Too Poor To Have Money Left - Bab 157 Cobaan Draco Lei

Tindakan Julien Lu yang sedang makan itupun tertegun sejenak.

Ia masih belum melupakan sikap Draco Lei dan Rachel Lei yang menyepelekannya dalam waktu kurang dari satu jam yang lalu.

Namun ia kini tiba-tiba merubah sikapnya ini.

Julien Lu awalnya ingin menoaknya, namun Terrence Lei sudah terlebih dahulu berkata,”Julien, pergilah dengan kakak besarmu, Shanghai adalah tempat yang sangat menyenangkan.”

“Adik Julien, kita adalah satu keluarga, kamu tidak perlu terlalu was-was.” Draco Lei tersenyum, lalu lanjut berkata,”Mengenai margamu, aku sudah mempersiapkan sebuah acara pengembalian marga dalam waktu setengah bulan ke depan, lalu mengubahnya pada saat itu.”

Nada dan sikap Draco Lei ini sudah terlihat seperti sikap seorang kepala keluarga.

Ucapannya terdengar seperti bentuk kasih sayangnya terhadap adiknya, yang tidak terlihat palsu.

Namun, Julien Lu selalu memperhatikan sikapnya sejak awal, jika dibandingkan dengan sikapnya saat awal tadi, perubahan yang terbentuk sudah terlalu besar.

Munfaik, ini adalah satu-satunya ide yang muncul dalam pikiran Julien Lu.

Sebenarnya, Draco Lei yang saat ini benar-benar menuturkan kata-kata yang sepenuhnya tulus.

Ini adalah bentuk perdamaian yang Julien Lu berikan kepadanya.

Beberapa menit yang lalu, Draco Lei sudah memahaminya.

Walaupun Julien Lu pernah berlatih seni bela diri, namun ia akhirnya tetap saja hanyalah manusia biasa, hal ini benar-benar tidak menghadirkan segala jenis ancaman bagi dirinya yang sudah mencapai puncak tahapan ketiga.

Dengan kata lain, posisi Kepala Keluarga Lei sudah pasti diwariskan kepada dirinya.

Sedangkan Terrence’s Corp. adalah dukungan cadangan baginya.

Semua pikirannya terpusat pada pelatihan praktisi, bagaimaan ia mungkin dipersulit oleh permasalahan Dunia Sekuler.

Keluarga Lei tentu saja masih mempunyai keluarga cabang lainnya, namun jika diatur oleh keluarga inti, maka keadaannya akan menjadi jauh lebih baik.

Julien Lu ini tentu saja adalah kandidat yang paling baik.

Draco Lei menyadari hal ini, namun hal ini tidak akan menarik perhatian Terrence Lei.

Rachel Lei melirik Draco Lei dengan perasaan tidak paham, kedua matanya terlihat berputar cepat, ia kemudian menundukkan kepalanya dan menyembunyikan emosi dirinya dengan baik.

“Baiklah, kalau begitu, maaf sudah merepotkan kakak besar,”ucap Julien Lu sambil menganggukan kepalanya.

Julien Lu sudah mempelajari kemunafikan kedua bersaudara ini, ia tentu saja tidak akan langsung mengelak dan melawan maksud dari Draco Lei.

Draco Lei tersenyum puas, ia kemudian beranjak berdiri dan membungkukkan punggungnya pada Terrence Lei,”Kakek, aku akan pulang dan berlatih terlebih dahulu, aku akan mengurusi permasalahan Adik Julien dengan baik.”

“Baik baik baik, cepat pergi, tidak ada hal yang lebih penting dibandingkan berlatih,”Terrence Lei melambaikan tangannya.

“Kalau begitu, sampai jumpa besok, Adik Julien.”

Setelah selesai berbicara, Draco Lei tersenyum, kemudian berpaling menuju ke arah pintu, Rachel Lei yang melihat situasinya juga bergegas beranjak berdiri, lalu pamit kepada Terrence Lei.

“Kakek, aku juga pamit terlebih dahulu.”

“Baik, pergilah, kamu juga harus lebih giat berlatih lagi, paham?” Terrence Lei memerintahnya dengan nada yang cukup berat.

Rachel Lei memainkan ekspresi wajahnya, lalu mengikuti langkah Draco Lei sambil melompat senang.

“Oh iya, Adik Julien.”

Pada saat kedua saudara itu hendak tiba di depan pintu, Draco Lei tiba-tiba berhenti dan berpaling.

Julien Lu tidak paham, ia mengira Draco Lei masih ingin menyampaikan sesuatu, sehingga ia pun ikut beranjak berdiri.

Siapa yang menyangka bahwa Draco Lei ternyata tidak banyak berbicara.

Ia hanya tersenyum penuh rasa kasih sayang dan memberikan pelukan kepada Julien Lu.

Ia bahkan menepuk punggung Julien Lu dengan sedikit bertenaga.

Tindakannya ini membuat mereka terlihat seperti saudara baik yang sangat akrab.

Namun hanya Julien Lu sendiri yang tahu apa yang baru saja terjadi.

Mungkin Draco Lei mengira bahwa tindakan kecil seperti ini mampu menyembunyikannya dari Julien Lu.

Setelah menepuknya, dua utasan halus Reiye memasuki tubuh Julien Lu.

Draco lei tidak tahu bahwa Julien Lu sudah menjadi seorang praktisi yang mencapai tahapan ketiga, dimana ia memiliki perasaan yang sangat sensitif.

Semua orang tahu, ketika sudah berlatih teknik proteksi meridian, maka jalur praktisinya dalam hidupnya ini sudah terhenti.

Draco Lei dapat secara sekilas melihat ototnya, namun tidak bisa menjelajahi kondisi meridian Julien Lu.

Bagaimana ia mungkin bisa menyangka bahwa Julien Lu yang sudah jelas-jelas berlatih teknik proteksi meridian itu ternyata secara tidak sengaja menemukan satu set cara praktisi yang hebat.

Sebelum Draco Lei kembali, Julien Lu sudah mulai berwaspada dan terlebih dahulu menyimpan Reiyenya itu ke dalam meridiannya.

Jika ia tidak berbuat demikian, ia sepertinya benar-benar akan tertangkap!

Setelah berpelukan, Draco Lei tersenyum dengan makna mendalam, lalu pergi meninggalkan ruang makan.

Ia kini sudah sepenuhnya merasa lega.

Julien Lu menatap bayangan punggung Draco Lei dan masih saja merasa sedikit takut.

Walaupun ia sudah berpikiran bahwa ia tidak akan terlalu disambut di dalam rumah Keluarga Lei sebelum ia datang, namun tindakan Draco Lei tadi......

Setelah setengah jam selanjutnya berlalu, makanan yang berada di atas meja makan sudah sepenuhnya dilahap bersih.

Setelah selesai makan malam, Julien Lu menolak ajakan Terrence Lei untuk menetap lebih lama, lalu membawa Christina Chu pergi.

Di sepanjang perjalanan kembali ke rumah kayu, Julien Lu terlihat sedikit tidak tenang.

“Julien Lu, bagaimana kalau kita mendiskusikannya dengan kakek sejenak, ubah saja margamu lebih awal, setelah itu kita akan pulang,”ucap Christina Chu dengan nada berbisik.

Ia sudah menyadari rasa tidak nyaman Julien Lu sejak awal.

“Hehe, aku masih belum mengubah margaku, semua itu harus diakui oleh anggota Keluarga Lei, sepertinya tidak akan bisa dilakukan lebih awal.” Julien Lu memaksa diri untuk tersenyum sejenak, lalu berkata,”Terlebih lagi, aku datang ke sini karena aku masih mempunyai urusan lainnya.”

“Urusan apa?”

“Hmm, ini adalah sebuah rahasia.”

Bukannya Julien Lu tidak mau mengatakannya, namun ia tidak bisa mengatakannya.

Walaupun ia akhirnya tetap saja tidak bisa menyembunyikannya.

Setelah melalui peristiwa-peristiwa sebelumnya, Julien Lu kini semakin ingin mendapatkan metode rahasia milik Keluarga Lei.

Percobaan Terrence Lei dan Draco Lei berhasil ia singkirkan dengan sangat beruntung.

Namun semua itu terjadi dengan adanya persiapan.

Jika ada sosok yang tersembunyi di belakang ini semua, yang mencoba untuk mengujinya tanpa peringatan.

Maka kenyataan bahwa ia berlatih Kungfu Iblis itu akan terungkap.

Kecuali ia dapat terus berwaspada seperti ini seumur hidupnya, namun ini adalah hal yang tidak memungkinkan, pasti akan ada hari dimana mereka menyadarinya.

Hanya mereka yang cukup kuat yang dapat menghindari terjadinya pemborosan.

Ketika saatnya tiba, jika ada orang yang menyadari bahwa Julien Lu berlatih Kungfu Iblis, apalagi yang mungkin dapat ia lakukan?

Semua peraturan ini dipusatkan kepada mereka yang lemah.

Keluarga Lei tidak akan mungkin mmebunuh seorang master hebat yang sudah mencapai puncak tahapan ketiga demi keuntungan klan keluarga!

Jadi......

Apa yang Dexter Li katakan itu enar.

Diam-diam mempelajari metode rahasia Keluarga Lei adalah satu-satunya pilihan yang Julien Lu miliki.

Hanya dengan cara inilah ia dapat terus berdiri kokoh di Dunia Praktisi.

Jika tidak, ia sendiri bahkan tidak berani membayangkan apa yang akan ia hadapi pada akhirnya.

Lagipula, jika kemampuan bela diri hancur, dantian juga diputuskan oleh meridian, semua tubuhnya akan hancur, bahkan mungkin saja menyebabkan kematian.

......

Ketika tiba kembali di rumah kayu, Julien Lu langsung berjalan menuju ke lantai kedua dan masuk ke ruang belajar untuk rapi-rapi.

Sebelumnya, Christina Chu sudah merapikan kedua tingkat dari rumah kayu tersebut.

Dimana kamar yang Julien Lu tempati awalnya adalah kamar bayi yang sudah dipersiapkan Bolt Lei dan istrinya, kenangan yang tersimpan sangat banyak, jadi Christina Chu tidak berani sembarangan menyentuhnya.

Sebenanrya, Julien Lu tidak memerlukan pajangan, ia hanya memerlukan spasi yang cukup baginya untuk berbaring saja.

Waktu masih pagi.

Demi merapikannya sedikit lebih baik, Julien Lu pun memindahkan barang-barang yang tidak diperlukan ke atap kecil dari rumah kayu tersebut.

Tempat ini diisi oleh barang-barang yang sembarangan ditempati.

Ditambah lagi dengan barang-barang yang Julien Lu pindahkan kemari, tempat yang tersedia sepertinya sudah tidak banyak lagi.

Oleh karena itu, Julien Lu pun perlahan merapikannya.

Pada saat memindahkan sebuah kardus, kardus tersebut mengalami oksidasi karena faktor waktu hingga bagian bawahnya akhirnya tidak sengaja menjadi bocor.

Semua buku-buku yang berada di dalamnya pun tertumpah ke luar.

Julien Lu bergegas duduk di atas lantai dan mengutipnya satu per satu, pada saat ia mengambil sebuah buku dengan sampul kulit berwarna kuning dan hendak melemparkannya ke salah satu sisi untuk merapikannya nanti.

Ia pun tiba-tiba tercengang.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu