Too Poor To Have Money Left - Bab 362 Kau Bukan Praktisi Generasi Ini

Adegan yang dilihatnya selanjutnya benar-benar menggoyahkan apa yang selama ini diyakininya.

Ia tahu Terrence Lei sangat kuat, tapi ia tak tahu seberapa kuat.

Dan pengurus rumah itu juga sudah ada sejak ia lahir.

Ia tak menyangka pengurus rumah yang kehadirannya biasanya tak dianggap ini bisa mengalahkan Ardi Lei dan saudara-saudaranya hanya dengan 3 serangan!

Dan...

Ratusan peti mati tiba-tiba muncul ke permukaan danau.

Sebenarnya jika melihatnya dari jarak dekat, mungkin Draco Lei takkan yakin benda itu adalah peti mati.

Tapi dari jarak jauh, bentuknya langsung membuat Draco Lei memahami benda apakah itu.

Dan sebagai calon penerus kepala Keluarga Lei, tentu ia pernah mendengar tentang rahasia ini.

Peti mati di dasar danau.

Meskipun ia tak mengerti kenapa mereka memilih ditenggelamkan ke dasar danau.

Karena ini adalah persemayaman terakhir yang dipilih oleh para leluhur yang berkedudukan tinggi sebelum mereka meninggal.

Sejak dulu ia juga tak pernah menyelaminya.

Ia merasa... itu tidak perlu.

....

Saat ia masih merasa terkejut, tiba-tiba satu lagi peti mati muncul ke permukaan danau!

Lalu seorang pria muda berjalan keluar dari peti mati itu.

Jarak Draco Lei terlalu jauh untuk bisa melihatnya dengan jelas, tapi ia bisa melihat arwah pria muda itu bergerak ke sana kemari...

Ia merasa sangat ketakutan!

Sama seperti saat Julien Lu dan Suku Pedang bekerjasama untuk membuka pintu monasteri.

Ia menatap dari kejauhan sambil melamun, tak disangka tiba-tiba pria muda itu menyerang pengurus rumah itu.

Entah bagaimana, tiba-tiba Draco Lei merasa pandangannya menjadi gelap dan rasa sakit membanjirinya.

...

“Ting!”

Terdengar suara dentingan logam yang menggentarkan.

Pengurus rumah itu terpental mundur.

Satu gerakan bisa menunjukkan kemampuan seseorang.

Pedangnya mengarah ke dahi pria muda itu, tapi pria muda itu mengulurkan tangan kanannya dan menjentikkan jarinya ke pedang itu.

Karena kekuatan serangan itu, pengurus rumah terpental ke arah hutan maple.

Pria muda itu berkata dengan acuh tak acuh, “Tinggal sedikit lagi kau akan mencapai tahap akhir, tapi kau malah mundur, sepertinya kau akan terjebak di tahap ini.”

“Kesetiaan dan kemampuanmu sangat patut dipuji, kenapa kau tak berserah dan menjadi pengikutku, kau akan bisa mencapai tahap yang lebih tinggi, bagaimana menurutmu?”

Di dalam hutan maple, terdengar suara berderak.

Dan tampak pengurus rumah itu berjalan keluar sambil membawa pedangnya.

Ia tak mengalami luka parah, setidaknya secara fisik, tapi wajahnya tampak murka.

Kemudian.

Pengurus rumah itu lagi-lagi menghilang.

Lalu kembali terdengar suara “Ting!”

Ardi Lei dan saudara-saudaranya menjerit.

Baru saja kepala mereka muncul ke permukaan danau, mereka kembali diserang!

Di tepi danau, dengan ekspresi datar Terrence Lei menutupi kedua telinganya.

Matanya terus menatap pertarungan itu.

Tak disangka, pengurus rumah itu kembali terpental, melayang ratusan meter, dan jatuh ke hutan maple.

Pria muda itu tertawa dan berkata, “Pedangmu ini boleh juga.”

Pengurus rumah keluar dari hutan maple dan lagi-lagi menghilang.

Terdengar suara gaduh, pria muda itu melayangkan tinjunya secepat kilat.

Tiba-tiba angin kencang bertiup, menimbulkan ombak setinggi beberapa meter di permukaan danau di bawahnya.

Dalam waktu singkat, energi spiritual langit dan bumi dalam radius beberapa ratus meter tersedot masuk ke dalam tubuh Drew.

Dan menahan serangan ganas pria muda itu.

Pria muda ini menggunakan Teknik Sweeping Leaves Keluarga Lei.

Tapi meskipun ia menggunakan Teknik Sweeping Leaves, pukulan tinjunya sangat kuat!

Mata Terrence Lei terbelalak, ia tercengang.

Pengurus rumah itu kembali terpental bagaikan sebuah boneka.

Tapi kali ini ia tak jatuh ke tengah hutan maple, melainkan tak jauh di hadapan Terrence Lei, menimbulkan sebuah lubang besar di rerumputan.

“Hei! Drew! Kau tak apa?”

Seru Terrence Lei saat melihat sosok pengurus rumah yang penuh luka dan lebam.

Luka seperti ini tidaklah fatal bagi seorang praktisi Jindan, apalagi orang seperti Drew yang sudah hampir mencapai tahap akhir.

Tapi Terrence Lei tahu terluka seperti itu pasti sakit sekali.

Dan lagi, setelah menerima serangan demi serangan, Drew pasti akan melemah dan begitu energinya habis, ia akan mati!

“Tuan, saat ini... bukan kesempatan yang baik,” kata pengurus rumah sambil terus menatap pria muda itu.

Terrence Lei tertegun, ia menoleh menatap pria muda itu.

Detik berikutnya, pengurus rumah lagi-lagi menghilang.

Terrence Lei juga mengubah diri menjadi bayangan, hendak membantu dalam pertarungan itu.

Tapi kenyataan kadang tak seindah itu.

Buk!

Pukulan dan tendangan pria muda itu membuat pengurus rumah dan Terrence Lei terlempar dengan keras dan menimbulkan dua lubang besar di rerumputan.

...

Pengurus rumah perlahan bangkit dari lubang itu, tangannya masih memegang pedangnya.

Tapi Terrence Lei tetap berbaring tak bergerak di lubang itu.

“Tuan... jangan gegabah, anda belum bisa menandinginya,” kata pengurus rumah sambil menatap ke arah lubang besar itu.

Baru saja ia selesai berkata, darah menetes dari ujung bibir pengurus rumah itu.

Ia mengusapnya dengan tenang, raut wajahnya tetap tenang.

Sepertinya di matanya, di dunia ini tak ada yang dipedulikannya selain pria muda itu.

Mereka kembali beradu.

Dan setiap kali, ia selalu terpental.

Semakin banyak darah mengalir keluar dari tubuh pengurus rumah itu. Ia terus mengusapnya.

Tapi lama-lama, darah itu terus mengalir tanpa henti.

Orang yang jeli pasti merasakan sesuatu yang janggal.

Perbedaan kekuatan kedua orang ini sudah terlihat jelas, kenapa pria muda itu tak segera membunuhnya.

Melihat pengurus rumah yang terus menerus menerima kekalahan, tapi selalu bisa memulihkan diri dengan cepat, ini bukanlah kemampuan yang dimiliki praktisi Jindan biasa.

Tubuhnya sangat kuat!

Ardi Lei memperhatikan hal ini.

Setelah rasa sakit yang amat sangat itu berlalu, ia membawa Calvin Lei dan Gun Lei terbang ke seberang danau.

Dibandingkan ekspresi Calvin Lei dan Gun Lei yang tampak ketakutan, Ardi Lei masih tampak tenang.

Ia mulai memahami masalah ini.

Pria muda itu menjadi tak sabar dan berkata, “Kau melawan takkan ada gunanya, bukankah sudah kubilang kau bukanlah tandinganku.”

“Benar, aku bukan tandinganmu.”

Kali ini, begitu bangkit, pengurus rumah langsung menyerang.

Sepertinya ia ingin menggunakan kesempatan ini untuk memulihkan lukanya.

Ia berdiri sambil memegang pedangnya dan berkata, “Tapi kau juga tak bisa membunuhku.”

Mendengarnya, pria muda itu tiba-tiba terdiam.

Mata Ardi Lei terbelalak saking terkejutnya.

“Praktisi Jindan yang telah memasuki dunia spiritual, selama Jindan nya belum hancur, tubuhnya takkan hancur. Begitu Jindan nya hancur, tubuhnya akan hancur berserakan... tapi jika kau telah mencapai tahap selanjutnya, saat Jindan hancur, kau bisa menyatukannya kembali. Ini adalah titik antara hidup dan mati.”

Pria muda itu mengerutkan kening.

Ini adalah pertama kalinya ia keluar dari peti perunggu ini.

Pengurus rumah lanjut berkata, “Saat Jindan hancur, esensinya mengalir ke dalam tubuh dan kembali mengumpulkan dan membentuk jiwa, dan aku berada di titik ini. Jika aku tak memilikinya, sejak awal kau pasti telah menghancurkan Jindan ku dan membunuhku.

“Benar, kau tak perlu menjelaskannya sedetail itu,” jawab pria muda itu.

Pengurus rumah tertawa, “Kau dan aku sama-sama terjebak, tapi kau telah tidur terlalu lama, kau sama sekali tak tahu, bahwa dunia ini telah sangat berbeda dibandingkan ribuan tahun yang lalu.”

“Sama seperti serangga, petani menggunakan pestisida untuk membunuh mereka dan melindungi tanamannya, tapi setelah beberapa generasi, mereka mulai kebal pada obat itu...”

“Tapi saat ini, Aura Langit dan Bumi sedang meredup, sudah tak ada harapan bagiku untuk mengumpulkan esensi. Haha, kau juga bukan lagi yang terhebat.”

Tatapan pria muda itu menjadi suram.

“Jangan menyerang dulu, masih ada yang harus kukatakan...” kata pengurus rumah sambil tersenyum, “Kau bukanlah praktisi generasi ini, Aura Langit dan Bumi saat ini beracun bagimu...”

“Ternyata inilah rencanamu, pantas saja sejak tadi kau berusaha memasukkan Aura Langit dan Bumi ke dalam tubuhku,” pria muda itu mengangguk, “Seribu tahun lalu, jika ada kau, Sword Gate takkan mungkin hancur, sayang kau terlahir terlalu lambat.”

Kalimat ini terdengar penuh rasa penyesalan.

“Jadi, kita bertarung lagi?” tanya pengurus rumah.

“Ayo.”

Pria muda itu tersenyum dengan angkuh.

Pengurus rumah kembali menghilang.

Dan detik berikutnya, lagi-lagi terdengar dentingan logam.

Ardi Lei tak menyangka lagi-lagi ia terkena pukulan untuk ketiga kalinya.

Ia menjerit dan menutupi telinganya, tapi perkataan pengurus rumah itu terus terngiang di pikirannya...

“Kau bukanlah praktisi generasi ini, Aura Langit dan Bumi saat ini beracun bagimu...”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu