Adore You - Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)

“Apa?”

“Tidak dengar jelas?” Eleanor tertawa, “Aku berkata, antar aku ke Kota Dalam Desa.”

“Bukan, CEO Chu...”

“Aku bukan CEO Chu lalu siapa?”

“CEO Chu, anda jangan mengganggu aku lagi, respon otak ku lambat.” Peter mengalah, “Maksudku, Kota Dalam Desa sangat berbahaya.”

“Salah salah, kamu anggap di dunia ini begitu banyak orang yang suka mengurusi masalah orang lain, hanya orang mempunyai niat tertentu setelah mengambil uang lalu menghasut orang lain. Kita juga punya uang, takut apa!”

Eleanor melihatnya berdiri disana tidak bergerak, membalikkan badan menatapnya, “Cepat, sebentar lagi aku maish harus kembali untuk makan siang, jika tidak pergi bantu beberapa pria itu bisa membuat meja makan di kediaman itu terbalik.”

Peter saat ini baru segera mengikuti langkah kakinya.

“CEO Chu.” Sepanjang perjalanan, Peter masih merasa tidak paham, “Bagaimana anda bisa tahu masalah tentang 1.500.000 dan 300.000 ini?”

Eleanor tertawa, “Masih ingat dengan nomor handphone yang aku bicarakan tadi?”

“Ya.”

“John Xiao mencari orang untuk memperoleh video cctv toko handphone, dan berhasil menyelidiki orang ini berdasarkan tangkapan layar wajah di basis data KTP di Departemen Keamanan Publik, orang ini juga pernah disebutkan oleh kakak ketujuh Cai tadi.”

“Oneill?”

“Benar, memang Oneill.”

“Jadi Oneill lah yang memberitahu anda masalah uang ini?”

Eleanor mengangguk-anggukkan kepala.

“Tapi CEO Chu, dalangnya tidak mungkin begitu bodoh bukan, begitu gampangnya terselidiki oleh Oneill, video apa seharusnya bisa terpikirkan oleh nya!”

“Itu otomatis. Hal yang bisa terpikirkan oleh kita, otomatis juga bisa terpikirkan olehnya, sebenarnya dia tapi bukan langsung mencari Oneill, ditengahnya masih ada beberapa yang terlibat, jujur, jika bukan karena Asisten Xiao hebat, ganti jika kita menyelidikinya, itu sungguh harus menghabiskan segala usaha dan pikiran.” Eleanor berhenti sejenak , wajah nya menampilkan ekspresi lembut yang susah didapatkan, “Lagipula jika bukan karena dia ada, masalahnya dari awal sudah dibocorkan oleh media, tunggu hingga saat itu, bukankah aku sudah masuk penjara?”

Peter secara otomatis tahu “Dia” yang disebutkan oleh Eleanor itu siapa.

“Tunggu hingga anda masuk ke dalam penjara, rencana mereka juga otomatis berhasil.” Tiba-tiba Peter sadar akan apa yang terjadi, juga benar-benar , tak disangka menggunakan nyawa manusia dan opini massa untuk menjatuhkan anda dan Chu’s Corp!

Eleanor menghela nafas, “Siapa suruh opini usia begini bisa memaksa orang hingga meninggal, masalah seperti ini jika benar ribut besar, itu pasti aku pengusaha yang tidak bermoral ini mengemudi mobil dan menabrak mati orang yang sulit diajak komunikasi demi sebuah keuntungan, akhirnya aku masuk penjara dan Chu’s Corp dihancurkan, tujuan mereka juga sudah tercapai.”

Peter menghela sedih, lalu berkata 1 kalimat, “Untung saja ada Tuan Yi.”

Eleanor kembali menaikkan dengan ringan ujung bibirnya.

Ditengah perbincangan kedua orang itu, mobil tersebut pun sudah memasuki kawasan Kota Dalam Desa.

Kota Dalam Desa yang dulunya padat dan berantakan sekarang telah lama sudah berubah penampilannya, banyak rumah yang diruntuhkan, tembok yang setengah runtuh dilukis sebuah tulisan besar “Runtuhkan” yang berwarna merah, beberapa jalanan yang belum sempat diruntuhkan masih menjaga tampilan yang awal, hanya ada beberapa orang yang belum menemukan tempat untuk pindah dan juga orang yang sulit diajak komunikasi tinggal disana untuk sementara waktu, dari awal sudah tidak ada lagi keramaian yang seperti dulu.

“Disini kah?”

Eleanor menurunkan kaca mobil lalu melihat ke halaman kuno yang terletak tidak jauh.

“Benar, disinilah alamat yang diberikan oleh Asisten Xiao.”

Peter turun dari mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Eleanor, dengan sangat was-was mengikutinya dibelakang.

Halaman tua ditanam sebatang pohon kesemek yang tinggi dan besar, setengah pintu halaman yang rusak itu setengah menggantung.

Eleanor menjulurkan tangan, dengan ringan mendorongnya lalu masuk kedalam.

Sebuah suara “Berderit” yang ringan, mengejutkan wanita yang sedang menjemur baju di halaman.

Istri Will Zhang bangkit, lalu mengelap tangannya di celemek tua nya, sepertinya masih belum merespon akan apa yang terjadi di depan matanya.

“Kenapa anda datang?”

“Ya, datang melihat-lihat, bernama Ivy Sun ?”

“Ya.” Ivy mengangguk-anggukkan kepala , tampaknya benar-benar sedang memikirkan maksud dari kedatangannya.

Eleanor tampak sedang melihat ke sekeliling halaman rumahnya dengan acuh tak acuh, “Anak mu dimana?”

“Pergi ke sekolah.” Ivy saat ini baru teringat dia masih berdiri, segera ia mengeluarkan sebuah kursi yang cukup baik dari dalam rumahnya, “Silahkan anda duduk.”

“Kamu membenci ku kah?” Eleanor berterima kasih padanya, tiba-tiba bertanya hal itu.

Ivy menggeleng-gelengkan kepala, “Orang seperti ini, lebih baik meninggal dibandingkan hidup.”

Eleanor tiba-tiba terdiam, suami istri ini juga memang terlalu bertolak belakang, berdasarkan tabiat wanita ini, tentu saja tidak mungkin menikah dengan pria seperti ini.

“Mungkin, dia sebenarnya juga ingin menjadi suami yang baik.” Dia menunjuk-nunjuk pohon kesemek itu, “Dibawah pohon ini, adalah sedikit barang yang ia tinggalkan untuk mu.”

Ivy termenung sesaat.

Barang di halaman rumahnya sendiri, kenapa ia bisa tahu?

Eleanor mengedipkan mata pada Peter, ia pun memahami maksudnya, kemudian mengambil sebuah cangkul dari samping, berjalan ke bawah pohon lalu mencangkulnya.

Tidak lama, sebuah tas travel yang sudah tua muncul di hadapan semua orang.

Peter melempar cangkul yang ada ditangannya, lalu mengambil tas travel itu dan berjalan ke hadapan Eleanor.

“Buka dan lihat lah.”

Ivy dengan ragu melihat Eleanor, barulah ia membungkukkan badan, perlahan menarik buka reseletingnya.

Yuan China yang berwarna merah setumpuk-tumpuk tersusun rapi di dalam tas travel tersebut. Nominalnya sangat banyak, hingga membuat Ivy tidak bisa berkata apa-apa.

“I, ini!”

“Ini adalah alasan kenapa Will Zhang bisa meninggal dibawah ban mobil ku.”

Ivy seketika pun merespon, tertegun disana untuk waktu yang lama, lama hingga matanya memerah , tenggorokannya terasa manis.

Meskipun terkena penyakit yang fatal, juga masih hidup beberapa bulan!

Orang bodoh ini!

Orang yang sangat bodoh ini!

Eleanor memberi isyarat tangan pada Peter yang ada di samping, kedua orang itu diam-diam meninggalkan halaman kecil.

Meninggalkan seorang wanita yang menangis sedih dan sebuah amplop dengan uang yang berkilau.

Dia dari awal sampai akhir, tidak lain hanya untuk membuktikan bahwa dirinya sendiri tidak bersalah , membuktikan dirinya sama sekali bukan sengaja mengemudi mobil lalu menabrak orang hingga meninggal, melainkan orang itu yang secara paksa menghilangkan nyawa nya dibawah ban mobil Eleanor.

Uang ini lebih kuat dibandingkan alasan dan argumen siapapun!

“Langsung pulang ke Vila Bertaman .” Eleanor membalikkan kepala melihat pohon buah kesemek yang menjulur keluar tembok.

“Iya.”

Peter dengan hormat menutup pintu mobil untuknya.

Land Rover yang berwarna hitam melaju dengan kencang di sepanjang jalan, garis yang tidak mulus, hampir tidak masuk akal.

“Peter menurut kamu, wanita tadi yang bernama Ivy, bukankah sedikit aneh?” Eleanor tiba-tiba membesarkan matanya.

“Memang benar ada sedikit, perasaan itu tidak bisa diutarakan, selalu merasa dia, dia sepertinya sama sekali tidak seharusnya hidup di tempat seperti itu.” Peter menunjuk ke rumah rusak yang ada di diluar jendela.

“Sudahlah, juga bukan masalah kita, oh ya, kekasih Jason Ying yang bernama Mich apa itu bagaimana?”

“Aku sudah pindah ke samping rumah nya, kadang-kadang bertemu di jalanan dan memberi salam.”

“Ya, pelan-pelan, dapatkan kepercayaan nya.”

Mobil melaju masuk ke dalam Vila Bertaman , topik pembicaraan juga berhenti setelah itu.

Begitu Eleanor turun dari mobil, alpaka nya dengan begitu semangat berlari kemari, mengayunkan roknya seperti dedaunan, dengan leluasa menggigitnya sesaat.

Kuda lumpur rumput…. baju enak tidak.....

“Howard!”

“Ada apa ratu?” Howard begitu mendengar suara nya, dengan segera menjulurkan kepalanya dari balkon kamar utama lantai 2.

“Membawa kuda lumpur rumput kamu..... Oh bukan... Alpaka, bawa pergi!”

Howard, “..........”

Padang rumput yang letaknya tidak jauh, James sedang menaiki seekor kuda berlari di depan, dan William Yin menaiki kuda lain yang berwarna hitam mengejar dari belakang.

Hai hai, sama sekali tidak ada ketidak-harmonisan.

Melihat Eleanor, James dengan segera berlari ke depannya, lalu turun dari atas kuda.

“Baby!”

Eleanor memiringkan kepala menjulingnya, “Perkembangan perasaan kalian berdua sangat cepat bukan.”

Kebetulan John mengikuti Howard turun ke bawah.

James secara sadar tak sadar melihat nya, “ Benar benar, berkembang dengan sangat cepat.”

Yang terakhir membuat wajahnya tampannya membeku, tetap saja tidak terlalu berekspresi.

Eleanor dengan pasrah menggeleng-gelengkan kepala, menarik Howard berjalan ke dalam pintu.

“ Ini kakak pertama William dia kamu kenal?”

“Awalnya mengira kalian tidak berencana untuk bertanya lagi, setelah berhari-hari baru terpikirkan?” Howard memeluknya , “Kakak pertama nya Vicini (Vicini) adalah teman ku, lain hari aku akan membawa mu bermain ke Italia, sembari bertemu dengan nya.”

“Mereka adalah orang Italia?”

“Ya. Berasal dari Sicilia .”

Eleanor tiba-tiba tertegun, “Apakah mungkin.....”

“Tidak salah.” Dia dengan manja menyentuh hidungnya, “Sesuai dengan yang kamu tebak.”

Ya Tuhan!

James sebenarnya mengganggu orang yang seperti apa!

Melihat ia ragu, Howard menenangkan nya berkata: “Jangan khawatir, Vicini dan aku itu teman sampai mati, William tidak akan berbuat demikian.”

“Baiklah kalau begitu, baiklah kalau begitu.”

Kebetulan John masuk.

Howard saat ini baru teringat pihak dia ketika baru datang membicarakn tentang masalah Eleanor pergi ke Kota Dalam Desa, ia pun sembari bertanya, “Masalah ini kamu rencana bagaimana membereskannya?”

Eleanor membuat wajah tidak acuh, “Bukankah ada polisi?”

“Berencana menyelesaikan ini sesuai dengan prosedurnya?”

“Kamu sedang merencanakan hal licik apa lagi?”

“Tidak apa.” Howard mengedipkan mata padanya, “Pergi ke penjara bermain mengutip sabun, juga cukup bagus.”

“Howard!”

Ia pun berpura-pura tidak bersalah.

Eleanor tertawa sambal menusuk-nusuk perut dia, “Kenapa kamu begitu licik, kamu ini setan kecil, setan kecil yang berasal dari Great Britain!”

……

Karena bukti tersebut asli, ditambah kesaksian dari para saksi, Henrick Wang pun dengan sangat cepat ditangkap oleh pihak kepolisian.

Tuan Besar Wang ditempat itu juga merasa sangat kesal hingga masuk rumah sakit, bisa dikatakan seluruh Keluarga Wang sangat berantakan dan kacau.

Sebelumnya masih bermimpi besar untuk balas dendam, detik berikutnya malah langsung diantar ke penjara yang gelap dan dingin.

Henrick awalnya mengira kali ini pasti bisa menghabisi Eleanor sampai tuntas, menghilangkan hal memalukan yang dulu pernah terjadi, bagaimana pun juga opini massa adalah senjata paling menakutkan di seluruh dunia, siapa yang pernah berpikir hal ini baru saja memberikan tanda pertama dan akan ditaklukkan oleh orang lain.

Trik dan kecepatan pihak yang terlibat adalah hal yang tidak pernah ia prediksi sebelumnya.

Dia pun teringat akan setan yang hari itu mengirimnya masuk ke kandang besi dan membuatnya mengalami rasa malu dan penghinaan yang begitu dalam.

Tentu saja dia! Awalnya mengira ia hanya seorang pria yang mempunyai kerpibadian yang tidak biasa, siapa yang pernah berpikir ternyata mempunyai kemampuan untuk mengandalkan kekuasaan dan trik untuk menipu massa seperti ini.

Sebenarnya siapakah dia?

Di dalam ruang belajar yang mewah dan rumit, Howard sedang begitu asik melihat semua materi tentang Eleanor dari ia kecil hingga dewasa yang dikumpulkan oleh John.

“Presdir Yi, terdengar sebuah kabar dari penjara, Henrick menyatakan ingin menebus kejahatannya dengan memberikan pelayanan, mengatakan ia rela menyerahkan dalangnya.” John membuka pintu, dengan tanpa suara berjalan ke depannya.

“Bukankah dalangnya adalah Derrick Zhou?” Howard menatapnya dengan bingung.

“Ada orang yang tidak mengenali diri sendiri saja.”

“Ya, belakangan ini perusahaan mendapatkan uang yang cukup banyak kan.”

John, “……” Ini bukan omong kosong!

“Aku berencana untuk membuat sedikit proyek amal.”

John hampir mengggit lidahnya. Mengikuti boss kamerad begitu lama, dari dulu melihat dia tertarik dengan siapapun selain nyonya, kenapa tiba-tiba malah terpikirkan ingin melakukan amal?

Lagipula bukan kah perusahaan setiap tahunnya dengan jangka waktu yang tidak tetap memberikan donasi ?

“Penjara laki-laki Kyoto…..” Howard merenungkan sambal mengetuk meja dengan jari tangan, “Donasikan sabun sebanyak 3.000.000.”

“.........” 3.000.00 sabun?

Ini mau mengutip siapa sampai mati!

“Baik, aku sudah tahu Presdir Yi.”

Saat John keluar dari ruang belajar, bahkan kaki pun lemas, permainan ini memang benar, terlalu licik!

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu