Adore You - Bab 191 Menikahlah Denganku (2)

Eleanor Chu yang dipeluk oleh Howard Yi, menggunakan tenaga bagian atas tubuhnya, lalu menending ular yang bergegas mengarah ke mereka dengan kuat, tendangan samping yang kuat itu membawa suara angin ‘sshuuu’ , tiba-tiba menending ular tersebut sampai ke beberapa meter jauh, dan pas terjatuh ke dalam pelukan salah satu pria dengan jas hitam itu.

“Aaah——"

Terdengar suara teriakan yang histeris.

Saat sekumpulan orang-orang itu sedang kebingungan, Howard Yi sambil menggendong Eleanor Chu mengarah ke hutan besar yang tidak jauh.

“Lepaskan aku, aku berlari tidak lambat dari kamu, kita akan segera terkejar oleh mereka jika kamu sambil menggendong aku!”

Dan benar, tidak lama kemudian, langsung terdengar suara dari belakang.

“Jangan khawatirkan aku, pistol pocket hammer aku selalu aku simpan di dalam kantong baju!”

Howard Yi mengikuti ucapannya, hanya bisa menuruti ucapan Eleanor Chu.

Tendangan cantik Eleanor Chu tadi sudah berhasil meyakinkan dirinya, Istrinya tidak hanya cakap dalam kesastraan namun juga cakap dalam seni bela diri, dan sangat waspada, kalau bukan karena sekarang sedang ada sekelompok orang yang mengejar mereka dengan pistol, Howard Yi benar-benar ingin memeluknya ke dalam pelukan dan mencium wanita yang unik ini.

Eleanor Chu menyelamatinya!

Benar, ini membuatnya sulit percaya, di dalam badan yang kecil itu kenapa bisa memiliki kekuatan yang begitu kuat, apakah karena Howard Yi jadi Ia pun penuh dengan kekuatan.

Ia ingin bertanya kepadanya, tidak sabar ingin menanyakan kepadanya.

Eleanor Chu sambil berlari, sambil mengeluarkan pistol pocket hammer dari kantongnya, walaupun Howard Yi sebenarnya dapat berlari lebih cepat daripadanya, tapi Ia tetap menjaganya dari belakangnya.

Dia berusaha keras, untuk menambah kecepatannya.

Dia tidak boleh menyusahkan Howard Yi, apalagi di saat-saat antara hidup dan mati seperti ini.

“Di depan ada air terjun, sekitar tiga meter dari danau! "

Dia berhenti dengan tiba-tiba dan berteriak pada Howard Yi.

Pria dengan jas hitam dari belakang semakin mendekat, dan Howard Yi sama sekali tidak ragu-ragu, langsung memeluknya erat-erat, langsung melompat ke danau, meskipun jarak air terjun kecil tidak jauh, namun potensi air sangat besar, dengan cepat mereka tergegas masuk ke dasar air, seiring air danau yang bergolak ke bawah dengan cepat.

Saat sekumpulan pria dengan jas hitam tersebut sampai di samping air terjun, sudah tidak melihat sosok Howard Yi dan Eleanor Chu di permukaan air.

Ketika mereka berdua sampai di tempat yang lebih luas, potensi air akhirnya pun menjadi lebih tenang, Howard Yi memeluk sebuah batu besar dengan satu tangan, dan mendorong Eleanor Chu ke atas batu tersebut.

“Ayo cepat naik!”

Airnya dingin di malam hari, terutama ketika mereka berdua sudah berendam di dalam sungai hampir setengah jam, bahkan jika tubuh Eleanor Chu sangat kuat lagi pasti akan gemetar karena kedinginan juga, dan bibirnya dan wajah pucat semuanya menyentuh hati Howard Yi, terus mengemetar dengan hebat.

“Aku tidak kenapa-napa.”

”Dia sambil tersenyum menarik Howard Yi ke darat, berhasil menyelamatkan diri dari kematian, ini adalah hadiah terbaik dari Tuhan untuk pernikahan kita, bukankah itu merupakan berkah, setelah bencana pun kita berhasil bertahan hidup.

Ucapan yang ingin Howard Yi katakan terjebak di tenggorokannya, dan dirinya tidak bisa mengatakan kata maaf.

Apa yang dikatakan Eleanor Chu tidak salah, Ini adalah makna sebenarnya dari menjalani kesulitan dan kebahagian mereka, pantas untuk diingat seumur hidup.

Keduanya melepas baju dan mencoba memeras bajunya, mereka tidak berani tinggal terlalu lama, lalu langsung terus berjalan ke dalam hutan, setelah sekitar berjalan selama 1 jam, Eleanor Chu yang tidak mau beristirahat pun akhirnya melambatkan langkahnya.

“Tidak apa-apa, jarak dengan mereka sudah sangat jauh, seharusnya tidak bisa menemukan kita lagi, aku coba membuat api dulu lalu kita keringkan baju kita, kalau tidak nanti malah demam.”

“Iya.”

Kali ini akhirnya Eleanor Chu tidak membantah.

Howard Yi takut Dia kelelahan, beberapa kali suruh Dia berhenti saat di tengah jalan, tapi Eleanor Chu takut kalau pria dengan jas hitam itu berhasil mengejar mereka, jadinya Ia pun terus berusaha lari ke depan.

Ia tidak tahu kalau Howard Yi merasa seperti apa, pokoknya bertahan hidup adalah naluri terbesar bagi Eleanor Chu, dengan susah payah Ia akhirnya berhasil melewati masa lalu yang penuh dengan kesepian dan kesedihan itu, kebahagiannya tidak boleh diakhiri oleh orang lain sebelum dimulai!

Howard Yi membawa korek api tahan air, mereka berdua memungut beberapa kayu, dengan cepat mereka membangun api unggun kecil di dalam hutan, setelah melewati bencana hidup, badan yang sudah dibasahi oleh air sungai dingin ini sambil duduk di samping api unggun yang hangat merupakan suatu kepuasan yang tidak dapat terbayangkan oleh siapapun.

Howard Yi dengan cepat mengeringkan jaketnya, lalu memberikan jaket tersebut kepada Eleanor Chu, lalu Ia mengeringkan baju yang dilepas Eleanor Chu, lalu baru membereskan bajunya sendiri.

“Sudah lapar ya, ini.”

Howard Yi mengeluarkan sepotong coklat yang sudah hancur dari sakunya dan memberikan kepada Eleanor Chu, Dia ingat itu adalah coklat yang dimasukkan ke sakunya Howard Yi sebelum naik gunung di pagi hari tadi.

Itu adalah satu-satunya makanan yang dimiliki mereka sekarang.

“Masih oke, aku tadi makan banyak, jadi sekarang belum terlalu lapar, kamu makan saja.” Sebenarnya, setelah melakukan banyak gerakan-gerakan yang begitu besar, terutama diiringin dengan ketakutan dan kematian serta air sungai yang dingin, sekarang sambil duduk di samping api unggun, rasa lapar adalah satu-satunya rasa yang dirasakan, dan rasa lapar ini pun sangat kuat.

Dia seorang wanita dengan nafsu makan sedikit saja merasa lapar, apalagi Howard Yi dengan badan yang begitu besar, wanita kurang makan sedikit bisa dianggap diet, tapi Dia tidak tega membiarkan Howard Yi kelaparan.

“Kalau begitu sama-sama kelaparan saja.”

Sambil tersenyum Howard Yi menyimpan coklat tersebut ke dalam kantong, tidak memaksa Eleanor Chu untuk makan lagi, di saat kondisi seperti ini, bagaimanapun Dia pasti tidak akan memakan coklat tersebut, dan alasannya pasti sama seperti Howard Yi.

Tidak tega membiarkan masing-masing kelaparan.

“Kamu tunggu aku disini.”

Howard Yi melihat sekeliling dengan waspada, setelah berpikir-pikir, Ia tetap merasa tidak aman, jadi Dia menggendong Eleanor Chu ke atas pohon, membiarkan Dia duduk disebuah cabang pohon yang kokoh.

“Aku akan segera kembali.” Kata Howard Yi.

Eleanor Chu sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Ia juga tidak bertanya kemana Howard Yi pergi, Dia tebak mungkin Howard Yi pergi mencari makanan, lalu Ia mengingatkannya dengan berkata: “Hati-hati, cepat kembali.”

Howard Yi menjawabnya, setelah berjalan sekitar setengah jam, Dia berjalan kembali dengan tiga cabang pohon di tangan, masing-masing cabang pohon tertusuk ikan yang sudah dibersihkan.

Sepertinya tidak bisa memancing ikan, namun Ia malah hebat dalam menangkap ikan!

Tidak menunggu Howard Yi berjalan mendekat, Eleanor Chu sudah dengan cepat turun dari pohon, hendak ingin mengulurkan tangan mengambil ikan yang ada ditangan Howard Yi, tapi malah di paksa duduk oleh Howard Yi di samping.

“Duduk yang benar jangan bergerak.”

Eleanor Chu tersenyum dan berkata : “Baik.”

Dia dengan terampil memegang tiga cabang pohon di atas api dan memanggangnya, sambil membalikkannya selama beberapa kali dari waktu ke waktu, yang membuat Eleanor Chu terkejut adalah, Howard Yi membawa toples stainless steel kecil, di dalam toples kecil tersebut terdapat garam, meskipun tidak banyak, tapi itu sudah cukup.

“Ini adalah kebiasaan yang dibangun sejak dulu saat menjadi tentara, yang paling ditakuti di alam liar bukanlah tanpa makanan, tetapi tanpa garam. "

“Aku sangat senang, walaupun tidak ada garam juga bisa makan, tapi aku lebih suka rasa adanya garam.”

“Ini.”

Dia sambil tersenyum lalu mengelus kepala Eleanor Chu, Eleanor Chu sekarang menjadi seperti seorang anak gadis yang harus mengandalkan Howard Yi dalam segala hal, matanya yang indah memancarkan cahaya menawan di bawah api, ini membuat hati Howard Yi merasa sangat puas.

Pria yang begitu mulia seperti dewa dari segala segi kehidupannya mulai dari pakaian, makanan, rumahnya semua harus dilayani oleh orang lain, sekarang malah menggulung lengan bajunya sambil terduduk di samping api dan memanggang ikan untuknya.

Ini membuat Eleanor Chu merasa sulit dipercaya namun di saat yang sama Ia merasa sangat senang dan bahagia.

Dia masih ingat bubur Howard Yi yang membuat orang mengerutkan alis, benar-benar sangat berkesan.

Tapi sekarang, aroma ikan bakar dicampur dengan aroma dahan, dan harum menggoda masuk ke hidungnya, membuat Ia hendak ingin langsung memakannya.

Howard Yi meniup ikan yang ada ditangannya, lalu Ia berikan kepada Eleanor Chu.

“Hati-hati panas.”

Jelas-jelas di tangannya Eleanor Chu masih ada ikan, tapi Dia masih terbiasa membersihkan tulang daging ikan lalu menyuapi Eleanor Chu.

Jadi hal sebenarnya bisa dilaksanakan masing-masing, sekarang menjadi kedua orang ini saling menyuap.

Satu buah ikan saja, mereka makan selama satu jam.

“Sebenarnya ikan yang kamu bakar, benar-benar jauh lebih enak dari pada bubur yang kamu masak.”

Eleanor Chu dengan puas meletakkan cabang pohon di tangannya dan membersihkan tangannya

“Haus tidak?”

Dia menggelengkan kepala, “Tidak haus, tidak terlalu asin, tidak terlalu tawar pas rasanya, dan ikannya juga sangat segar, beri kamu nilai 100. Kamu pasti hanya sibuk belajar memanggang ikan ketika kamu menjadi tentara, katakan, apakah kamu pernah menggunakan trik ini untuk membujuk gadis-gadis lain? "

“Dasar, selain kamu memangnya masih ada gadis yang pantas aku bujuk selain kamu?”

“Aku sudah ibu dari 2 anak, sudah Ibu-ibu.” Dia berpura-pura sedih.

Howard Yi merobek bagian dalam mantelnya dan menyeka tangannya, dan kemudian memegang wajahnya dengan serius: "Di mataku, kamu akan selalu menjadi gadis kecil."

Habis ngomong, tidak lupa Ia menyeka beberapa kali.

“Kamu menggunakan wajahnya ku untuk membersihkan tanganmu ya!”

“Tangan aku bersih ini.” Howard Yi mengulurkan tangannya ke arahnya, telapak tangan yang bersih itu seolah-olah seperti Dia tidak pernah tersentuh asap dan bau ikan.

“Tanganmu cantik sekali.”

Eleanor Chu sudah kenyang, rasa lelah yang di tahan dalam tubuhnya berangsur-angsur melonjak. Diam-diam bersandar di bahunya, memegang sepotong kayu bakar tipis sambil menggerakan tumpukan kayu yang berapi di depannya.

“Menurut kamu, malam ini kita keluar dari hutan ini tidak? Di sini sepertinya besar sekali, aku selalu merasa sepertinya tidak boleh berjalan mengarah ke dalam.”

“Iya, hutan ini sepertinya tidak kecil, malam ini kita jangan mulai berjalan dulu, tunggu besok pagi kita baru berjalan menyusuri sungai, di bawah pasti ada orang.”

Eleanor Chu terus mendengarkan Howard Yi bercerita dengan suara pelan, Dia juga tidak mengatakan apa-apa, walaupun wajahnya terlihat kelelahan yang susah ditutupi, namun rasa puas dan bahagia malah memenuhi saat-saat yang kontra seperti ini.

“Kamu tadi, takut tidak?”

“Takut.”

Dia sama sekali tidak ragu-ragu.

Eleanor Chu mengira kalau orang seperti Howard Yi seumur hidupnya pasti tidak tahu apa itu rasa takut, tapi kenyataannya seperti bukan seperti itu.

“Aku takut terjadi sesuatu dengan kamu, aku takut kebahagian yang baru diberikan Tuhan sudah ditarik kembali oleh Nya, kalau memang begitu, aku akan merasa bersalah sampai mati, janji aku ingin akan membuat kamu bahagia selamanya belum aku penuhi, aku takut kalau aku tidak memiliki kesempatan lagi.”

“Aku juga takut.”

Eleanor Chu tiba-tiba membuang cabang pohon yang ditangannya, lalu merangkul leher Howard Yi dengan erat, “Apa yang aku takuti sama seperti kamu.”

Tadi, saat-saat bahaya sedang terjadi, Dia selalu berpikir, kalau sampai terjadi sesuatu dengan Howard Yi, maka Dia juga akan ‘tidak kembali’, tapi satu sisi dari dirinya terus memberitahu ke diri sendiri kalau mereka berdua akan baik-baik saja, dalam waktu yang pendek selama satu jam ini, Dia sudah melewati suka dan duka yang tidak terhitung, sebentar Ia yakin sebentar Ia menyangkal.

Tetapi bukannya cinta memang seperti ini, satu sisi dipenuhi dengan kontra, satu sisi terus bertumbuh semakin kuat.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu