Too Poor To Have Money Left - Bab 219 Bertarung Denganku Satu Kali Baru Berbicara

“Aku tahu ini pasti ulah mereka!” Suasana hati Soren sangatlah kesal, dia tidak berhenti menghelakan nafas kasar.

“Basok aku akan pergi ke kaki gunung sebentar, siang harinya kamu bawa aku ke rumah mereka.” Julien Lu berkata.

Dia benar-benar tidak memandang Gent dan Zaden di matanya.

Satu orang yang membuat Julien Lu takut hanyalah Devi Yangjin.

Dia mau bertanya apakah ini semua perintah darnya, untuk mengetahui keadaan dia harus bertanya kepada ketuanya.

Kebakaran ini adalah sebuah bencana bagi Keluarga Soren, dan Julien Lu tidak bisa diam begitu saja.

Sekali Julien Lu buka suara, tidak ada orang yang membantahnya.

Soren, Keana, Darry beserta istrinya dan wanita tua itu……

Mereka melihat kea rah Julien Lu dengan tatapan yang penuh dengan harapan.

Mungkin selama beberapa hari ini, Julien Lu di mata mereka tidak pernah mengatasi masalah dengan buruk.

Apalagi dalam keadaan tak berdaya ini dia memberikan sebuah pertolongan seperti orang tenggelam yang menangkap sebuah kayu yang terapung.

Mereka menaruh semua harapan mereka pada Julien Lu.

Jika mereka tidak bisa mengatasi masalah ini, maka ribuan hewan ternak dia tidak akan bisa melewati musim dingin yang akan datang.

Setelah berhubungan selama beberapa hari, Julien Lu cukup mengerti dengan perasaan hari mereka.

“Kalau begitu…. Terima kasih ya!” Darry berkata dengan penuh semangat.

“Kalian semua adalah temanku, jadi bagaimana pun aku harus menolong kalian semua.” Julie Lu tersenyum.

Ini adalah pemikiran paling jujur dari mereka.

Pada dini hari melihat mereka dalam keadaan mengantuk, Julien Lu membawa Rayne Chen kembali ke dalam rumah.

Sekali masuk kedalm, Rayne Chen langsung menyingkirkan rasa kantuknya, langsung bangkit.

Julien Lu merasa aneh, bertanya “Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Aku? Aku sedang merapikan penampilanku, lalu akan meninggalkan tempat ini.” ekspresi wajah Rayne Chen sedikit gugup.

Kebakaran itu membuatnya terkejut.

Dia tidak menyangka tempat seperti ini bisa memiliki bahaya seperti ini.

Kebarakan dan menyakiti orang!

Semua kejadian ini bisa merenggut nyawa orang.

Namun Julien Lu malah ingin menjadi orang baik dan ingin membantu mereka menyelesaikan masalah!

Tidak tahu apakah Julien Lu bisa membantu menyelesaikan masalah ini, dia tidak kenal dengan orang sini, kalaupun Julien Lu memiliki uang apa ada gunanya?

Keadaan menakutkan ini membuatnya terkejut.

Tiba-tiba Rayne Chen menghentikan gerakannya “Apa kamu ingin pergi denganku?”

Meskipunn dia tidak terlalu tahu masalah apa yang terjadi pada Julien Lu, tapi dia tahu cidera pada tubuh Julien Lu masih belum membaik.

Karena mereka adalah teman dari kecil, jadi dia masih bersedia membawa Julien Lu ikut pergi dengannya.

Intinya jika ikut campur dengan masalah ini maka pasti akan terjadi masalah padanya!

Julien Lu menggelengkan kepala pelan, bertanya dengan tidak tenang “Apa… kamu ada cara untuk meninggalkan tempat ini?”

“Itu masih tidak mudah, aku ingin membeli sebuah mobil kepada mereka, kita tidak memerlukan banyak uang, selama kita bisa pergi ke LS, maka kita akan pergi dengan menggunakan pesawat.”

Setelah itu Raynne Chen tercenggang.

Dia hampir saja lupa, sepertinya…… Julien Lu tidak bisa kembali ke Kota G.

“Bagaimana kalau besok saja kamu baru pergi dari ini, tengah malam seperti ini sangat bahaya.” Julien lu berpikir sejenak, baru berkata.

Maksud yang dikatakan olehnya sangat jelas, jika ingin pergi maka Rayne Chen harus pergi sendiri, dia berencana untuk tetap berada disini.

“Cari mati….. kamu tidak bisa membantu masalah ini!”

Setelah Ryane Chen mengatakan ini dia tidak membujuknya lagi, dia membereskan kopernya, lalu berbaring dan menutup matanya dengan marah.

Dia sekarang memiliki uang sejuta yang diberi oleh Julien Lu.

Dia membutuhhkan kehidupan yang baru dan bukan ingin masuk ke sebuah kekacauan yang baru.

Waktu berlalu dengan cepat.

Langit baru saja terang, namun sudah terdengar keributan di luar sana.

Mereka ingin mengeluarkan hewan gembalaannya.

Pekerjaan yang dilakukan oleh Soren dimulai.

Tapi hari ini sedikit berbeda.

Setelah Julien Lu keluar, dia melihat Soren dan Darry sedang mengembala.

Keana sedang duduk di atas pagar dengan kepala terbungkus dengan kain kasa.

Dimulutnya terdapat sebatang rumput, duduk sambil melihat ayah dan anak itu sedang sibuk bekerja.

Jika dilihat membuatnya sedikit marah.

Julien Lu tersenyum, lebih baik kalau anak ini tidak ada masalah.

“Soren, hari in aku akan pergi ke kaki gunung terlebih dahulu, siang nanti kita bersama-sama pergi untuk mencari Gent.”

Soren menganggukkan kepala, lalu berbalik dan naik ke atas kuda.

Darry berjalan kemari, memegang tangan Julien Lu, berkata dengan serius “Julien Lu, kami sangat berharap kepadamu dengan masalah yang terjadi pada keluarga kami!”

Meskipun Julien Lu sudah berjanji kepadanya, dia masih merasa tidak tenang.

“Aku pasti akan memikirkan cara untuk membantu kalian menyelesaikan masalah.” Julien Lu berkata.

Dia sudah membuat keputusan, kalau Devi Yangjin ingin mundur dari masalah ini, meskipun identitas dia akan terungkap dia tetap akan menggunakan kartu hitam itu.

Selama ada uang dia percaya dia bisa membeli rerumputan untuk membantu mereka melewati kesulitan ini.

Darry menganggukkan kepala dengan pasti, lalu dia mengiringi ternakan mereka bersama dengan Sore ke arah lain.

Setelah itu dia melihat Rayne Chen keluar dari dalam rumah.

Dia tahu apa yang ingin dilakukan oleh Rayne Chen, lalu dia langsung naik ke atas kuda dan menuju ke Gunung Snowie.

Sepertinya cuaca hari ini terasa lebih dingin.

Matahari bersinar dengan terang, tapi Julien Lu tidak merasakan kehangatan sedikit pun.

Sepertinya salju akan datang dengan cepat.

Hal ini semakin memperkuat pemikiran Julien Lu, jika salju sudah turun dan bahan pangan belum teratasi, maka hal ini adalah sebuah bencana bagi Keluarga Soren.

Setelah dia sampai di bawah kaki Gunung Snowie, Julien Lu terkejut kalau Devi Yangjin tiba lebih awal darinya.

Dia melihat jam tangannya, sekarang baru pukul 8 pagi.

“Julien Lu kamu terlambat.”

Devi Yangjin masih duduk di atas batu yang kemarin dia duduki.

Melihat Julien Lu mendekat, dia langsung berdiri mengibaskan cambuknya, bersiap untuk bertarung.

“Hari ini aku datang tidak untuk bertarung.” Julien Lu berkata.

“Cih, berhubung sudah datang kemari, maka kita bertarung dulu baru berbicara!”

Devi Yangjin merasa tidak puas, dan mengabaikan saran dari Julien Lu.

Dia menyadari dengan mengenakan mantel bulu membuat tubuhnya semakin berat, jadi dia langsung melepaskannya dan dibuang ke samping.

Pakaian yang dikenakan olehnya hari ini adalah pakaian sejenis pelayan Suku Tibet bewarna merah.

Tapi tidak serumit pelayan Sukut Tibet sesungguhhnya, terlihat lebih sederhana dan ringan.

Dengan mengenakan pakaian warna merah, membuatnya terlihat semakin anggun dan mempesona.

Julien Lu benar-benar ingin berbicara kalau dia tidak ingin berkelahi.

Tapi apa yang dilakukan oleh Devi Yangjin membuatnya sedikit hilang kendali.

Ketika dia kembali sadar, cambuk yang berada di tangan Devi Yangjin telah berubah menjadi ular yang bergerak dengan cepat.

Obat yang diberikan diberikan oleh Devi Yangjin kemarin bisa digunakan olehnya untuk mengobati luka dalamnya.

Dalam waktu satu malam cidera yang diderita oleh Julien Lu membaik dua kali lipat.

Dan Devi Yangjin mengendalikan kekuatan yang dikeluarkan olehnya setara dengan Julien Lu.

Tapi metode cambuknya sangatlah aneh.

Cambuk panjangnya ini di bawah kendali dia sangatlah fleksibel, seperti sudah menjadi salah satu abgian dari tubuhnya.

Dilihat dari kejauhan.

Devi Yangjin seperti seekor kupu-kupu merah yang sedang menari.

Julien Lu terlihat sangat kesulitan.

Dia terus mengelak ke kanan dan kiri, bahkan dia sudah mengeluarkan jurusnya namun dia tetap masih terkena kibasan cambuk darinya.

Meskipun tidak terasa sakit, tapi tetap saja akan meninggalkan jejak ungu di tubuhnya.

Meridian miliknya patah, meskipun beberapa Dantian kecil sudah tumbuh di retakan Meridian itu, Reiye tetap saja tidak bisa terhubung disana.

Jadi dia sudah berusaha kuat untuk melakukan ini.

Devi Yangjin tertawa melihat keadaannya yang kesulitan seperti ini.

Berdasarkan pendengaran Julien Lu, tidak diragukan lagi dia sedang mengejek dirinya.

Semua orang pasti memiliki emosi diri, apalagi Julien Lu masih berada di usia muda.

Awalnya dia datang kemari adalah untuk mengatakan hal yang penting kepada Devi Yangjin.

Siapa sangka sekali bertemu dia langsung turun tangan, dan dia pun terkena dua kali kibasan cambuk darinya.

Emosi ini muncul dalam sekejap.

Sekali melihat cambuk itu dikibaskan lagi, Julien Lu menggertakkan giginya, lalu mengulurkan tangannya untuk menangkap cambuk panjang itu.

Setelah itu dia menariknya dengan sekuat tenaga.

Devi Yangjin terkejut melihat ini, lalu tanpa sadar langsung terbang kearah Julien Lu.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu