Too Poor To Have Money Left - Bab 500 Undangan Kelly Ling

Segala sesuatu di sini sangat menarik bagi Julien Lu.

Contohnya, sihir, teleportasi.

Bukan berpindah dengan cepat, ini benar-benar teleportasi, hanya dalam satu kedipan mata bisa menempuh jarak ribuan mil.

Di sini juga banyak sekali hewan-hewan aneh, dan berbagai harta karun.

Dan banyak lagi yang belum diketahui Julien Lu.

Begitu melayang naik, Julien Lu segera tiba di Lingkup Immortal Emperor.

Ia berjalan sekitar 2000-3000 km.

Ini adalah zona aman.

Dari sisi lain, mungkin inilah alasan Julien Lu sama sekali tak menemui harta karun maupun bahaya.

Dunia ini sangat besar hingga meskipun Julien Lu telah menjelajahinya selama sebulan, ia baru menjelajahi sebagian kecil.

Setelah tiba di kediamannya, Julien Lu memejamkan mata dan bermeditasi.

Siangnya, ia keluar dari kediamannya dan menuju ke kediaman penguasa kota.

Tentu saja ia tak berjalan kaki ke sana, jika ia berjalan kaki, mungkin ia baru akan tiba saat waktu makan malam.

Di kota ini, selain saat genting, para praktisi tak diperbolehkan menggunakan kekuatan Qi. Peraturan ini memang tidak praktis, tapi sangat membantu memastikan keamanan kota.

Ia menyewa seekor kuda.

Kuda di sini tak jauh berbeda dengan kuda di bumi, hanya lebih besar.

Dan kekuatannya setara dengan para praktisi tahap Reiki Cairan, Dantian Lautan.

Berlari ribuan mil tak masalah baginya.

Ia menunggangi kuda itu, dan setengah jam kemudian ia telah tiba di depan kediaman penguasa kota.

Jalan utamanya sangat lebar dan dibagi menjadi beberapa lajur.

Tapi karena ia mengenakan baju zirah penjaga kota, begitu melihatnya, para praktisi yang berpapasan dengannya segera menjauh.

Setibanya di depan pintu, ia tiba-tiba tertegun.

Kelly Ling tak memberinya surat undangan atau apapun.

Ia tak yakin hanya dengan mengatakan bahwa ia diundang oleh Kelly Ling, kedua penjaga pintu itu akan mengijinkannya masuk.

Tapi ia telah tiba di sini, tak mungkin ia kembali pulang.

Setelah merenung sejenak, akhirnya Julien Lu melangkah maju.

“Apa urusanmu?”

Salah satu prajurit itu bertanya.

“Aku diundang oleh Nona Ling, bisakah...”

Awalnya Julien Lu hendak meminta prajurit itu masuk untuk melaporkannya pada atasannya, tapi sebelum ia selesai berbicara, prajurit itu telah memotongnya dengan ketus.

“Hei! Beraninya kau memanggil Nyonya Muda seperti itu!”

Tapi prajurit itu tak lanjut memarahinya dan bertanya dengan dingin padanya.

“Apakah kau Julien Lu?”

“Benar.”

“Masuklah!” dengus prajurit itu.

Julien Lu berjalan masuk.

Ia sudah sangat terbiasa dibentak-bentak seperti ini.

Memang banyak hal yang tak ia mengerti, tapi tak bisakah mereka memberitahunya dengan sabar?

Setelah berjalan beberapa saat, Julien Lu berpapasan dengan seorang pria tua yang menyambutnya.

“Permisi, apakah kau Julien Lu?” tanya pria tua itu dengan lembut.

“Benar,” jawab Julien Lu sambil memicingkan mata.

Pria tua itu samar-samar memancarkan aura, Julien Lu tak bisa menebak tingkat kultivasinya, tapi ia yakin pria tua ini pasti telah memasuki Alam Manusia Surga.

Ia bukan asal menebak, ia sendiri adalah praktisi Alam Dewa Matahari.

Pria tua itu tersenyum pada Julien Lu lalu berbalik dan berjalan masuk.

Julien Lu mengikutinya memasuki kediaman penguasa kota.

Pria tua itu membawanya berjalan lurus melewati belasan pintu.

“Julien Lu, rumah di depanmu ini adalah kediaman Nyonya Muda, masuklah sendiri, aku hanya mengantarmu sampai sini.”

Pria itu menunjuk ke suatu arah lalu membungkuk dengan sopan.

Lalu ia pergi.

Julien Lu segera masuk.

Sudah banyak waktu terbuang selama perjalanan ini.

Dan ia adalah orang yang selalu tepat waktu, saat ini sudah hampir terlambat.

Jika ia tahu akan seperti ini, seharusnya ia berangkat lebih awal.

Ia tak mengetahuinya.

Kelly Ling mengundangnya makan siang.

Tapi Julien Lu tahu ini pasti bukan sekedar makan siang, pasti ada maksud lain.

Ia tak ingin kehilangan kesempatan ini.

Ia bukan orang yang gampang berteman.

Sebelum Winson Lu meninggal, ia hanya fokus belajar, tak perlu mengkhawatirkan hal lain.

Setelah Winson Lu meninggal, ia merasa bertanggung jawab atas keluarganya.

Ia tak memiliki uang, kedudukan, dan temannya juga sangat sedikit. Ia juga merasa tak ada artinya membuang-buang waktu untuk berusaha mencari teman.

Lagipula takkan ada yang mau berteman dengan seseorang yang memikul tanggung jawab berat seperti dirinya.

Tapi sekarang berbeda.

Ia ingin menjalani kehidupan yang lebih baik, ia ingin orang di sekitarnya menjadi lebih baik, maka ia harus berusaha.

“Kak Lu, kau sudah tiba,” Kelly Ling bangkit berdiri menyambutnya.

Di atas meja tampak 3 jenis masakan dan sekendi wine.

Liana Qiao tak berada di sini.

Beberapa tanaman yang ditanam di halamannya bermekaran di pertengahan musim panas ini.

Samar-samar tercium harumnya bunga, membuat mereka yang berada di tempat ini merasa nyaman.

“Nyonya Muda,” Julien Lu mengatupkan kedua tangannya dan memberi hormat.

“Sudahlah, santai saja, tak perlu bersikap formal,” Kelly Ling tertawa kecil.

Julien Lu segera duduk.

Kelly Ling meraih kendi wine itu, menuangkannya ke 2 buah gelas dan berkata, “Ini adalah Wine 100 Bunga yang kubuat sendiri, cobalah.”

Julien Lu segera meraih gelasnya dan meneguknya habis.

“Bagaimana?”

“Lumayan, winenya enak sekali.”

Sebenarnya Julien Lu tak terlalu memahami tentang wine.

Ia bisa membedakan mana yang enak dan yang tidak, tapi ia tak tahu apa yang membuatnya enak.

“Wine ini kubuat dari ratusan bunga yang kukumpulkan dari berbagai tempat, sering meminumnya akan sangat baik bagi kesehatan, tapi Kak Lu hanya bilang lumayan, sepertinya keterampilan membuat wineku perlu ditingkatkan.”

Kata Kelly Ling sambil menatap Julien Lu lekat-lekat.

Seolah menunggu Julien Lu memujinya.

Julien Lu sepertinya tak memperhatikannya, ia meraih kendi itu dan kembali menuangkan wine ke gelasnya sendiri, dan langsung meneguknya habis.

Kelly Ling tersenyum.

Ia sudah puas Julien Lu memujinya dengan cara ini.

“Jika Kak Lu menyukainya, aku bisa memberimu beberapa kendi.”

Julien Lu hanya berdeham.

Setelah meletakkan gelas winenya, Kelly Ling kembali berkata, “Kak Lu, ini adalah makanan yang kumasak sendiri, ayahku sangat menyukainya. Cobalah dan beri aku beberapa masukan.”

Mendengarnya, Julien Lu mendongak menatap Kelly Ling.

Sikap Kelly Ling ini terlalu ramah.

Sejak ia tiba, Kelly Ling terus melayaninya dengan baik, padahal ia adalah putri penguasa kota, sedangkan ia hanyalah prajurit penjaga kota.

Perbedaan status mereka sangat jauh.

Julien Lu merenung sejenak lalu berkata, “Nona Ling, anda pasti memanggilku karena ada urusan penting, kita langsung membahas hal penting itu saja.”

Saat ini ia yakin, Kelly Ling pasti hendak meminta bantuan padanya.

Seperti perkiraannya.

Kelly Ling tersenyum, “Kak Lu sangat cerdas.”

Ia pun langsung bicara terus terang, “Meskipun tingkat kultivasi Kak Lu telah menurun drastis, tapi pasti masih berkisar di tingkat Alam Manusia Surga, aku ingin menambah jumlah penjaga, apakah Kak Lu bersedia? Kedudukan ini akan membuat Kak Lu lebih mudah mendapatkan imbalan dibandingkan hanya menjadi penjaga pintu.”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu