Too Poor To Have Money Left - Bab 380 Silahkan Keluarkan Pedang

William tau sendiri, dia sudah melakukan perbuatan aliran iblis, sedangkan dia sangat tau, bagaimana karakter Wendy.

Sekembalinya ke keluarga Hong, kemungkinan besar akan mengungkit masalah ini.

Masalah ini tidak sepele!

Kalau leluhur masih belum terbangun dari tidurnya, mungkin saja Wendy tidak bisa melakukan apapun kepadanya.

Karena keluarga Hong hanya tersisa dua orang sesepuh tua, dengan Wendy sebagai pemimpin, lalu dia yang kedua.

Kondisi ini berbeda, begitu masalah ini terungkap, begitu diketahui oleh leluhur, akibatnya akan sulit dibayangkan!

Mulai sejak itu, perjalanan praktisinya, juga sungguh akan berakhir.

“Bantu aku!” Wendy berteriak lagi.

William terkejut.

Dia tidak menunda lagi, melangkah maju dan memukul punggung belakang Kanen.

Karena William tiba-tiba teringat, kalau sampai Wendy mati ditempat, lalu dia terluka, ditambah dengan Kanen yang kemampuannya bertambah, juga akan mengikuti jejak Wendy!

Kanen melihat kedua sisinya ada musuh, tanpa sedikitpun keraguan langsung menarik tenaganya dan melayang mundur.

“Ayo pergi!”

Wendy terkaget.

Saat ini nadi di seluruh tubuhnya, dan juga Dantiannya sudah terluka parah, kalau tidak pergi maka tidak akan ada kesempatan lagi.

Dia dan William dengan ketakutan keluar dari vila keluarga Lu, tidak berani untuk tinggal lebih lama lagi.

Kanen tidak mengejarnya, dia sudah menghisap sebagian besar esensi Wendy, tidak akan bisa dicerna sepenuhnya dalam waktu singkat.

Lalu menolehkan kepala melihat Enelisa yang menangis tak bersuara, dan juga Sophia yang sudah tak bernafas lagi.

“Orang mati tidak bisa hidup kembali, turut berduka.” Ucap Kanen dengan berat.

Ekspresinya, suram sekali seperti akan menangis.

Mama angkat Julien meninggal, Wendy dan William kabur, dia dan Enelisa papa anak berdua malah ada di tempat kejadian.

Kalau tidak diminta pertanggung jawaban, maka Sophia tewas dengan tragis, setelahnya Julien pasti akan meminta pertanggung jawaban kepadanya ataupun Enelisa.

Sebelum Julien pergi, meminta Enelisa untuk menjaga Sophia.

Jadi, setelah ini bagaimana dia memberi pertanggungjawaban kepada Julien?

Tapi kalau mau mempermasalahkan......dia tidak ada bukti, pasti akan dituduh habis-habisan, bagaimana juga reputasi keluarga Sima memang tidak bagus......

Kanen melihat sekeliling, setelah berjalan sekeliling di ruang tamu, lalu naik ke lantai dua.

Tapi, saat dia kembali ke ruang tamu, ekspresinya membaik lebih banyak.

“Untungnya keluarga Lu memasang cctv, bukti didalamnya bisa membantu kita berdua terbebas dari hukuman, Enelisa, kita pergi dulu.”

“Tidak, aku tidak mau!” Enelisa menangis sambil berbicara, “Aku tidak bisa meninggalkan tante Sophia begitu saja!”

“Aku tidak bilang meninggalkan, hanya saja kita pergi dulu dari sini, menghindari serentetan masalah, nanti baru kita bicarakan lagi.”

Enelisa bukan orang yang keras kepala, atau dari dulu dia sudah menghapus kata keras kepala dari dalam kamusnya.

Masih ada satu masalah lain lagi, Kanen tidak mengatakannya, dia juga memikirkan sangat jelas.

Keluarga Hong kedatangan delapan orang praktisi, kalau sekarang memanggil bantuan, akan sulit jadinya kalau mau pergi nanti.

Dia menghapus air matanya, berdiri dan meninggalkan vila keluarga Lu dengan Kanen.

Tapi, setelah dua orang papa anak ini pergi tidak lama, ada sebuah bayangan yang diam-diam masuk ke dalam tanpa disadari orang lain.

.....

Saat ini Julien sudah dengan Terrence, Bobby di kota yang berjarak 800 km dari kota G.

Tiga orang ini berada di daerah dengan pemandangan bagus, berjalan dan berhenti.

Menurut Terrence, orang itu pernah datang kemari, dan sekarang ini mereka kemari, ingin mencoba mencari apakah orang itu ada meninggalkan jejak.

Mendekati sore, tiga orang ini memesan ruangan disebuah restoran.

Saat minuman mereka diantar, Terrence membuang nafas dengan menyayangkan.

“Kakakku itu, waktu masih muda dianggap orang lain sebagai orang yang bodoh dan gila..........”

Julien terdiam, Terrence hanya mempunyai seorang kak, dia sedikit pernah mendengar, tapi tidak tau apakah rumor itu benar atau tidak.

Sekarang Terrence tiba-tiba membahas ini, dia pun mempunyai niat untuk mendengarnya.

Sedangkan dia mempunyai tebakan, apakah orang yang mereka cari dalam perjalanan ini adalah dia?

“Tapi aku tau, kakaku sedang dalam jalur kultivasi, sudah tidak bisa dijelaskan dengan bakat unik, kalau di masa kuno dulu, dia akan menjadi sejenis orang suci......”

Mengatakan sampai sini, Terrence menoleh kepada Julien berkata, “Julien, menurutmu darimana datangnya aura langit dan bumi di dunia ini? Lalu kenapa bisa mengering?”

Perubahan topik ini, dari sebuah topik melompat ke topik lainnya.

Julien tercengang, tapi tetap saja memikirkannya dengan serius.

Dia memang tidak pernah memikirkan masalah ini.

Tanpa sadar memikirkan, aura langit dan bumi di dunia ini, tentunya datang dari puluh ribuan hal di dunia ini.

Tapi setelah mempertimbangkan lebih lanjut, merasa ada yang salah.

Puluh ribuan hal di langit dan bumi, meliputi manusia, sepertinya tidak bisa menghasilkan aura, bahkan praktisi juga harus sampai pada dunia tertentu, harus menyerap aura langit dan bumi, mempraktikkan pencerahan.

Atau dari awal kekacauan, aura langit dan bumi sudah ada?

Tapi ini adalah omong kosong, mengatakannya sama saja dengan omong kosong yang tidak dikatakan.

Akhirnya, Julien menggeleng, “Aku tidak tau.”

“Hmm.....Jawaban ini ambigu, tapi tidak salah, masih boleh.”

Terrence mengangguk, lalu tersenyum tanpa alasan, “Pertanyaan ini adalah pertanyaan abangku itu.”

“Saat itu kami beberapa orang saudara semua mengira aura langit dan bumi datang dari semua hal di dunia.....Abangku itu, malah salah.”

“Dia bilang, aura langit dan bumi........berasal dari ketiadaan, kembali menjadi tiada lagi.”

“Berasal dari ketiadaan, kembali menjadi tiada lagi?”

Julien mengerutkan keningnya, kalimat ini malah sedikit menarik.

Pengertian dari kata-kata ini, adalah sesuatu lahir dari tidak ada, dari ada berubah menjadi tidak ada.

Sepertinya sejalan dengan penjelasan reinkarnasi surga.

Hanya saja aura langit dan bumi, kenapa bilang ada langsung ada, bilang tidak ada langsung tidak ada?

Dia mempunyai perasaan semacam tersadar, lalu tiba-tiba merasa bingung sendiri.

“Kamu ingat bagus-bagus, nantinya akan berguna untukmu.”

Terrence membuang nafas berat lagi, “Aku dan abangku, yaitu pamanmu, sudah puluhan tahun tidak berjumpa, sekarang juga tidak tau kemana, beberapa tahun ini, aku selalu menggunakan kemampuan keluarga Lei, mencari keberadaannya tapi tidak mendapatkan apa-apa. Kali ini turun tangan langsung, hanya ingin mencoba keberuntungan.”

“Kalau bisa mendapatkan dia, mungkin masa krisis keluarga Lei bisa diselesaikan.........”

Julien terdiam, ini tidak berbeda jauh dengan tebakannya.

Namun, mengandalkan kekuatan satu orang melawan tahap jiwa baru lahir dari berbagai keluarga besar, sepertinya terlalu berlebihan.

Beberapa saat, Julien bertanya, “Di atas tahap jiwa baru lahir, apakah ada dunia yang lebih tinggi lagi?”

Terrence juga melihat Bobby.

“Ada.” Jawab Bobby, “Tuan muda, di atas tahap jiwa baru lahir adalah tahap dewa matahari.”

“Jiwa baru lahir, menyerap aura langit dan bumi untuk memelihara tubuh, tahap ini ada dua tahap kecil, yang pertama adalah pembukaan spiritual, yang kedua adalah memasuki dewa.”

“Tahap jiwa baru lahir setelah pembukaan spiritual, tidak bisa menyerap aura langit dan bumi, tapi memelihara aura darah dalam tubuh dengan stagnasi.”

“Aura darah?” Tanya Julien.

Dia pertama kalinya mendengar ini.

“Benar tuan muda.”

“Pengendalian jiwa baru lahir termasuk dewa Yin, memasuki tahap dewa matahari, baru dunia kebahagiaan yang sebenarnya, tapi selangkah lebih sulit dari selangkah.” Jawab Bobby.

“Ehn.”

Sekarang ini Julien adalah Jindan Dzogchen, sudah memahami kebenaran sepenuhnya.

“Jadi jiwa baru lahir terus menyerap aura langit dan bumi, tidak bisa naik tingkat lagi?” Tanya Jilien lagi.

“Bukan, setelah pembukaan spiritual, jiwa baru lahir boleh terus menyerap aura langit dan bumi, saat zaman kuno dulu ini merupakan aliran menembus langit, hanya saja aura langit dan bumi mengering, harus mencari cara baru, untuk melatih aura darah di tubuh sendiri, tapi resikonya terlalu besar!”

Saat dia ingin bertanya lagi, Bobby tersenyum berkata, “Tuan besar, Tuan muda, langit sudah gelap, kita sudah makan, sudah harus pergi.”

Ini baru jam 5 sore, meskipun di musim ini merupakan musim yang malam lebih panjang dari siang hari, juga masih ada satu jam lagi, langit baru berubah menjadi hitam total.

Lagipula, mereka juga tidak buru-buru.

Julien mengira Bobby tidak ingin meneruskan pembicaraan ini, juga tidak bertanya lagi, jadi dia pergi ke kasir untuk membayar, lalu berjalan meninggalkan kota kecil.

Sampai di tempat tidak ada orang, mereka bertiga terbang ke atas langit, berubah menjadi tiga bayangan yang menembus awan.

Sampai di sebuah pegunungan, baru turun ke sebuah puncak gunung.

“Bobby, apakah kita berencana istirahat disini?” Tanya Julien dengan curiga.

Warna langit saat ini masih terang, berjalan lebih lama lagi juga masih bisa, ataupun sampai di sebuah tempat, mencari tempat lebih luas untuk istirahat lebih baik lagi.

Bobby menggeleng dengan pelan, berjalan ke hadapan Julien berkata, “Tuan muda, silahkan keluarkan pedang.”

Novel Terkait

Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu