Adore You - Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)

“......” Tidak mungkin menyuruhnya untuk bertamu bukan!

Dia tidak sanggup melakukan ini. Ivan anak itu ialah inti dari semua masalah yang diketahui oleh semua orang , lagipula jika berbuat demikian dia juga akan bersalah pada Lucy Mei yang sedang hamil!

“Kamu jangan berpikir terlalu banyak, tante kedua tidak akan membuat mu sulit, aku sudah menelepon Ivan, sabtu ini dia akan pulang, tiba saatnya kamu keluar mengajaknya pergi ke toko teh atau kopi apapun untuk menikmati teh sore, aku akan membawa seorang gadis pergi, beranggapan seperti sebuah kebetulan, kamu tahu. Jika aku menyuruhnya pergi, dia pasti tidak akan mendengarkan ku, anak ini sekarang sudah membuat sistem penahanan yang akurat, aku juga tidak ada cara lain.”

Jika tidak ada Lucy , maka masalah ini dia bisa membantunya, namun sekarang kondisi seperti ini, jika dia membohongi Ivan untuk pergi kencan buta, ini sungguh tidak pantas.

“Eleanor, aku tahu kamu akan menyetujuinya bukan? Kamu juga akan segera menjadi orang tua. Tante kedua percaya kamu pasti bisa memahami pemikiran ku ini, aku hanya mempunyai 1 putra yaitu Ivan, selalu berharap dia yang terbaik.”

Widya sambil berbicara pun bangkit berdiri, sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Eleanor untuk menolak, “Maka seperti ini saja, pada sore hari sabtu ini, tiba saat nya aku akan menelepon pada mu.”

Eleanor ingin mengatakan sesuatu lagi, namun Widya sudah 1 langkah lebih awa pergi membawa pembantu wanita tersebut.

Kebetulan Howard masuk, melihatnya cemberut karena khawatir, sembari mengelus-elus alis Eleanor, “Jika mengerutkan alis lagi maka akan berkerut.”

“......” Eleanor dengan marah menatapnya, “Apakah ada orang yang membahayakan istri seperti mu?”

“Aku ini sedang memuji kamu imut.”

“Aku berterima kasih pada mu!”

“Tante kedua memberi mu tugas yang menyusahkan apa?”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Bagaimana mungkin aku bisa tidak tahu? Dia itu tidak akan datang tanpa motif tertentu, di dalam rumah hanya kamu yang paling mudah diajak kompromi, jika dia tidak mencari mu dia bisa mencari siapa lagi?”

Eleanor mengambil handphone dan berkaca pada layar.

Apakah benar-benar dia memiliki wajah yang begitu mudah diajak kompromi kah?

“Jangan bercermin lagi, kamu bisa membuat handphone itu merasa rendah diri.” Dia mengambil handphone tersebut dari tangan Eleanor, “Bulan depan ayah dan ibu pulang, jadi kita semua harus pindah ke kediamaan lama untuk tinggal sampai lewat tahun baru.”

Sekali mengungkit tentang tahun baru, Eleanor pun teringat lagi akan Sharen Yi yang keberadaannya tidak jelas sampai sekarang. Sinar di matanya seketika berubah menjadi kelam.

“Sharen masih belum ada kabar kah?”

Howard dengan hening mengangguk-anggukkan kepala.

Usaha beberapa hari yang singkat ini, orang dari berbagai bidang sudah mencari ke seluruh New York , tapi masih saja belum ada kabar apapun, dia hampir sudah tidak bisa berpikir pada arah yang baik lagi, hanya saja ia tidak berani memberitahukannya pada Eleanor, takut mengejutkannya.

Mungkin tidak ada kabar adalah kabar yang terbaik, setidaknya lebih baik dibandingkan kabar buruk.

Eleanor tidak pernah seperti beberapa hari ini, berharap waktu bisa berlalu lebih lambat sedikit, lebih lambat sedikit, 1 sisi karena Sharen, 1 sisi karena dia tidak menginginkan kedatangan hari sabtu.

Terutama benar-benar hari sabtu tiba, sebelum keluar, dia pun tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Maksud Howard adalah menyuruhnya langsung tidak pergi saja , namun saat itu Widya datang dengan cara seperti itu , jika kali ini dia tidak pergi, pun sama dengan membohonginya untuk kedua kalinya, saat itu Widya pasti akan marah.

Duduk didalam mobil yang melaju dalam perjalanan ke toko kopi tertentu, sekali-sekali dia mengambil handphone dan membalikkannya berulang kali.

Bagaimana?

Mengetahui Ivan atau tidak?

Jika tidak mengatakannya. Maka dirinya bersalah pada Ivan dan Lucy, jika mengatakannya, maka ia bersalah pada tante kedua.

Seumur hidup sepertinya dia benar-benar tidak pernah kesusahan seperti ini.

Pun ketika Eleanor berpikir berkali-kali dan merasa bimbang, mobil tersebut pun sudah perlahan berhenti di depan toko kopi.

Begitu turun dari mobil, dari jauh melihat Ivan sedang duduk disalah 1 tempat yang dekat jendela dan melambaikan tangan padanya.

“Kakak ipar, kenapa tiba-tiba terpikir untuk mengajakku minum teh sore? Kamu segera tidak leluasa bergerak, minum di vila bukankah juga sama?”

Ivan bertemu dengan Eleanor, segera bangkit dan menyambutnya.

“Tidak sama..... tidak sama....”

Eleanor mengatakan “Tidak sama” untuk beberapa kali, terus tertawa canggung, namun juga tidak melanjutkan perkataannya.

Ivan dengan sangat cepat merespon.

“Bukan anda kakak ipar yang mengajak ku, benar?”

“Aku tidak mengatakannya ya, aku tidak mengatakan apapun, jadi apakah kamu mau pergi?”

“Tidak, jika aku pergi maka kakak ipar kamu akan serba salah.” Ivan dengan santai melepaskan tangannya, “Lagipula sore hari aku tidak ada urusan apa-apa, anggap saja menghabiskan waktu.”

“Kalau begitu nanti kamu harus ingat, sama sekali tidak boleh emosi terhadap ibunya, sebenarnya dia berbuat seperti ini juga demi kebaikan mu. Kamu menolak gadis itu dengan lembut saja, tahu tidak?”

Sekali teringat dengan keributan yang dibuat oleh Harwin dan Frans kemarin, dia pun tidak tahan untuk mengingatkannya lagi.

“Anda jangan khawatir, mungkinkah aku tidak masuk akal seperti Harwin?”

Eleanor tersenyum sambil mengangkat gelas minuman, masih belum sempat untuk membuka mulut, handphonenya pun berdering.

“Ada apa Frans”

“ Nona Sharen sudah ditemukan.”

“Benarkah? Dia tidak apa-apa kan?” Dia dengan impulsif langsung berdiri.

Frans bisa mendengar rasa gembira dan semangat dalam kata-katanya itu, mood nya juga ikut membaik.

“Sebenarnya apa yang terjadi padanya, meskipun terjatuh dari jurang, namun berkah dan keberuntungan yang besar terjatuh ke dalam kolam, namun Kelly Li sudah meninggal.”

“Apa yang terjadi?”Bukankah sebelumnya Kelly masih baik-baik saja? Kenapa Sharen tidak apa-apa, dan malah sebaliknya Kelly meninggal?

“Untuk kondisi yang sebenarnya lebih baik tunggu saat anda kembali ke Vila Brittany dan meminta Tuan Yi untuk memberitahu anda, Tuan Yi memerintahkan sedikit urusan padaku, aku mau pergi membereskannya saat ini.”

“Tuan Yi Tuan Yi, apakah Frans kamu sudah lupa sebenarnya kamu orang siapa?” Sekali mendengar Sharen tidak apa-apa, Eleanor pun hidup dan semangat kembali, juga sudah mempunyai tenaga untuk bercanda.

Frans di telepon itu tertawa dengan lembut, “Orang anda, aku terus mengingatnya, aku adalah orang anda, seumur hidup adalah orang anda.”

“Ya, ini masih lumayan, nanti malam ingat kembali ke vila.”

“Baik, aku sudah tahu.”

Eleanor menyimpan handphone, juga tidak peduli sebenarnya Widya datang atau tidak, mengambil tas dan berkata pada Ivan: “Aku ada urusan mendadak harus pergi dulu, nanti sampaikan permintaan maaf ku pada ibumu.”

“Ya, baik.”

Ivan mengantar Eleanor naik ke mobil. Matanya melihat mobil tersebut melaju pergi, saat ini barulah ia membalikkan badan kembali ke dalam toko kopi.

“Howard, sudah menemukan Sharen bukan?”

Begitu Eleanor turun dari mobil, dengan tergesa-gesa berjalan masuk, dia sambil berjalan sambil menyerahkan baju topi dan tasnya ke pengurus rumah Lu,mendekati Howard pun bertanya: “Tadi Frans sudah menelepon ku, cepat kamu katakan pada ku yang selengkapnya, aku disini sudah panik hingga mau gila.”

“Dibuang ke jurang oleh seseorang, untung saja lolos dari musibah.”

Jatuh dari jurang!

Jadi apa yang dia mimpikan ialah nyata? Sungguh tidak bisa dipercaya!

“Jadi apakah sekarang dia baik-baik saja? Terluka dimana?”

“Tidak tidak, dia semua baik-baik saja, hanya flu berat, namun di New York dia pasti bisa mendapatkan pengobatan yang paling baik,dan lagi pula Shawn juga akan menjaganya, jadi kamu jangan khawatir.”

“Jadi itu siapa menelepon?” Suaranya kedengaran begitu lemah, Sharen tidak mungkin meneleponnya di dalam air bukan.......

“Dia.” Howard tertawa menggeleng-gelengkan kepala, “Cuaca yang begitu dingin terjatuh ke dalam kolam dari tempat yang begitu tinggi dan tak disangka ternyata tidak mati, juga benar-benar sangat beruntung, dia sendiri merangkak naik dari dalam kolam. Dengan susah payah berjalan ke pasar kecil di tepi jalan dan memberi telepon pada mu, pada akhirnya karena tidak bertenaga masih belum mengatakan lebih lanjut pun jatuh pingsan.”

“Ini bukan keberuntungan, benar-benar sebuah keajaiban.”

Howard dengan sekilas menjelaskannya, Eleanor malah mendengarnya sampai mengguncang hati , mulutnya tidak berhenti mengucapkan perlindungan dari Tuhan, Amitabha.

“Lalu kemudian? Apakah ada orang yang menolongnya?”

“Tentu saja ada orang yang menolongnya, namun saat itu dompetnya jatuh di kolam, tidak ada tanda pengenal sama sekali, jadi saat masuk ke rumah sakit untuk diobati pun tidak mendaftarkannya, dan itu adalah desa yang jaraknya ratusan kilometer dari New York, jadi kita tidak menemukannya dalam waktu yang singkat, gadis ini membeku akibat air yang sedingin es oleh karena itu ia pun demam tinggi selama beberapa hari, sampai ia terbangun beberapa jam yang lalu barulah ia menelepon Shawn.”

“Baiklah jika tidak apa-apa baiklah jika tidak apa-apa, akhirnya aku bisa tenang.”

“Dari awal sudah mengatakannya pada mu, pasti tidak akan terjadi apa-apa padanya, selanjutnya kamu harus baik-baik makan dan beristirahat, kamu Mommy yang begitu tidak pengertian kelak mau membuat para bayi belajar dari contohnya. Ya?”

“Tidak akan, tidak akan lagi, kelak aku pasti akan mendengarkan mu.”

Seketika dia pun merasa matanya begitu panas, hidungya terasa asam seperti sudah dimasukkan lemon (menangis).

Tidak tahu apakah hanya karena Sharen ditemukan dalam keadaan aman, atau karena yang lain.

“Gadis bodoh sudah mau jadi ibu, semakin lama semakin sentimental.” Howard menjulurkan tangan mengusap ujung matanya, “Waktu kehamilan semakin lama semakin panjang, tidak bisa dihindari akan terasa kesusahan, malah tidak henti-hentinya masalah besar maupun kecil datang, kamu benar-benar sudah menderita, kelak disaat hati merasa gundah maka keluarkan lah, pukul aku marah aku juga tidak apa-apa, jangan pernah menahannya, hati ku sedih.”

Masalah depresi sebelum melahirkan ini lebih baik dicegah lebih awal, jika tidak yang menderita ialah Eleanor, namun yang bersedih hati ialah dia.

“Oh ya.” Eleanor tiba-tiba teringat akan sesuatu, dengan terburu-buru bangkit dari pelukannya, “Apa yang sebenarnya terjadi pada Kelly lagi? Kata Frans dia meninggal? Bukankah sedang menunggu operasi? Seharusnya penyakit itu sudah dikendalikan untuk sementara waktu, kenapa tiba-tiba.....”

“Bunuh diri.”

“Kenapa?” Dengan tidak mudahnya ia bertahan sampai Sharen membawanya berobat ke Amerika, kelak hubungan mereka berdua pasti akan membaik dengan perlahan, kenapa bisa terpikir untuk bunuh diri?

“Penyakit Kelly sebenarnya tidak separah itu, catatan penyakit di dalam negeri sudah dipalsukan, saat ia bunuh diri ialah 1 hari sebelum menemukan Sharen, meninggalkan sebuah wasiat, maksud dari itu kira-kira ialah dia sendiri merasa bersalah pada Sharen, seperti masalah berobat ke luar negeri ini Irina juga pernah menghasut nya, bahkan mengancamnya jika tidak menyarankan Sharen ke luar negeri maka akan menyuruh orang untuk membunuhnya, namun ia tidak menyangka sekali ke luar negeri yang mendapat musibah ialah Sharen, mungkin tidak bisa menerima dirinya sendiri “Mencelakakan” putri kandungnya sendiri, akhirnya mentalnya pun mengalami pukulan.”

“Maksud mu ini adalah perbuatan Irina?” Eleanor dengan tertegun mengangkat matanya.

Meskipun tidak suka Sharen dan Shawn bersama, namun bagaimana pun juga pernah menjadi ibu dan anak, kenapa bisa melakukan hal yang begitu kejam!

“Selain dia menurut mu siapa lagi?” Howard memberikan handphonenya sendiri pada Eleanor, di dalam foto terlihat seorang pria bersenjata lengkap mengenakan topi, masker dan kaca mata hitam, “Ini tertangkap oleh kamera cctv di rumah sakit, dengan sangat cepat kita akan tahu apakah sudah salah menuduh Irina atau tidak.”

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu