Adore You - Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)

Eleanor Chu sengaja sibuk dengan ponselnya, diam-diam mengirim pesan kepada Lucy Mei, menyuruhnya menyelidiki keadaan keluarga Tang.

Sejak kedua pembunuh Peter song meninggal, keluarga Tang dan Chris Tang berhenti sejenak.

Rapat Kantor Penjualan telah terjadi apa saja, dia juga tidak mendengar kabar apapun, dia hanya ingin menunggu Chris Tang segera menjabat itu saja.

Setelah menunggu setiap orang pergi, Chris Tang berjalan menghampirinya, Eleanor Chu baru sadar akan kehadirannya.

“Presdir Chu anda sedikit melamun, anda bukan sedang menyelidiki siapa lagi orang yang anda habisi bukan?”

Eleanor Chu tertawa melihatnya, “yang paling mendebarkan adalah, tidak ada lagi yang bisa menjatuhkan martabat dan harga diri mereka, bukankah Presdir Tang paling mengerti hal ini?”

“Ooh! Benar....”Dia tiba-tiba teringat sesuatu, tawanya seolah mempunyai arti yang dalam.“Masih ada cara kebiri orang, bukankah ini lebih menyenangkan?”

Wajah Chris Tang tiba-tiba berubah.

Dia sama sekali tidak mengebiri Peter Song, kenapa Eleanor Chu bisa bicara seperti itu?

“Mungkin Presdir Tang masih belum tahu, Peter Song dna keluarga anda...”

Melihat Chris Tang menjadi gugup, Eleanor Chu malah tidak menyelesaikan kata-katanya. Ia merapikan dokumen, berdiri dan menepuk pundak Chris Tang. Dia sengaja meninggalkan kata-kata ini, “Begitu banyak bawahan Presdir Tang, jika ingin mengetahui sesuatu bukankah itu sangat mudah?”

Chris Tang memandang Eleanor Chu yang makin menjauh.

Eleanor Chu mempunyai kebiasaan berbicara setengah-setengah, kebiasaan seperti ini sangat menyebalkan.

Eleanor Chu naik ke mobil, Lucy Mei sudah menunggu di kursi depan agak lama.

“Sudah diperiksa?”

“Nona Sun hamil.”

“Oh?”Eleanor Chu tertawa senang, “Nampaknya keluarga Tang akan menjadi makin ramai.”

Tidak heran wajah Chris Tang begitu menggelikan.

"Ini sudah alami.”Lucy Mei mengatupkan bibir, seakan sedang tertawa.

“Alice Yi masuk rumah sakit.”

“Oh? Tidak mungkin dia tidak bisa mencerna...”

“Kelihatannya, dengar-dengar dia dipermainkan ayah dan suaminya hingga pingsan, depan belakang bertolak belakang, sekarang sedang ada di rumah sakit.”

“Ivan sudah tahu?”

Eleanor Chu tiba-tiba teringat Ivan Yi. Wajah Lucy Mei yang tadinya tenang-tenang saja tiba-tiba berubah. Sudah sekian tahun bekerja dia terbiasa sebisa mungkin tetap tenang.

Dengan nada suara yang biasa berkata: “Sudah tahu, sekarang sedang ribut di rumah sakit dengan ayah dan anak keluarga Chen, kemungkinan Alice Yi sendiri sudah tidak tahan lagi. Dengan-dengar saat diantar ke rumah sakit masih ditampar oleh Rosanti Ge juga.”

“Baiklah, jalan balik, kita ke rumah sakit.”

Limosin hitam yang mahal langsung mengubah arah berbelok ke rumah sakit.

Didalam kamar pasien VIP, Ivan Yi duduk sendirian, tidak nampak kehadiran keluarga Chen, kemungkinan mereka sudah tidak ada muka untuk muncul disini lalu pergi.

“Ivan.”

“Ipar, kau disini.”

Ivan Yi berdiri, melihat Lucy Mei yang ada dibelakang Eleanor Chu, wajah yang tadinya penuh dengan kemarahan berubah menjadi senyum, lebih cerah daripada musim semi.

“Lucy Mei.”

Mata Lucy Mei tetap memandang ke depan, tapi tidak memberinya banyak ekspresi.

Alice Yi yang terbaring di ranjang langsung bangun setela melihat Eleanor Chu datang, tangan yang terhubung dengan infus tidak berhenti bergerak, jarum yang tadinya ada di tangannya perlahan lepas dan mengeluarkan banyak darah.

“Pergi kau! Keluar!! aku tidak mau melihatmu!”

Ivan Yi mengira dia hanya malu karena dilihat orang lain, bagaimana pun juga karena keadaannya yang tidak baiklah dia bisa masuk rumah sakit, lalu ia menyambung kata-katanya: “Alice, tenanglah, jangan takut, aku datang menjengukmu, ada kakak ipar disini. Keluarga Chen tidak akan mengganggumu lagi.”

“Ivan, kau dan Lucy Mei keluar saja.”

“Baiklah.”

Begitu Ivan Yi mendengar dia bisa berdua dengan Lucy Mei, dia yang tadinya kelelahan menenangkan Alice Yi yang meronta-ronta hingga menangis, langsung merona dan keluar dari kamar bersama Lucy Mei.

“Sudah beberapa hari tidak bertemu, kau pun tidak memanggil ipar, kelihatannya kau sangat dimanjakan oleh keluarga Chen. Hari-harimu nampak sangat mulus, setiap hari sibuk, ayah anak keluarga Chen sangat menyayangimu. Tidak pernah tega membiarkanmu kesepian.”

Eleanor Chu menutup pintu kamar pasien, barulah dia berjalan mendekat ke kursi di sebelah kasur dan duduk.

“Eleanor Chu, kau bedebah! Lebih baik kau mati!”

Alice Yi menatapnya dengan marah, emosi yang menusuk itu seolah sangat tajam hingga bisa membelah seonggok daging.

“Kelihatannya kau belum belajar apapun dari keluarga Chen.”

Eleanor Chu hanya ‘hehe’, lalu menarik kerah bajunya.

Baju pasien cukup besar, hingga dada Alice Yi dapat terlihat jelas.

Dia memandang lehernya kebawah dengan tatapan penuh arti, “Lihat, sangat menggairahkan!”

“Kau keluar!!”

Eleanor Chu tertawa dan menepuk pipinya, “Kau benar-benar ingin aku pergi? Kalau begitu aku pergi ya? Di dunia ini tidak akan ada orang kedua yang menolongmu, masih memintaku keluar?”

“Apa yang kau inginkan?”

Alice Yi tentu tidak percaya Eleanor Chu akan menolongnya, bagaimanapun juga saat itu dia sendiri yang setuju untuk menikahi anak keluarga Chen.

“Pintar juga.”

“Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, cuma kamu yang bisa. Aku bisa memberimu uang kabur pergi keluar negeri, menjamin keamanan dan ketentramnmu, tentu kau juga boleh menolak.”

Tawaran Eleanor Chu menggetarkan hati Alice, hanya karena Eleanor Chu jijik dengannya lalu bisa membiarkannya pergi begitu saja?

“Kenapa mau membantuku?”

Eleanor tertawa sambil menggoyangkan jarinya, “Kau salah, aku bukan membantumu, hanya membantu Ivan.”

“Apa yang kau mau aku lakukan?”

“Menggoda Ivan, hilangkan semua simpatinya terhadapmu.”

Permintaan Eleanor Ini, sebuah permintaan rendahan.

Ivan Yi adalah sebuah tipuan, juga sudah diakui mati, siapapun yang berkata kepadanya bahwa Alice Yi jahat, ia tidak akan percaya.

Alice Yi berpikir keras.

Menggoda Ivan?

Kalau begini, tidak ada lagi sandaran baginya, tapi kalau Ia melakukannya,Ia bisa lepas dari ayah dan anak keluarga Chen, bisa membawa banyak uang keluar negeri dan mulai hiduo baru. Bahkan, Eleanor Chu tidak berencana untuk menyakiti Ivan. Bisa jadi Eleanor bisa menerimanya, mungkin dinikahkan dengan yang paling kecil, yang pasti keluarga Yi lebih kuat daripada keluarga Chen.

Keindahan masa depan, dia masih saja tidak tahan membayangkannya.

“Baiklah, aku pegang kata-katamu, kalau kamu berbohong, aku akan memberitahu Ivan yang sebenarnya.”

Eleanor Chu tertawa mengejek, “Lebih baik kau istirahat saja, tunggu hingga sembuh,kita rencanakan semuanya setelah itu.”

Menunggu Eleanor keluar dari kamar pasien, Alice Yi diam-diam memegang ponsel perawat yang sudah ditukar dengan sepasang anting berlian.

Didalam rekaman itu, dia ingat jelas percakapannya dengan Eleanor Chu.

(Rayu Ivan, hilangkan rasa simpati itu.)

Bibir Alice Yi tersenyum penuh arti.

Eleanor Chu, sudah mengatasi banyak urusan, kau kira aku bodoh, bisa kau permainkan semaumu?

“Ipar, bagaimana ngobrolnya dengan Alice?”

Ivan Yi segera mengampiri.

“Cukup bagus. Setelah dia membaik, aku akan meminta orang menjemputnya pulang. Tenang saja.”

“Baguslah kalau begitu, aku tahu kakak ipar sangat baik.”

Eleanor Chu tertawa, juga tidak berencana untuk macam-macam dengannya. Dipikir-pikir tunggu hinga Ivan Yi tahu siapa Alice Yi sebenarnya, sendirinya akan mengerti maksud baik keluarga Yi.

Didalam kediaman Britanny, keseharian sudah mulai ramai.

Jennifer dan Willian Yin serta Daisy Qin datang menambah keriburan di rumah, karena keadaan Andriana Lu hari ini, semua orang hanya bisa mencari cara membuatnya senang, mengalihkan perhatiannya, takut dia akan melakukan bodoh lainnya.

“Ashton?”

Eleanor Chu masuk dan melihat keadaan rumah.

Jelas-jelas mobil Ashton Ling diparkir didepan, kenapa dia tidak ada di ruang tamu?

Bukankah dia biasanya suka mencari masalah?

“Kelihatannya ada di atas.”

Daisy Qin menunjuk-nunjuk langit-langit.

Saat mereka seding bicara, tiba-tiba muncul suara keramik pecah dari lantai dua, dilanjut dengan suara Ashton Ling.

“Ada apa?”

Eleanor Chu segera naik ke lantai dua.

Di depan pintu kamar tamu, Henny Gu melonggarkan baju tidur Ashton Ling,memegang ujung bajunya kuat-kuat tidak membiarkannya pergi, vas kuno didepannya pecah

“Kamu sedang apa sih, Ashton?”

Eleanor Chu mengrenyitkan dahi, menyuruh pembantu yang ada disana mengambil kotak kesehatan.

“ Henny, lepaskan dulu dia, aku jamin dia tidak akan kemana-mana.luka di kakimu harus diobati dulu.”

“Tidak tidak, dia bisa kabur, aku..”

Sorot mata Eleanor Chu terus mengamati bekas cium yang ada di leher dan emosi di wajahnya.

Tidak mungkin....

“Istriku?”

Eleanor Chu dipanggil dan langsung keluar, tapi yang ia lihat adalah Ashton Ling yang terlihat berantakan, segera bertanya dengan khawatr:”Kau tidak terluka kan?”

“Aku tidak apa-apa.”Eleanor Chu geleng kepala, “Kamu bawa dulu Ashton ke bawah, tapi jangan biarkan dia keluar dari rumah, ada yang masih ingin aku bicarakan dengannya.”

“Baiklah.”

Mendengar Eleanor Chu, Henny Gu masih saja tidak rela melepaskannya. Setelah Ashton Ling dilepaskan, ia langsung pergi turun. Wajahnya menjadi muram, semuram hari mendung.

“Apa kau mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi?”

Eleanor Chu menyuruh orang mengambil kursi, menyuruhnya duduk di pintu kamar, menunduk dan membantunya mengurus luka di kaki.

Henny Gu menunduk, agak sedikit ragu, “Aku...”

“Aku, mau pergi, ayahku, dia datang.”

“Mau pulang untuk menikah?”

“Iya.”

Mata yang selalu berbinar-binar sudah redup, wajahnya terlihat sangat tidak senang.

Eleanor Chu melihat dia yang seperti ini, tiba-tiba merasa sangat kasihan.

Awalnya begitu tahu dia akan pergi, hanya hari ini, hatinya tiba-tba sesak, hidungnya gatal, matanya memanas, tidak tahu apa yang membuatnya begini.

Empati untuknya, juga sedikit merasa menyesal untuk cintanya.

Hari-hari ini, dia begitu giat untuk Ashton Ling, bisa terlihat di matanya.

Tapi bagi orang yang tidak mencintainya, hanya saja tidak melakukan apa-apa, muncul didepannya saja, itu sudah sebuah kesalahan.

“Mungkin, selamanya, tidak bertemu lagi.”

Tangan Eleanor Chu sedikit gemetar, kapas pembersih luka menekan lukanya.

Tapi Henny Gu terlihat sudah mati rasa denga lukanya, hanya duduk tenang, matanya menatap emosi Ashton Ling, memerah dan terlihat putus asa.

Saat kau ingin menangis, hanya dengan menatap saja, melihat tanpa berkedip dapat membuat air mata mengalir.

Perasaan yang seperti ini tidak asing bagi Eleanor Chu, karena 4 tahun yang lalu, dia membelalakkan mata semalaman hingga hari terang lagi.

Tetap saja menjadi gadis yang kuat.

Dalam hati diam-diam dia menghela nafas.

“Tidak ada ruang untuk bebas?”

Dia dengan ringan menutupi lukanya.

Setelah menunggu beberapa saat, setelah melewati pemulihan metabolisme, luka yang lama perlahan tumbuh menjadi daging yang baru hingga akhirnya kamu akan lupa dengan luka itu.

Bagaimana dengan hati?

Eleanor Chu mengangkat wajahnya, memandang dia.

“Tidak ada, sangat awal, pasang dulu, tidak apa, aku sudah puas.”

Henny Gu mengambil nafas dalam-dalam.

Saat itu di hotel sebenarnya tidak ada yang terjadi antara dia dan Allan Jiang, hanya saja kali ini benar-benar terjadi.

Dia memberinya teh yang sudah dicampur obat.

Saat hendak pergi, tidak ada yang bisa ditinggalkan untuknya, ini adalah satu-satunya yang bisa diberikannya

Tapi tadi, dia terpikir rasa sayang Ashton Ling untuk Eleanor Chu, akhirnya hal ini hanya menjadi asap saja.

Diam-diam Ia sudah mendapat kepuasan yang terbesar, dia tidak rela Ashton Ling kehilangan kesempatan mengejar Eleanor Chu.

Mungkin ini akan membuatnya merasa bersalah terhadap Howard Yi.

Tapi Eleanor Chan, adalah orang yang Ashron Ling cintai!

Eleanor Chu sudah mengobati luka Henny Gu, mengantarnya ke kamar sebentar lalu turun.

Ashton Ling sedang ditahan di ruang tamu yang mewah, mulutnya disumpal handuk besar, memandang Howard Yi yang sedang duduk santai dengan tatapan marah besar.

“Apa yang kau lakukan?” Eleanor Chu memandang Howard Yi dengan putus asa, “Aku hanya memintamu mengawasinya, bukan mengikatny!”

Bantuan yang palsu memang tidak bisa diungkapkan begitu saja.

Howard Yi tertawa tampa rasa bersalah, “Tadi dia hampir kabur, aku tidak bisa apa-apa selain mengikatnya.”

Eleanor Chu menjiwit pipinya sekuat tenaga, membuat wajahnya memerah.

“Jangan kau kira aku tidak tahu kelakuanmu itu, dirumah ada banyak penjaga, mau lari kemana lagi kau? Cepat lepaskan!”

Howard Yi dengan ogah-ogahan menyuruh pengawalnya pergi.

Ashton Ling memijat-mjat bahunya yang lelah, tapi tidak begitu mempedulikan Howard Yi. Ia berbalik dan berjalan keluar.

“Ashton, ayo kita bicara.”

“Bicara apa?” ashton Ling menghentikan langkahnya, tapi masih tidak berbalik, “Kalau membantu wanita itu, biarlah saja. Sekarang suasana hatiku tidak enak, ingin pergi keluar dulu. Jangan bicara dulu denganku, aku takut bisa menumpahkan semuanya kepadamu. “

Eleanor Chu menyadarinya, kali ini Ashton Ling menyebut namanya.

“Ashton, tidak peduli apa yang sedang terjadi, tenangkan dulu dirimu dan dengarkan aku...”

“Eleanor Chu! Apa maksudmu?!”

Tiba-tiba Ivan Yi masuk begitu saja ke ruang tamu dengan marah, “Eleanor Chu, kenapa kau memperlakukan Alice seperti itu?!”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu