Too Poor To Have Money Left - Bab 255 Apa Kamu Iblis

Apa yang ia maksud dengan berjelajah?

Julien Lu tidak mengerti, tapi ia tidak bertanya lagi.

Hal ini hanya berarti bertambah satu orang saja baginya.

Namun, menurutnya gadis berbaju abu-abu itu benar-benar…... terlalu misterius.

Dia sangat setia kepada satu orang saja.

Pada awalnya di konferensi praktisi, skill yang ditunjukkan Manor Keluarga Lei saat itu, sudah cukup membuat orang-orang berpengaruh saling memandang satu sama lain.

Kekuatannya tak terduga!

Terlebih lagi, entah cara apa yang ia gunakan untuk menakuti Marfolo Fang di puncak Gunung Snowie.

Jika tidak, bagaimana mungkin ia bisa turun dari puncak Gunung Snowie dengan selamat.

Jadi, sangat wajar baginya untuk mencurigai apa alasannya mengikutinya.

......

Julien Lu tidak bodoh.

Karena dia bisa turun dari gunung dengan selamat.

Maka, pasti ada sesuatu yang dia andalkan.

Saat itu, Julien Lu masih terus berpikir.

Apa dia mengikutinya untuk bermain-main? Julien Lu harus memikirkan hal ini dengan hati-hati.

Dia baru saja dikhianati Devi Yangjin, sehingga hatinya sekarang terdapat selapis benteng.

Dia bahkan berpikir, apa tujuan gadis berbaju abu-abu ini mendekatinya.

Gadis berbaju abu-abu ini adalah adik dari Harry Shangguan.

Adik dari penerus keluarga aliran iblis ke-3 terbesar di dunia praktisi.

Bersama dengannya, hal ini otomatis menjelaskan kepada dunia praktisi: bahwa dia, Julien Lu berada di satu aliran dengan aliran iblis.

Setelah mempertimbangkannya, Julien Lu berkata, “Kamu yang ingin menjelajah, sepertinya tidak ada hubungannya denganku.”

“Benar, tapi daripada kamu sendirian, lebih baik ada yang menemanimu, sehingga kamu tidak merasa bosan, tidak ada salahnya kita menjelajah bersama.”

Gadis berbaju abu-abu itu melirik Julien Lu dan berkata seolah-olah hal ini sangat wajar.

Selain itu, kata-katanya membuat Julien Lu tidak bisa menolaknya.

Entah apakah karena rasa bersalahnya atau yang lain, membuat Julien Lu kehabisan kata-kata.

Julien Lu berpikir sejenak, kemudian berkata perlahan, “Aku tidak tahu, kamu mau ke mana? Aku tidak memiliki tujuan yang pasti.”

Itu hanyalah alasannya.

Sejujurnya Julien Lu sangat tidak ingin ada orang lain yang ikut dengannya.

Tapi dia masih ingat, saat itu ia berhasil lolos dari Draco Lei dan Harris Li yang ingin membunuhnya, adalah karena Pil Iblis Gila Keluarga Shangguan.

Dia berhutang budi atas hal ini.

“Tidak tahu, apa kamu ada ide? Aku terserah, kemanapun boleh.”

Gadis berbaju abu-abu menatap matahari terbit di timur dengan wajah yang ceria.

Tetap tidak meninggalkan kesempatan untuk Julien Lu membantahnya.

“Aku juga tidak ada tujuan, apa kamu benar-benar ingin ikut denganku?” ucap Julien Lu tidak yakin.

Dia sungguh tidak mengerti, mengapa gadis berbaju abu-abu ini sangat ingin ikut perjalanan tanpa tujuannya.

“Lalu apa masalahnya?”

Ia kembali dengan siasatnya, yang semakin membuat Julien Lu tidak bisa menjawabnya.

Julien Lu benar-benar tidak bisa menebak, apa sebenarnya rencana gadis berbaju abu-abu ini.

Di titik ini, dia akan terlihat sangat tidak tahu berterima kasih jika dia mencoba mengelak lagi, bagaimanapun, kakak beradik Keluarga Shangguan ini telah banyak membantunya.

“Kalau begitu ayo jalan.” Julien Lu tersenyum.

Setelah itu, mereka berjalan berdampingan.

Julien Lu menyimpan rasa marah, bersyukur, bingung, tidak berdaya, juga menyesal terhadap Devi Yangjin.

Tapi Julien Lu sangat-sangat penasaran terhadap gadis berbaju abu-abu.

Hubungan keduanya sedikit mencair dan Julien Lu mulai bertanya.

“Kenapa kamu bisa ke sini? Aku bisa melihat bahwa kamu sepertinya tidak tertarik sama sekali pada benda-benda itu.” Ucap Julien Lu.

Ini juga yang menjadi pertanyaan terbesarnya.

Karena gadis berbaju abu-abu bukan datang untuk benda-benda berharga tersebut, lalu apa tujuannya datang kemari? Karena udara di sini yang bagus?

Namun, jawabannya selanjutnya sangat membuat Julien Lu syok.

“Kami Keluarga Shangguan, tidak pernah ikut bersaing bersaing untuk harta karun alam, jika tidak akan membuat seluruh praktisi dikepung dan diserang atas nama aliran iblis.”

“Apa?”

Julien Lu seketika mengerti, maksudnya adalah konferensi praktisi malam itu.

“Apa selama tiga bulan lebih ini, kamu……” Julien Lu kehabisan kata-kata.

Dalam cuaca dingin, bagaimana gadis berbaju abu-abu itu hidup sendirian di alam liar selama lebih dari tiga bulan!

Hanya demi mengatakan itu?

Julien Lu terharu sekaligus merasa lucu.

Apa sebenarnya semua ini.

Namun, kenyataan bahwa gadis berbaju abu-abu ini telah menyelamatkan hidupnya tidak bisa dipungkiri.

Julien Lu menegakkan tubuh dan berkata dengan sungguh-sungguh, “Terima kasih.”

Jika bukan karena dia, sejak awal Julien Lu sudah mati di tangan Marfolo Fang.

Raut wajah gadis berbaju abu-abu itu tidak berubah, ia juga tidak merespon dan tetap berjalan ke depan.

Julien Lu menunduk.

Kakinya yang kecil, putih dan mulus, seperti tidak pernah menempel pada kotoran di tanah.

Tiba-tiba dia merasa, ia menyadari suatu hal yang luar biasa.

Hal ini sepertinya…… hanya sang super master seperti Marfolo Fang yang bisa melakukannya!

Tidak ada jejak kakinya di salju, dan kakinya juga tidak kotor sedikitpun tanpa alas kaki…... apakah ada yang serupa dengannya?

Perlahan-lahan, keterkejutan di wajah Julien Lu semakin terlihat.

“Oh, ngomong-ngomong, siapa namamu?” tanya Julien Lu tergagap.

“Naila Shangguan.”

Gadis berbaju abu-abu itu akhirnya berbalik menoleh, dia terlihat sangat tidak senang dengan Julien Lu yang pelupa.

“Itu, kamu, berapa umurmu?”

“Delapan belas.”

“Ya Tuhanku~! Apa kamu iblis!” Julien Lu membelalakkan matanya terkejut.

Apa itu jenius?

Semua orang yang dia temui sejak hari pertama ia memasuki dunia praktisi adalah jenius.

Contohnya Jenisa Wu, Dian Wu bersaudara, dan Draco Lei yang sudah memiliki bakat luar biasa di dunia praktisi

Siapa yang akan menyangka Naila Shangguan ini masuk dalam jajaran salah satu super master di umur delapan belas!

Dan sekarang, pertanyaan di benak Julien Lu semakin banyak.

Ia bertanya di sepanjang jalan, hingga tak disadari mereka telah berjalan selama satu hari satu malam.

Tapi padang rumput yang luas ini tetap tidak terlihat ujungnya.

Naila Shangguan tidak bermaksud untuk berhenti, dan Julien Lu pun tidak berani untuk mengatakannya.

Dia adalah seorang praktisi, tentu saja dia masih bisa terus berjalan.

Julien Lu berpikir, ia akan berhenti jika sudah lelah.

Namun, sepertinya Julien Lu terlalu berharap banyak.

Naila Shangguan tetap berjalan ke depan dengan santainya.

Setelah tiga hari kemudian, Julien Lu mulai tidak tahan lagi.

Dia berjalan bersama Naila Shangguan selama 72 jam tanpa berhenti.

Ia bukan lelah secara fisik, melainkan bosan, tidak bersemangat dan hampa.

Semua bahan pembicaraan dan pertanyaannya sudah habis.

Tapi hal ini membangkitkan rasa tidak ingin kalah dalam hati Julien Lu.

Dia menahan keresahannya sekuat tenaga dan diam-diam bersaing dengan Naila Shangguan.

Yang ada di dalam pikirannya adalah: Aku akan menemanimu selama apapun kamu ingin berjalan!

Di tahap ketiga, praktisi sudah bisa tidak makan dan tidak minum selama dua hingga tiga bulan dengan mudah.

Tanpa sadar, ia sudah berjalan selama sebulan.

Kegelisahan Julien Lu di awal perlahan menjadi mati rasa, dan kemudian suasana hatinya berangsur tenang.

Tiba-tiba Julien Lu menyadari.

Bahwa perjalanan ini sepertinya adalah salah satu cara untuk berlatih.

Meskipun kekuatannya belum ada kemajuan, tetapi suasana hatinya sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan sebelumnya!

Akhirnya ia tahu, darimana ketenangan Naila Shangguan berasal, ternyata datang dari perjalanan seperti ini.

Dia menggabungkan seni bela diri Keluarga Shangguan dengan kitab suci bulan dan matahari, yang segera membuatnya lega.

Setelah mempraktikkan kitab suci bulan dan matahari, sedikit banyak akan mempengaruhi semangat.

Dan perjalanan ini, merupakan solusi yang cocok untuk kasusnya.

Dengan berjalan, dia bisa menghilangkan keresahannya dan semua emosi negative, bukankah ini hal yang bagus untuk berlatih kitab suci bulan dan matahari?

Hal inilah yang ia sadari selama sebulan ini.

Dan dengan ini, banyak pertanyaan yang kembali muncul di benak Julien Lu.

Karena Naila Shangguan ingin menggunakan cara berjalan untuk mengimbangi efek samping yang dibawa oleh kitab suci bulan dan matahari.

Lalu, apakah suasana hatinya…… tidak seperti yang ia tunjukkan ini?

Yang ia lihat, setelah berjalan tiga ribu kilometer lebih selama satu bulan ini, dia semakin tidak memiliki tujuan untuk berhenti.

Bisa dibayangkan betapa kerasnya dia berusaha mengendalikan emosi buruknya.

“Oh! Aku mengerti! Kamu bilang ingin berjalan bersamaku, sebenarnya adalah untuk latihan!” ucap Julien Lu sambil bertepuk tangan.

Dia secara tidak sengaja menyadari cara latihan ini.

Sungguh suatu hal yang sangat membahagiakan.

Namun, Julien Lu melupakan aturan bahwa sesama praktisi tidak boleh bertanya dan menebak cara latihan satu sama lain.

Naila Shangguan tertegun, juga menunjukkan senyum pertamanya dalam sebulan ini, senyuman mencibir.

“Sepertinya banyak hal yang kamu ketahui, kalau begitu apa kamu mau tahu alasanku ingin melakukan perjalanan bersamamu?”

Julien Lu bertanya penasaran, “Kenapa?”

Tanpa menyadari raut wajah dingin Naila Shangguan.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu