Adore You - Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
Kedua orang itu segera naik ke lantai atas, mengikuti asal suara itu sampai ke kamar Ivan, para wanita Keluarga Yi berbaris di sana.
"Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiran kalian! Bisa-bisanya kalian menyuruh Alice menikah dengan seorang pemerkosa! Apa kalian punya hati nurani!" Ivan mengangkat kepalanya sambil berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya dengan emosi.
"Anak tidak tahu diri!" Widya pun mengambil sebuah cangkir yang berada di atas meja dan ia lemparkan ke arah Ivan, "Obat apa yang ia berikan padamu, sampai-sampai kau tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah!"
Ivan menghindar dengan mudahnya, lalu berteriak, "Dia adalah adik yang tumbuh besar bersamaku, apa mungkin aku tidak tahu dia orang yang seperti apa? Kalianlah yang tidak tahu apa yang benar dan apa yang salah karena hasutan Sharren! Sharren tidak pernah suka dengan Alice, kalian kan juga tahu itu......"
"Apa kau tahu dia itu seorang pemerkosa atau bukan? Apa kau ada di tempat kejadian waktu itu!" Sharren tidak tahan lagi dan segera menyangkalnya.
"Mana mungkin aku tidak tahu? Alice sangat polos, mana mungkin ia punya niat jahat? Sharren, aku tidak mengerti, memangnya apa yang dilakukan Alice padamu, sampai-sampai kau menghancurkannya seperti sekarang ini......"
"Plak!"
Widya menyimpan tangannya kembali, "Kalau kau berani bicara sembarangan lagi, kembali sana ke bala tentara! Benar-benar tidak tahu malu, bisa-bisanya mengatai kakak kadungmu sendiri seperti itu, kau ini benar-benar gila!"
Ivan pun terdiam dan tidak berkata apa-apa.
Ibunya menamparnya, ibunya yang seumur hidup ini tidak pernah memukulnya kini menamparnya karena Sharren!
Apa kesalahan yang ia perbuat?
Apa ia salah mengasihani orang yang lemah? Apa ia salah menegakkan ketidakadilan?
"Baik, kalian semua bekerja sama ingin mengusir Alice dari rumah ini kan! Baiklah, aku akan membawanya pergi! Aku tidak percaya kalaupun tidak ada keluarga ini, kita tidak bisa hidup lagi!"
Kata Ivan sambil berlari keluar dari kamar, mengarah ke kamar tempat Alice dan Harriyo bercinta tadi.
Abel dan Irina pun segera mengejarnya.
Melihat Widya berdiam diri di tempat, Eleanor pun melangkah ke arahnya dan berusaha membujuknya.
"Tante Kedua, jangan marah, Ivan masih anak kecil, untuk apa mendengarkan ucapannya?"
Widya berkata, "Anak kecil? Anak kecil mana yang bangun pagi-pagi untuk mencukur kumisnya?"
"Tante Kedua," kata Eleanor sambil tertawa dalam hati, "Sebenarnya, bukannya Ivan tidak mengerti mana yang benar dan yang salah, ia hanya terlalu baik saja, ia lebih percaya kalau semua orang di dunia ini adalah orang yang baik."
"Dia itu bodoh! Seumur hidup, belum pernah aku menemui orang yang sebodoh ini, tiap kali mengingat kalau anak bodoh ini adalah anakku, rasanya ingin sekali aku memasukkannya kembali ke dalam perutku, dan melahirkannya ulang."
Tiba-tiba, Widya pun menoleh ke arah Sharren, "Kasihan kau Sharren, malah dituduh yang bukan-bukan."
"Bibi, tak perlu berkata seperti itu, Ivan adalah adik sepupuku, kita semua satu keluarga, apa aku benar-benar akan berseteru dengannya? Tenang saja, aku tidak akan memasukkannya ke dalam hati."
Saat ketiga orang itu sedang berbincang-bincang, tiba-tiba terdengar suara tangisan dari kamar sebelah sana.
"Kakak Sepupu Kedua, aku tidak mau pergi, jangan bawa aku pergi, apa kau bisa membantuku memohon pada kakek, aku benar-benar tidak ingin menikah dengan Dicky, aku juga tidak ingin pergi dari Keluarga Yi!"
Kalau ia meninggalkan Keluarga Yi bersama Ivan, ia pasti akan menjadi musuh besar Keluarga Yi, setelah itu ia tak akan pernah lagi memiliki kesempatan untuk memutar semuanya, dan kalau mereka berdua meninggalkan Keluarga Yi, mereka mau makan apa?
Ia tak mau hidup susah.
"Alice, kalau kau tetap tinggal di rumah ini, mereka pasti tidak akan melepaskanmu begitu saja, mereka pasti akan menikahkanmu dengan pemerkosa dari Keluarga Chen itu!"
Ivan yang sekarang ini lebih mirip seperti seorang pemuda di masa pembangkangnya, ia sudah tidak memiliki akal sehat untuk menilai mana yang benar dan yang salah, ia hanya ingin menyangkal semua ucapan keluarganya.
"Ada apa ini ribut-ribut!"
Pintu kamar yang tidak jauh dari sana pun terbuka, suara Tyan Besar Yi yang sangat tegas dan berwibawa pun terdengar ke telinga semua orang.
"Apa yang kalian lakukan! Ribut-ribut semalaman tak bisa berhenti!"
Kata Tuan Besar Yi dengan wajahnya yang kesal, ia berjalan ke arah kerumunan orang itu dengan bantuan Shawn.
"Katakan, apa yang terjadi? Pemerkosa apa! Menikah apa!" Tuan Besar Yi tidak dapat mendengar jelas apa yang sedang mereka ributkan, karena kamarnya sedikit jauh dan dihadang dengan sebuah pintu, ia menunjuk ke arah Eleanor, "Katakan, di rumah ini kau yang paling jujur, katakan padaku, apa yang terjadi?"
"Kakek......"
Seluruh orang pun menatap ke arahnya dengan sangat tegang.
Eleanor tersenyum dengan tenang, "Tidak ada masalah apa-apa, bukankah beberapa hari ini semua orang sedang memikirkan pernikahan Alice, kebetulan malam ini anak Walikota Chen melamarnya, Ivan merasa tidak suka, makanya ia bicara yang tidak-tidak."
"Dicky Chen si playboy itu?"
Mendengar perkataan Tuan Besar Yi, Ivan pun merasa ada sedikit harapan, lalu segera berkata, "Kakek, lihatlah, orang seperti itu berani-beraninya ia bermimpi untuk menikahi Alice......"
"Kalau begitu apa yang kau maksud dengan pemerkosa?"
Wajah Ivan pun berubah tegang, barulah ia menyadari kalau ia telah melakukan kesalahan besar.
Kakek tidak tahu akan kejadian yang terjadi tadi, kalau tidak, mungkin Alice tidak mungkin lagi bisa tinggal di rumah Keluarga Yi.
"Begini kakek." Eleanor tersenyum sambil melangkah ke depan, ia menarik-narik ujung baju Ivan dengan tenang, "Sepertinya Dicky dan Alice sudah membuat nasi menjadi bubur. Oleh karena itu kami juga ingin menyuruh Dicky untuk bertanggungjawab, iya kan? Tapi akhirnya setelah Ivan tahu, ia mengira Dicky yang memaksa Alice, makanya ia ingin meminta keadilan."
Ivan yang berdiri di sampingnya itu hanya menundukkan kepala dan tak berkata apa-apa lagi.
Wanita-wanita yang berdiri di sana pun juga menghela nafas lega.
Benar-benar hebat, beberapa patah kata saja sudah cukup untuk mengendalikan situasi ini.
Sedangkan Alice yang berdiri di sana pun juga sudah tidak bisa mencari alasan untuk menyangkalnya, apa ia masih harus mengatakan kalau Dicky yang memperkosanya?
Kalau ia benar-benar mengatakan hal itu, Tuan Besar Yi pasti akan mencari Dicky dan menghakiminya, dengan kebencian ayah dan anak Keluarga Chen itu terhadapnya saat ini, mereka pasti juga akna menceritakan semua kejelekannya pada kakek!
Kalau begitu, mungkin yang akan mengusirnya dari rumah ini bukan orang lain lagi, melainkan Tuan Besar Yi!
Pengorbanan itu terlalu berat!
Meskipun menyakitkan, tapi ia hanya bisa menyimpannya dalma hati!
Dalam hati Tuan Besar Yi, sebenarnya ia sangat tidak suka pada Dicky Chen, tapi perkataan Eleanor ini sudah sangat jelas, ia berpikir, karena Alice sendiri juga menyukai Dicky, ya sudah biarkan saja ia menikah dengannya, daripada ia harus menikah dengan orang lain, Alice pasti berpikir merekalah yang sudah merenggut kebahagiaannya.
Oleh karena itu, ia berkata, "Kalau ini adalha pilihan Alice, aku tentu saja tidak akan keberatan, lihat bagaimana sikap Abel dan Daniel."
"Aku tidak keberatan."
Abel menjawabnya dengan tegas, lalu menambahkan lagi, "Daniel juga sama denganku."
"Baik, ya sudah kalau begitu, Ivan, jangan buat onar lagi, aku benar-benar pusing mendengarkan kalian ribut."
"Tapi kakek......"
"Ivan, dengarkan apa kata kakek." Eleanor menarik-barik Ivan, lalu berbisik ke telinganya, "Hari ini adalah hari ulang tahun kakek, kalau ada yang ingin dibicarakan, kita bicarakan nanti pelan-pelan dengan menutup pintu."
Lalu, Ivan pun diam, mengantarkan Tuan Besar Yi kembali ke kamarnya tanpa berkata apa-apa.
"Sharren, kemarilah, ada yang ingin kutanyakan padamu."
Shawn menatap ke arahnya sambil tersenyum, jelas-jelas wajahnya tampah sangat lemah lembut, tapi malah membuat jantung Sharren berdegup kencang.
"Oh...... Baik."
Untuk mencegah agar Alice tidak membuat masalah lagi, Abel langsung berkata pada pembantu di sebelahnya, "Mulai besok, Nona Kedua harus banyak istirahat untuk menyambut hari pernikahannya dengan kondisi yang terbaik, nanti carilah dua orang untuk menemani Nona Kedua dalam kamar, tanpa persetujuanku, tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangannya!"
"Baik."
"Eleanor, apa kata dokter soal keningmu?"
"Tidak apa-apa, Mom, hanya terbentur saja, tidak ada masalah, hanya perlu diobati biasa saja, beberapa hari lagi juga sembuh."
"Baiklah kalau begitu." Abel menepuk-nepuk daanya, "Kalau tidak, oppa pasti akan melakukan adegan di Jurassic Park!"
"Aku hanya tidak sengaja terjatuh saat naik tangga saja." kata Eleanor sambil mengedipkan matanya, "Istirahatlah, Mommy, aku masih harus menerjang hujan badai setelah kembali nanti."
"Tuhan memberkatimu, sayangku, kalau oppa marah, ingatlah baik-baik, kulumlah penisnya di dalam mulutmu dan jangan lepaskan, mungkin saja dengan begitu semua akna baik-baik saja, maaf baby, hanya itu saja yang yang bisa mommy pikirkan, ini satu-satunya cara agar kau bisa melewati malam ini dengan selamat!"
"......" Eleanore tertawa sejenak, "Ter, terima kasih, Mom."
Kau memang benar-benar baik hati!
Ternyata kau ini benar-benar ibu kandung dari Howard!
"Sama-sama, good night!" Abel menempelkan wajahnya ke wajah Eleanor sebentar, dan langsung pergi dari sana.
Eleanor awalnya masih sangat bingung, kenapa terjadi hal sebesar ini malam ini, sampai akhirnya Tuan Besar Yi pun juga ikut keluar, tapi Howard sama sekali tidak tampak batang hidungnya.
Sampai akhirnya ia membuka pintunya dan baru menyadari, pria itu sedang duduk bersandar di sofa kamarnya sambil mendengarkan lagu klasik dengan nikmat.
Eleanor pun menutup pintunya dengan pelan, dan hendak berjalan ke arah kamar mandi......
"Istriku, kau sudah kembali."
Tiba-tiba terdengar suara pria yang sangat lembut dari belakangnya.
Tubuh Eleanor pun menjadi kau, ia membelakanginya, dan berjalan perlahan-lahan ke arah kamar mandi seperti kepiting.
"Kenapa kau?"
Howard bangkit berdiri, lalu berjalan ke arahnya perlahan-lahan.
"Tidak, tidak apa-apa, tadi aku duduk terlalu lama, kakiku kram."
"Kau bermain mahjong lagi dengan tante-tante?"
"I......Iya."
Howard mengulurkan tangannya dari belakang Eleanor, lalu memeluk pinggangnya yang ramping, dan menopangkan kepalanya ke pundak Eleanor.
"Kenapa selama ini baru kembali, aku menunggumu dari tadi."
"Howard, masalah Alice."
Jelas-jelas tadi Howard juga melihatnya, tapi ia sama sekali tidak mengungkitnya, seperti sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirnya.
"Pasti akan ada orang yang membereskannya, tak usah pusing memikirkan hal-hal seperti ini."
"Kakek juga sudah tahu, mungkin dalm minggu ini, Alice akan menikah dengan Keluarga Chen." Setelah dipikir-pikir, Eleanor pun menambahkan lagi, "Menikah dengan Dicky Chen."
"Hn." jawabnya.
"Istriku."
"Ya?"
"Di tubuhmu ada bau iodine yang sangat kuat."
Tiba-tiba Howard pun melepaskannya dan berputar ke hadapannya.
"Apa yang terjadi!"
Jari-jarinya yang panjang menempel ke balutan perban di kening Eleanor dengan pelan, bola matanya yang hitam pun dipenuhi dengan aura sadis seketika.
"Tidak apa-apa, tadi karena duduk terlalu lama bermain mahjong, waktu aku hendak naik ke atas tidak sengaja terjatuh, lalu terbentur, aku sudah ke rumah sakit, tidak parah kok, beberapa hari lagi juga sembuh."
"Hn?"
Suaranya itu terdengar sangat tidak senang, usapan lembut dari jari-jarinya itu penuh dengan rasa kasihan.
"Katakan yang sebenarnya."
"Inilah yang sebenarnya, kau tidak percaya padaku?"
Eleanor mengulurkan tangannya memeluk pinggang Howard, kepalanya hanya terisi dengan perkataan Abel tadi.
Saat ia tersadar, jari-jarinya sudah berada di atas sabuk Howard.
Perlahan-lahan ia berlutut, lalu membuka ......
Di tengah-tengah alunan melodi musik klasik, terdengar suara erangan nyaman seorang pria......
Malam ini, hujan badai tak berhenti-hentinya melanda.
Semalaman ia bercinta dengan Howard, sampai-sampai Eleanor masih belum terbangun sampai siang hari.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang bersemangat dari luar sana.
Eleanor pun membuka matanya dengan kesal, menendang orang yang tidur di sebelahnya, tapi ternyata Howard sudah tidak ada di sana.
"Ada apa Sharren?" Eleanor merapikan baju tidurnya sambil mengelus-elus rambutnya yang berantakan.
"Apa yang terjadi pada kalian kemarin malam? Howard membongkar semua tangganya!"
Eleanor tercengang, masih belum mengerti apa yang terjadi.
"Apa!"
"Cepat kemari, entah kenapa dia menggila pagi-pagi, ia menyuruh John untuk memanggil tukang kemari, lalu membongkar tangga rumah ini!"
"......" Ia pun merasa sangat bersalah pada tangga itu!
Tempat di mana tangga itu berdiri awalnya kini menjadi kosong, dari atas melihat ke bawah, kosong melompong.
"Howard, kau ini gila ya!" Eleanor sedikit takut pada ketinggian, ia memegangi tangan Sharren sambil melihat beberapa sosok orang dari lantai dua.
Di lantai bawah, Howard sedang duduk di atas sofa sambil memegangi secangkir kopi dan memperhatikan para tukang itu membongkar tangganya.
"Istriku, kau sudah bangun." Ia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum padanya, "Hati-hati, jangan melihat ke bawah, turun dari tangga belakang saja!"
Eleanor pun kesal, lalu langsung berlari ke bawah.
"Kau ini nganggur ya?"
"Siapa suruh dia membuatmu terjatuh kemarin malam!" Ia meletakkan kopinya dan berjalan ke arahnya, "Aku menyuruh mereka untuk membuat sebuah lift yang penurut untukmu, kujamin lain kali kau tidak akan terjatuh lagi."
"Suamiku, tapi yang membuatku terjatuh tadi malam itu tangga belakang."
"Hah? Tunggu sebentar, kusuruh orang untuk membongkarnya."
"......" saat Eleanor sudah tersadar, Howard sudah tak nampak batang hidungnya lagi.
Setengah jam kemudian, ia pun mendengar suara Tuan Besar Yi yang sedang marah-marah dari lantai dua atas.
"Siapa yang membongkar tangga rumahku! Apa ia mau menyuruhku untuk terbang ke lantai bawah?"
Novel Terkait
Adore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)