Too Poor To Have Money Left - Bab 118 Aku Hanya Ingin Berteman Dengan Kekasihmu

Jianmen Pass memiliki sejarah yang panjang.

Ada seorang penyair terkenal dari zaman Dinasti Tang bernama Li Bai, dalam syairnya yang berjudul Shu Dao Nan, ia menuliskan, “Jiange sangatlah terjal, curam, dan menjulang tinggi, cukup 1 orang menjaganya, 10.000 orang takkan bisa menembusnya.”

Tentu saja sejarah yang sebenarnya masih lebih panjang dari ini.

Alasan Jianmen Pass disebut Jianmen Pass adalah karena posisinya yang sangat menjulang.

Dan tempat wisata yang terkenal adalah Jianmen Pass, Jalan Jiange, 72 Summits, Gunung Xiaojian, Kuil Jianggong, Pusara Deng Ai, Gu Lei Bell Tower, Jalan Jinniu, Houguanmen, Puncak Stalagmite, Kuil Gunung Liang, Jurang Leiting, Puncak Cuiping, Kuil Xianfeng, Jembatan Gujianxi, Kuil Zhigong, dan lain-lain.

Julien Lu dan Enelisa Zhang mengagumi tempat-tempat bersejarah dan kearifan lokal di sepanjang perjalanan.

Karena rute yang mereka ambil berbeda dari rute rombongan Nancy Lu, maka setelah berjalan cukup jauh dan lama, barulah mereka tiba di Jalan Jiange.

Enelisa Zhang merasa agak lelah, maka Julien Lu mengambil sebuah batu besar di pinggir jalan untuk Enelisa Zhang duduk sejenak, beristirahat sambil memakan sedikit dendeng dan buah untuk memulihkan tenaganya.

Melihat Enelisa Zhang hendak mengelap keringat di dahinya, Julien Lu segera mengeluarkan sebungkus tisu basah dari tasnya dan menyerahkannya pada Enelisa Zhang.

“Terima kasih,” Enelisa Zhang menerimanya dan terkikik, “Sepertinya kau sudah sangat sering bertamasya, persiapanmu sangat lengkap.”

“Ini bukan masalah sering bertamasya atau tidak, melainkan dari pengalaman hidup sehari-hari.”

Setelah berjalan sejauh ini, Julien Lu tidak merasa lelah, hanya lapar.

Ia mengunyah sepotong dendeng lalu menelannya, tapi rupanya dendengnya tersangkut di tenggorokannya.

“Air untukmu!”

Begitu melihatnya, Enelisa Zhang segera memahami apa yang terjadi dan segera memberikan air padanya.

Julien Lu segera meneguknya.

“Uh, aku hampir saja mati tersedak...” kata Julien Lu sambil mengembalikan botol airnya.

Tiba-tiba Enelisa Zhang menyadari sesuatu.

Ia baru saja minum dari botol ini, kemudian Julien Lu juga meminumnya, apakah ini bisa dianggap...

Saat memikirkannya, ia tersipu.

“Kau juga minumlah, mendaki gunung menghabiskan banyak tenaga, jika kau tidak cukup makan dan minum, kau takkan kuat,” kata Julien Lu sambil tersenyum lalu lanjut mengunyah dendeng.

Setelah mengunyah beberapa kali, Julien Lu menyadari bahwa Enelisa Zhang hanya duduk sambil menatapnya dengan ekspresi janggal.

“Minumlah, kau harus minum agak banyak, perjalanan kita masih panjang,”

Julien Lu mendesak Enelisa Zhang untuk minum.

Meskipun cuacanya tidak panas dan tak perlu khawatir akan terserang heatstroke, tapi tak mungkin ia sama sekali tidak minum.

“Oh... baiklah.”

Wajah Enelisa Zhang memerah, lalu dengan gugup meneguk airnya.

“Hei, kenapa wajahmu merah sekali?” saat mendongak, Julien Lu terkejut melihatnya.

“Mungkin karena cuacanya panas,” Enelisa Zhang segera mencari alasan untuk menutupinya.

Julien Lu mengangguk lalu dengan acuh tak acuh mengulurkan tangan ke arah Enelisa Zhang, “Berikan padaku, aku juga mau minum.”

...

Setelah dalam hati merasa dilema, akhirnya Enelisa Zhang menyerahkan botolnya pada Julien Lu.

Ia meneguknya hingga sisa setengah, lalu mengembalikannya pada Enelisa Zhang.

Sambil diam-diam menatap Julien Lu, ia mencoba bersikap biasa dan meneguk air dari botol itu.

Ia merasa sangat gugup, seolah ia bukan sedang minum air, melainkan sedang melakukan sesuatu yang terlarang.

Tapi... perasaan ini cukup menyenangkan.

Setelah makan dan minum, dengan puas Julien Lu menepuk-nepuk perutnya dan berkata, “Sudah hampir jam 4, ayo kita kembali ke Jiange.”

Julien Lu bangkit berdiri, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Enelisa Zhang bangkit, lalu mereka lanjut berjalan.

Saat ini hanya ada sedikit wisatawan.

Dan mereka biasanya datang ke sini secara berombongan.

Pemimpin tournya akan membawa para wisatawan itu dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya, semuanya sudah diatur dan waktunya juga sudah ditata.

Mereka membuat para wisatawan itu merasa belum puas menjelajah, maka saat pulang nanti mereka akan terus membicarakannya, dan secara tak langsung mengiklankan dari mulut ke mulut.

Tapi, karena Julien Lu dan Enelisa Zhang berjalan-jalan tanpa tour, mereka bisa tinggal lebih lama saat menemukan tempat yang mereka suka, maka hal ini membuat mereka tertinggal jauh dari rombongan tour itu. Mungkin saat ini tour guide itu telah membawa rombongannya ke tempat wisata lain atau mungkin sedang pergi berbelanja.

“Hei Nona, kebetulan sekali kita bertemu di sini.”

Tiba-tiba terdengar suara dari belakang, suara ini membuat Julien Lu mengerutkan kening.

Ia menoleh dan mendapati rupanya 3 pemuda yang mereka temui saat makan di restoran tadi.

Setelah berpikir sejenak, Julien Lu segera memahaminya.

Mereka membuntutinya dan Enelisa Zhang sampai ke tempat ini.

Enelisa Zhang juga menyadari hal ini.

Tiba-tiba pikiran bahwa mereka akan dirampok dan dibunuh muncul dalam pikirannya, di tempat seperti ini, sangat mudah jika mereka hendak membunuh seseorang dan membuang mayatnya...

Saat ia memikirkannya dan merasa panik, Julien Lu maju dua langkah dan berdiri di depannya.

Dengan ekspresi tenang, Julien Lu menatap ketiga pria itu dan bertanya, “Apa yang hendak kalian lakukan?”

Bisa dibilang Julien Lu termasuk terlambat memulai dalam dunia spiritual, tapi kemajuannya sangatlah pesat.

Hanya dalam beberapa hari, Reiki nya telah memperkuat tulang dan darahnya, dan tubuhnya telah mengalami transformasi yang mencengangkan.

Bisa dibilang kemampuannya cukup untuk bisa mengalahkan 10 preman sekaligus.

“Hehe, kami tak ingin melakukan apapun, hanya ingin berteman dengan kekasihmu.”

Julien Lu mengerutkan kening dan berkata, “Maaf, ia tak ingin berteman dengan orang yang tak tahu aturan.”

“Apa? Tak tahu aturan? Hei, hati-hati saat berbicara!” salah seorang dari mereka memperingatkan dengan ekspresi geram.

Enelisa Zhang memang sangat cantik, siapapun yang melihatnya pasti akan menginginkannya.

Tapi ini bukanlah yang terpenting, yang terpenting adalah mereka ingin mengetahui dari keluarga mana Julien Lu berasal.

Pimpinan mereka bernama Paul Hong, cucu luar Keluarga Hong.

Tapi di antara para keturunan Keluarga Hong, Teknik Eksternal Horizontal nya bisa dibilang adalah yang terhebat, ia juga menjadi pemimpin mereka.

Ada dua alasan kenapa ia membuntuti Julien Lu.

Pertama, jika ternyata Julien Lu adalah keturunan keluarga super, ia dengan senang hati akan berteman dengannya.

Kedua, jika ternyata Julien Lu hanya berasal dari keluarga kecil yang tak berarti, maka ia akan bisa merampas gadis cantik itu...

Meskipun Paul Hong adalah cucu luar Keluarga Hong, tapi kedelapan keluarga super itu tak terlalu menghiraukannya. Ia hanya cucu luar, nenek moyangnya juga takkan bisa dibandingkan dengan keturunan langsung Keluarga Hong, ia tak ada apa-apanya.

Ia boleh melakukan apapun yang diinginkannya selama tidak mengusik keluarga super yang lain, jika ia ingin menyerang orang biasa, ini bukan masalah.

Cucu luar dianggap jauh lebih rendah dibandingkan keturunan langsung dalam segala aspek. Tapi mereka juga berhak menggunakan identitasnya untuk bersikap arogan dan mengintimidasi orang lain.

Para tetua juga menutup sebelah mata akan hal ini demi keutuhan keluarga.

Maka ini adalah hal yang umum di antara para cucu luar kedelapan keluarga super itu.

“Kalian sungguh tak tahu aturan! Di siang bolong seperti ini, berusaha merayu seorang gadis dari keluarga baik-baik, jika bukan tak tahu aturan, lalu apa?” kata Julien Lu sambil tertawa.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu