Too Poor To Have Money Left - Bab 204 Persyaratan Awal Perjanjian

Orang ini adalah Julien Lu.

Saat ini, dia sedang mengenakan pakaian compang-camping dengan tubuh yang terlihat lemah.

Pakaian itu dipenuhi dengan bekas darah yang sudah mengering.

Wajah Julien Lu terlihat memucat dengan sangat menakutkan.

Keempat sesepuh dari Keluarga Lei dan Keluarga Li tidak bisa mengalahkan Julien Lu yang sedang berada di bawah efek Pil Iblis Gila.

Satu orang jatuh cacat dan tiga orang terluka parah, lalu melarikan diri karena kalah!

Dia tidak ingin membunuh, namun dia terpaksa untuk bertindak kejam.

Tentu saja, sekalipun dia ingin membunuhnya, dia tetap saja tidak berdaya.

Dia sudah terlalu meremehkan kekuatan Pil Iblis Gila.

Juga terlalu meremehkan tingkat keparahan lukanya!

Dengan kata lain, karena dia sudah kehabisan tenaga dan mungkin tidak akan bertahan lama lagi.

Tetapi.

Kekuatan Pil Iblis Gila terus berlanjut, akal sehatnya juga perlahan-lahan akan digantikan oleh emosi yang tidak bisa dijelaskan.

Kematian telah menyelimuti dirinya.

Dia berjalan dengan tertatih-tatih, sekalipun ada orang yang lewat, mereka hanya akan menganggap dirinya sebagai seorang pemabuk yang sedang mabuk berat.

Dia hanya kebetulan mendapati pertunjukkan ayah dan anak dari Keluarga Chen.

Dengan adanya desakan untuk bertahan hidup, dia pun bertemu dengan Rayne Chen, lalu mengenali Rayne Chen dengan cara seperti ini.

"Dia harus menyelamatkanku!"

Ini adalah satu-satunya yang Julien Lu pikirkan.

Sepertinya terliha tidak jelas, namun cukup realistis.

Orang yang putus asa akan berusaha untuk mencengkram sepintas harapan yang dapat ia lihat tanpa menghiraukan segalanya dan tidak akan melepaskannya.

Julien Lu mengeluarkan botol porselennya, meminum satu pil, dan mengikutinya.

Pada saat ini, orang-orang di seluruh sisi kota sedang tertidur, membuntuti seseorang bukanlah sebuah hal yang sulit.

Rayne Chen berjalan sampai ke ujung jalan utama, berbelok, dan memasuki sebuah komplek kecil.

Komplek kecil ini sudah sangat tua, bahkan mungkin saja akan dibongkar dalam beberapa tahun kedepan.

Biasanya tempat ini menjadi tempat berkumpulnya buruh kerja asing dari seluruh dunia.

Ketika Julien Lu melihatnya, dia pun langsung memahami situasi Rayne Chen sekarang secara garis besar.

Bukan karena kemampuan penilaiannya yang membaik karena telah menjadi leluhur generasi kedua untuk sementara waktu, tetapi tempat seperti ini tetap saja kacau, ini adalah fakta yang tidak dapat dielak.

Namun Rayne Chen tinggal di sini, hal ini sudah menunjukkan kesulitan keuangan yang sedang ia alami.

SItuasi komplek kecil itu sangat sepi, lampu jalan juga sedikit redup.

Ketika Julien Lu mendekat, Rayne Chen yang sedang berjalan di depan juga ikut melambatkan langkah kakinya.

Tiba-tiba.

Rayne Chen berpaling, mengeluarkan sebilah pisau dari tasnya, dan berbicara dengan panik, "Jangan kemari atau aku akan berteriak!"

"Ini aku."

Julien Lu mendekatinya lagi.

Sebenarnya, ketika dia mengeluarkan suaranya, Rayne Chen pun langsung mengenali suaranya.

Bagaimanapun, dia adalah kekasihnya pada masa kecilnya, tidak peduli bagaimanapun hubungan mereka sebelumnya, ia tidak bisa melupakannya dengan semudah itu, ia setidaknya hanya tidak melihatnya selama tiga atau empat bulan.

“Julien Lu?” Rayne Chen berbicara dengan suara yang mulai menghilang.

Dia terkejut karena melihat bekas darah pada tubuh Julien Lu.

"Tolong selamatkan aku!"

Julien Lu berjalan mendekat dengan tubuh bergemetar, lalu tiba-tiba menggenggam tangan Rayne Chen.

“Lepaskan tanganmu, lepaskan!” Rayne Chen terus-menerus memberontak tanpa henti.

"Tolong aku! Aku bisa memberimu uang!" Julien Lu berteriak dengan suara rendah.

Ketika kata-kata ini terucapkan, Rayne Chen pun langsung tertegun.

Dia kemudian melihat ke arah sekeliling dengan panik, lalu berinisiatif untuk menuntun Julien Lu, "Ikuti aku, bicarakan setelah kita tiba di rumahmu!"

Dia benar-benar membutuhkan uang, namun dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Julien Lu.

Jika dia dapat mengambil risiko untuk menyelamatkan Julien Lu sekali saja, lalu mendapatkan banyak uang, Rayne Chen masih bersedia untuk mengambil risiko ini.

Terlebih lagi, tidak ada orang lain di sekitar sini.

Orang-orang yang mengejarnya.

Dengan demikianlah, Rayne Chen menuntun Julien Lu naik ke lantai dua salah satu gedung.

Membukakan pintunya dan masuk.

Rayne Chen melepaskan Julien Lu di atas sofa, lalu berpaling dan menuangkan segelas air untuk Julien Lu.

Rumah ini terletak pada tingkatan yang terlalu rendah, ruangannya juga tidak dilengkapi AC, sehingga jelas terasa agak pengap.

Tubuh Julien Lu dipenuhi keringat, ekspresinya juga terlihat kesakitan.

"Sini, minum air dahulu."

Rayne Chen menyerahkan gelasnya, lalu melihat bahwa Julien Lu tidak menanggapiya, setelah merasa ragu sejenak, dia pun mengangkatnya dan menyuapinya beberapa kali.

Tiba-tiba, Julien Lu kembali mencengkram tangan Rayne Chen.

Dia terkadang sadar, terkadang tidak sadar.

Dia kini memahami situasinya sendiri dengan sangat baik, tetapi dia tidak melupakan satu hal yang mampu membuatnya untuk bertahan hidup.

"Berikan kepadaku aku, carikan satu set jas, bawa aku, pergi meninggalkan tempat ini, meninggalkan Kota G, semakin jauh maka akan semakin baik!"

“Apa yang sedang kamu bicarakan?” Rayne Chen tercengang, dia tidak menyangka bahwa Julien Lu tiba-tiba akan mengajukan permintaan seperti ini, sebaliknya dia pun mengomelinya, “Kamu ini sudah gila!”

Dia adalah penduduk asli Kota G yang tidak pernah meninggalkan Kota G sejak kecil sampai saat ini.

Namun Julien Lu langsung memintanya pergi meninggalkan tempat ini.

Dia bahkan tidak mengatakan alasannya, sehingga dia tentu saja tidak bisa setuju untuk pergi begitu saja.

Kesimpulannya, dia berpikir demikian.

Namun, kalimat Julien Lu yang berikutnya langsung membuatnya merasa ragu.

"Jika kamu bersedia membawaku pergi, aku akan memberi sejumlah uang yang banyak untukmu...... Uang yang cukup untuk membuatmu bertahan seumur hidup."

Uang memang adalah hal yang sangat dia butuhkan saat ini.

Namun dia masih harus menyelesaikan pendidikannya, dan masih ada Henley Chen.

Namun, ketika teringat akan Henley Chen, Rayne Chen pun tidak bisa menahan perasaan frustrasinya.

Mungkin, hanya Julien Lu, hanya satu-satunya kesempatan yang berada di depan matanya ini, yang bisa menyelesaikan kesulitannya saat ini.

Hal yang paling penting adalah, dia sangat paham orang seperti apakah Julien Lu itu.

Pemikirannya ini tidak berlangsung teralu lama.

Rayne Chen mengertakkan giginya dan mengeraskan hatinya,"Baiklah, aku menyetujuimu, namun kamu harus memberi uang satu juta yuan sebagai jaminan awalnya."

"Satu juta...... Tidak masalah."

Julien Lu berdeham sejenak mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, lalu mengirimkan satu juta yuan kepada Rayne Chen dengan menggunakan fasilitas online banking.

"Aku sudah memberikan uangnya padamu, bawa aku pergi dari Kota G paling lambat besok siang, pikirkan segajal jenis kemungkinan."

Setelah selesai berbicara, Julien Lu sudah tidak bisa menahan rasa pusing di kepalanya lagi dan langsung jatuh pingsan ketika ia memiringkan kepalanya.

Saat dia kembali terbangun, matahari sudah mulai bersinar.

Sinar matahari menembus jendela dan menyinari permukaan meja di samping tempat tidur.

Terlihat jelas bahwa ini adalah cuaca hari ini cukup baik.

Rayne Chen duduk di seberang Julien Lu tanpa bersuara.

Beberapa jam yang lalu, ketika Julien Lu jatuh pingsan, dia pergi untuk mencari Henley Chen.

Pada saat membawakan uang satu juta itu pergi, dia juga menegaskan satu hal yang sangat penting, ini adalah hutang judi terakhir yang akan ia bayarkan untuknya.

Mulai saat ini, hubungan mereka sebagai ayah dan anak pun terputus!

Sebenarnya Rayne Chen pernah merasa ragu untuk melarikan diri dengan uang satu juta yuan ini, lalu membangun karirnya.

Namun, janjinya terhadap Julien Lu membuatnya memusutkan untuk menetap.

Berapakah jumlah uang yang sebenarnya cukup untuk membiayinya sepanjang hidupnya?

Seratus juta? Satu miliyar? Atau sepuluh miliar?

Dia merasa Julien Lu sanggup membayar sejumlah uang ini.

“Pukul berapa sekarang ini?”Tanya Julien Lu.

"Pukul sepuluh."

“Kemas koper dengan sesederhana mungkin, lalu kita akan berangkat.” Setelah selesai berbicara, Julien Lu pun kembali menutup matanya.

Kondisi lukanya masih sangat serius, sepertinya tidak terlihat membaik.

Sekalipun rasa sakitnya sudah semakin berkurang, namun Pil Iblis Gila tetap saja meninggalkan efek sampingnya.

Reiye di tubuhnya sudah habis sejak awal, Dantiannya juga sudah mengering hingga mengerut.

Rayne Chen berjalan masuk ke kamar, mengeluarkan satu set pakaian olahraga dari dalam, "Aku baru saja membelikan ini untukmu tadi pagi, kenakan saja."

"Baik, terima kasih."

Sampai saat ini, sekalipun Julien Lu ingin istirahat, dia tetap hanya bisa beranjak bangun.

Saat bajunya dilepas, bekas luka pada tubuh Julien Lu membuat Rayne Chen menutup mulutnya dengan perasaan takut.

Kulit Julien Lu dipenuhi dengan belasan bekas telapak tangan, kepalan tangan, serta memar-memar lainnya.

Sebenarnya, Julien Lu sendiri juga merasa kaget saat melihatnya.

Dia bahkan masih belum mati, ini pasti bukan hasil usahanya, melainkan efek dari satu Pil Iblis Gila.

Kekuatan Pil Iblis Gila milik Keluarga Shangguan ini berada jauh di luar imajinasinya.

Dia kini hanya mampu mengingat permasalahan peraduan dengan keempat sesepuh kemarin malam secara samar, detilnya sudah tidak bisa dia ingat secara jelas.

Namun berdasarkan keadaannya, manusia idiot saja tahu jelas bahwa, mereka berempat sudah menjatuhkan si pembunuh!

Sejenis rasa emosi yang tidak bisa dijelaskan, tiba-tiba memenuhi pikiran Julien Lu.

"Kenapa aku harus dibunuh!"

Julien Lu berteriak sambil mengepalkan tangan dan membanting ke aas meja kecil yang berbentuk persegi di depan hadapannya.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu