Adore You - Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)

Howard Yi seketika menjadi murung, "Mungkin kita berdua lebih cocok saling bermusuhan."

"Mungkin sama seperti yang kamu harapkan, kita berdua masih bisa kembali menjadi saling bermusuhan dalam waktu dekat."

Stuart Tua duluan keluar dari ruang kerja.

"Oppa."

Abel Yi jarang-jarang muncul di hadapan Howard Yi dengan penuh hati-hati, mata yang arogan mengandung sedikit rayuan yang jarang ditemui.

"Eleanor tadi telah menelepon dan mengatakan padaku, Oppa, ibu tidaklah bersalah, ini semua merupakan dosa yang dilakukan oleh kakek dan nenek yang tinggal dalam kehidupan masyarakat kapitalisme yang penuh kejahatan, aku tidaklah bersalah dan hanyalah seorang......"

"Komplotan?"

Howard Yi menatapnya sambil tersenyum bak tidak tersenyum.

"Tidak tepat mengatakannya seperti itu, kalau aku adalah komplotan, berarti Eleanor juga begitu, ini menyatakan, kamu menghadapi musuh dari depan dan juga belakang, sangat kasihan."

"Memang sangat kasihan."

Sang pria membungkam bibir tipisnya, lalu melintas melewati Abel Yi.

Saat masih kecil, mengira sudah cukup dengan hanya tumbuh besar, makanya selalu bersabar menghadapi rasa kesepian saat berada di kastil Stuart seorang diri selama ini, tapi setelah tumbuh besar, malah mulai menghadapi berbagai aksi percobaan pembunuhan, dia selalu tidak tahu kapan dirinya akan mati begitu saja, makanya hal ini telah membuatnya memiliki sifat yang tak tertarik terhadap segala hal, hingga pada akhirnya dia perlahan-lahan mulai memegang garis hidup ekonomi keluarga, lalu membangun dunia bisnis sendiri, baru dia berani untuk merasa sedikit lega.

Setiap orang yang dari luar kehilatannya begitu kokoh dan tak tertumbangkan, pasti akan selalu memiliki rasa kesepian yang tak bisa terlihat oleh orang lain, dan hal itu selalu menari di balik kegelapan.

Mungkin kakek dan ibu mengira ini semua demi kebaikannya, dan baik bagi seluruh keluarga Stuart, tentu saja, dia tidaklah membantah hal ini, kekokohan yang tak tertumbangkan yang dimilikinya ini semuanya merupakan hasil dari latihan yang sudah direncanakan dari begitu lama. Tapi, setelah selama ini, apakah dia bahagia?

Howard Yi tersenyum pahit sambil menggelengkan kepala.

Kebahagiaannya dimulai sejak dia mengenal Eleanor Chu.

Dia tiba-tiba mengingat tentang ketegasan Eleanor Chu sebelumnya yang terus tidak bersedia membiarkan putranya menerima pembelajaran dan pelatihan seorang diri di Inggris, akhirnya sang pria bisa memiliki pemahaman mendalam yang sama dengannya.

Perasaan seperti itu, terlalu kacau.

Sang pria dengan tak sabaran kembali mengambil ponsel, hendak mengabarkan gadis kecil yang harusnya saat ini sedang minum sup di siang hari, berharap sang wanita bisa menaiki pesawat malam ini juga, dan besoknya langsung tiba di London. Karena sang pria begitu tak sabaran ingin bertemu dengannya.

"Howard?"

Eleanor Chu yang kembali mendapat panggilan telepon dari Howard Yi terlihat jelas merasa sedikit kaget.

"Istriku, datanglah, datanglah malam ini juga, aku sangat merindukanmu."

Suara pria yang sexy terdengar sedikit rendah, begitu gegabah bagaikan seorang bocah kecil.

"Bukankah sudah sepakat untuk membiarkanku pergi setelah acara ulang tahun Kakek berakhir? Kenapa tiba-tiba malah berubah pikiran? Memangnya masalah di pihak Kakek sana sudah beres?"

"Hmm, hanya sebuah lelucon, aku akan menceritakannya padamu setelah kamu tiba, intinya, semua telah berakhir, hari telah cerah seusai badai, kepalaku sekarang hanya penuh dengan dirimu, hanya ingin bisa bertemu denganmu."

"Baiklah, aku akan bersiap-siap sekarang juga, dan akan berangkat sekitar 1 jam kemudian, lalu kita akan segera bertemu."

"Baik. Aku menunggumu di London."

Kata menunggumu ini, yang dinantikan malah merupakan sebuah hujan.

London sudah terkenal dengan cuaca buruknya, sebelum Eleanor Chu naik ke pesawat, dia khusus melihat ramalan cuaca di sana, dan masih cerah, namun setelah pesawat mendarat, langsung turun hujan rintik-rintik.

"Pusing pusing, aku paling kesal dengan hari hujan!"

Sharen Yi dengan kesal merebah di depan jendela, melihat cuaca di luar yang begitu mendung.

Halaman di lantai bawah, sering melintas mobil truk, yang mengantarkan berbagai benda menarik dari berbagai belahan dunia, berharap agar pernikahan mewah 2 hari kemudian bisa menjadi lebih sempurna.

Waktu begitu mendesak, ukuran kastil terlalu luas, terpaksa memanggil banyak pelayan dari tempat lain ke sini untuk sementara, setiap hari melihat para pelayan yang sibuk dalam mengerjakan kesibukan yang sama setiap hari, hati Eleanor Chu juga ikut melesat cepat.

"Tegang tidak?"

"Sedikit."

"Nyonya, baju pengantin sudah tiba, Tuan meminta Anda untuk pergi ke kamar rias mencobanya dulu."

"Baik, aku mengerti."

"Semenjak mengenalmu, bisa dibilang aku mulai mengenal ulang Howard, ternyata orang yang dingin bagaikan gunung es sepertinya pun bisa memiliki sisi yang begitu perhatian dan lembut seperti ini, terasa merupakan dua orang yang berbeda."

"Cinta adalah sekop besi, bisa terus menggali dan memperlihatkan sisi lain dari seseorang tanpa henti, jangankan Howard, bukankah Kakak Sepupu tertua juga begitu? Petinggi besar berwajah besi akhirnya telah menjadi budak istri keturunan baru."

"Gadis ini, bahkan berani meledekku."

Sharen, datang kemari."

Mereka berdua baru saja hendak keluar, kebetulan melihat Shawn Yi berjalan menuju kemari.

"Ada masalah apa?"

"Kamu pergilah dulu," Eleanor Chu tersenyum dan berkata dengan jahil di samping telinganya Sharen Yi: "Waktu yang hangat telah tiba, aku pergi mencoba gaun pengantin, dan Anda ingat untuk jangan terlalu kelelahan, Nona penggiring pengantin tercintaku."

"Sana sana."

Sharen Yi membalikkan bola mata putih terhadapnya.

Di dalam ruang rias yang luas, belasan pria yang membawakan gaun pengantin ataupun membawakan kotak perhiasan berdiri membentuk satu barisan.

"Sedikit terlalu banyak bukan?" Jumlah gaun pengantin sudah terlalu banyak hingga berada di luar dugaannya, kalau seperti ini, di hari pernikahan nantinya, hanya mengganti baju pengantin saja bisa membuatnya kelelahan setengah mati.

"Tidak, dengar-dengar, dewi saja selalu mengganti beberapa pasang baju dalam sehari."

Howard Yi dengan lembut merangkul pinggangnya dari belakang, "Calon pengantin wanitaku yang cantik, bahkan lebih menarik dibandingkan dewi."

"Sana pergi cari dewimu saja, dasar kamu pria bermulut manis."

"Kenal dengan dia tidak?"

Howard Yi tersenyum dan menerima sebuah mahkota permata untuk para aristokrat dari tangan seorang pelayan profesional bersarung tangan.

Eleanor Chu tertegun sejenak, dengan tatapan sulit untuk percaya menatap batu berlian sebesar kepalan tangan bayi yang tertancap dalam mahkota itu.

"Ini...... Ini adalah Eureka?"

Eureka yang dijuluki sebagai salah satu dari 10 berlian terindah di dunia, merupakan sebuah benda berharga yang sangat diimpikan oleh setiap desainer perhiasan, dengar-dengar selalu dikoleksi oleh seorang kolektor misterius, siapa sangka bahkan bisa muncul di sini, muncul di tangannya Howard Yi!

"Kemampuan mengenalimu sangat bagus."

Sang pria tersenyum sambil mengulurkan jari tangan, dengan teliti mengusap batu berlian yang besar itu. Cahaya terpantul yang dipancarkan dari penyinaran sinar lampu berkilau seakan-akan mengalir keluar dari sela-sela jari tangannya, begitu mempesona hati.

"Ini adalah barang yang harus dipakai oleh pasangan dari kepala keluarga di setiap generasi Keluarga Stuart, sekarang, kuberikan padamu. Tapi, aku tidak berniat untuk memintamu memakainya lusa nanti, dialah yang baru merupakan peran utamanya sekarang."

Sang pria berkata sambil melambaikan tangan terhadap seorang pria yang membawakan kotak perhiasan, pria itu mengerti maksudnya. Langsung membuka kotak perhiasan itu di hadapan semua orang, sebuah mahkota dengan kilauan yang lebih memukau terpampang di hadapan semua orang, telah menarik perhatian semuanya.

Terutama berlian yang hampir sebesar sebutir telur ayam di tengah mahkota itu, saat ini begitu memukau dan gemerlapan saat dikelilingi oleh para berlian mewah, menampilkan keunggulannya di tengah pancaran berlian di sekitarnya.

Eleanor Chu pun tak mampu mengenali dari mana asal berlian itu.

"Dialah yang baru merupakan peran utamanya, éternité, indah tidak." Wajah Howard Yi memiliki ekspresi bangga yang jarang ada.

"Indah, dan juga segar, aku sangat penasaran, apa namanya? Aku tidak pernah melihat batu berlian ini dari artikel terkait manapun, tapi berlian yang begitu besar dengan keindahan yang bisa disebut telah sempurna ini tidak seharusnya tidak memiliki ulasan tentangnya."

"Dia dan Cullinan berasal dari kristal besar yang sama, ini merupakan sebuah berlian yang tidak pernah menjadi milik siapa pun, sekarang telah menjadi milikmu, aku menamainya sebagai 'Eternal Star'."

Saat Howard Yi mengucapkan kata 'Eternal', kilauan matanya bagaikan telah dipancari oleh berlian ini, mengakibatkan Eleanor Chu tidak rela untuk mengedipkan mata sekejab pun.

Beberapa orang yang membawakan gaun pengantin memanfaatkan kesempatan ini untuk memperlihatkan gaun pengantin, hal ini semakin membuat Eleanor Chu terkesima.

Jelas-jelas ini merupakan sebuah karya seni, sebuah karya seni yang sulit dilupakan oleh para perempuan, berlian dengan jumlah yang banyak tidaklah menurunkan kemewahannya, sebaliknya, malah semakin membuatnya terlihat gemerlapan di bawah sinar lampu, jika berdiri di bawah pancaran sinar matahari, mungkin seluruh tubuhnya akan berkelap-kelip, bagaikan Asteria yang begitu mempesona.

Gaun pengantinnya bukanlah model tube top, bagian dari kerah baju bermodel V hingga lengan baju sampai siku tangan menggunakan bahan berenda, bagian dari dada ke bawah menggunakan kain taffeta silk dengan model ekor panjang, bentuk kerutan di bagian pinggang belakang terdapat jaring sutra yang panjang menempel di ekor gaun, terlihat begitu anggun, di bagian depan dada terpasang banyak berlian berkilauan, di bagian ekor gaun terdapat berbagai berlian mewah yang berbaris membentuk pola riak air. Bagian ekor tudung kepala juga dibentuk seperti itu.

"Sungguh sangat indah."

Eleanor Chu menutup mulutnya karena merasa sulit untuk percaya, sepasang mata besar bening sedikit memerah karena terharu.

Dia tidak pernah tahu, ternyata di dunia ini masih ada gaun pernikahan yang bisa mengetarkan hatinya, sebuah gaun buatan yang dirancang dengan begitu sempurna hingga sepenuhnya menyentuh batinnya.

"Ini merupakan gaun yang khusus didesain sendiri oleh Tuan Stuart untuk Anda, karena cinta kalian, akan membuat mereka terlihat lebih berkilau dan memikat."

"Ini didesain olehmu? Semua ini didesain olehmu?"

Sang wanita semakin merasa tercengang, suaminya, bahkan merupakan seorang desainer yang begitu unggul, yang bisa membuat karya desain sesempurna ini sesuai dengan kesukaannya, sang pria benar-benar telah memberikan banyak kejutan untuknya.

Howard Yi dengan lembut menggenggam tangannya, mendaratkan sebuah ciuman di atas tangan yang putih bersih itu.

"Tidak ada desain dari siapa pun yang pantas dengan pengantin wanita tercantikku, sama seperti mahkota tadi, sebagus apapun dia, tetap telah dipakai oleh orang lain, aku ingin kamu memakai sesuatu yang tiada duanya."

Kalimat "tiada duanya" dari dia, telah sepenuhnya membuat air matanya mengalir.

"Gadis bodoh."

Sang pria dengan sangat menghargai melihatnya memasuki pelukan. Orang lain yang berada di kamar dari awal sudah sangat mengerti dengan situasi dan diam-diam telah pergi meninggalkan tempat.

"Howard, aku tetap saja merasa ini sangat sulit untuk dipercaya, kamu rasa, kenapa kita berdua bisa saling berkenalan, kenapa bisa saling bersama, kenapa bisa menikah bersama......"

Eleanor Chu terus menanyakan 'Kenapa' tanpa henti, membuat senyuman di sudut bibir Howard Yi terlihat semakin melebar.

Sang pria menjadi lebih lembut saat memegang pipinya, "Karena Tuhan menggunakan tanah yang sama saat menciptakan kita. Jadi meskipun terpisah dan berada di ujung dunia, setelah saling berputar, aku tetap akan mampu menemukanmu, dan kamu tetap akan menikah denganku."

Aku tetap akan menemukanmu, dan kamu tetap akan menikah denganku.

Eleanor Chu dengan suara kecil menggumamkan kalimat ini, sangat terharu, tapi suasana malah dihancurkan oleh sebuah suara ketukan pintu yang mendadak.

"Eleanor, kita sudah harus segera pergi."

Howard Yi dengan kesal mengernyitkan kening, "Kamu pergi saja sendiri."

"Howard, kalau tetap tidak membuka pintu, aku akan mendobraknya ya, sekarang adalah waktu baik, Kakek mengatakan harus membawa Eleanor ke vila pada saat ini juga, kamu jemputlah dia saat hari pernikahan nanti!"

"Sudahlah, jangan mengerutkan dahi lagi."

Eleanor Chu mengulurkan tangan membantunya meluruskan keningnya yang sedikit berkerut. Menjinjitkan kaki dan mencium bibirnya, meskipun sangat ringan, tapi ini sudah cukup untuk merangsang denyutan lubuk hati seseorang.

2 hari selanjutnya, waktu berlalu begitu cepat bagaikan aliran air deras, sampai-sampai membuat Eleanor Chu merasa sedikit bingung saat pagi hari di hari pernikahan telah tiba.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu