Adore You - Bab 114 Kembar (1)

Karen dijeriti hingga bingung, “Kamu gila ya, jelas-jelas kamu sendiri yang mengambil manik dzi dan keluar, aku masih mengira kamu mengambil manik dzi pergi mencari Winnie Chu, kenapa jadinya diserahkan pada ku untuk menjaganya!”

“Kamu yang gila, aku sudah mengatakan bahwa aku menerima telepon di depan pintu, untuk apa aku mengambil manik dzi keluar?”

Dengan wajah yang penuh dengan pertanyaan Winnie menatap Karen, “Tadi kamu mengatakan bahwa Marianne lah yang mengambil manik dzi ? Tapi ketika aku masuk ia terus berdiri di depan pintu menerima telepon, jalanan di depan dipenuhi dengan cctv, jika sungguh ia yang mengambilnya, maka ia tidak dapat menyembunyikan barang ini di mana pun.”

“Jika tidak percaya kamu geledah saja badannya maka kamu akan mengetahuinya!”

“Atas dasar apa menggeledah aku dan tidak menggeledah kamu? Orang dicurigai juga bukan aku seorang?” Marianne dengan sangat marah berkata, “Winnie kamu suruh penanggung jawab pihak lelang datang sebentar, lapor polisi!”

“Juga bagus.”

Winnie menelepon, tidak lama penanggung jawab pihak lelang datang terburu-buru dengan membawa satpam.

Setengah memahami keadaan, penanggung jawab juga tidak berani mengundur, degan segera memerintahkan satpam untuk lapor polisi, 1 orang yang lain berlari pergi mengambil sebuah laptop untuk masuk ke halaman web cctv.

Karena nominal uang sangat besar, setelah menerima laporan kasus tersebut pihak kepolisian langsung dengan sangat cepat melaju ke tempat itu.

“Kamu lihat, aku sudah mengatakannya padamu, aku dari awal sampai akhir berada di luar menerima telepon, sama sekali tidak meninggalkan tempat itu!”

Marianne menunjuk kejadian yang ada cctv sambil menjerit pada Karen.

“Kamu!” Karen sangat marah, berkata pada polisi yang ada di samping: “Pak polisi, kalian geledah dia, manik dzi pasti ada padanya!”

“Jika tidak, kamu harus tunggu aku melaporkan mu atas pencemaran nama baik!”

Karen seketika tertegun, menatap Marianne yang membuat sumpah khidmat, tiba-tiba terdapat perasaan yang tidak enak.

Jelas-jelas dia yang mengambil manik dzi , malah ternyata menantang secara begitu terbuka, bahkan sama sekali tidak takut untuk digeledah, hanya bisa menyatakan bahwa manik dzi sudah tidak ada pada dirinya. Namun di dalam rekaman cctv, Marianne keluar dari pintu ini benar-benar terus berada di depan pintu menerima telepon.

Jika begitu manik dzi ini, sebenarnya pergi kemana?

“Karena terdapat kecurigaan pada anda berdua, tentu saja tidak bisa menggeledah 1 pihak dan yang lainnya dilepaskan.” Polisi yang memimpin memberi isyarat pandangan kepada 2 polisi wanita yang ada di sampingnya, “Mohon anda berdua bekerjasama, menghilangkan kecurigaan pada diri sendiri adalah yang paling penting untuk saat ini.”

Karen dengan marah mengikuti salah 1 polisi wanita masuk ke belakang layar yang ada di samping.

Setelah selesai melakukan penggeledahan, tak terelakkan dia pun semakin marah, “Sudah ku katakan tidak ada bukan, aku sungguh ingin melihat nanti siapa yang melaporkan siapa yang melakukan pencemaran nama baik!”

Tapi tidak lama kemudian, polisi wanita itu malah menemukan sebutir manik dzi di dalam sebuah kotak bedak yang ada di dalam tas tangan bawaannya.

Karen tertegun melihat manik dzi yang ada di tangannya.

Ini jelas-jelas adalah butir manik yang dibawa pergi oleh Marianne tidak lama tadi, kenapa bisa ada di dalam tasnya?

Dan juga, kotak bedak ini sama sekali bukan miliknya!

“Kotak bedak ini bukan milik ku!” Dengan segera ia membantah.

“Kotak bedak yang ada di dalam tas mu, bukan milik mu lantas milik ku kah?” Marianne dengan dingin mengejek, “Kamu sungguh bisa menyembunyikannya, tak disangka ternyata bisa terpikirkan untuk meletakkannya di dalam kotak bedak.”

“Aku sudah mengatakan ini bukan milik ku! Jelas-jelas aku melihat manik dzi yang kamu bawa pergi! Kamu sebenarnya menyembunyikannya dimana!”

Ketika berbicara Karen berlari ke arah Marianne, menggunakan kaki dan tangan untuk menarik robek bajunya, juga bermaksud sekalian balas dendam.

“Kamu gila ya!” Marianne dengan sangat marah dan jengkel mendorongnya.

Karen mundur ke belakang lagi dan lagi, akhirnya secara terpaksa ia bertahan pada meja agar tidak jatuh.

Tapi pandangannya, malah tertarik pada stop motion rekaman cctv di laptop di atas meja.

“Polisi kamu lihat, dia sama sekali tidak terus menerus sendiri berdiri di depan pintu, jelas-jelas dia masih berinteraksi dengan seseorang, mungkin saja pada saat itu ia menyerahkan manik dzi ke pelayan ini!”

Karen melihat pelayan yang memberikan gelas wine kepada Marianne di tengah rekaman, merasa sangat akrab.

“Pelayan ini, tadi aku melihat pelayan ini!”

Tadi dia menamparnya 2 kali, mungkin karena ini, membuat dia menyimpan benci dalam hati, barulah bekerja sama dengan Marianne untuk mencelakakan dia!

Penanggung jawab pihak lelang dengan segera memerintahkan kepala satpam pergi memanggil pelayan ini.

Begitu pelayan itu melihat Karen tampak jelas ia merasa sedikit takut, dengan sadar ia bersembunyi di belakang badan polisi, setelah cukup lama baru lah ia dengan gemetar ketakutan menjulurkan kepalanya melihat penanggung jawab yang ada di depan.

“Nyonya, tadi aku sudah menjelaskannya pada anda. Aku benar-benar tidak sengaja menabrak anda, tamparan dari anda juga sudah aku terima, kenapa masih mau mengadu ku sampai ke hadapan manager? Ternyata juga lapor polisi, anda berencana untuk menyuruh polisi menangkap ku kah?”

Pelayan berkata demikian, semua orang pun mengerti kenapa dengan melihat sekali saja Karen pun sudah bisa mengenali pelayan ini, bahkan bisa mencurigai Marianne menyerahkan manik dzi pada nya.

Kembali melihat Karen, rasa merendahkan nya juga semakin bertambah.

Sebagai orang sosial kalangan atas ini, selalu mengandalkan dirinya mempunyai beberapa uang kotor pun menganiaya pekerja, pelayan ini sudah mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menabraknya, ternyata masih saja ditampar 2 kali berturut-turut, benar-benar sangat keterlaluan!

“Baik lah, karena manik dzi sudah ditemukan di dalan tas anda, dan sama sekali tidak ada manik dzi pada nona itu, oleh karena itu silahkan anda ikut kami ke kantor polisi!”

Meskipun polisi yang memimpin itu tetap berbicara dengan segan, namun nada bicara nya terlihat jelas sudah semakin kuat dibandingkan sebelumnya.

“Aku sudah mengatakan bahwa kotak bedak ini bukan milikku, kenapa aku harus pergi bersama kalian......”

Karena pintu ruangan VIP terbuka lebar, Eleanor yang kebetulan lewat itu sedang menunggu orang untuk melihat bagian dalam ruangan secara teliti.

Karen awalnya mencari Winnie adalah untuk membalas Eleanor, tapi sekarang, dia sudah tidak bisa peduli dengan tujuan awal ia datang kesini lagi.

“Aku disini!”

Dia berusaha menerobos ke pintu menjerit pada 4 orang yang lewat.

Hanya saja Eleanor mereka malah seperti pura-pura tidak melihat dan pergi begitu saja.

Shawn dan Howard pada awalnya tidak tahu dengan kenyataannya, hanya saja melihat 2 wanita didepan pergi dengan tertawa sambil berbicara, mereka tentu saja tidak akan tinggal untuk mengurusi masalah orang lain, untuk menghindari mendapatkan mata juling ketika pulang.

Winnie dari dulu tidak menyukai orang yang bermain dengan baik dengan Eleanor, tahun itu Karen begitu baik terhadap Eleanor seperti seorang pacar, sekarang meskipun keduanya ribut dan tidak bersama, namun bagi dia, dia terhadap Karen selamanya berhenti pada fase benci yang lalu.

“Kamu sebelumnya mengatakan bahwa ke sini adalah untuk memberitahuku 1 rahasia tentang manik dzi ini .” Mengambil manik dzi yang dioperkan oleh penanggung jawab pihak lelang , Winnie melihat Karen, “Kalau begitu kamu katakanlah rahasia ini sekarang!”

Karen tidak berpikir, langsung berkata: “Manik dzi ini bermasalah, jika bukan palsu maka sudah pernah diutak-atik oleh seseorang!”

“Oh? Palsu? Bermasalah?”

“Ini bagaimana mungkin? Kami pihak lelang sama sekali tidak menjual barang palsu apapun!” Penanggung jawab pihak lelang yang berdiri di samping sudah panik, “ Tidak peduli apa alasan mu, ternyata begitu berani mencemari reputasi kami pihak lelak, tunggu saja mendapatkan surat pengacara!”

“ Manik dzi ini benar-benar bermasalah, aku mendapatkan kabar ini dari Eleanor !”

Begitu Winnie mendengarnya berkata demikian, dengan segera ia tertawa mengejek, “Kamu mengira pihak lelang itu konyol dan tidak masuk akal? Mengambil reputasi sendiri sebagai bahan candaan? 100 juta lebih ini adalah untuk berbuat kebajikan bukan untuk diberikan pada mereka! Bisakan mereka menanggung resiko mengambil manik dzi palsu orang lain untuk dilelang?”

Dia kembali menyimpan manik dzi, berkata kepada polisi yang ada dihadapannya: “Karena orangnya sudah tertangkap, mohon kalian bawa dan selesaikan dengan baik, perilaku yang begitu jahat, sama sekali tidak boleh ditoleransi!”

“Anda jangan khawatir, begitu masalah ini diinvetigasi, kami pasti akan secara tegas menyelesaikannya!”

Polisi itu melambaikan tangan besarnya, anggota polisi yang ada disamping pun sudah maju dan memborgol tangan Karen.

“Ternyata kalian berani memborgol aku! Kalian tahu aku siapa tidak?”

“Tidak peduli siapa, di depan hukum semua orang sederajat!”

Orang yang bisa datang ke acara lelang ini tentu saja adalah orang-orang sosial kalangan atas di Kyoto, terlebih lagi dengan yang bisa masuk ke ruangan VIP lantai 2. Terlebih ada banyak pengaruh, 1 2 pun sangat berpengaruh, dia sudah menyinggung siapapun itu tidaklah benar, apalagi orang yang ada dihadapan ini ada kecurigaan mencuri yang jelas.

Eleanor dan Sharen terus menunggu di dalam parkir mobil, sampai dari jauh terlihat beberapa polisi mengawali Karen turun kebawah, dan juga dikelilingi oleh awak media yang dari awal sudah mengelilingi dan memblokir pintu masuk, saat ini barulah tersenyum pulang ke rumah.

“Aku merasa aneh, Marianne ini jelas-jelas sangat tidak cocok dengan mu, kenapa saat ini malah begitu turut mendengar perkataan mu?”

2 pria diusir hingga ke belakang mobil, Sharen baru lah bertanya tanpa kendala.

Eleanor tidak bisa menahan tawa, “Dari mana dia mendengar perkataan ku? Dia hanya meminjam tangan ku untuk menyisihkan Karen saja, bagaimana pun juga di dunia ini, tidak ada 1 pun wanita yang menyukai berbagi pria dengan wanita lain.”

“Pantas saja, jujur aku masih tidak menduga kamu ternyata bisa bekerja sama dengan Marianne.”

“Ini hanya karena mempunyai musuh yang sama.”

“Tentu saja Winnie tidak menduga nya, pendonasi rahasia manik dzi ini adalah kamu, manik dzi yang duluan ia dapatkan itu benar-benar adalah barang palsu, hanya saja yang kemudian didapat dari menggeledah tas Karen itu lah yang merupakan barang asli.” Sharen tertawa mengejek, “Tapi bisa dikatakan aksi orang yang berpura-pura menjadi pelayan yang kamu cari itu benar-benar cepat, begitu banyak cctv di koridor tak disangka tida meninggalkan jejak sama sekali.”

“Dikenalkan oleh teman, ia mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah berprofesi sebagai tukang copet, sekarang sudah tidak mengerjakan hal seperti ini lagi, namun karena ingin mengobati ibu nya dan tidak ada cara lain lagi selain menerima pekerjaan ini.”

“Itu benar-benar kasihan, tadi Karen menamparnya 2 kali, aku di ruangan VIP dibatasi pintu pun bisa mendengarnya, hati wanita ini benar-benar tidak ada prikemanusiaan sedikit pun.”

“Jika berprikemanusiaan, masih bisa dia kah?”

Eleanor tertawa, “Sudahlah, malam kita tetap pulang ke rumah kediaman lama saja, mungkin masih ada keramaian.”

“Itu tentu saja harus bergabung.”

Ternyata sesuai dengan dugaan , kedua orang itu baru saja berjalan sampai di depan pintu rumah kediaman lama, Irina Song pun dangan tidak sabaran menyambutnya, “Akhirnya kalian pulang, sungguh membuatku sangat panik, apa yang sebenarnya terjadi dengan masalah Katharina?”

“Masalah Katharina apa?” Eleanor pura-pura bingung, “Ketika acara lelang hampir selesai Katharina mengatakan dirinya ada urusan jadi pergi lebih awal, ada apa dengannya?”

“Kamu tidak tahu?” Irina tiba-tiba teringat dengan hal yang dikatakan Robert Yi pada nya.

Karen pergi mencuri manik dzi Winnie lalu ditangkap masuk oleh orang, tapi ia malah berkata pada Eleanor dirinya ada urusan jadi pergi terlebih dahulu, hanya bisa membuktikan bahwa setelah Karen meninggalkan Eleanor ia pergi mencari Winnie, dengan begitu hubungan dia dengan Winnie tentu saja layak direnungkan.

Namun saat ini, Irina juga tidak sanggup berpikir kenapa Karen menutupi dari Eleanor bahwa dirinya pergi mencari Winnie.

Hanya dengan khawatir berkata: “Orang dari Biro Keamanan Publik berkata dia mencuri manik dzi milik Winnie, setelah mengetahui identitas nya juga tidak berani menyelesaikannya sendiri tanpa permisi, lalu menelepon ke rumah, membuat Tuan besar kesal hingga menghancurkan telepon seketika itu.”

“Mencuri manik dzi Winnie?” Kenapa dia bisa mencuri manik dzi Winnie? Dia pergi mencari Winnie?”

Sharen langsung pada inti pembicaraan, hal ini pun membuat Irina merasa canggung.

Meskipun enggan mengakuinya, namun ini adalah faktanya.

“Baik lah, jangan peduli dia mencari Winnie atau tidak dulu, lebih tepat jika terlebih dahulu mengutus seseorang pergi ke Biro Keamanan Publik untuk memahami dengan jelas semua keadaan ini.”

“Tuan besar tidak memperbolehkan nya, tadi tuan besar sudah memberikan instruksi, jika tidak dilakukan, maka orang dari Biro Keamanan Publik tentu saja tidak akan menuduh nya, jika benar dilakukan, maka ia harus bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, kita Keluarga Yi tidak ada anak perempuan seperti ini!”

Irina menangis, bahkan tenaga untuk memaksa sebuah ekspresi wajah pun tidak ada.

“Baik lah, tante pertama anda jangan panik dulu, kakek saat ini mash kesal, tunggu ketika amarah nya sudah hilang kita pergi membujuknya lagi, dia selalu gampang diajak berbicara, anda jangan khawatir .”

Eleanor merangkul Irina mulai masuk ke dalam rumah.

Sharen baru saja ingin ikut, malah diteriaki oleh Shawn yang ada dibelakang.

“Sharen tunggu.”

“Ya? Ada apa kak?”

“Ini untuk mu.”

Shawn mengeluarkan sebuah kotak kecil yang indah dari kantong nya dan memberikannya ke tangan Sharen.

Masih belum menunggu Sharen membukanya. Ia pun sudah pergi menjauh.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu