Adore You - Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku

“Apakah Manager Wei ada khusus menyampaikan sesuatu kepada kamu? Misalnya hal-hal yang perlu di perhatikan?”

“Ti….tidak……Manager Wei hanya mengatakan kalau acara pertunangan ini sangat penting, tidak cukup orang, jadi suruh aku ikut membantu.”

Suara pelayan wanita ini terdengar sedikit serak, awalnya tidak terlalu sadar akan suaranya terbawa sedikit nada menangis, sekarang sudah berhenti menangis, sekali buka mulut malah terdengar sedikit tidak terduga.

Eleanor Chu memperhatikan wajahnya dengan detil.

Penampilan terlihat biasa-biasa saja termasuk jenis yang tidak dapat ditemukan lagi setelah dilemparkan ke kerumunan manusia, mungkin karena wajah menjadi sedikit bengkak setelah menangis, dan dandanan diwajahnya pun sudah hilang.

“Kalau begitu setelah kamu turun ke resepsionis utama di bawah, apakah kamu menemukan sesuatu yang aneh?”

Pelayan wanita tersebut berpikir-pikir, dengan lama Ia baru mengatakan: “Selain wanita yang ada di resepsionis utama mengingatkan aku harus membuka kotak hadiah di depan pengantin, sisahnya sudah tidak disampaikan apa-apa lagi.”

Eleanor Chu menganggukkan kepala, melihat Ia tidak mendapatkan apapun dari bertanya, Ia pun tidak terus bertanya lagi.

Howard Yi sambil menatap pelayan wanita tersebut sambil berpikir, hanya melihat punggung pelayan wanita ini merinding.

Tidak lama kemudian, melihat Frans Wen membawa Manager Wei masuk ke dalam ruangan rapat.

Melihat ruangan yang penuh dengan tokoh besar, Manager Wei hanya merasa kakinya lemas, tidak tahu harus menyapa siapa terlebih dahulu.

“Tidak perlu menyapa satu-satu, ada sesuatu yang ingin aku pertanyakan kepadamu.”

Eleanor Chu sambil menunjuk kursi disamping pelayan wanita tersebut, “Duduk di sebelah sana.”

“Baik, CEO Chu, ada apa yang ingin Anda tanyakan tanya saja, apapun yang aku ketahui akan aku katakan.” Manager Wei juga tidak terlihat panik.

“Jangan omong kosong.”

Lalu Eleanor Chu menunjuk pelayan wanita tersebut, “Apa yang terjadi dengannya? Hotel Q kita selalu memiliki sebuah aturan kalau karyawan baru tidak diijinkan untuk melayani perjamuan, bagaimana bisa memasukkan Dia ke dalam perjamuan itu?”

“Anda mungkin kurang tahu, akhir-akhir ini sangat bagus, banyak perjamuan di Hotel kita, malam ini saja sudah ada 30 lebih perjamuan malam, dari lantai 5 sampai lantai 16 semua ruang perjamuan di mulai pada saat yang hampir sama, karyawan lama di Hotel kita hanya sebanyak itu, sudah tidak ada cara lagi makanya dengan paksa Departemen Personalia pun merekrut karyawan baru dengan jumlah yang tidak sedikit, walaupun mereka semua adalah karyawan baru namun mereka semua memiliki keterampilan dalam prakterk langsung dan tingkat profesional yang relatif bagus di bagian ini, aku mengira pasti tidak akan terjadi masalah, siapa tahu malah terjadi masalah seperti ini.”

CEO Chu, ini adalah informasi perekrutan Dia.”

Eleanor Chu menerima kertas A4 tersebut dari Frans Wen, dan melihatnya dengan seksama.

Lulu Zhang, umur 22 tahun.

Nama yang sangat biasa, latar belakang pendidikan yang sangat biasa juga, bahkan tampilannya yang ada di foto pun terlihat sangat biasa, satu-satunya yang tidak biasa dari dirinya adalah pengalaman hidupnya, Ia dibesarkan di panti asuhan.

Hanya poin yang akhir ini, membuat Eleanor Chu merasa sedikit sedih.

Dia pun sambil menekan sudut dahinya dengan lembut.

Namun semua ini, sepertinya juga tidak ada yang salah.

“Kalau begitu wanita yang di resepsionis utama ini kenapa? Suruh Anggota Security Guard aku bawa Dia kemari.”

Tuan Besar Yi tiba-tiba berkata, pelayan wanita yang bernama Lulu Zhang tadi tiba-tiba merasa ketakutan sampai lemas, kalau tidak ada kursi, mungkin Ia sudah terjatuh ke lantai.

“Baik.”

Frans Wen keluar tidak lama, lalu Ia masuk kembali.

Dengan wajah yang tidak berekspresi: “Tadi aku sudah menelepon untuk bertanya, resepsionis utama itu di bagi menjadi 3 shift, shift sebelumnya sudah pulang kerja, aku sudah menelponnya namun hpnya mati, sekarang sudah meminta orang untuk mencari Dia ke rumahnya.”

“Kakek, Anda pulang saja dulu, aku dan Harwin saja yang tinggal di sini, Anda juga sudah lelah hari ini.”

“Iya Kakek, Anda pulang saja dulu, kami jamin akan menyelesaikan hal ini dengan baik.”

Eleanor Chu buru-buru ikut berkata.

Tuan Besar Yi ada di sini, beberapa Army Officer pun hanya bisa terduduk diam di sini sambil menemaninya, jelas-jelas tidak ada urusan mereka juga, malah membuat mereka semua ikut bergadang, memang sangat tidak diperlukan.

“Iya, kalau begitu masalah ini aku serahkan kepada kalian, harus ditangani dengan serius, harus menemukan pelaku di balik semua ini dalam waktu yang paling singkat!”

Tuan Besar Yi sambil menopang tongkatnya dan berdiri dengan perlahan.

“Baik.”

Setelah Tuan Besar Yi sudah berjalan agak jauh, Harwin Xi baru berkata kepada Army Officer yang lain: “Kalian pulang saja dulu.”

“Siap!”

Di dalam Military Camp, hanya ada taat pada perintah.

Setelah semua orang pergi, tempat duduk yang penuh di dalam ruangan rapat tiba-tiba menjadi kosong.

Eleanor Chu menunjuk tempat duduk di seberangnya, “Frans kamu duduk, kita masih harus bergadang sampai malam.”

“Iya.

Tidak lama kemudian, hpnya Frans Wen pun berbunyi.

“Baik, aku tahu.”

Setelah Ia menutup telepon, walaupun wajahnya terlihat seperti biasa, tidak ada bereksrepsi apa-apa, namun tatapannya terlihat sedikit suram.

“Pelayan wanita di resepsionis utama, meninggal.”

“Meninggal?”

Eleanor Chu dengan tidak sadar melihat ke Lulu Zhang dan Manager Wei.

Mereka berdua pun terkejut, badan mereka yang kaku seperti baru dikeluarkan dari kulkas.

Howard Yi tertawa, tawanya terdengar sedikit sinis.

“Ketika orang kita bergegas ke rumah pelayan wanita tersebut sudah menemukan bahwa Ia telah terbaring di koridor dan tidak bernafas lagi, perutnya ditikam dengan beberapa kali, cara pembunuh tersebut sangat cepat dan tepat, sama sekali tidak menemukan bukti apapun di tempat kejadian.”

“Ayo pergi saja pergi saja, kita pulang saja, cari pelaku adalah satu hal penting, namun bergadang bukanlah kebiasaan yang baik.”

Mendengar ingin pergi, Lulu Zhang dan Manager Wei langsung terlihat semangat.

“CEO Chu, Anda dan Suami Anda pulang duluan saja, aku tinggal di sini untuk mengikuti perkembangan.”

“Ayo, tenang saja, Asisten kecil mu ini sangat kompeten.”

“CEO Chu….” Manager Wei sambil menatap Eleanor Chu dengan memelas, “Aku kalau sebelum 12 belum pulang ke rumah, Istriku akan memukul aku sampai babak belur…”

Teringat tamparan dari Istrinya, Manager Wei pun tidak menahan diri lagi sambil bergemetar.

“Kalau begitu kurung kamu di dalam kantor polisi saja, dengan begitu Istrimu pasti tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.”

Frans Wen tiba-tiba mengatakan kalimat tersebut, membuat Eleanor Chu tidak menahan untuk tertawa.

“Asisten Wen, maafkan aku, aku telah bersalah, Anda sudah bergadang dengan begitu lelah, aku tentu saja harus menemani Anda.”

“Takut pada istri itu hal yang bagus.” Eleanor Chu sambil melihat ke Howard Yi lalu berkata: “Benar tidak menurut kamu?”

“Ucapan istri ada kebenaran yang mutlak.”

“Kalau begitu kamu pulang duluan, kalau ada kabar kamu hubungi kami kapan saja.”

“Baik.”

Frans Wen mengatar mereka berdua sampai ke depan pintu, melihat mobil mereka pergi menjauh, Ia baru membalikkan badan kembali ke dalam.

“Tidak tahu juga Sharen sekarang sudah bagaimana.”

Pulang ke rumah kediaman lama namun tidak melihat Sharen Yi dan Shawn Yi, setelah bertanya kepada pengurus rumah baru tahu kalau mereka telah berpindah ke vila lain sesuai rencana semula.

“Coba telepon dulu untuk bertanya.”

Howard Yi dengan langkah yang ringan keluar dari kamar bayi, wajahnya terlihat sangat puas.

“Setiap malam sebelum tidur lihat mereka dulu, hatiku pun merasa sangat tenang.”

“Kamu masih sempat bilang, aku malah lupa.” Eleanor Chu tiba-tiba teringat ucapan Ivy Sun kepadanya di acara pertunangan tadi, “Kamu katakan dengan jujur, kenapa kamu harus tunggu Kakak menyapih langsung mengirim Dia ke Inggris? Apakah kamu menyembunyikan niat lain?”

“Tentu saja tidak, memang aku adalah tipe orang yang bisa menyembunyikan niat kecil seperti itu? Ini semua demi kebaikan Kakak.”

“Benaran?”

“Tentu.” Aku bersumpah pada cahaya di langit-langit.

Eleanor Chu tiba-tiba mengambil hpnya, dan melemparnya ke lampu kristal.

Hanya mendengar suara “Tling tlang tling tlang” yang berbunyi, setelah percikan cemerlang yang tak terhitung jumlahnya, hpnya pun dikorbankan dengan lampu kristal mewah itu.

“Istriku…..”

“Sekarang bagaimana?”

“Sekarang semua fokus kamu itu ada pada Kakak dan Adik, kita kan sudah berjanji harus seperti orang pacaran terus seumur hidup, kamu tidak rela membagikan kamu kepada orang….lain.” sebenarnya, apa yang ingin Dia katakan adalah pria lain, tetapi jika Dia berani mengatakan ini, pasti akan dihina dan diejek oleh Eleanor Chu.

“Bodoh tidak kamu.” Eleanor Chu sambil menusuk dadanya yang kekar itu, “Dia itu anak laki-laki kamu, anak laki-laki kandungmu, kamu paham tidak? Tubuh kalian mengalirkan darah yang sama, kamu harusnya lebih dekat dengannya daripada aku.”

“Tapi kamu adalah tulang rusuk aku.”

Lampu di dalam padam semua, hanya ada cahaya bulan yang masuk lewat gorden jendela, ciuman pada saat ini akan menjadi lembut karena ‘tulang rusuk’ itu.

Saat bibir mereka berdua baru saja bersentuhan, langsung terdengar suara teriakan kesal dari atas, “Pengurus rumah He! Kenapa tiba-tiba jadi mati lampu! Aku ini bukan dewa malam!”

Terdengar suara buka pintu satu demi satu, diikuti dengan suara langkah kaki yang terburu-buru.

“Maaf Tuan besar, aku akan segera menyuruh orang untuk mengecek ke bawah.”

Eleanor Chu buru-buru sambil menunjuk hpnya yang ada di lantai, berusaha menekan suaranya: “Aku pergi memungut hp ku dulu, mari kita bubar!”

“Tidak mau, aku sudah ngantuk.”

Howard Yi terus menarik tangannya, bagaimana Ia mencoba melepaskannya pun tidak berhasil.

“Cepat lepaskan tanganmu, nanti kalau ada orang turun dari atas jadi repot kita!”

“Aku sudah tidak bisa berjalan lagi.”

Dia hanya terus dengan tidak tahu malu menyandarkan kepalanya ke bahu Eleanor Chu.

Pengurus rumah He ke bawah sambil membawa senter, pas melihat mereka berdua sedang mesraan, buru-buru membalikkan badan dan naik lagi.

“Kenapa lagi, kamu kenapa naik lagi ke atas, harus aku yang bantu kamu memperbaiki listriknya? Sepanjang malam ini tidak ada hal yang lancar, lihat aja bikin kesa!”

Pengurus rumah He pun tidak berdaya, Ia hanya bisa membalikkan badan dan turun lagi ke bawah, naik dan turun berkali-kali, akhirnya Dia pun berdiri di tempat dengan tidak bedaya sambil terengah-engah.

Larut malam seperti ini, sebenarnya siapa yang melakukan hal jahat seperti ini!

Markas militer sudah sekian tahun tidak pernah mati lampu!

“Cepat turun ke bawah, berdiri di sini buat apa, kamu ingin jadi konduktor!”

Suara Tuan Besar Yi terdengar semakin deakt, Eleanor Chu dengan kuat mendorong Howard Yi, namun Howard Yi tetap berdiri tanpa bergerak sedikit pun.

Saat suara Tuan Besar Yi terdengar di dekat tangga, Howard Yi tiba-tiba mendekati telinganya dan sengaja berkata dengan yang mesra dan berkata: “Harus hadapi dengan berani.”

“Sialan!” Baru memalingkan wajah saja kamu sudah berencana untuk membalaskan dendammu?"

“Howard Yi, kamu lagi!”

Senter yang ada di tangan Tuan Besar Yi akhirnya mengarah ke wajah Howard Yi, teringat kejadian kemarin Dia membongkar tangga, Tuan Besar Yi pun semakin kesal, “Kenapa kamu, Apakah kamu berencana untuk bekerja dii ke kantor pembongkaran? "

“Kakek, memang tidak ada cara lagi, aku sudah menghalanginya beberapa kali, Dia malah marah kepada aku, terus merebut hpku dan melempar ke lampu kristal ini, emosi Howard ini semakin buruk, Kakek harus mendisiplinkan Dia dengan baik!”

Eleanor sambil menutupi wajahnya dan menjulurkan lidahnya dengan licik kepada Howard Yi, seperti orang melarikan diri Dia bergegas ke lantai atas.

“Tulang rusuk…..”

“Tuan muda kedua, tulang rusuk Anda sakit?”

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu