Too Poor To Have Money Left - bab 220 Huh, Hih! Heng, Hah, Haha Hihi!

Devi Yangjin memiliki tenaga cadangan, Julien Lu juga begitu.

Dia selalu mengelak, jadi selagi ada kesempatan untuk melawan dia akan melakukannya.

Jadi serangan yang dia dapat kali ini adalah sebuah kecerobohan dari Devi Yangjin.

Ditambah lagi jarak antara mereka berdua sebenarnya tidak terlalu jauh, dalam waktu sekejap mereka berdua sudah saling berpelukan.

Berguling menjadi satu.

Setelah berguling beberapa putaran, barulah mereka berhenti dan Julien Lu berada di bawah tekanan Devi Yangjin.

Tapi akhir buruk yang dipikirkan oleh Julien Lu tidak terjadi.

Devi Yangjin tidak berteriak, panic ataupun menjerit.

Namun dia malah semakin mendekatkan tubuhnya, perlahan-lahan mengangkat dagu Julien Lu, tersenyum berkata “Tidak menyangka, kamu ternyata bisa memiliki niat yang buruk…..”

“Mana ada….” Julien Lu ingin menghindar, dengan pelan mencium aroma tubuhnya yang harum.

Keadaan ini berubah menjadi sedikit canggung.

Di tambah lagi dengan tekanan lembut yang berada di atasnya, membuat wajah Julien Lu berubah menjadi merah.

“Hahaha.”

Devi Yangjin tidak mengerti, jadi dia tertawa lalu berdiri “Katakanlah, ada masalah apa?”

Sepertinya semua kejadian tadi tidak pernah terjadi, ini semua hanyalah imajinasi Julien Lu.

Julien Lu menggerutkan keningnya, lalu berdiri dari atas tanah.

“Apa kamu tidak tahu dengan masalah kemarin malam?” Dia bertanya.

“Masalah apa?” Devi Yangjin balik bertanya.

“Kemarin malam……”

Julien Lu menghelakan nafas, lalu menceritakan kejadian kebakaran kemarin malam dari awal sampai akhir.

Termasuk serangan yang di dapat oleh Keana, mendengar suara Gent dan saudaranya, semua di ceritakan dengan detail.

Ekspresi wajah Devi yangjin masih datar, berkata “Jadi maksud kamu adalah membutuhkan bantuanku?”

Julien Lu menggelengkan kepala berkata “Tidak, aku hanya ingin bertanya apakah kamu ada ikut campur dengan masalah ini, jika tidak aku bisa menyelesaikannya sendiri.”

Bagaimana pun Gent dan saudaranya hanyalah orang biasa dan dia selaku Praktisi……

Meskipun dia hanya Praktisi Tahap Kedua, tapi dia tetaplah luar biasa.

Untuk bantuan dia tidak pernah memikirkannya.

“Ohh, ternyara seperti itu……”

Devi Yangjin menunjukkan ekspresi yang sedang memikir, lalu tersenyum dengan misterius “Jika kamu tidak membutuhkan bantuan dariku, maka kamu tidak akan bisa menyentuh mereka.”

“Mengapa?” Julien Lu tercenggang, tidak bisa menahan tawa.

“Tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya kepadamu, apa kamu membutuhkan bantuan dariku?”

Devi Yangjin melirik Julien Lu dengan tatapan yang menantang, di balik senyumannya terdapat sebuah ambisi yang harus dilakukan.

Setelah berpikir beberapa saat, Julien Lu berkata “Baiklah, aku membutuhkan bantuan darimu, tapi bagaimana caramu membantuku?”

Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Julien Lu sebenarnya adalah jika hal ini bukan maksud dari Devi Yangjin, maka dia akan menemukan orang itu sendiri dan memberinya pelajaran.

Sekalian minta ganti rugi darinya.

Untuk ganti ruginya, dia tidak menuntut terlalu banyak, dia hanya meminta setengah dari persediaan bahan pangan dari Keluarga Gent saja.

Dan jangan cari masalah dengan Keluarga Soren lagi.

Mulai saat ini kepemilikan Padang Rumput ini tidak boleh diperebutkan lagi.

Dia percaya dengan menggunakan kekuatan Praktisi pasti bisa membuat takut Gent dan saudaranya.

Tapi Julien Lu tahu dia tidak mungkin selamanya akn tetap berada disini, mungkin ketika kekuatan Praktisinya sudah kembali dia akan meninggalkan tempat ini.

Untuk kedepannya tidak ada yang tahu apakah bisa membawa Sophia Liao dan Julien Lu kembali.

Tapi kalau dia sudah pergi, Gent dan saudaranya mulai mencari masalah lagi, hal ini tidak akan bisa di kendalikan dan diatasi olehnya lagi.

Jadi dengan adanya bantuan dari Devi Yangjin, masalah ini mungkin akan lebih mudah di selesaikan.

Dan tidak akan ada rasa takut lagi untuk kedepannya.

Inilah alasan utama Julien Lu menerima bantuan dari Devi Yangjin.

“Tempat ini dikendalikan oleh ayahku, selama dia mengucapkan satu kata, maka Padang Rumput ini akan menjadi milik Keluarga Soren.”

“Semudah itu?” Julien Lu terkejut.

“Iya, tentu saja hal ini tidak akan menghalangi kita untuk memberi peringatan kepada mereka.”

“Kalau begitu kamu ikut pulang denganku, siang nanti kita pergi menemui Gent.”

Devi Yangjin tertawa “Kita tidak usah perdulikan hal itu dulu, ayo kita lanjutkan latihan kita!”

Setelah selesai berbicara, Devi Yangjin langsung menjatuhkan cambuknya, dia seketika berubah menjadi anak panah dan menyerangnya.

Dalam keadaan pasrah Julien Lu hanya bisa menyerahkan hidupnya dan menemaninya bertarung.

Hati Julien Lu merasa sedikit lega, dia juga tidak menolak latihan seperti pertarungan sesungguhnya seperti ini.

Dia juga mulai penasaran dengan seni bela diri yang dipelajari oleh Devi Yangjin.

Selain itu dia juga ingin memastikan apakah wanita ini memiliki tubuh yang legendaris.

Orang biasa pun memiliki Meridian yang berbeda.

Jadi bakat yang dimiliki oleh Devi Yangjin benar-benar membuat orang terkejut.

……

Satu jam kemudian Julien Lu kelelahan.

Dia dari awal sudah tahu kalau Devi Yangjin adalah seorang maniak bela diri, tapi dia masih bertanya seni bela diri yang dimiliki oleh Julien Lu.

Julien Lu tidak tahu apakah bisa menemui Praktisi di XZ ini.

Tapi menurut sepengetahuan darinya, Metode Rahasia ini tidak boleh disebarkan dengan sembarang.

Sebuah seni bela diri tidak ada Metode Rahasia, sekali mereka mencapai ke Tahap Ketiga, maka akan ada perbedaan yang jauh.

Jadi keluarga lainnya tidak suka membuang waktu, mereka akan mempelajari seni bela diri yang tidak di rahasiakan.

Jadi percuma saja mempelajarinya setelah melewati Teknik Membangun Dasar dari keluarga itu.

Memikirkan ini Julien Lu berkata “Aku bisa memberitahumu, tapi mengenati Metode Rahasia, aku tidak akan memberitahumu sedikit pun.”

“Iya iya, kamu memang orang yang pelit.”

Setelah mengatakan iya, ekspresi wajah Devi Yangjin tidak mengeluarkan rasa yang tidak puas sedikitpun.

Setelah itu tatapan mata Julien Lu berputar.

“Tapi, kamu juga harus katakan kepadaku, apa saja yang sudah kamu pelajari.”

“Tidak masalah.” Devi Yangjin menyetujuinya dengan senang hati.

Sebenarnya hal ini biasa terjadi pada antara para Praktisi yang memiliki hubungan yang baik, tujuannya adalah untuk membuktikan seni bela diri mereka.

Hal ini kelihatannya tidak penting tapi kenyataannya sangatlah penting.

Jika tidak Dexter Li tidak akan mengorbankan waktu lima tahunya dan bersumpah semi kutukan agar bisa mempelajari Jurus Menyapu Daun di Udara.

Daripada mengatakan dia sedang mempelajari hal ini, sebenarnya dia sedang membuktikan seni bela diri.

Bagi seorang Praktisi membuktikan sebuah seni bela diri dapat membuatnya semakin mengerti jurus itu dan meningkatkan kemampuannya, jadi hal ini memiliki kenuntungan yang besar.

Ini adalah cara penting bagi seorang Praktisi Tahap Tiga untuk menjadi seorang ahli bela diri yang kuat.

Sebelumnya dia tidak memiliki waktu.

Jika tidak dia dari awal sudah mempelajari inti Jurus Tinju Tiangang Keluarga Li dari Dexter Li.

Sayangnya ketika dia baru saja berhasil naik ke Tahap Ketiga, dia mendapatkan pemberitahuan dari Terrence Lei untuk mengenali leluhurnya.

Lalu dia menghabiskan waktu tiga bulan kedepannya untuk latihan.

Sekarang dia memiliki waktu jadi dia tidak mungkin melewati kesempatan ini.

Dalam Dunia Praktisi, jurus adalah raga, dan teknik adalah roh.

Metode Rahasia barulah jiwa.

Selama hal ini tidak ada hubungan dengan Metode Rahasia, saling berkomunikasi satu sama lain adalah hal yang sering di temui di Dunia Praktisi.

Misalkan Pertemuan Dunia Praktisi yang diadakan selama sepuluh tahun sekali.

Meskipun kemampuan Julien Lu saat ini sedang terkunci pada Tahap Kedua, tapi kultivasi pribadinya berada pada Tahap Ketiga.

Seperti dua orang sastrawan yang sedang membahas puisi dan lagu jaman dulu dan sekarang, setelah itu mereka pasti akan mendapatkan hasil.

Sikap saling menghargai ini pasti akan memiliki rasa persahabatan.

Dan bagi Julien Lu rasa persahabatan ini sangatlah penting.

Hal ini membuktikan, ketika dia meninggalkan tempat ini, Devi Yangjin akan menjaga Keluarga Soren dengan memandang rasa persahabatan antara mereka.

Dia tidak pandai dalam menjalin hubungan dengan orang lain, tapi Julien Lu mengerti dengan moral ini.

“Jadi, aku akan memulainya?” Julien Lu bertanya.

“Iya, ayo mulai.” Devi Yangjin menganggukkan kepala dengan penuh ketertarikan.

Jadi Julien Li memasang jurus pertamanya.

Lalu……

“Huh, Hih! Heng, Hah, haha hihi!”

Julien Lu satu persatu memperagakan jurusnya yang terlihat kaku dan lambat.

Devi Yangjin tercenggang.

“Kamu tidak usah melamun lagi, ini adalah perubahan pertama Jurus Menyapu Daun di Udara, lihat dengan jelas!”

Mengatakan ini membuatnya teringat dengan adegan ketika Dexter Li mengajarkannya jurus ini dan tertawa.

“Benar, kamu harus melihatnya dengan jelas, ini adalah teknik tinju yang mengguncangkan dunia!”

Setelah itu Julien Lu lanjut memperagakan jurus keduanya.

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu