu saja menariknya keluar setiap pagi, lalu pergi ke kaki Gunung Snowie untuk belajar dan bertukar pengalaman pelatihan.

Hari kini sudah larut malam.

Alasan utama rasa tidak amanya ini bukan berasal dari Devi Yangjin.

Melainkan Darry, istri Darry, dan ibu Darry, Soren, dan juga...... Keana.

Kesimpulannya, keluarga ini memanglah aneh.

Sejak hari itu, Julien Lu selalu saja merasa ada yang ingin mereka sampaikan kepada dirinya sendiri.

Namun mereka terlihat terus saja tertegun setiap kali mengatakannya.

Terutama temperamen Keana yang terlihat berubah menjadi sedikit lebih sempit.

Misalnya, ketika mereka sekeluarga sedang makan bersama-sama tadi, Keana tiba-tiba mengatakan sebuah kalimat.

"Julien Lu, setelah selesai makan, datanglah ke kamarku, ada yang ingin kusampaikan kepadamu!"

Setelah selesai berbicara, dia pun langsung melemparkan sebuah tulang sapi yang sudah bersih.

Lalu beranjak berdiri dan pergi.

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu