Adore You - Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!

“Tadi kamu senang sekali waktu menendangku bukan?”

Pria itu akhirnya kehilangan kendali, segera berlutut dihadapan wanita tersebut, dia menampar keras pipinya, “Nyonya besar aku bersalah, kamu orang besar yang penuh belas kasihan, lepaskanlah aku!”

“Melepaskanmu? Tentu saja aku akan melepaskanmu.” Eleanor Chu tertawa dingin, dia memerintahkan dua tentara yang menahan pria tersebut mengatakan: “Lepaskan pakaiannya, lepaskan dia.”

Kedua tentara tersebut melihat kearah Howard Yi, setelah melihatnya mengangguk, mereka melakukan seperti yang diperintahkan.

Eleanor Chu mengelilingi pria itu, tiba-tiba saja dia mecambukkan tali pinggang itu pada pria tersebut, terdengar suara “Ah!” pekikan menakutkan, di balik punggung pria tersebut, muncul sebuah luka sabetan berdarah dari pundak hingga punggungnya.

“Ini untuk tendanganmu!” Eleanor Chu mengatakannya dan mecambukkan tali pinggang itu lagi, “Ini untuk menodongkan pistol kekepalaku!”

“Ini untuk mengajarimu agar lain kali kamu jangan memukul wanita!”

……

Lagi dan lagi, digudang bekas tersebut, suara pekikan mengerikan tidak henti-hentinya terdengar.

“Howard Yi, kakak Howard Yi, jangan sampai kamu menyinggung perasaan kakak ipar!” Ivan Yi memanyunkan bibirnya, dengan gemetar mengatakan: “Ini adalah nasihat paling tulus yang dapat diberikan saudaramu!”

Pandangan Howard Yi terus-terusan memperhatikan Eleanor Chu, senyum diwajahnya tidak berubah, “Kamu pikir aku tega?”

Hanya ada kata ini dalam benak Ivan Yi.

Habislah sudah!

Habislah sudah! Kakak sepupunya yang begitu terpandang telah terpuruk sampai tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya!

Tidak tahu sudah berapa lama, Eleanor Chu kemudian membuang tali pinggang yang berlumuran darah segar itu, semua orang dengan terkejut memandang dia berjalan sambil tersenyum kearah pria tinggi besar itu.

Pria tinggi besar itu berpikir untuk bergerak mundur, kedua lengannya ditahan oleh polisi yang berada disebelahnya, dia menunduk berusaha membuat dirinya tidak terlihat.

“Kamu merasa aku menggunakan kekuasaanku mengusik orang lain?” Eleanor memainkan tali pinggang ditangannya dengan tidak bersemangat.

Pria tinggi besar itu mengangguk kemudian menggeleng.

“Aku memang sedang mengusik orang dengan kekuasaanku! Aku bukan hanya suka menggunakan kekuasaanku untuk mengusik orang lain, aku juga selalu membalaskan dendamku!”

Pria tinggi besar itu menutup mata berserah pada nasib, sepertinya cara yang digunakan nona besar Chu dalam menyelesaikan masalah jauh lebih mengerikan dari Winnie Chu, dia bahkan bisa memiliki koneksi dengan tentara, hari ini dia berada didalam genggaman wanita itu, tidak ada lagi yang bisa dikatakan.

“Siapa namamu?”

“Peter Song.”

“Apa kamu ingin hidup?”

“Ingin.” Pria tinggi besar, Peter Song menjawab dengan suara kecil.

“Keraskan suaramu, beritahu aku, apa kamu ingin hidup!”

“Ingin!”

“Bagus sekali.” Eleanor Chu tersenyum berjalan kembali pada Howard Yi, dia menunduk melihat pinggangnya, “Pulang nanti aku akan membalasmu, berikan pria itu padaku ya?”

“Baiklah.”

Ivan Yi sangat terkejut dengan jawaban Howard Yi yang begitu santai, dia dari awal hingga akhir selalu melakukan yang terbaik untuk melindunginya, mendapatkan suami seperti ini, fengshui leluhur wanita ini pastilah sangat bagus!

“Kakak ipar, katakan saja apa yang kamu butuhkan! Aku membawa seluruh keluarga Yi dan semua pasukan berdiri dibelakangmu, oleh karena itu jangan takut……” melihat pandangan mengancam dari Howard Yi, Ivan Yi segera menelan ludah, kemudian menambahkan: “Yang penting ada kakak Howard Yi, kamu tidak perlu takut apapun!”

Eleanor Chu tidak dapat menahan tawanya, Howard Yi yang selembut ini, bisa membuat Ivan Yi ketakutan seperti ini.

“Baiklah, terima kasih.”

“Jangan terlalu sungkan, kita sekeluarga!” Ivan Yi melambaikan tangan, mengisyaratkan agar para tentara membawa yang lainnya pergi.

Peter Song tidak berani percaya melihat tangannya yang kemudian dilepaskan, sampai hampir semua orang sudah meninggalkan tempat itu, dia baru berjalan dengan hormat menuju kearah Eleanor Chu, “Apa yang anda butuhkan mohon katakanlah!”