Adore You - Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)

"Kita semua kan teman, tak perlu sungkan." Eleanor menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan santai, beberapa saat kemudian ia berbicara lagi, "Bagaimana sekarang?"

Joevin tersenyum kecut, "Tidak ada surat wasiat, aku dan dia hanya bisa berdiri di perusahaan dengan saham kami masing-masing, tapi dari awal ia adalah CEO, lebih punya jaminan daripada diriku, apalagi pernikahannya dengan Wakil Walikota Zheng akan segera berlangsung, sepertinya waktunya sungguh sangat tepat sekali untuknya......."

Eleanor pun menatap ke arahnya sejenak.

"Kalau ingin mendapatkan apa yang kau impikan tapi apa yang kau impikan itu bukan milikmu, hanya ada satu kata yang tepat -- rebut!"

"Dilihat dari hubungan Marianne dan Winnie, baik dengan cara yang baik maupun buruk, keduanya sangatlah lancar dan tidak ada halangan, akulah yang terlalu tidak berguna, kau sudah bersusah payah membantuku, tapi tetap saja kuhancurkan."

"Jangan berkata seperti itu, semua pasti akan ada baik dan buruknya, tapi ini semua hanya sementara saja, kau harus ingat aku sudah pernah berjanji padamu, tentu saja aku akan membantumu mendapatkannya, hanya saja belakangan ini aku juga sedang banyak masalah, oleh karena itu aku tidak ada waktu untuk membantumu."

"Maksudmu malah keguguran Winnie?"

"Iya, selir keempat Keluarga Tang tiba-tiba saja keguguran, lalu semua orang menyalahkanku, aku benar-benar sedih sekali!"

Joevin segera berkata, "Aku dengar Tuan Yi membawa beberapa tentara bersenjata untuk mengepung rumah Keluarga Tang, di belakangmu ada orang-orang yang hebat, sama sekali tidak perlu memasukkan orang-orang yang tidak penting itu ke dalam hati."

"Tidak ada pilihan lain." Eleanor menghela nafasnya, "Aku ini memang keras kepala, difitnah orang rasanya sangat sedih sekali, aku pasti akan berusaha keras untuk mencari kebenarannya baru aku bisa tenang."

Joevin tiba-tiba mengungkit masalah Eleanor ini, tentu saja karena ia memegang sebuah kartu as yang tidak diketahui orang lain di tangannya, begitu Eleanor mendapatkan kesempatan ini, mana mungkin ia akan melepaskannya.

Ia menambahkan, "Masalah ini membuatku tidak bisa tidur dengan tenang belakangan ini, kepalaku selalu sakit setiap saat."

"Aduh, Kakak Chu ku, untuk apa serepot itu, kau harus merawat tubuhmu yang lemah ini baik-baik, seperti aku ini yang selalu mengkhawatirkan kesehatan tubuhmu, aku sengaja datang kemari untuk memberimu sebuah kabar."

Meskipun Joevin tidak pantas untuk menghadiri pesta ulang tahun Tuan Besar Yi, namun setidaknya berita mengenai apa yang terjadi di dalam ada juga yang terdengar sampai ke telinganya, misalnya yang semarang sedang hangat diperbincangkan oleh orang-orang kelas atas di Kyoto, katanya kemarin malam Tuan Besar Yi mengatakan secara resma di hadapan publik bahwa Eleanor Chu adalah cucu menantu Keluarga Yi yang utama.

Kesempatan memanjat tinggi yang sebagai ini, tentu saja tidak akan dilewatkan begitu saja oleh Joevin, setiap kalimat yang diucapkannya selalu dilengkapi dengan kata-kata yang manis.

"Oh?" kata Eleanor sambil menatap mata Joevin dengan sedikit tertarik.

"Kepala rumah sakit Cherish Private Hospital sepertinya punya hubungan khusus dengan selir keempat Keluarga Tang!"

"Oh, aku baru tahu akan hal ini, nanti aku akan menyuruh orang untuk menyelidikinya lebih lanjut, CEO Wang tenang saja, pulanglah ke rumah dan cukup tunggu kabar saja dariku."

Perkataan Eleanor yang bermakna dalam ini membuat Joevin berpikir dalam hatinya, ucapan "menyelidikinya lebih lanjut" dari mulut Eleanor itu maksudnya ia akan menyelidiki masalah Winnie itu, atau sekaligus menyelidiki dirinya jgua?

Oleh karena itu ia pun segera berkata, "Kakak, kalau ada masalah apapun, jangan lupa untuk memanggilku, aku pasti akan membantumu setiap saat."

"Tenang saja, aku pasti akan mencarimu."

Setelah itu, barulah Joevin merasa tenang, lalu ia pun bangkit berdiri dan berpamitan hendak pergi.

Setelah Joevin pergi, Eleanor memanggil Lucy lagi dan menyuruhnya melakukan beberapa hal.

Saat ia kembali ke rumah lama Keluarga Yi, para anggota Keluarga Chen sudah pergi.

"Kau sudah pulang." sapa Sharren sambil merangkul pundak Eleanor dengan tersenyum senang, lalu ia pun berbisik di telinganya, "Tiga hari lagi langsung diadakan pernikahan."

"Secepat itu? Apakah tidak terlalu terburu-buru?"

"Kau kira kau ingin menikahkan anak perempuanmu sendiri? Sudah bagus kita mau mengatur urusan pernikahannya."

"Eleanor, sini sini sini, kau pulang tepat pada waktunya, mommy merasa sedikit pusing, tidak ingin ikut campur pada urusan pernikahan Alice, tante pertama dan tante keduamu sedang merundingkannya di ruang sebelah, gantikan mommy saja ya."

Abel memijat-mijat kepalanya dengan serius.

"Ya, aku tahu mom."

"Tak mungkin, bisa-bisanya kalian mau memikirkan pesta pernikahan itu untuknya, apa kalian semua tidak punya kerjaan?" kata Sharren sambil mengerutkan alisnya.

"Siapa suruh ia membawa nama keluarga kita untuk menikah dengan Keluarga Chen? Kalau tidak dipikirkan baik-baik, Keluarga Yi dan Keluarga Stuart lah yang akan malu besar."

"Kalau begitu bukankah kita masih harus memberinya mas kawin? Kalau ada uang lebih, bukankah lebih baik aku mendonasikannya ke organisasi kasih?"

"Kau ingin mendonasikan apa ke organisasi kasih?"

Kedua orang itu bercekcok sambil berjalan ke arah pintu ruang sebelah, perkataan itu didengar oleh Irina, dan ia pun langsung bertanya.

"Mas kawin ya. Daripada memberinya mas kawin sebanyak itu, lebih baik didonasikan saja!"

Irina menepuk kening Sharren dan berkata, "Bukankah Keluarga Chen juga akan memberikan mas kawin?"

"Oh, benar jgua."

"Eleanor, sini." Widya sedang kebingungan, begitu melihat Eleanor, ia langsung melambai-lambaikan tangannya pada Eleanor, "Tepat sekali, lokasi untuk pesta pernikahan ini masih belum kami tetapkan, coba beri kami usul, awalnya kami berpikir ingin melaksanakannya di Hotel Y, lebih gampang, tapi Abel tidak setuju, di rumah lama Keluarga Yi malah lebih tidak mungkin lagi......"

"Kalau begitu di rumah Keluarga Chen saja." Eleanor tertawa, "Tepat sekali kan, biarkan Keluarga Chen yang memikirkan semua hal ini, kita hanya perlu mengurus mas kawin dari keluarga kita, lalu menyiapkan barang-barang lainnya saja!"

"Awalnya aku juga berpikir begitu, tapi aku khawatir Tuan Besar keberatan, bagaimanapun ia tidak tahu masalah-masalah Alice itu."

"Apa yang perlu kau khawatirkan? Katakan saja kalau Keluarga Chen sangat mengistimewakan menantu ini, mereka ingin mengurusnya sendiri secara langsung, kakek pasti akan senang sekali."

Widya tersenyum puas, "Ya sudah kalau begitu."

Siapa yang mau tiba-tiba dibebani dengan masalah sebanyak ini?

Tentu saja mereka memilih untuk tidak melakukan apa-apa, bagaimana Alice juga sudah bukanlah Alice yang mereka kenal lagi, mana mungkin mereka masih punya kesabaran untuk membantunya memikirkan ini dan itu.

"Ya sudah, masalah ini tak perlu kalian pikirkan lagi, kalau kalian percaya padaku, serahkan semuanya padaku." Eleanor mendorong beberapa puing mahjong yang ada di depannya, "Ayo main sebentar, kita bicarakan lagi nanti."

Irina pun tersenyum dan berkata, "Ya sudah!"

Eleanor ingin mengurusnya sendiri bagi mereka sungguh sangat melegakan.

Setelah makan malam, selagi kosong, Sharren pun mengajak Eleanor jalan-jalan di perkampingan militer.

"Kau ingin mengurus semua masalah yang merepotkan ini sendirian, ibu-ibu itu memang enak, tapi bukankah kau malah akan kewalahan?"

Perkataan Eleanor sore tadi sungguh membuat Sharren tidak mengerti.

"Dengar-dengar katanya mas kawin dari Keluarga Chen sudah ada?"

"Iya, mereka membawanya saat mereka datang kemari, sudah kami lihat dan kami simpan di gudang."

"Kalau begitu bukannya sudah beres?" Eleanor tersenyum licik, "Nanti kita hanya perlu mengembalikan semuanya saja, ganti saja bungkusan luarnya, begitu sudah cukup."

"Kalau sampai kakek tahu, bukankah ia akan menyalahkanmu dan mengatakan kalau kau tidak serius untuk membantu Alice?"

Eleanor tersenyum dan berkata, "Mas kawin dari Keluarga Chen ini masuk ke dalam gudang mana?"

"Tentu saja Keluarga Yi!"

"Siapa yang mengurus semua masalah ini di Keluarga Yi?"

"Mommyku dan bibi kecil!"

"Ya sudah kan, mana mungkin tante pertama dan tante kedua akan mengatakannya? Apalagi, dengan sifat kakek yang seperti itu, jangankan masuk ke dalam gudang Keluarga Yi, kalaupun masuk ke dalam gudangnya sedniri, ia juga tidak akan peduli akan hal ini."

Sharren pun langsung menepuk tangannya, "Hebat!"

Dengan kepintaran Rosanti yang seperti itu, begitu ia melihat mas kawin yang sama sekali tidak disentuh kembali diberikan pada keluarga mereka, ia pasti akan langsung tahu bahwa Alice Yi sangat tidak disenangi di Keluarga Yi, kalaupun ia ingin memarahi Alice, ia tak perlu memikirkan hal ini itu.

Eleanor tersenyum malu, "Aku kan memang sedikit malas."

"Kakak ipar!"

Sejak tadi malam, Dicky selalu ingin mencari waktu untuk berbicara dengan Eleanor, oleh karena itu, setelah melamar ke Keluarga Yi tadi, ia tidak pulang dan menunggu di rumah Keluarga Ge, tujuannya agar ia bisa mendapatkan kesempatan ini.

"Adik Dicky." Eleanor berpura-pura terkejut, "Kau masih ada di sini, aku kira kau sudah pulang."

"Aku ini hendak pulang, tapi kebetulan aku melihatmu, oleh karena itu aku kemari untuk menyapa, terima kasih kakak ipar sudah membereskan masalah kami kemarin malam."

Sebenarnya, kalau pun tidak ada Eleanor kemarin malam, bagaimanapun Alice tetap saja akan menikah dengannya.

Tapi Dicky mengatakan semua ini hanya untuk mendekatkan dirinya pada Eleanor, sekaligus memperingatkannya bagaimana ia sudah membantunya.

Bagi Dicky, terserah siapapun yang ingin ia nikahi, yang paling penting baginya hanyalah harta dan takhta.

Wanita itu hanyalah alat yang ia gunakan untuk melepas kebosanan saja.

"Karena masalah ini, kau sendiri juga sudah cukup kesusahan."

Apa tujuan Dicky, tentu saja Eleanor tahu, Eleanor ingin memanfaatkannya, dan kebetulan sekali kesempatan ini datang.

"Aku tahu. Alice tidak pantas untukmu, tapi sudah tidak ada pilihan lain lagi, kalau tidak ayah dan ibumu yang malah akan kesusahan, aku sebagai kakak ipar hanya bisa meminta maaf padamu."

"Kakak ipar, jangan berkata seperti itu, kakak ipar hanya melakukan apa yang terbaik untuk Keluarga Chen saja, Dicky pasti akan mengingat kebaikan kakak ipar, kelak kalau ada yang kakak ipar perlukan, katakan saja, aku pasti akan melakukannya untukmu!"

"Untuk apa sungkan-sungkan, beberapa hari lagi kita akan menjadi keluarga, kau adalah adik ipar Howard, adik iparku juga, aku mana berani memintamu sesuatu, tapi kalau ada sesuatu yang bagus, aku pasti tidak akan meninggalkanmu."

Mendengar perkataan Eleanor itu, hati Dicky terasa sangat senang.

Bukankah inilah yang ia impikan sejak lama?

Perkataan Eleanor ini terdengar seperti sebuah jaminan, sudah tidak penting lagi siapakah yang akan ia nikahi tiga hari lagi.

Oleh karena itu ia langsung mengangguk dan berkata, "Aku tahu kakak ipar ini adalah orang baik, terima kasih kakak sudah mau menerimaku."

"Ya, sudah larut malam, pulanglah sana, beberapa hari ini kau pasti akan sibuk."

"Iya iya iya, aku pulang dulu, kakak ipar dan Sharren lanjutkan saja berdua."

Setelah Dicky pergi, Sharren pun berkata, "Kau ini berencana untuk memanfaatkan Keluarga Chen?"

Eleanor mengangguk, "Istri kedua yang akan dinikahi Wakil Walikota Zheng beberapa hari algi adalah musuh bebuyutan, aku harus berhati-hati."

"Suruh saha Howard atau siapapun di rumah untuk menyelesaikannya, bukankah ia hanya wakil walikota saja, untuk apa repot-repot."

"Jangan, ini semua masalahku sendiri, tidak baik menyusahkan orang rumah. Lagipula, aku juga tidak ingin memanfaatkan hubunganku dengan Keluarga Yi untuk menyelesaikan masalah pribadiku ini, daripada orang-orang di luar mengatai diriku menindas orang-orang kecil."

Apalagi, Alice ingin meniduri suaminya, apa ia akan menyerah begitu saja?

"Kau ini hanya tidak ingin menyusahkan orang lain saja, apa aku tidak mengerti dengan sifatmu ini?" Sharren menepuk-nepuk pundaknya, "Tenang saja, kakak akan merahasiakannya untukmu."

Eleanor pun tersenyum, tapi juga tidak berani berterima kasih, ia takut Sharren berpikir ia terlalu lembek.

Tiba-tiba handphone di dalam kantongnya pun berdering, ternyata Lucy yang menelepon.

"CEO Chu, Peter Song sudah meninggal."

Suara Lucy di seberang sana terdengar sangat berat.

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu