Adore You - Bab 114 Kembar (1)
Karen dijeriti hingga bingung, “Kamu gila ya, jelas-jelas kamu sendiri yang mengambil manik dzi dan keluar, aku masih mengira kamu mengambil manik dzi pergi mencari Winnie Chu, kenapa jadinya diserahkan pada ku untuk menjaganya!”
“Kamu yang gila, aku sudah mengatakan bahwa aku menerima telepon di depan pintu, untuk apa aku mengambil manik dzi keluar?”
Dengan wajah yang penuh dengan pertanyaan Winnie menatap Karen, “Tadi kamu mengatakan bahwa Marianne lah yang mengambil manik dzi ? Tapi ketika aku masuk ia terus berdiri di depan pintu menerima telepon, jalanan di depan dipenuhi dengan cctv, jika sungguh ia yang mengambilnya, maka ia tidak dapat menyembunyikan barang ini di mana pun.”
“Jika tidak percaya kamu geledah saja badannya maka kamu akan mengetahuinya!”
“Atas dasar apa menggeledah aku dan tidak menggeledah kamu? Orang dicurigai juga bukan aku seorang?” Marianne dengan sangat marah berkata, “Winnie kamu suruh penanggung jawab pihak lelang datang sebentar, lapor polisi!”
“Juga bagus.”
Winnie menelepon, tidak lama penanggung jawab pihak lelang datang terburu-buru dengan membawa satpam.
Setengah memahami keadaan, penanggung jawab juga tidak berani mengundur, degan segera memerintahkan satpam untuk lapor polisi, 1 orang yang lain berlari pergi mengambil sebuah laptop untuk masuk ke halaman web cctv.
Karena nominal uang sangat besar, setelah menerima laporan kasus tersebut pihak kepolisian langsung dengan sangat cepat melaju ke tempat itu.
“Kamu lihat, aku sudah mengatakannya padamu, aku dari awal sampai akhir berada di luar menerima telepon, sama sekali tidak meninggalkan tempat itu!”
Marianne menunjuk kejadian yang ada cctv sambil menjerit pada Karen.
“Kamu!” Karen sangat marah, berkata pada polisi yang ada di samping: “Pak polisi, kalian geledah dia, manik dzi pasti ada padanya!”
“Jika tidak, kamu harus tunggu aku melaporkan mu atas pencemaran nama baik!”
Karen seketika tertegun, menatap Marianne yang membuat sumpah khidmat, tiba-tiba terdapat perasaan yang tidak enak.
Jelas-jelas dia yang mengambil manik dzi , malah ternyata menantang secara begitu terbuka, bahkan sama sekali tidak takut untuk digeledah, hanya bisa menyatakan bahwa manik dzi sudah tidak ada pada dirinya. Namun di dalam rekaman cctv, Marianne keluar dari pintu ini benar-benar terus berada di depan pintu menerima telepon.
Jika begitu manik dzi ini, sebenarnya pergi kemana?
“Karena terdapat kecurigaan pada anda berdua, tentu saja tidak bisa menggeledah 1 pihak dan yang lainnya dilepaskan.” Polisi yang memimpin memberi isyarat pandangan kepada 2 polisi wanita yang ada di sampingnya, “Mohon anda berdua bekerjasama, menghilangkan kecurigaan pada diri sendiri adalah yang paling penting untuk saat ini.”
Karen dengan marah mengikuti salah 1 polisi wanita masuk ke belakang layar yang ada di samping.
Setelah selesai melakukan penggeledahan, tak terelakkan dia pun semakin marah, “Sudah ku katakan tidak ada bukan, aku sungguh ingin melihat nanti siapa yang melaporkan siapa yang melakukan pencemaran nama baik!”
Tapi tidak lama kemudian, polisi wanita itu malah menemukan sebutir manik dzi di dalam sebuah kotak bedak yang ada di dalam tas tangan bawaannya.
Karen tertegun melihat manik dzi yang ada di tangannya.
Ini jelas-jelas adalah butir manik yang dibawa pergi oleh Marianne tidak lama tadi, kenapa bisa ada di dalam tasnya?
Dan juga, kotak bedak ini sama sekali bukan miliknya!
“Kotak bedak ini bukan milik ku!” Dengan segera ia membantah.
“Kotak bedak yang ada di dalam tas mu, bukan milik mu lantas milik ku kah?” Marianne dengan dingin mengejek, “Kamu sungguh bisa menyembunyikannya, tak disangka ternyata bisa terpikirkan untuk meletakkannya di dalam kotak bedak.”
“Aku sudah mengatakan ini bukan milik ku! Jelas-jelas aku melihat manik dzi yang kamu bawa pergi! Kamu sebenarnya menyembunyikannya dimana!”
Ketika berbicara Karen berlari ke arah Marianne, menggunakan kaki dan tangan untuk menarik robek bajunya, juga bermaksud sekalian balas dendam.
“Kamu gila ya!” Marianne dengan sangat marah dan jengkel mendorongnya.
Karen mundur ke belakang lagi dan lagi, akhirnya secara terpaksa ia bertahan pada meja agar tidak jatuh.
Tapi pandangannya, malah tertarik pada stop motion rekaman cctv di laptop di atas meja.
“Polisi kamu lihat, dia sama sekali tidak terus menerus sendiri berdiri di depan pintu, jelas-jelas dia masih berinteraksi dengan seseorang, mungkin saja pada saat itu ia menyerahkan manik dzi ke pelayan ini!”
Karen melihat pelayan yang memberikan gelas wine kepada Marianne di tengah rekaman, merasa sangat akrab.
“Pelayan ini, tadi aku melihat pelayan ini!”
Tadi dia menamparnya 2 kali, mungkin karena ini, membuat dia menyimpan benci dalam hati, barulah bekerja sama dengan Marianne untuk mencelakakan dia!
Penanggung jawab pihak lelang dengan segera memerintahkan kepala satpam pergi memanggil pelayan ini.
Begitu pelayan itu melihat Karen tampak jelas ia merasa sedikit takut, dengan sadar ia bersembunyi di belakang badan polisi, setelah cukup lama baru lah ia dengan gemetar ketakutan menjulurkan kepalanya melihat penanggung jawab yang ada di depan.
“Nyonya, tadi aku sudah menjelaskannya pada anda. Aku benar-benar tidak sengaja menabrak anda, tamparan dari anda juga sudah aku terima, kenapa masih mau mengadu ku sampai ke hadapan manager? Ternyata juga lapor polisi, anda berencana untuk menyuruh polisi menangkap ku kah?”
Pelayan berkata demikian, semua orang pun mengerti kenapa dengan melihat sekali saja Karen pun sudah bisa mengenali pelayan ini, bahkan bisa mencurigai Marianne menyerahkan manik dzi pada nya.
Kembali melihat Karen, rasa merendahkan nya juga semakin bertambah.
Sebagai orang sosial kalangan atas ini, selalu mengandalkan dirinya mempunyai beberapa uang kotor pun menganiaya pekerja, pelayan ini sudah mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja menabraknya, ternyata masih saja ditampar 2 kali berturut-turut, benar-benar sangat keterlaluan!
“Baik lah, karena manik dzi sudah ditemukan di dalan tas anda, dan sama sekali tidak ada manik dzi pada nona itu, oleh karena itu silahkan anda ikut kami ke kantor polisi!”
Meskipun polisi yang memimpin itu tetap berbicara dengan segan, namun nada bicara nya terlihat jelas sudah semakin kuat dibandingkan sebelumnya.
“Aku sudah mengatakan bahwa kotak bedak ini bukan milikku, kenapa aku harus pergi bersama kalian......”
Karena pintu ruangan VIP terbuka lebar, Eleanor yang kebetulan lewat itu sedang menunggu orang untuk melihat bagian dalam ruangan secara teliti.
Karen awalnya mencari Winnie adalah untuk membalas Eleanor, tapi sekarang, dia sudah tidak bisa peduli dengan tujuan awal ia datang kesini lagi.
“Aku disini!”
Dia berusaha menerobos ke pintu menjerit pada 4 orang yang lewat.
Hanya saja Eleanor mereka malah seperti pura-pura tidak melihat dan pergi begitu saja.
Shawn dan Howard pada awalnya tidak tahu dengan kenyataannya, hanya saja melihat 2 wanita didepan pergi dengan tertawa sambil berbicara, mereka tentu saja tidak akan tinggal untuk mengurusi masalah orang lain, untuk menghindari mendapatkan mata juling ketika pulang.
Winnie dari dulu tidak menyukai orang yang bermain dengan baik dengan Eleanor, tahun itu Karen begitu baik terhadap Eleanor seperti seorang pacar, sekarang meskipun keduanya ribut dan tidak bersama, namun bagi dia, dia terhadap Karen selamanya berhenti pada fase benci yang lalu.
“Kamu sebelumnya mengatakan bahwa ke sini adalah untuk memberitahuku 1 rahasia tentang manik dzi ini .” Mengambil manik dzi yang dioperkan oleh penanggung jawab pihak lelang , Winnie melihat Karen, “Kalau begitu kamu katakanlah rahasia ini sekarang!”
Karen tidak berpikir, langsung berkata: “Manik dzi ini bermasalah, jika bukan palsu maka sudah pernah diutak-atik oleh seseorang!”
“Oh? Palsu? Bermasalah?”
“Ini bagaimana mungkin? Kami pihak lelang sama sekali tidak menjual barang palsu apapun!” Penanggung jawab pihak lelang yang berdiri di samping sudah panik, “ Tidak peduli apa alasan mu, ternyata begitu berani mencemari reputasi kami pihak lelak, tunggu saja mendapatkan surat pengacara!”
“ Manik dzi ini benar-benar bermasalah, aku mendapatkan kabar ini dari Eleanor !”
Begitu Winnie mendengarnya berkata demikian, dengan segera ia tertawa mengejek, “Kamu mengira pihak lelang itu konyol dan tidak masuk akal? Mengambil reputasi sendiri sebagai bahan candaan? 100 juta lebih ini adalah untuk berbuat kebajikan bukan untuk diberikan pada mereka! Bisakan mereka menanggung resiko mengambil manik dzi palsu orang lain untuk dilelang?”
Dia kembali menyimpan manik dzi, berkata kepada polisi yang ada dihadapannya: “Karena orangnya sudah tertangkap, mohon kalian bawa dan selesaikan dengan baik, perilaku yang begitu jahat, sama sekali tidak boleh ditoleransi!”
“Anda jangan khawatir, begitu masalah ini diinvetigasi, kami pasti akan secara tegas menyelesaikannya!”
Polisi itu melambaikan tangan besarnya, anggota polisi yang ada disamping pun sudah maju dan memborgol tangan Karen.
“Ternyata kalian berani memborgol aku! Kalian tahu aku siapa tidak?”
“Tidak peduli siapa, di depan hukum semua orang sederajat!”
Orang yang bisa datang ke acara lelang ini tentu saja adalah orang-orang sosial kalangan atas di Kyoto, terlebih lagi dengan yang bisa masuk ke ruangan VIP lantai 2. Terlebih ada banyak pengaruh, 1 2 pun sangat berpengaruh, dia sudah menyinggung siapapun itu tidaklah benar, apalagi orang yang ada dihadapan ini ada kecurigaan mencuri yang jelas.
Eleanor dan Sharen terus menunggu di dalam parkir mobil, sampai dari jauh terlihat beberapa polisi mengawali Karen turun kebawah, dan juga dikelilingi oleh awak media yang dari awal sudah mengelilingi dan memblokir pintu masuk, saat ini barulah tersenyum pulang ke rumah.
“Aku merasa aneh, Marianne ini jelas-jelas sangat tidak cocok dengan mu, kenapa saat ini malah begitu turut mendengar perkataan mu?”
2 pria diusir hingga ke belakang mobil, Sharen baru lah bertanya tanpa kendala.
Eleanor tidak bisa menahan tawa, “Dari mana dia mendengar perkataan ku? Dia hanya meminjam tangan ku untuk menyisihkan Karen saja, bagaimana pun juga di dunia ini, tidak ada 1 pun wanita yang menyukai berbagi pria dengan wanita lain.”
“Pantas saja, jujur aku masih tidak menduga kamu ternyata bisa bekerja sama dengan Marianne.”
“Ini hanya karena mempunyai musuh yang sama.”
“Tentu saja Winnie tidak menduga nya, pendonasi rahasia manik dzi ini adalah kamu, manik dzi yang duluan ia dapatkan itu benar-benar adalah barang palsu, hanya saja yang kemudian didapat dari menggeledah tas Karen itu lah yang merupakan barang asli.” Sharen tertawa mengejek, “Tapi bisa dikatakan aksi orang yang berpura-pura menjadi pelayan yang kamu cari itu benar-benar cepat, begitu banyak cctv di koridor tak disangka tida meninggalkan jejak sama sekali.”
“Dikenalkan oleh teman, ia mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah berprofesi sebagai tukang copet, sekarang sudah tidak mengerjakan hal seperti ini lagi, namun karena ingin mengobati ibu nya dan tidak ada cara lain lagi selain menerima pekerjaan ini.”
“Itu benar-benar kasihan, tadi Karen menamparnya 2 kali, aku di ruangan VIP dibatasi pintu pun bisa mendengarnya, hati wanita ini benar-benar tidak ada prikemanusiaan sedikit pun.”
“Jika berprikemanusiaan, masih bisa dia kah?”
Eleanor tertawa, “Sudahlah, malam kita tetap pulang ke rumah kediaman lama saja, mungkin masih ada keramaian.”
“Itu tentu saja harus bergabung.”
Ternyata sesuai dengan dugaan , kedua orang itu baru saja berjalan sampai di depan pintu rumah kediaman lama, Irina Song pun dangan tidak sabaran menyambutnya, “Akhirnya kalian pulang, sungguh membuatku sangat panik, apa yang sebenarnya terjadi dengan masalah Katharina?”
“Masalah Katharina apa?” Eleanor pura-pura bingung, “Ketika acara lelang hampir selesai Katharina mengatakan dirinya ada urusan jadi pergi lebih awal, ada apa dengannya?”
“Kamu tidak tahu?” Irina tiba-tiba teringat dengan hal yang dikatakan Robert Yi pada nya.
Karen pergi mencuri manik dzi Winnie lalu ditangkap masuk oleh orang, tapi ia malah berkata pada Eleanor dirinya ada urusan jadi pergi terlebih dahulu, hanya bisa membuktikan bahwa setelah Karen meninggalkan Eleanor ia pergi mencari Winnie, dengan begitu hubungan dia dengan Winnie tentu saja layak direnungkan.
Namun saat ini, Irina juga tidak sanggup berpikir kenapa Karen menutupi dari Eleanor bahwa dirinya pergi mencari Winnie.
Hanya dengan khawatir berkata: “Orang dari Biro Keamanan Publik berkata dia mencuri manik dzi milik Winnie, setelah mengetahui identitas nya juga tidak berani menyelesaikannya sendiri tanpa permisi, lalu menelepon ke rumah, membuat Tuan besar kesal hingga menghancurkan telepon seketika itu.”
“Mencuri manik dzi Winnie?” Kenapa dia bisa mencuri manik dzi Winnie? Dia pergi mencari Winnie?”
Sharen langsung pada inti pembicaraan, hal ini pun membuat Irina merasa canggung.
Meskipun enggan mengakuinya, namun ini adalah faktanya.
“Baik lah, jangan peduli dia mencari Winnie atau tidak dulu, lebih tepat jika terlebih dahulu mengutus seseorang pergi ke Biro Keamanan Publik untuk memahami dengan jelas semua keadaan ini.”
“Tuan besar tidak memperbolehkan nya, tadi tuan besar sudah memberikan instruksi, jika tidak dilakukan, maka orang dari Biro Keamanan Publik tentu saja tidak akan menuduh nya, jika benar dilakukan, maka ia harus bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, kita Keluarga Yi tidak ada anak perempuan seperti ini!”
Irina menangis, bahkan tenaga untuk memaksa sebuah ekspresi wajah pun tidak ada.
“Baik lah, tante pertama anda jangan panik dulu, kakek saat ini mash kesal, tunggu ketika amarah nya sudah hilang kita pergi membujuknya lagi, dia selalu gampang diajak berbicara, anda jangan khawatir .”
Eleanor merangkul Irina mulai masuk ke dalam rumah.
Sharen baru saja ingin ikut, malah diteriaki oleh Shawn yang ada dibelakang.
“Sharen tunggu.”
“Ya? Ada apa kak?”
“Ini untuk mu.”
Shawn mengeluarkan sebuah kotak kecil yang indah dari kantong nya dan memberikannya ke tangan Sharen.
Masih belum menunggu Sharen membukanya. Ia pun sudah pergi menjauh.
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Demanding Husband
MarshallAwesome Guy
RobinCutie Mom
AlexiaAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)