Too Poor To Have Money Left - Bab 344 Sebuah Batu Sandungan

Adriaz merasa terkejut dengan Rayne yang masuk dan dengan segera dia tidak berani berkata.

“Hmm!”

Nancy yang melihat Rayne, lalu berdehem dengan dingin.

Dia sama sekali tidak peduli, untuk mengungkapkan seluruh masa lalu Rayne ini.

Ini bukan karena kemarahan hatinya saja.

Tetapi sebuah keluarga Lu yang baik-baik saja, di hancurkan oleh keluarga Chen.

Lalu, dia adalah orang yang paling mengetahui bagaimana Winson meninggal.

Maka dari itu semua ketidak bahagiaan Nancy berasal dari itu.

Wajah Rayne terlihat tidak senang.

Selama beberapa hari ini, dia berusaha untuk menghindari kakak beradik ini, tetapi dia tetap fokus akan hal ini.

Yang pertama dia tidak ingin berhubungan lagi dengan Nancy, yang kedua dia juga khawatir jika akhirnya semua ini akan terbongkar.

Dia mengira dengan dia menghindar, Julien pada akhirnya akan mengerti lalu mundur.

Lalu yang paling dia khawatirkan itu berasal dari sikapnya Nancy, jika saja membuat dia marah, maka apapun yang baik dan buruk pasti akan ia katakan.

Dan benar, semua yang dia khawatirkan ini tetap akan terjadi.

Jika saja dia terlambat sedikit menuju ke sini, mungkin hasilnya...

Mengingat ini, wajah Rayne memucat dan sesuatu yang membuat tangannya terasa panas, tidak bisa terus berada di sini tetapi juga tidak bisa di buang!

“Nancy, sudah cukup!”

Rayne merapatkan kedua bibirnya, dan tangan di belakangnya itu terus saja di kepalkan.

“Apa nya yang cukup, apakah perkataanku ini ada yang salah?”

Karena tidak bertemu dengan orangnya akan terasa lebih membaik, tetapi sekalinya bertemu Nancy sungguh terasa marah.

Selama beberapa hari ini dia berpikir, bagaimana setelah bertemu dengan Rayne nanti, dia akan mengigit dia dengan kejamnya.

“Sudah, jangan katakan lagi!”

Julien menghentikan, hanya saja tatapan matanya terlihat seperti berpikir.

Betapa bodohnya, dia dapat merasakan aroma yang berbeda.

“Tetapi aku tidak dapat menahan amarah ini!” Nancy dengan marah juga terlihat sedih.

Rayne dapat melihat amarah Nancy yang terlihat tidak stabil, hatinya semakin kacau dan berkata, “Senior Adriaz, silahkan keluar dulu!”

“Baik, grand master.”

Adriaz tentu saja tidak berani terlalu lama, dia segera memberikan hormat lalu pergi.

Pada saat ini, di loteng ini hanya menyisakan 3 orang saja.

Nancy tetap terlihat marah, dan wajah Rayne terlihat tidak enak, lalu Julien tetap dengan tenangnya di sana.

Karena dia menyadari alasan Rayne tidak menginginkan Nancy untuk masuk.

Rayne dengan dinginnya berkata, “Nancy, apa yang kamu ingin!”

“Hehe, menurutmu apa yang ingin aku inginkan?” Nancy dengan tidak lemah, tersenyum dengan dingin.

“Sudah cukup, jangan menambahkan perkataan lagi, jangan berantem lagi.” Julien melihat ke arah Nancy, dengan maksud untuk tidak berbicara lagi.

Pada saat keheningan ini, Julien melihat ke arah Rayne lalu berkata, “Rayne, terus terang saja kita juga pernah bertemu, dengan kamu menghindar seperti ini, seperti sulit di katakan.”

Rayne yang mendengar ini, dengan segera berkata, “Siapa, siapa yang menghindari kamu? Di dalam suku pedang ini, kedudukan aku ini yang paling tinggi, hehe, apakah aku perlu menghindari kamu?”

Hanya saja perkataan ini terdengar palsu, dan tidak bisa di tutupi.

“Aku tidak akan mengatakan apapun lagi, karena kamu telah tiba di sini, maka aku harus memastikannya.”

Julien berkata dengan serius, “Nancy tidak memiliki kekuatan yang cocok, dan jika bukan karena itu, aku tidak akan membawa dia ke sini, tolong terima dia sebagai muridmu.”

“Aku telah mengatakan hal ini, jika aku tidak bisa membantu!” Rayne dengan sedikit marah dan berkata, tetapi juga tidak terlihat tangguh.

“Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tetapi aku juga dapat memastikan jika anak ini tidak akan mengatakan apapun.”

Mendengar hal ini, wajah Rayne semakin berubah, “Julien, kamu sedang mengancam aku!”

“Jika bukan karena kebutuhan, aku tidak akan melakukan hal ini.” Julien dengan tidak bisa apa-apa menghelakan nafasnya, lalu dengan datarnya berkata, “Jika kasarnya aku berkata, ini juga sebuah utang dari keluarga Chen kepada keluarga Lu, maka dari itu jika kamu tidak mau... mulut dari anak ini, tidak bisa aku kendalikan.”

Tubuh Rayne membeku dan wajahnya memutih seperti selembar kertas.

Melihat hal ini, Julien merasa api yang ia hidupkan ini sudah cukup, dan dengan wajah bajanya dia berkata, “Jika kamu tidak bisa menerimanya, kamu bisa meminta senior Adriaz untuk menerimanya, semua ini hanya cara untuk belajar saja.”

“Jika kamu tidak ingin bertemu dengan dia, setelah latihan ini berakhir aku akan segera menjemput dia, bagaimana?”

Otak Rayne ini terbilang pintar.

Jika dia menolak, lalu Julien telah melepaskan ancamannya ini.

Jika hari ini dia telah menuruti, maka tidak ada cara lain lagi.

Setelah terdiam cukup lama, Rayne dengan tidak tenang bertanya, “Baik, aku bisa mengizinkan dia untuk memasuki suku pedang, tetapi bagaimana kamu bisa memastikan jika dia tidak akan mengatakan semua ini?”

Nancy yang mendengarkan ini dari samping, telah mengerti tentang kondisi ini.

Ternyata dirinya, seperti sebuah batu sandungan untuk Rayne.

Tetapi dirinya sendiri juga mengerti, kesempatan ini akan sulit di dapatkan, karena Rayne telah mengatakan hal ini, maka sekarang bukan saatnya untuk membuat dia merasa marah.

Selama beberapa hari ini Julien membawa dia, telah membuat dia dengan susah payah untuk memohon.

Bagaimanapun, dia tidak akan melepaskan kesempatan ini.

“Kakakku tidak bisa menepati, tetapi aku dapat menepati, jika aku bisa menjadi murid di suku pedang, maka mulai sekarang, dendam di antara kita tidak perlu di ungkit lagi.”

Rayne melihat ke arah Nnacy lalu berkata, “Bagaimana cara aku mempercayai kamu?”

“Kamu boleh tidak percaya, aku tidak memaksamu.” Nancy dengan tidak bisa apa-apa berkata.

“Kamu... kamu, kamu menang!” Rayne sungguh merasa marah juga merasa lucu.

Dengan tidak sabaran dia berkata, “Senior Adriaz, masuk.”

Ketika Rayne mengatakan ini, dia menggunakan transmisi suara, tanpa menunggu lama, Adriaz telah muncul di depan ketiga orang ini.

“Mulai hari ini, Nancy adalah muridmu.” Rayne kembali berpikir lalu berkata dengan dingin, “Tidak peduli cara apa yang kamu gunakan, harus dalam waktu yang singkat ini, kamu mengajari dia penguasaan suku pedang!”

“Ah... ini...” Wajah Adriaz terlihat tidak enak tetapi ketika melihat wajah Nancy yang terlihat tidak senang, dengan segera dia menjawab, “Aku akan berusaha.”

Bukannya Adriaz tidak ingin mengajarnya, tetapi permintaan Adriaz ini terbilang keterlaluan.

Para praktisi di sekte praktisi, tidak akan dengan mudah menerima murid, jika telah menerimanya maka harus mengajari mereka dengan benar, jika tidak terdengar keluar, maka hal ini akan menjadi sebuah lelucon.

Intinya ketika murid sedang belajar, lalu ketika menjadi orang yang hebat, maka nama gurunya juga akan menjadi terkenal.

Keluarga praktisi memang berbeda.

Setiap keturunan di dalam keluarga, dan para senior dapat memberikan arahan yang tepat.

Dan di sebuah kondisi, kecepatan keluarga praktisi lebih cepat di bandingkan dengan sekte praktisi.

Tetapi tidak menutup kemungkinan, ada juga yang dapat menerima dalam waktu singkat, lalu kemajuannya jadi melambat.

Penerimaan setiap orang tidak akan sama.

Semakin di dengar akan semakin membingungkan, kemudian pada akhirnya kebenaran akan sulit di bedakan.

Maka dari itu keluarga praktis ketiga berada di tahap tiga awal, semua ini masih saja banyak tetapi ketika berada di super master, hanya akan ada beberapa orang saja.

Dan sekte praktisi hanya memiliki seorang guru yang mengajari, dan tujuannya, dengan langkah-langkah tertentu, tidak terburu-buru, lalu ke depannya akan tidak lebih rendah dari gurunya.

Bahkan warnanya bahkan lebih gelap.

Semua ini akan menjadi semakin mudah.

Contohnya, dalam satu minggu pertama, Julien dan Nancy yang baru muncul di desa ini, sudah ada 10 biarawan Jindan.

Harus di ketahui jika suku pedang, hanya sebuah pintu terkecil.

Dan dunia praktisi di baris pertama di keluarga Lei, sejauh biarawan Jindan yang di lihat oleh Julien, sekitar 10 orang lebih.

Ketika Adriaz mengatakan kata berusaha itu, dia ingin sekali menutup mulutnya ini.

Seseorang yang semakin tua, sangat mementingkan nama baiknya ini.

Jika semua ini harus seperti yang di katakan oleh Rayne untuk mengajari gadis ini, jangan katakan untuk di tertawai orang lain, hal pertama yang akan dia pusingkan adalah Julien.

Dengan salah mengajari maka itu adalah sebuah kesalahpahaman.

Melihat wajaha Adriaz yang terlihat tidak nyaman, Rayne dengan tidak senang bertanya, “Senior Adriaz, kenapa?”

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu