Too Poor To Have Money Left - Bab 376 William Hong Yang Pergi Dan Kembali Lagi

Ini, tentu saja tidak tersinggung.

Tamu datang ke rumah, ingin melihat lingkungan pemilik rumah tentu saja sangat biasa. Sophia Liao tidak mungkin menolaknya.

Setelah mendapat persetujuan, Wendy Hong kembali ke ruang tamu tertawa berkata, “Kalau seperti itu, William, mari kita pergi berkunjung.”

“Baik, Kak.”

William Hong berdiri dari tempat, lalu berkeliling santai dari lantai satu rumah ini.

Lima orang tua yang lain dan pemuda itu masih setia duduk di ruang tamu minum teh, tapi tidak ada yang berbicara antara mereka.

Suasana tampak agak janggal.

Dan satu-satunya yang berbeda yaitu saat kelima orang tua tersebut memandang ke pemuda itu, tidak ada satupun orang yang tidak menunjukkan ekspresi penuh hormat.

Rumah Keluarga Lu bilang besar juga tidak besar, bilang kecil juga lebih luas dari rumah biasa.

Setelah Wendy Hong dan William Hong berkeliling di lantai satu, mereka pun menelusuri tangga, naik ke lantai dua.

Tapi saat tiba di lantai dua, mereka berdua tidak ‘sungkan’ lagi.

Setiap melalui kamar, mereka pun membuka pintu kamar dan mengintip.

Harus diketahui entah dimana pun itu, asal masuk kamar rumah orang lain tanpa persetujuan pemilik rumah merupakan hal yang tidak sopan.

Hingga sekarang, mereka berdua membuka pintu kamar Julien Lu dan Terrence Lei.

Setelah berpikir sesaat, Wendy Hong dan William Hong saling berpandang, lalu berpisah dan masing-masing masuk satu kamar.

Sedangkan Wendy Hong kebetulan masuk ke dalam kamar Julien Lu.

Ia melihat sekitar, lalu berjalan menuju meja belajar.

Di sini ada satu buku catatan. Buku catatan ini tidak ditutup, bagian yang kosong masih terdapat jejak tulisan.

Ini merupakan jejak yang tertinggal di kertas lain karena kekuatan bolpoin saat menulis.

Wendy Hong mengambilnya, menyapu sekilas dan tidak tahan untuk mendesah pelan.

“Mencari seseorang? Siapa?”

Ini merupakan pikiran pertama yang muncul di otaknya.

Selanjutnya pikiran kedua pun mendatanginya.

“Sekarang Keluarga Lei sudah musnah dan mengalami kejadian seperti ini, jika ingin menghindari pembunuhan para praktisi dari keluarga besar, bersembunyi tentu merupakan cara yang baik.”

“Tapi entah mengapa harus sekarang….siapa lagi yang dicari….Terrence Lei dan Julien Lu……”

Setelah berpikir lama, mendengar langkah kaki dari luar, Wendy Hong pun langsung menutup buku itu.

Kedatangannya kali ini membawa senior Keluarga Hong dengan kemampuan terhebat….beserta leluhur Keluarga Hong!

Tujuannya kali ini untuk menepati perjanjian seribu tahun yang lalu, janji dimana tahap jiwa yang baru lahir tidak diperbolehkan untuk menerima Aura Langit dan Bumi.

Sedangkan leluhur Keluarga Lei yang mengingkari janji ini terlebih dahulu. Maka mereka harus mengikut perjanjian yang ada, dimana seluruh dunia praktisi harus bekerja sama untuk memusnahkan satu Keluarga Lei.

Benar, inilah dunia praktisi.

Juga merupakan dunia praktisi yang paling nyata.

Kedamaian seribu tahun lebih ini, setelah para leluhur keluarga besar tersadar kembali, semuanya pun terpecahkan.

Sedangkan Keluarga Lei mengingkari janji dan menimbulkan hal tersebut, tidak boleh disalahkan kepada siapapun.

Dan Wendy Hong selalu merasa bertentangan dengan hal tersebut, meskipun ia ada dendam dengan Julien Lu.

Tapi mau kejadian kemarin, kematian Werren Hong ataupun kejadian kali ini, ia tidak mampu untuk memimpin dan hanya bisa memilih untuk mengikuti apa yang ada.

Werren Hong itu…. Ia sendiri yang mencarinya.

Meskipun ia merasa sedih, tapi ia tidak ada pikiran untuk membalas dendam.

Saat itu, ia terdorong karena suasana hatinya.

Oleh karena itu, ia tidak tersinggung memberi Julien Lu jalan hidup dengan kemampuan yang ia miliki.

Tahu untuk membedakan dendam dan kebaikan, tidak menggunakan urusan pribadi untuk menutupi masalah, inilah Wendy Hong.

Detik dimana ia menaruh buku catatan, William Hong pun masuk ke dalam.

“Kak, apakah ada sesuatu yang kamu temukan?”

Pandangan William Hong tidak sengaja melirik ke buku catatan itu.

“Tidak ada, mari kita pergi. Mereka pergi lebih cepat dari kita, sayang sekali…..”

Wendy Hong menghela nafas, keluar dari kamar Julien Lu.

Sedangkan William Hong terus melihat ke buku catatan itu, lalu melihat kearah punggung Wendy Hong dan menunjukkan wajah penuh pikiran.

Setelah berkeliling, setengah jam pun berlalu dan Sophia Liao sudah selesai masak.

Ia menyambut Wendy Hong mereka dengan ramah, lalu membawa mereka datang ke ruang makan.

Oleh karena itu, kedua penanak nasi yang besar itu terpakai lagi.

Pikirannya adalah ada persiapan untuk berjaga-jaga.

Di bawah sambutannya yang ramah, kedelapan orang itu juga berjalan ke meja makan dan duduk di tempat masing-masing. Dan kebetulan saat ini juga, bel pintu berdering sekali lagi.

“Aku datang!” Sophia Liao memandang segerombolan orang yang kebingungan, tertawa berkata. “Itu teman Julien.”

“Hehe, ternyata seperti itu, kalau begitu ajaklah ia untuk makan bersama.” ujar Wendy Hong tertawa.

Sophia Liao pergi membuka pintu dan memang benar bahwa orang itu Enelisa Zhang.

“Enelisa, mari masuk ke dalam makan, rumah ada kedatangan tamu, bilangnya teman Julien.” Sophia Liao menarik tangan Enelisa Zhang masuk ke dalam.

“Tamu? Siapa?” tanya Enelisa Zhang.

Ia itu anak perempuan dari Kanen Ma dan sudah memasuki dunia praktisi, tentu saja mengetahui kondisi Keluarga Lei.

Orang yang Julien kenal tidak banyak, hanya beberapa itu saja. Tentu Julien juga pernah berada di luar sana untuk sekian waktu, ada beberapa temannya yang ia tidak kenal. Ini sangat biasa.

Tapi Julien Lu juga merupakan seorang praktisi, orang-orang yang dikenalnya juga sebagian besar berasal dari dunia praktisi.

Sekarang Keluarga Lei mengalami krisis besar, bahkan Jhonson Cheng juga harus bersikap netral. Ia pernah berada di dalam dunia bisnis untuk beberapa tahun, tentu saja mengerti sekali orang berkekuasaan tinggi jatuh, maka pengikutnya juga ikut bubar.

Di kondisi seperti ini masih ada teman Julien Lu yang datang, berarti teman ini memiliki hubungan yang sangat baik dengannya.

Sophia Liao tersenyum berkata, “Kamu ikut aku saja, bukankah kamu akan mengetahuinya nanti?”

Setelah itu, ia pun menarik tangan Enelisa Zhang masuk ke dalam.

Setelah masuk ruang makan, Sophia Liao pun memperkenalkan dengan ramah, “Enelisa, ia itu Paman Wendy. Kalau berdasarkan tingkat, kamu harusnya memanggil ia Kakek Wendy.”

Enelisa Zhang pun terkejut mendengarnya.

Ia baru saja masuk dan langsung mengetahui bahwa kedelapan orang ini semuanya adalah praktisi. Ia telah mencapai tahap super master, tentu sudah bisa merasakannya.

Apalagi ia mendengar Sophia Liao, di sini ada orang tua yang bermarga Hong.

Tiap praktisi mana pun tidak ada alasan tidak mengetahui Keluarga Hong yang berada di peringkat kelima dari delapan keluarga praktisi besar.

Meskipun kedudukan Keluarga Hong agak berada di belakang dari delapan keluarga besar, tapi hal itu tidak mempengaruhi martabatnya.

Ia juga pernah mendengar Kanen Ma mengungkit bahwa semua leluhur setiap keluarga praktisi sudah terbangun dan peringkat ini tidak penting lagi.

Karena peringkat ini baru ada setelah para leluhur tertidur.

“Nak, datanglah makan bersama. Kedatangan kita juga mendapat pelayanan dari Bu Sophia.” ujar Wendy Hong dengan mengukir senyuman bijaksana di wajah.

Enelisa Zhang menenangkan diri dan berjalan mendekati.

Ia sendiri sudah merasa bahwa kedatangan kedelapan orang kesini, tidak hanya untuk makan begitu mudah.

Enelisa Zhang sendiri juga pernah mendengar Kanen Ma yang membahas tentang hubungan kedelapan keluarga praktisi besar.

Tapi masih bisa duduk di sini makan berarti sudah menunjukkan bahwa Julien Lu dan Tuan Besar Terrence sudah pergi.

Di tengah rasa kecewanya, ia juga merasa senang.

Masakan Sophia Liao memang sangat enak, bahkan beberapa orang tua lainnya juga memujinya.

Berbeda dengan pemuda itu, sama sekali tidak berbicara. Selain itu, William Hong hanya terus merunduk makan, terkadang matanya terlintas kilat.

Acara makan itu pun berakhir pukul tiga sore.

“Bu Sophia, terima kasih atas pelayananmu. Sudah saatnya kita pergi.” Wendy Hong menggunakan kata-kata untuk menyatakan rasa terima kasih.

“Terima kasih. Jika lain kali ada waktu kosong, Paman Wendy datang kemari lagi saja.”

Setelah perpisahan, mereka berdelapan pun berjalan ke atas gunung.

“Anaknya sudah pergi. Kepala Keluarga Lei, Terrence Lei juga pernah berada disini.” ujar William Hong yang membungkuk dan merunduk kepada pemuda itu.

“Kita hanya telat datang.”

Pemuda itu pelan-pelan berkata. Tatapannya sangat cuek, tidak ada satupun orang yang mengetahui pikirannya, tapi nada bicaranya terdengar agak tidak puas.

“Cucu-cucu tidak berguna!” William Hong semakin merunduk.

“Kalau begitu, kita pulang ke rumah dulu. Tapi jika ada kesempatan, aku ingin sekali melihat sebenarnya siapa pembunuh anak cucu keluargaku.”

Pemuda itu mendecih cuek pelan.

“Leluhur, lebih baik kalian pulang terlebih dahulu. Aku lihat pemandangan di puncak ini sangat indah dan baru saja selesai makan…”

Pemuda itu melambaikan tangan. Ia tahu kalau maksud William Hong itu ingin pergi ke kamar kecil.

Tahap Jindan masih tidak dapat melepaskan diri dari kotoran manusia, kecuali Tahap Jiwa yang baru lahir. Semua hal pada masa itu bisa diubah menjadi salah satu bagian elemen tenaga.

Lalu ketujuh orang itu lompat melayang, berubah menjadi tujuh bayangan, masuk ke dalam awan.

William Hong juga buru-buru masuk ke dalam hutan.

Tapi beberapa menit kemudian, William Hong keluar lagi dari hutan.

Ia memandang ke arah langit, kemudian terbang ke rumah Keluarga Lu.

Mereka sudah menjadi kakak adik puluhan tahun, William Hong tentu mengetahui sifat Wendy Hong itu.

Tindakannya tadi itu sungguh membuatnya curiga….

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu