Adore You - Bab 126 Berkelahi (1)

"Aku bisa mengerti kamu ingin menjadi orang berkedudukan tinggi dan bertanggung jawab atas keluarga Jiang, tapi Allan, aku sudah mengatakannya berapa kali padamu, kita berdua tidak ada kemungkinan, mengapa kamu begitu keras kepala!"

"Gadis, kita awalnya bersama ..."

Eleanor Chu mengangkat matanya dengan acuh tak acuh dan menatap matanya dengan sangat tenang, "Itu hanya awalnya, dulu, tapi semuanya sudah berlalu, bukan?"

Dia bahkan tidak bisa merasa kecewa melihat Allan Jiang yang sekarang.

Ada harapan, akan ada kekecewaan, dia sudah menjadi orang asing baginya.

"Penyebab perpisahan kita berdua bukan disebabkan oleh orang lain, kamu memilih orang yang lebih baik bagimu, tapi Allan, karena awalnya kamu yang melepaskanku duluan, jadi lebih baik kamu jangan kembali dan menyesal, karena tidak ada orang yang bersedia menunggumu."

"Meskipun aku tidak ingin kamu bersama Howard Yi, tapi aku tidak pernah berpikir untuk melukai anakmu. Sebenarnya hari itu aku berada di gerbang kompleks militer. Hari itu, aku tidak membiarkan mereka menyakitimu dan anakmu." Allan Jiang mulai merasa panik.

Sebelum merencanakan masalah ini, dia selalu berpikir dia bisa memahami situasi keseluruhan, sampai Eleanor Chu benar-benar diambil dari lengan Howard Yi.

Namun, pada akhirnya, dia meremehkan kemampuan Howard Yi. Dengan cara ini, perjalanannya ke Baodao akhirnya gagal membuatnya tersandung. Semua yang dia kelola dengan sangat keras, bahkan menyelesaikan pahlawan Howard Yi.

Memikirkan hal ini, kebencian di mata Allan Jiang bahkan lebih mendalam.

"Bukan mereka yang menyakitiku." Bagaimana mungkin semua ini terjadi jika kamu tidak keras kepala seperti ini?

"Eleanor..."

"Oke, jangan bicara lagi." Eleanor Chu perlahan berdiri, "Kamulah yang mengakhiri persahabatan di antara kita, lain kali kalau kita bertemu, kamu adalah Tuan keluarga Jiang, dan aku adalah istri keluarga Yi, itu saja."

Eleanor Chu langsung menekankan garis perbedaan hubungan mereka.

Allan Jiang, aku sudah menggunakan sisa waktu ini untuk kesempatan terakhirmu bertahan hidup, hanya karena Wayne Pei dulu sangat baik.

Kamu, sebaiknya memikirkan dirimu sendiri saja.

"Eleanor, ini salahku. Tidak masalah bagaimana kamu menghukumku, tapi tolong jangan katakan hal seperti itu." Eleanor, aku menunggumu kamu jatuh ke pelukanku, aku takut aku bisa menjadi gila karena hal ini.

Eleanor Chu meliriknya dengan ringan dan menggelengkan kepalanya. Kemudian akhirnya berbalik dan pergi.

Tangan lelaki yang terangkat di belakangnya sepertinya ingin menyentuh di udara, tetapi pada akhirnya dia masih gagal meraihnya.

Dia tidak bisa menghentikannya, dia tahu itu.

Dia tidak akan pernah bisa mengendalikan Eleanor Chu, sebaliknya, dia yang selalu bisa mengendalikan orang lain.

Tapi dia benar-benar bersedia, jika dia mau, biarkan dia mengendalikannya seumur hidup.

Setelah meninggalkan kedai teh, Eleanor Chu sengaja pergi ke supermarket untuk membeli beberapa makanan untuk disimpan dan buah-buah segar.

Di pagi hari ketika dia keluar dari rumah, Harwin Yi belum kembali, sepertinya dia masih menjaga Frans Wen di Vila.

"Harwin, bantu ambilkan barang-barang di mobil."

Eleanor Chu masuk ke dalam rumah, tetapi tidak melihat Harwin Yi, dan berteriak dari tangga.

Pintu ruang olahraga tiba-tiba terbuka.

"Harwin?"

Eleanor Chu melihat Harwin Yi melihat keluar dari dalam dengan tatapan suram, ada sedikit warna memar di wajahnya, lalu Frans Wen, wajahnya juga terlihat ada sedikit memar.

Eleanor Chu mengerutkan keningnya, "Kalian berdua ... berkelahi?"

"Tidak."

Keduanya hampir serempak dan bahkan tersenyum bersama.

“Kalian berdua memang kompak.” Eleanor Chu melirik mereka berdua, “bantu ambil barang dulu, aku akan membereskanmu nanti.”

Frans Wen dan Harwin Yi berbalik untuk keluar, Eleanor Chu menyeret Frans Wen kembali, "Kamu tidak usah, kamu sedang sakit, biar Harwin saja."

"Kenapa kalian berdua? Kenapa tiba-tiba berkelahi?

Ketika Harwin Yi keluar, Eleanor Chu menyeret Frans Wen ke sofa dan duduk. Dia mengangkat tangannya dan mencubit wajahnya, dia melihati wajahnya, "Sudah hampir membiru, berapa usia kalian berdua? Apa kalian masih kecil?"

“Kami tidak berkelahi.” Dia jelas penuh amarah saat ini, tetapi Frans Wen sangat senang.

"Tidak berkelahi? Apakah bisa terluka seperti ini tanpa berkelahi?"

"Kami sungguh tidak berkelahi, dia bilang dia pernah belajar judo, jadi kami latihan bersama saja."

“Oh?” Eleanor Chu mengelus memar di wajahnya dengna lembut, Frans Wen menekan bibirnya dengan kuat dan menelan rasa sakit sambil mendesahkan nafas.

“Dia bilang berkeringat bagus untuk menyembuhkan flu, jadi aku menemaninya latihan” Harwin Yi berjalan dari pintu sambil membawa barang-barang, dia melihat Eleanor Chu memandangi luka Frans Wen, seklias rasa kecemburuan muncul di matanya.

"Kemarilah." Eleanor Chu melambai padanya dengan marah, "Lihatlah luka di wajah kalian. Siapa yang mau denganmu jika wajahmu cacat?"

Keduanya langsung merasa gelisah.

“Kami tidak akan mengulanginya” Kata Harwin Xi.

"Ini masih mendingan." Eleanor Chu juga meraih wajahnya dan meletakkan satu lengan di lengannya. "Kalian berdua adalah adikku, kalian harus akrab, mengerti?"

Tanda merah yang tidak wajar muncul di wajah mereka hampir bersamaan, "Kami mengerti, kami tidak akan mengulangnya lagi."

"Bagus."

Eleanor Chu menarik tangannya dan bersender di sofa.

Mengingat percakapannya dan Allan Jiang tadi, masih membuatnya cukup sedih.

Sudah saling kenal selama bertahun-tahun, dari seorang kekasih ke saudara kandung hingga seorang teman, bahkan jika dia mengalami kematian palsu, dia tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dia akan menjadi orang asing.

Jika dibilang tidak sedih, itu pasti bohong.

"Apa perasaanmu sedang tidak enak hari ini?"

"Sedikit." Eleanor Chu tersenyum dan mengarahkan jarinya ke arahnya, "Kemari, biar aku menamparmu sekali, jadi suasana hatiku bisa lebih baik."

Harwin Yi segera berdiri dan menarik kerah baju Frans Wen, "Kamu sedang sakit, pergi ke atas dan istirahat saja."

Frans Wen mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kita naik bersama."

Harwin Yi mengangkat alisnya dengan lembut, dan keduanya naik ke atas.

Eleanor Chu melihati mereka dari belakang dengan bertanya-tanya.

Hmm, mengapa ada perasaan seperti melihat Jennifer dan John Xiao!

"Apa yang kalian berdua masih lakukan di kamar? Aku akan kembali."

Tak lama, Eleanor Chu naik ke atas.

Membuka pintu, dan melihat Frans Wen dan Harwin Yi duduk di sofa dengan wajah serius, dan dua luka baru muncul di wajahnya.

"Apa yang sedang terjadi! Aku benar-benar marah!"

Eleanor Chu menendang pintu ruangan, "Bukankah aku bilang kalian harus rukun? Bukankah guru kalian mengajari apa artinya berteman dan bergaul dengan baik? Juga harus saling menyayangi? Apakah kalian berdua ada dendam di kehidupan lalu? Sekali bertemu langsung berkelahi! Masih sempat istirahat pula!"

Melihat Eleanor Chu marah, Frans Wen dan Harwin Yi panik dan menatapnya dengan tatapan polos, berkata: "Kami tidak berkelahi, kami hanya latihan bersama..."

Eleanor Chu mencubit kiri dan kanan.

"Ssshhh..."

"Apa yang terjadi? Badan kalian juga terluka?"

Dia bahkan tidak memikirkannya lebih jauh lagi, dia langsung mengangkat pakaian Harwin Yi, menatap Frans Wen, dan mengangkat pakaian Frans Wen, lalu menatap Harwin Yi.

Namun, wajah keduanya memerah.

"Pergi ambil arak obat!"

“Berbaring, dan lepaskan bajumu” Eleanor Chu mengambil arak obat dari Frans Wen. Dengan ekspresi marah dan kesal, dia menuangkan arak obat dan menggosoknya di telapak tangannya, pukulan amarahnya menepuk Harwin Yi , "Dulu aku lihat kalian sangat akrab, tapi kenapa sekarang seperti anak kecil, sebenarnya kalian ada dendam apa..."

Meskipun mulutnya berkata dengan kesal, tapi itu masih terdengar sangat lembut di telinga Harwin Yi.

Kepedasan arak obat itu perlahan-lahan menembus ke dalam kulit melalui telapak tangannya yang lembut, terasa panas dan sangat nyaman.

Pipinya tiba-tiba memerah.

Untungnya, dia berbaring tengkurap pada saat ini.

Dia diam-diam merasa senang di dalam hatinya.

"Oke, nanti urut lagi sendiri."

Eleanor Chu menepuk-nepuk pantatnya dengan kencang.

“Giliran kamu, buka bajumu dan berbaring di tempat tidur,” Dia menunjuk ke Frans Wen.

Ketika tangan Eleanor Chu menyentuh kulitnya, Frans Wen tiba-tiba mengerti mengapa Harwin Yi bahkan tidak mau bangun di sofa sampai sekarang, dan banyak bengkak di tubuhnya.

“Bisakah duduk dengan diam?” Untuk sementara waktu, Eleanor Chu menggosok-gosokkan jari-jarinya dengan wajah muram. “Kalian berdua yang berkelahi, tapi aku yang direpotkan, kalau terjadi lagi, akau akan menyuruh kalian telanjang dan berjalan di tengah jalan.

Frans Wen menjawab, "Ya, kami tidak akan mengulanginya lagi."

“bagus.” Eleanor Chu mengusap rambutnya.

"Oke, kalian berdua di sini dulu, pengasuh yang aku kemarin cari sudah datang, dia ada di lantai bawah sekarang, jika kalian ingin makan sesuatu, langsung katakan saja dengannya. Harwin, kamu jangan pulang dulu, supaya orang keluargamu tidak khawatir, menginap saja dulu di sini, sampai memarmu sudah baikkan baru pulang, mengerti?"

"Iya." Ketika memikirkan "manfaat" khusus yang dapat diperoleh dengan tinggal di sebuah vila, Harwin Yi sangat ingin tinggal di sini seumur hidup. Meskipun wajahnya masih terlihat dingin, dia sebenarnya sangat bahagia.

Eleanor Chu awalnya berpikir bahwa Harwin Yi enggan melakukannya, siapa tahu dia menyutujuinya dengan senang.

Lalu dia tersenyum dengan senang, "Bagus, kalian harus rukun, aku akan kembali lihat-lihat, jika kalian masih tidak rukun, lihat saja bagaimana aku memberi kalian pelajaran.“

Setelah Eleanor Chu pergi, keduanya berbalik dan saling melirik dengan canggung, tetapi pada saat yang sama mengangkat bibir mereka.

Ketika seseorang merasakan kesepin di hati, dan ketika dia bertemu seseorang yang juga kesepian, secara tidak sadar mereka akan melakukan hal yang sama.

"Kakak ipar, kamu di dalam?"

Eleanor Chu baru saja memasuki ruang kerja dan bersiap untuk mendiskusikan masalah Allan Jiang bersama Howard Yi, tetapi dia tiba-tiba mendengar suara Ivan Yi dari luar pintu.

"Ya, masuk."

Ivan Yi tersenyum dan membuka pintu ruang belajar, "Aku tidak mengganggu kalian kan."

Meskipun telah berlatih militer untuk waktu yang lama, meskipun kekanak-kanakannya telah hilang, tapi senyuman di wajahnya tetap terlihat seperti ingin bercanda dengan Howard Yi.

"Tentu saja tidak. Kamu sudah lama tidak kembali, aku kira kamu tidak mau lagi denganku."

"Bagaimana mungkin, di hatiku terus memikirkan kakak ipar..."

Ivan Yi diam-diam menelan kembali apa yang belum dikatakannya saat merasakan mata Howard Yi yang tiba-tiba dingin dan tajam, , "Kakak Chen semakin pelit saja."

"Kamu salah." Eleanor Chu lanjut berkata, "Dia tidak pernah murah hati."

"Ada urusan mencariku?"

Ivan Yi terkejut, "Kakak ipar, bagaimana kamu bisa tahu?"

"Kalian sudah libur beberapa hali, kamu tidak kembali ke rumah kakek, dan ke sini, pasti kamu pergi ke tempat lain dulu untuk mencari wanita."

"Aku harus belajar dari sepupuku dalam masalah ini, sepupuku..."

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu