Adore You - Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)

“ Kakak ipar, lebih baik kau cepat-cepat kesana, besok mungkin? Aku pergi dengamu bagaimana? “

“ Ivan Yi! “

Suara Howard Yi menjadi dingin, sorot mata yang dingin seolah ingin membunuh itu terus menatap tajam tangannya.

Ivan Yi baru mereponnya, dengan segera melepaskan tangan Eleanor Chu.

“ Cepat-cepat, cepat-cepat. “

“ Kakak ipar, pergi tidak? “

“ Iparmu tidak punya waktu, kalau kau mau pergilah sendiri. “ Howard Yi menggandeng tangan Eleanor dan naik ke kamar.

Ivan Yi masih belum menyerah, ia menyusul naik.

Howard Yi langsung menggebrak pintu.

“ Howard, tentang Alice, bagaimana kalau kita katakan yang sesungguhnya pada Ivan? Menyembunyikan ini terus dar dia juga tidak baik, cepat atau lambat dia akan tahu juga. “

Eleanor Chu mengangkat sepatu hak tingginya, Howard dengan penuh perhatian membantunya membuka resleting belakang bajunya.

“ Tidak usah pedulikan dia, sudah besar juga, lagipula hal kecil begini saja. Kalau dia masih tidak mengerti, biarkan dia urus sendiri. Mau kamu jelaskan berapa kali pun , dia tidak akan percaya. “

Eleanor Chu mencoba mencerna kata-katanya.

Benar juga, Sharen Yi sudah menjelaskan berkali-kali, hasilnya malah dia dikira memisahkan mereka.

“ Sayang.... “

“ Hmm? “

Eleanor Chu melirik, Howard langsung memeluk pinggangnya, suara serak yang lembut terdengar jelas di telinganya, membawa sebuha hasrat yang liar tidak tertahankan, “ Sudah lama tidak kita lakukan di kamar mandi....”

Malam yang hening. Kehangatan merobek hawa yang ada, si cantik telah di taklukkan.

Hari kedua pagi-pagi, mereka berdua dibangunkan dengan suara keras yang terdengar terburu-buru.

Eleanor Chu dengan tidak senang mengrenyitkan dahinya, melirik dengan mata yang masih mengantuk. Yang terbaring di sampingnya bangun dengan emosi hingga meja yang ada diatas ranjang terkena kepala dan ponselnya jatuh dari situ.

Mendengar bunyi ‘beng!’, ternyata tu suara pintu yang digedor.

Eleanor Chu dengan tidak sabar menatapnya.

Jarak tidak jauh, bahkan masih ada sudur kamar mandi, sebenarnya apa yang dia lakukan?

Tidak lama kemudian, pintu kembali digedor.

“ Eleanor Chan.... “

Di sebelah pintu yang berat dan tebal, bisa terdengar suara Henny Gu.

“ Jangan berisik, aku akan buka pintu. “

Eleanor Chu melepaskan pelukan Howard Yi yang kuat, mencium pelipis dahi si tampan.

“ Ada apa Henny? “

Dia mengikat tali jubah mandinya, membuka pintu kamar.

“ Di bawah, berkelahi, Andriana Chan. “

Sebenarnya tidak ingin emosi, tapi wajahnya seketika menjadi merah.

“Brandon Mu datang? “ begitu Eleanor Chu terburu-buru, dia lupa untuk ganti baju. Hanya memakai baju tidur dan turun beggitu saja.

Ruang tamu ditutup rapat-rapat, sehingga tidak terdengar suara apapun.

Eleanor Chu mundur selangkah, menyadari tidak ada gerakan apapun, segera dia menyuruh pengurus rumah Lu mengambil kunci cadangan.

Saat Eleanor Chu masuk, mereka berdua duduk di sofa. Brandon Mu seakan masih ingin bicara, Andriana Lu melihat ke arah lain tidak ingin mempedulikannya.

“ Apa yang kau inginkan? “ Eleanor melirik ke arahnya, dengan nada bicara yang dingin mengisyaratkan dia yang sedang menahan marah.

“ Aku yang memintanya datang, aku ingin cerai dengannya. “

Andriana Lu duduk diam tanpa ekspresi, wajahnya yang pucat nampak tegang.

Dulu dia sering kali ingin kabur, tidak berani menghadapinya, tapi sekarang berbeda. Sejak Eleanor Chu memberitahunya dia hamil, sekarang dia kembali ke mimpi buruknya. Dia harus memutuskan secepatnya, mengurusnya dengan cepat. Barulah bisa teryakinkan anaknya tidak akan direbut oleh Brandon.

“ Aku tidak akan setuju! “

Andriana Lu melihatnya sebentar, sebisa mungkin menyembunyikan emosinya. “ Menikah karena paksaan, entah setuju atau tidak sudha tidka penting lagi! “

“Istriku, percayalah padaku, aku pasti bisa mengurusnya dengan baik, pasti aku akan membalasmu dengan baik! “

“ Jangan, kebaikanmu sudah cukup buatku, semua sudah berlalu berhari-hari, kalau kau memang punya hati harusnya kau sudah mengurusnya dari awal. Aku bukannya belum pernah memberimu kesempatan, Brandon Mu, kita cerai saja, tegaslah sedikit, seperti kau sedang selingkuh, bagaimana? “

Selesai itu, Andriana Lu kembali diam.

“ Istriku....”

“ Begitu saja, kau boleh pergi. Sore nanti aku akan minta pengacaraku mengantar surat cerai ke hotelmu. Tenang saja, aku tidak akan minta uang darimu,walaupun kau bersalah. “

Andriana Lu selesai bicara, ia sama sekali tidak berpaling.

Brandon Mu segera mengejar Andrina, tapi dihentikan oleh Eleanor Chu.

“ Eleanor, bantu aku, tolong bantu aku. “

“ Bantu apa? Hatimu sudah tahu apa yang sebenarnya harus dilakukan, sudah lama kau menunda artinya tidak ada hati untuk itu. Ternyata tidak punya niat sama sekali, bagaimana aku membantumu? “

“ Bukan begitu. “ Brandon Mu menghela napas, memegang dahinya sambil duduk di sofa lagi, “ Sebelumnya dia mencariku di rumah, maksud orang tuaku adalah, memberinya uang untuk melahirkan anak dan pergi. “

Eleanor Chu tertawa sinis.

“Papa dan mama mertua sudah menghitung dengan sangat rinci, menantu pun ada. Cucu pun sudah punya, Andriana? Kalian pernah memikirkan perasaan Andriana, menuyuruhnya membesarkan anak haram kalian sendirian? “

“ Beberapa hari ini aku juga berkomunikasi dengan orang rumah, hanya saja....”

Masalah tentang para tua yang menantikan cucu, tidak bisa diukur betapa menyenangkan, terutama yang datang dari keluarga Mu.

Eleanor Chu tiba-tiba merasa senang.

Untunglah dia menikahi Howard Yi, untunglah dia adalah orang keluarga Yi.

Keluarga besar yang sebegitu mewah, takutnya tidak ada lagi rumah lain yang bisa disinggahi.

Teringat akan salah pahamnya terhadap Howard Yi, keluarga Yi mencari cara bagaimana membantunya mengurus, dan membuat Eleanor senang.

Mau tak mau ia melunak.

Mungkin setelah Brandon Mu mencoba menyelesaikan ini sudah tidak ada lagi yang bisa disampaikan.

Hanya saja urusan ini, sebenarnya adalah sebuah kesalahan besar.

“ Pulang saja dulu, jangan sampai memancing emosinya. Akhu hanya bisa membantu sedikit, bagaimanapun juga dia yang ambil keputusan. Ada pepatah berkata, lebih baik menghancurkan sebuah kuil daripada sebuah pernikahan, jika dia masih mau hidup denganmu, bagaimana caraku menghentikannya? “

Eleanor Chu meninggalkan kalimat terakhir, diperkirakan tetap saja marah dan emosi, akhirnya dia pergi begitu saja.

Di kamar tidur mewah. Pria tampan muda yang kekar dan gagah masih saja berbaring di ranjang, wajahnya tampan dan sempurna seperti patung yang dipahat para dewa, badannya kekar, benar-benar lelaki yang sempurna.

Eleanor Chu masuk ke kamar tanpa suara, memandang dia yang seperti anak kecil sambil menahan tawa.

Menghampiri dengan langkah ringan, menyelimuti lelakinya, siapa yang tahu mata yang tadinya tertutup tidur lelap tiba-tiba terbuka.

“ Sayang.”

Dia menarik Eleanor ke pelukannya, memeluknya dengan erat.

“Jangan macam-macam, sebentar lagi aku harus ke Kantor Penjualan. “

Tangan yang besar itu menyelusuri pinggang kecilnya, sebuah aliran hangat mengalir di telinganya.

“Kapan disini ada benih kita sendiri?”

Eleanor terbelalak, dengan senyum yang malu-malu menjawab, “Bukankah kita selalu punya? Hanya saja belum tumbuh gigi.”

“Kalau begitu aku bantu kita buat yang baru saja.”

Dia dengan tiba-tiba membalik badan dan menekan tubuhnya....

Setelah makan siang, Eleanor Chu pergi meninggalkan rumah. Howard Yi menelepon John Xiao, memintanya segera datang ke rumah.

“Presiden Yi”

John Xiao mengetuk pintu memasuki ruang belajar, sepatu yang di poles bersih mengkilat menapaki karpet, lalu memberi hormat kepada pria gagah dan tegap yang berdiri di dekat jendela. “

“Siapa Kepala Penjualan di Kyoto? “

“Chris Tang? Anda ingin..?”

“Ganti orang.”

“Baik, saya mengerti.”

“Tuan keluarga Jiang sudah tidak lagi muda, sudah waktunya mencarikan dia istri untuk menemaninya, Nyonya Jiang sudah tidak mampu lagi, sepanjang hari hanya berlarian saja di rumah juga tidak baik, tidak seperti seorang penerus yang pantas.”

Wajah Howard Yi sekilas terlihat dingin, John Xiao yang melihatnya menjadi sedikit gemetar.

Jika membuat nyonya besar terluka, mungkin Tuan muda Jiang sudah tidak ada lagi.

“Baik, saya mengerti.”John Xiao tunduk memberi hormat. “Keluarga Chen kelihatannya sedang bersiap mengadakan kegiatan sebelum eleksi, bahkan masih bisa melihat kemana nyonya besar pergi, apakah mau?

“Biarkan saja, anak kecil seharusnya bermain rumah-rumahan.mana yang nyonya ingin bawa, bawakan saja untuknya, hanya saja kau harus ingat, jangan sampai dia melihatnya. Benda kecil itu sangat manjur!”

“Baik.”

“Oh iya, William Yin sudah menghubungi Chris Tang?”

Mengungkit nama William Yin, wajah John Xiao menjadi sedikit panik.

“Sudah, sudah dihubungi, semalam Tuan Yin baru bertemu dengan Chris Tang.”

“Baiklah.”

Howard Yi diam sejenak, lalu memberi isyarat dengan tangannya menyuruh John Xiao keluar.

Saat Eleanor Chu di Kantor Pusat Penjualan, Chris Tang juga baru sampai.

Wajah mereka memerah, saling menyapa lalu masing-masing menuju ke tempatnya.

Dalam pemilihan Kepala Penjulan, dibawah meja sudah terdapat beberapa nama yang tidak suka dengan Chris Tang, sisanya adalah pendukung Chris Tang.

Saat memilih Kepala Penjualan, tentunya perlu persyaratan yang lebih tinggi dibanding anggota biasa lainnya.

Tidak hanya bagian dana perusahaan, Eleanor Chu tentu tidak mungkin bisa mencapai itu.

Dia memiliki uang, tapi perusahaan tidak memiliki uang.

Karena hubungannya dengan Jason Ying membuatnya terus menekan perkembangan perusahaan,kebetulan Winnie Chu masuk, mereka berdua tidak akan saling menyokong, bahkan dia sendiri tidak mungkin menyokong. Dengan begini saham mereka berdua makin ditekan, dua lawan satu, hak veto tidak diragukan lagi.

Eleanor Chu tidak bersuara dan memandang Chris Tang yang terlihat santai, tampaknya dia sedang senang, ada senyum yang tidak bisa dijelaskan didaam tawanya itu.

Kelihatannya, dia menemui hal yang menyenangkan.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu