Adore You - Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
Howard Yi menaruh ponsel yang ia genggam, memijat-mijat peilipisnya yang terasa agak lelah, dan mengayunkan satu tangannya ke Eleanor Chu.
“Gara-gara kamu aku jadi kehilangan niat kerja nih.”
Eleanor Chu tersenyum risih, “Ya sudah aku keluar saja.”
Howard Yi memeluknya perlahan-lahan.
“Setiap menit, setiap detik, aku haus dengan keberadaanmu.”
Pria itu menunduk, mendekatkan bibirnya, dan larut menikmati kebersamaannya dengan Eleanor Chu.
“Ah, Howard Yi……”
Pintu ruang kerja tiba-tiba dibuka seseorang. Eleanor Chu kaget hingga tanpa sengaja menjatuhkan ponsel yang ada di atas meja ke lantai. Melihat ponsel itu masuk ke kolong meja, ia buru-buru berjongkok untuk mencarinya.
“Kakek, ada urusan apa datang kemari?”
Eleanor Chu awalnya sudah mau berdiri, tetapi mendengar kata-kata Howard Yi, ia malah menyembunyikan dirinya lebih dalam lagi di celah meja.
Howard Yi paham apa yang sedang istrinya lakukan. Ia langsung duduk untuk membantu Eleanor Chu bersembunyi.
“Tante sudah membantumu memilihkan beberapa gadis cantik, mengapa kamu tidak pulang ke rumah selama ini? Aku mau tidak mau jadi harus menghampirimu kemari.”
“Kakek sedang bicara apa sih? Bukannya aku sudah bilang aku sudah menikah? Buat apa kamu carikan gadis begini?”
Melihat wajah Kakek menampilkan senyum jahat, Howard Yi mengernyitkan alis heran. Ia merasa pria itu akan mengutarakan sesuatu yang tidak baik.
“Sudahlah jangan bohong. Kamu dari kecil kan tinggal di Inggris, aku tidak percaya dalam jangka waktu dua bulan saja kamu sudah bisa mengubah semua kebiasaanmu selama tinggal di sana dan menemukan istri di sini! Kamu pasti asal mencari seorang wanita untuk melawan usahaku mencarikanmu istri kan!”
Howard Yi terperangah. Ia baru sadar arti senyum jahat Kakek barusan.
“Kakek, kapan aku…… Ehh……”
Ia tiba-tiba berteriak kesakitan karena kakinya ditonjok Eleanor Chu. Ia menunduk, dan yang ia dapati adalah wanita itu tengah menatapnya lekat-lekat dengan wajah yang marah sekali.
Jadi Kakek sengaja berucap seperti barusan!
Kakek kandungnya sendiri ternyata rela mendorongnya masuk jurang!
Kakek pasti tahu Eleanor Chu ada di sini!
“Kenapa kamu?”
“Tidak apa-apa, tidak sengaja menendang meja.” Eleanor Chu meringis pelan.
“Kolong meja tidak boleh ditendang begitu, lebih hati-hatilah sedikit,” ujar Kakek. Kakek berseru lagi, “Ya sudah, kalau begitu aku balik dulu. Nanti malam pulang lebih awal, ada seorang gadis menarik yang akan datang ke rumah. Aku rasa ia sangat cocok dengan seleramu.”
“Iya……” Howard Yi mendeham kesal, lalu menggeretakan gigi: “Kakek…… Kamu asal bicara begini…… Memangnya bagus?”
Howard Yi sungguh ingin meminta Eleanor Chu, yang tengah bersembunyi di bawah meja, keluar. Ia ingin Kakek mengklarifikasi bahwa kata-kata barusan hanyalah candaan tepat di hadapan istrinya. Sayang, Eleanor Chu dari gesturnya sepertinya benar-benar tidak berani keluar. Wanita itu hanya bersumpah serapah di bawah meja.
“AAku mantan tentara yang menghabiskan waktuku seumur hidup dengan berperang. Bagaimana mungkin aku asal bicara?” Mulai lagi pembelaan kakek tua ini.
Kakek maju lagi beberapa langkah, lalu mengambil sebuah kertas putih dari atas meja dan menuliskan sesuatu di atasnya. Yang ia tulis adalah “Anak muda memang iseng ya.”
Kakek tertawa lantang, lalu berjalan keluar sambil memapah tongkat jalannya.
“Istriku, kamu lihat tidak? Di luar sedang turun salju.”
Eleanor Chu menatapnya, lalu keluar dari bawah meja, “Aku sudah lihat. Jangan mengalihkan pembicaraan, ternyata aku salah menikah denganmu!”
“Istriku, si kakek itu memang sengaja bilang kata-kata tadi! Ia sengaja bilang biar kamu dengar!”
"Sengaja? Jadi Kakek kurang kerjaan dan sengaja datang ke Y’s Corp untuk mengucapkan kata-kata barusan hanya untuk memperdengarkannya padaku? Hanya untuk membuat kita tidak ribut? Mana mungkin ada orang sekurang kerjaan itu di dunia ini!”
“Dia memang sekurang kerjaan itu. Dia jauh lebih kurang kerjaan dari yang kamu bayangkan!”
Howard Yi ingin mencari kertas yang ditulis Kakek barusan untuk membuktikan keisengan Kakek pada Eleanor Chu. Sayang kertas itu sudah tidak ada, entah kapan dibawa perginya.
“Jangan berbohong lagi padaku. Kalau pun Kakek memang sekurang kerjaan itu, memang dia bisa membuat rencana sejenius itu sampai sengaja datang kemari ketika aku ada di sini?” Eleanor Chu merapikan pakaiannya, “Akhirnya aku paham mengapa kamu setengah mati tidak mau bercerai denganku. Kamu jelas dari awal menjadikanku tameng dari gadis-gadis yang dikenalkan Kakek. Usahamu tidak sia-sia, Tuan Yi. Terima kasih sudah berjuang keras!”
“Istriku, ah, istri……”
Howard Yi bangkit berdiri untuk menghentikan langkah Eleanor Chu, tetapi wanita itu sudah berjalan ke pintu jauh lebih cepat darinya. Tidak lama kemudian terdengar suara “bang” di pintu.
Eleanor Chu sedikit lagi nyaris merobohkan pintu!
“Nyonya, kamu kemari…… Ahh……”
Eleanor Chu tidak merespon sapaan John Xiao dan malah menginjak kaki pria itu. John Xiao pun langsung kesakitan sampai melompat.
“Bos dan bawahannya sama saja. Sialan! Sialan!”
Eleanor Chu mengumpat-ngumpat kesal sambil tetap melangkah ke arah lift. Lift tidak lama kemudian tiba dan ia pun masuk.
Begitu keluar dari ruang kerjanya, Howard Yi langsung mendapati John Xiao sedang memeluk-meluk kakinya sambil meringis. Ia bertanya heran: “Nyonya mana?”
John Xiao menunjuk lift dengan telunjuk, “Sudah pergi.”
“Kamu kok tidak halangi dia?”
“Aku sudah berusaha halangi kok!” John Xiao menunjuk-nunjuk kakinya sendiri, “Dan balasannya adalah injakan di sini.”
Semua pekerja di sekitar mereka langsung menahan tawa.
“Siapkan mobil, berangkat ke rumah kediaman keluarga Chu sekarang juga!”
Begitu masuk rumah kediaman keluarga Chu, Howard Yi langsung menengok ke sana kemari mencari jejak Eleanor Chu.
“Nona Besar mana?”
Paman Liu menjawab: “Nona Besar belum pulang.”
“Belum pulang?” Howard Yi merogoh ponsel dan mengontak nomor Eleanor Chu, sayangnya telepon wanita itu sudah dimatikan duluan.
Howard Yi mengernyitkan dahi, ia mondar-mandir di ruang tamu dengan bingung.
Kakek, ah Kakek, kamu tega sekali memancing istriku sampai marah seperti ini!
“Semuanya bergegas cari istriku!”
Lampu berkilauan dalam bar yang sangat riuh. Orang-orang saling berjoget riang.
Seorang wanita cantik tengah duduk sendirian menghadap meja bar.
“Wanita cantik, boleh aku mentraktirmu bir?” Seorang pria tidak dikenal menatap wanita itu dari atas ke bawah dengan tajam.
Eleanor Chu menanggapi jutek, “Sayangnya aku hanya tertarik pada wanita!”
Pria itu pun pergi dengan kecewa sambil membawa gelas birnya.
“Yo! Gadis ini wajah dan fisiknya sempurna sekali!” Seorang pria botak kekar berujar pada salah satu pria muda di belakang Eleanor Chu, “Ada apa? Adik cantik hari ini kok cemberut saja? Mau tidak kakak temani minum beberapa gelas?”
Eleanor Chu menatapnya sekilas dengan dingin, lalu lanjut minum birnya.
“He! Adik seksi sekali! Aku suka deh!” Pria botak itu langsung duduk di kursi sebelah Eleanor Chu dan mengamati wanita itu lekat-lekat tanpa henti.
“Waduh kamu ini, dikasih perhatian kok malah tidak mau? Bos kami sedang bicara denganmu, masa kamu berani-beraninya tidak jawab?”
Melihat Eleanor Chu diam saja, salah satu pria muda teman pria botak itu jadi kesal sendiri.
Elenar Chu mengangkat gelas birnya dan menyiramkannya ke wajah pria muda itu.
“Pelacur sialan kamu! Berani-beraninya menyiramku seperti ini, lihat saja aku buat kamu mati hari ini!”
“Eits……” Pria botak itu menahan rekannya, “Wanita judes ini kalau dinikmati bersama-sama pasti akan asyik! Kalian bawa dia ke ruang privat di atas. Nanti setelah aku cumbui dia, kalian masing-masing juga dapat giliran!”
Empat rekan pria botak itu langsung mengerumuni Eleanor Chu sambil senyum-senyum.
“Dasar perempuan murahan, lihat saja hari ini bagaimana bos kami menghabisimu!”
Pria botak menikmati saja makian rekan-rekannya itu sambil sesekali meminum birnya.
ELenoar Chu dari sejak datang sudah risih dengan kata-kata Kakek tadi. Hinaan-hinaan pria-pria ini jelas menambah api kemarahan yang sudah membara dalam dirinya. Ia menahan lengan salah satu pria dan memelintirnya. Beberapa detik kemudian terdengar suara “krek”, dan pria itu langsung berteriak kesakitan.
Meliaht adegan ini, pria-pria yang lainnya langsung mengambil botol-botol bir yang kosong di atas meja bar dan melemparkannya ke Eleanor Chu.
Tiba-tiba sekelompok pengawal pribadi berpakaian hitam-hitam berlari masuk. Di antara orang-orang ini, ada Howard Yi. Bar yang awalnya berisik langsung jadi hening. Semua pengunjung bar langsung terdiam panik.
Para pengunjung yang tengah berendam di kolam bar semuanya menatap meja bar. Belasan senjata yang dibawa para pengawal pribadi diarahkan ke kepala masing-masing pria pengganggu Eleanor Chu. Sementara itu, si pria botak daritadi sudah berlutut ketakutan.
Jelas sekali ia sudah mengganggu wanita yang kuat dan berpengaruh!
Bos bar tidak lama kemudian datang. Melihat yang terjadi di barnya, dia langsung ketakutan setengah mati.
Di Kyoto, orang yang berani memerintahkan bawahannya mengeluarkan senjata di tempat umum pasti bukan orang yang biasa-biasa. Ia langsung terpikir anak-anak keluarga Yi.
“Tolong kasihani toko kecilku ini. Kalian urus saja orang botak ini di luar, mohon jangan tutup tokoku.”
Melihat kehadiran bos bar, pria botak langsung berlari memeluk kaki orang itu, “Kakak Lu, Kakak Lu, tolong aku! Selamatkan aku, nanti aku berikan istrimu hadiah! Aku lain kali tidak akan mengulang tingkahku ini!”
Bos bar yang dipanggil Kakak Lu itu langsung menendang si pria botak dengan risih, “Kamu sudah berani macam-macam di tempatku. Kalau pun pengawal-pengawal pribadi ini melepaskanmu, aku tidak akan mau membiarkanmu pergi begitu saja!”
Mendapati Kakak Lu menolak permohonannya, pria botak itu langsung beralih ke Eleanor Chu, “Nona, Nona, aku salah. Aku sudah salah mengganggu orang, mohon maafkan dan lepaskan aku.”
Eleanor Chu tersenyum dingin. Howard Yi refleks berkacak pinggang.
Wanita itu berbalik badan dan keluar dari bar.
Tepat ketika si pria botak menghembuskan nafas lega karena mengira ia dilepaskan, Howard Yi tiba-tiba berseru dingin, “Tahan mereka!”
Si pria botak dan rekan-rekannya pun langsung digiring ke mobil oleh pengawal-pengawal pribadi Howard Yi.
Eleanor Chu berjalan linglung di sisi jalan, sementara Howard Yi mengikutinya dari belakang.
Sebuah truk tiba-tiba melintas persis di depan Eleanor Chu. Wanita itu refleks mundur dua langkah, dan ia langsung jatuh ke pelukan hangat si suaminya.
Ia jadi ingat kejadian di depan pintu Hotel Y waktu itu, saat Eleanor Chu juga menyelamatkannya dari kendaraan yang melaju kencang seperti ini.
“Howard Yi.”
“Ya?”
“Mengapa kamu sebaik ini padaku?”
Pria itu merangkul pinggangnya, “Aku malah merasa aku belum cukup baik padamu.”
“Istriku.”
“Ya?”
Pipi pria itu memerah, lalu berkata pelan: “Hari itu, aku sebenarnya sama denganmu.”
“…… Hari apa?” Kata-kata Howard Yi sungguh tidak jelas.
“Bulan tujuh, tanggal dua puluh satu……”
Eleanor Chu terdiam. Ia berjinjit mencium bibir suaminya.
Sudahlah jangan dibahas lagi, Howard Yi. Jangan bicarakan itu lagi. Aku percaya kok denganmu.
Di ruang tamu rumah kediaman keluarga Yi yang antik, Kakek tengah bermain catur dengan Ivan Yi.
“Kamu mengapa sebodoh ini? Kalau yang main Howard Yi, ia pasti tidak akan main sebodoh kamu.”’
Kakek main sambil komplain-komplain. Ia sesekali menggeplak kepala Ivan Yi.
“Kakek.”
Sambil merangkul Eleanor Chu, Howard Yi berjalan menghampiri Stark Yi.
“Kakak Ipar!” Ivan Yi berteriak terkejut.
“Akhirnya kamu datang juga kemari.”
Kakek menaruh pion catur yang dipegangnya, lalu mendongak dan menatap kedua sosok yang baru hadir dari atas ke bawah.
“Kakek, bukankah kamu harus menjelaskan baik-baik bercandamu tadi sore?”
Ivan Yi garuk-garuk kepala keheranan, “Kakek tadi sore bercanda apa?”
“Bohong putih kok itu. Meski agak menyakitkan, tapi dampaknya pada akhirnya juga cukup oke kan. Kamu lihat saja, Howard Yi akhirnya bawa juga istrinya kemari.”
Eleanor Chu sedang bingung harus memanggil Kakek dengan sebutan apa. Howard Chu berbisik pelan padanya memberi petunjuk.
“Halo, Kakek.”
“Wah!” Stark Yi tertawa kencang, lalu langsung memberi perintah pada pembantunya yang berdiri di sebelah: “Suruh mereka-mereka yang di atas turun.”
Tidak lama kemudian, semua anggota keluarga Yi sudah berkumpul di ruang tamu.
“Widih, akhirnya kama bawa juga orangnya kemari. Terima kasih sudah menyelamatkanku dari suruhan Kakek untuk mencarikanmu pasangan. Aku sudah bosan sekali disuruh-suruh terus, telingaku saja sampai gatal.” Yang berucap ini adalah seorang wanita paruh baya yang wajahnya cukup mirip dengan Ivan Yi.
“Iya tuh.” Seorang wanita lainnya melanjutkan: “Aku dari kemarin-kemarin terus membawa wanita-wanita cantik satu per satu kemari, tetapi Howard Yi malah tidak pulang. Dia malah pilih wanita yang tidak aku sodorkan nih, hehehe!”
“Ini Tante Kedua, mama Ivan Yi.” Howard Yi menunjuk salah satu dari wanita yang berbicara barusan sambil memperkenalkannya pada Eleanor Chu.
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuThis Isn't Love
YuyuUangku Ya Milikku
Raditya DikaCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMenunggumu Kembali
NovanInnocent Kid
FellaAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)