Too Poor To Have Money Left - Bab 28 Tuan Zhang yang Licik

Henley Chen berkata dengan penuh maksud, "Julien, lagipula Rayne adalah tunanganmu, kamu......"

"Haha, benarkah? Jadi apa maksud dari surat pembatalan pertunangan yang ada di tangan kakakku? Nancy Lu tertawa dingin.

"Itu hanya sekedar kecerobohan Tante Xu, Julien, kamu adalah pria sejati, kenapa malah memasukkan perkataan seorang wanita ke dalam hati?"

"Henley, cukup sudah, jangan berpura-pura lagi, aku jijik melihatnya!"

Julien Lu melihat mereka akan kembali bertengkar lagi, langsung bersuara menghentikan, "Sudahlah, jangan katakan lagi, sudah kubilang aku akan berusaha sebisa mungkin, kalau kalian tidak puas, maka pergilah cari orang lain."

"Julien, masalah sebelumnya merupakan kesalahan kami, tapi mohon agar kamu bisa mengeluarkan Rayne, Rayne adalah putri satu-satunya keluarga kami."

Julien Lu tidak menanggapi permohonan Martha Xu, hanya berjalan keluar dengan cepat.

Berhutang budi pada seseorang, merupakan sebuah hal yang paling tidak ingin dilakukan oleh Julien Lu.

Tapi masalah sudah seperti ini, bahkan mereka suami istri sampai datang ke rumah untuk memohon, kalau tetap berdiam diri tak mempedulikannya, mereka entah akan mempermasalahkannya sampai kapan.

Dexter Li telah memarkir mobil di tempat biasa, kakak beradik Keluarga Lu dan sepasang suami istri Keluarga Chen naik ke mobil, pergi menuju Paradise.

......

Di sisi lain, Ivan Zhang sangatlah panik.

Karena dia tahu, dirinya telah menabrak masalah gawat.

Semenjak dia pulang dari Paradise malam hari itu, sepertinya berita rahasia tentang dia tak ingin melunasi hutang telah mulai beredar luas.

Berbagai bank besar bagaikan telah bertelepati, semuanya telah menutup pintu tidak membiarkannya mendapatkan pinjaman.

Awalnya dia masih belum menyadarinya, makanya pergi ke bank lain.

Lagipula, hutang sebesar 16 juta RMB itu bagaimana pun juga tetap harus dilunasinya, kecuali dirinya benar-benar ingin menjadi pecundang.

Namun setelah mengunjungi beberapa bank kemudian, dia telah menyadari keganjilan, jangankan 16 juta RMB, bahkan 1 juta RMB pun pihak bank selalu mempersulitkannya.

Sekarang, dirinya telah sadar bahwa dia telah menyinggung seseorang yang tak boleh disinggung.

Tentu saja, dalam hati dia merasa yakin orang itu adalah Jhonson Cheng yang merupakan bos Paradise.

Saat bertemu secara kebetulan, pasangan suami istri Keluarga Chen sering meneleponnya untuk mendesaknya.

Makanya dia memutuskan untuk menghindari mereka dengan tidak mengangkat telepon.

Ivan Zhang untuk sementara ini tidak takut kabar ini akan terdengar di telinga orang tua dan kakak perempuannya yang sedang dinas.

Dia juga pernah terpikirkan untuk menggunakan dana umum, tapi dia tahu ini tidak akan berhasil, karena setiap pengeluaran harus melalui persetujuan kakaknya.

Dia tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan keuangan perusahaan secara langsung.

Jadi, saat Ivan Zhang merasa permasalahan telah berada di luar kendalinya, dia juga mulai berniat untuk mengabaikannya.

Bersikeras tidak mengakuinya, siapapun tidak akan bisa berbuat apapun terhadapnya.

Ruang VIP 1 itu pada awalnya memang dipesan oleh Julien Lu, bahkan penandatanganan pesanan pun ditandatangani oleh Julien Lu sendiri.

Ivan Zhang sendiri saja sudah sulit melindungi diri sendiri, jadi bagaimana mungkin masih sempat mempedulikan orang lain seperti Rayne Chen.

Tapi, kapan dirinya Tuan Zhang pernah mengalami masalah memalukan seperti ini?

Dia mengutus 3 pria bertato yang pernah dibawa olehnya pada malam itu, pergi berjaga di pintu besar Paradise selama 24 jam tanpa henti.

Ketiga kakak bertato ini merupakan pengawal yang dipekerjakan oleh Hongtu's Property.

Setiap pebisnis properti pasti akan menghadapi rumah paku, demi mampu memusnahkan halangan, dan membuat proyek bisa berjalan lancar, waktu untuk memakai jasa mereka akan tiba.

Tujuan dia mengutus kakak bertato adalah untuk menyelidiki Jhonson Cheng.

Namun, setelah berjaga selama 3 hari berturut-turut, Jhonson Cheng sama sekali tidak muncul, yang datang malahan sepasang kakak beradik di Keluarga Lu, dan pasangan suami istri Keluarga Chen.

Mereka bertiga ada di tempat pada malam hari itu, makanya mereka mengenali semua wajah ini.

Oleh karena itu, salah satu dari mereka langsung menelepon Ivan Zhang, mengabarkan hal ini padanya.

Saat Ivan Zhang mendengarnya, hatinya langsung lega.

Kelihatanya, karena dirinya tidak mampu mengatasi masalah ini, makanya Keluarga Chen pergi mencari Julien Lu si miskin itu!

Saat berpikir seperti ini, dia langsung menjadi tak tenang, lagipula, dia telah menguras banyak uang baru bisa berhasil mendapatkan Rayne Chen.

Apalagi, proyek propertinya itu masih kekurangan seorang tokoh penting, bagaimana mungkin dia akan membiarkan hal ini hancur begitu saja.

Meskipun tidak ingin mengakuinya, tapi Jhonson Cheng benar-benar sangat segan pada Julien Lu.

Kalau Julien Lu pergi mencarinya untuk memohon, Rayne Chen...... mungkin saja akan dilepaskan keluar.

"Tidak boleh, aku juga harus pergi ke sana."

Ivan Zhang sudah membulatkan tekad, berdiri dari kursi kantor, merapikan jas, lalu keluar dari perusahaan.

......

Di sisi lain.

Kakak beradik Keluarga Lu dan suami istri Keluarga Chen juga telah tiba.

Mereka berdiri di depan pintu besar Paradise, sedangkan Dexter Li pergi memarkirkan mobil.

Julien Lu menelepon Jhonson Cheng, orangnya masih berada di Paradise, saat mendapat panggilan dari Julien Lu, dia langsung menyuruh orang untuk pergi menyambutnya.

Jhonson Cheng tidak menyangka, orang yang datang ke sini untuk menebus penjamin malah merupakan Tuan Lu.

Dalam 2 hari ini, dia masih terus menguras otak terhadap bagaimana caranya untuk mendekatinya, tapi siapa sangka orangnya sendiri malah duluan datang ke sini.

3 botol bir Maotai itu, awalnya merupakan hadiah pertemuan kepada Julien Lu.

Semua biaya tagihan dua ruang VIP, biaya pelayanan dan biaya makanan bukanlah masalah besar baginya.

Alasan kenapa dia mempersulit Ivan Zhang jelas-jelas adalah untuk membantu Julien Lu melampiaskan amarah.

Saat dia mendapatkan panggilan dari Julien Lu, hatinya gembira, hehe, akhirnya dia bisa mendapatkan hutang budi dari Tuan Lu terhadapnya.

Setelah Dexter Li kembali, Manajer Resepsionis yang berada di depan Julien Lu berjalan mendekat bagaikan anjing pug.

"Tuan Lu, Tuan Lu, lama tidak berjumpa, mari mari mari, silahkan mengikutiku."

Manajer Resepsionis membungkukkan pinggangnya sebesar 90 derajat, menyambutnya dengan senyuman dan memberikan isyarat tangan mempersilahkan.

Saat Henley Chen dan Martha Xu melihat sikap Manajer Resepsionis yang seperti ini, spontan memancarkan ekspresi wajah meremehkan, kemudian berjalan di belakangnya Julien Lu dengan membusungkan dada.

Tapi, sepasang tangan Manajer Resepsionis terulurkan, menghadang pasangan suami istri Keluarga Chen.

"Kalian berdua, kalau bukan datang untuk memesan kamar, maka tunggulah di sini." Manajer Resepsionis mengubah ekspresinya dengan sangat cepat, berkata terhadap mereka dengan wajah dingin dan mata sinis.

"Kamu, dasar anjing, kamu tidak lihat kami ini datang bersama Tuan Lu?" Martha Xu marah besar, dia tidak menyangka, dirinya bahkan diremehkan oleh seekor anjing.

"Mohon maaf, bos kami telah berpesan, hanya ingin bertemu dengan Tuan Lu dan dua orang yang datang bersamanya, orang lain tidak akan ditemui." Manajer Resepsionis tertawa dingin.

Sang pria telah sangat kehilangan muka, dan nyaris saja kehilangan pekerjaan, ini semua gara-gara mata tak berguna ini salah menilai sepasang suami istri ini.

Oleh karena itu, dia melampiaskan seluruh kebencian di hatinya kepada mereka.

Apalagi, bos dia memang berkata seperti itu, dia pun hanya bisa menuruti perintah.

"Saudara, berilah keringanan, biarkan kami masuk......" Henley Chen tersenyum, ingin membujuknya, namun sebelum sempat memulainya, perkataannya malah langsung terpotong oleh Manajer Resepsionis.

"Kubilang tunggu di sini ya tunggu di sini, lalu siapa yang saudaraan denganmu? Kalau kalian tetap bersikeras, aku akan pergi memanggil security."

Raut wajah pasangan suami istri Keluarga Chen memburuk, terutama Martha Xu, wajahnya begitu gelap bagaikan dilumuri oleh warna gosong kuali.

Tapi Julien Lu tidaklah mempedulikannya, dia sudah langsung masuk ke dalam, sedangkan mereka berdua hanya bisa menunggu di pintu.

Tepat pada saat ini, sebuah mobil Ferrari merah berjalan mendekat perlahan-lahan dari ujung jalan.

"Eh? Bukankah itu......"

"Itu adalah Iv...... bukan, mobilnya Tuan Zhang!"

Mereka berdua sangat gembira, rasa kesal tadi telah sirna dalam seketika.

Tapi, mobil Ferrari tidaklah datang ke sini, melainkan berhenti di pinggir jalan 100 meter dari gedung Paradise.

Mereka berdua saling bertatapan, lalu bergegas pergi ke sana.

Jendela mobil mulai turun, suami istri Keluarga Chen langsung tak sabaran bertanya.

"Tuan Zhang, kenapa kamu datang?"

"Benar, kamu datang ke sini untuk......"

Ivan Zhang melepaskan kacamata hitam, bercermin di kaca spion merapikan poninya, matanya memancarkan aura licik, lalu mulai memperlihatkan senyuman.

"Paman Chen, Tante, aku datang untuk menebus Rayne."

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu