Adore You - Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)

Ponsel Eleanor Chu tiba-tiba berdering.

Ia mengecek layar, ternyata dari Kelly Li. Ia tersenyum meminta maaf pada semua orang.

“Aku angkat telepon dulu.”

Ketika kembali tidak lama kemudian, Eleanor Chu berujar pada Sharen Yi: “Kamu bawa mobilku, antar Daisy Qin dan Alice Yi pulang dulu.”

Ia kemudian menoleh ke Ashton Ling: “Kamu antar aku ke suatu tempat.”

Keduanya mengangguk mengiyakan.

Di dalam restoran kecil, Kelly Li menunggu kedatangan Eleanor Chu dengan gelias.

“Sudah terpikir?” Eleanor Chu duduk santai di hadapannya, “Kalau sudah terpikir silahkan bicara.”

“Bukannya kamu sudah tahu semuanya? Mau tanya apalagi?”

“Benar, aku sudah tahu, tetapi aku ingin mendengarkan penjelasan langsung darimu. Sebenarnya mengapa kalian menyuruh Katharina Ying meracuni mamaku sampai mati?

Melihat tatapan dingin Eleanor Chu, Kelly Li refleks mengeratkan cengkeramannya pada gelas teh yang ia pegang.

“Kalau aku jawab, apa kamu akan membantu aku membalas dendam pada Jason Ying serta melepaskan aku dan ibuku?”

Eleanor Chu mengernyitkan alis, “Aku dari dulu memang mau balas dendam pada Jason Ying kan? Soal kamu dan ibumu……”

“Aku janji tidak akan menganggu kalian sedikit pun……”

“Kalau kamu berkhianat dengan kata-katamu bagaimana?”

“Kamu masih merasa berhak bicara syarat-syarat begini? Sejak kamu masuk ruangan ini bukannya kamu juga sudah masuk arena perjudian? Tetapi ya silahkan saja kamu bicara begini, aku ini orang yang baik dan menepati janji kok.”

“Baik, aku percaya padamu.” Kelly Li mengambil sebuah mini recorder dari tasnya dan menyodorkannya ke hadapan Eleanor Chu.

Eleanor Chu menerimanya dan memencet tombol putar rekaman.

……

Wajib rebut kembali surat itu, buat dia diam.

Baik, aku paham.

……

Potongan rekaman yang sangat pendek.

Eleanor Chu terperangah.

Ini jelas suara Kakek Yi dan Kakek Jiang.

“Kamu selalu mengira ini ulah keluarga Jiang, bukan?”

Melihat Eleanor Chu tetap terdiam, Kelly Li melanjutkan penjelasannya: “Nyonya Jiang awalnya memang sudah punya rencana begitu, tetapi kami bergerak lebih cepat. Mereka pun jadi membatalkan niat mereka.”

Wajah Eleanor Chu tidak menunjukkan satu pun ekspresi yang Kelly Li perkirakan.

Marah, benci, ingin membunuh, semuanya tidak ada.

“Surat apa?” tanya Eleanor Chu datar.

Kelly Li menjawab: “Sebuah surat yang berisi bocoran rahasia militer Negara Z dari Kakek Yi pada keluarga Jiang. Ini diambil diam-diam darinya pada malam terjadinya hubungan seksual antara mamamu dan Steve Jiang, tuan muda keluarga Jiang pada saat itu.”

“Oh ya? Wah ternyata begitu, kelihatannya mamaku memang benar-benar harus mati.”

Eleanor Chu mengambil mini recorder yang tergeletak di atas meja, lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar tanpa bicara apa-apa lagi.

Kelly Li tidak paham dengan reaksi Eleanor Chu. Seharusnya ia tidak bereaksi setenang ini.

Ketika kembali ke mobil, Eleanor Chu menjumpai Ashton Ling duduk di kursi supir sambil melipat kedua tangan di belakang kepala.

“Ada masalah apa? Semalam kelelahan lagi?”

“Betul. Tiap malam main ke tempatmu, lalu sepulangnya dari tempatmu begadang semalaman. Lelah sekali!”

“Apaan sih!” ujar Eleanor Chu kesal.

Wajah Ashton Ling berubah serius, “Eh wanita, ini aku mau bicara serius.”

“Apa?”

“Hati-hati sedikit, tatapan adik kecil yang barusan kamu bawa itu ke kita sepertinya agak kurang beres!”

“Wih, lihai juga matamu bisa mengamati beginian!” puji Eleanor Chu.

“Itu memang bakatku, kamu lihat saja dulu lingkaran pertemananku bagus kan? Kamu tidak akan pernah cukup melihatnya satu per satu.”

Eleanor Chu membalas, “Yuk jalan. Beberapa hari ini tinggallah denganku, aku kangen kamu.”

“Wanita, kamu ini menggodaku masuk kamar tidurmu ya!”

“Hah? Yakin berani? Ya sudah perlihatkan padaku seberapa ganasnya kamu si brengsek ini di kamar!”

Ashton Ling memegang tangan kanan Eleanor Chu dan mencium lembut jemarinya, “Aku jamin kamu bakal orgasme terus!”

Eleanor Chu tersenyum lebar dan bersandai santai di sofa.

Karena Alice Yi sangat ingin menonton drama, ya sudah nih ditunjukkan di depan matanya!

Mereka berdua kembali ke Vila Brittany. Sekalinya masuk, Ashton Ling langsung dihadang pengawal-pengawal pribadi Howard Yi di depan pintu.

“Cara Tuan Yi menerima tamu unik sekali yah.” Ashton Ling sepertinya tidak memasukkan perlakuan tidak bersahabat ini ke dalam hati.

Eleanor Chu mendeham dingin, “Ini teman yang aku undang datang, kalian mau apa?”

Para pengawal pribadi menatap Eleanor Chu, lalu menoleh ke Howard Yi yang tengah duduk di sofa. Mereka kemudian menyingkir untuk memberi mereka berdua jalan.

Sebodoh-bodohnya mereka, mereka paham betul yang berkuasa di rumah ini adalah nyonya!

Kalau melakukan sesuatu yang tidak berkenan bagi bos, yang marah cuma bos seorang. Kalau melakukan sesuatu yang tidak berkenan bagi nyonya, yang marah ada nyonya, bos, dan lain-lain!

Konsekuensinya akan sangat berat!

Howard Yi terdiam.

Jadi kedudukan dan keberadaannya di rumah ini sudah sampai di tahap yang serendah ini?

“Howard Yi, aku mau diskusi sesuatu denganmu.”

Melihat Eleanor Chu berjalan menghampiri, Howard Yi langsung memasang muka tersenyum, “Di rumah ini memang ada diskusi? Bukannya istriku kerjanya hanya tinggal perintah-perintah saja?”

Ashton Ling menatap Howard Yi dengan tatapan merendahkan.

Pria pemegang kendali Stuart’s Corp dan kepala direktur Y’s Corp ternyata di hadapan istrinya ciut seperti semut!

Ia sungguh belum pernah menjumpai pria macam ini!

Ia dari awal tahu Howard Yi adalah suami yang takut dengan istri, tetapi ia tidak menyangka hanya dalam jangka waktu yang sangat pendek kedudukan Eleanor Chu sebagai istri sudah naik signifikan dibandung sebelumnya.

Meski begitu, sekali pun kedudukan Howard Yi di hadapan Eleanor Chu sangat rendah, Ashton Ling tetap cemburu dengannya dan ingin ada di posisinya!

“Begini, Ashton Ling akan menginap di rumah kita beberapa hari.”

“……” Howard Yi kemudian berucap “oh”.

Melihat Howard Yi tidak berkenan dengan kata-katanya, Eleanor Chu takut emosi pria itu kumat lagi. Ia menyuruh Ashton Ling pergi: “Sepertinya orang-orang itu ada di ruang tamu lantai dua. Kamu naik dulu, aku dan Howard Yi masih mau membicarakan sesuatu.”

Ashton Ling meledek, “Aku mandi sampai bersih mengkilap terus tunggu kamu di ranjang ya!”

Eleanor Chu risih, “Hush!”

“Dasar wanita!” Ashton Ling mengepalkan satu tangan pada Eleanor Chu, “Kemari, Kakak kasih kamu lihat apa yang dinamakan Optimus Prime!”

“Iya iya.” Eleanor Chu melambai-lambaikan tangan dengan tidak sabar pada Ashton Ling, “Nanti aku bawa teropong sekalian untuk lihat.”

Ashton Ling menuruti perintah Eleanor Chu untuk naik ke atas.

“Howard Yi tersayang……”

Melihat bayangan tubuh Ashton Ling sudah menjauh, Eleanor Chu memulai obrolan.

Sekali pun dalam tubuhnya mengalir gen yang kejam dan ganas, tetapi di hadapan Eleanor Chu, Ashton Ling selamanya terlihat sebagai suami penurut yang paling sayang padanya.

Terkadang Eleanor Chu bahkan berpikir hanya dengan melihat matanya yang lembut ia mau meleleh.

Eleanor Chu awalnya ingin menjelaskan sesuatu, tetapi kata-katanya tertahan di mulut dan tidak terungkapkan.

Sebenarnya memang tidak ada yang penting sih dari hal yang ingin ia jelaskan. Kalau dijelaskan bahkan malah terkesan mencurigakan.

Eleanor Chu merapikan kerah Howard Yi, “Minggu depan mau temani aku datang ke pesta pernikahan Robin Qin dan Daisy Qin?”

Seberkas sinar kebahagiaan langsung terlintas di mata Howard Yi.

Sudah sekian lama berlalu, ini pertama kalinya Eleanor Chu mengajaknya ikut ke pesta pernikahan dengan serius dan sungguh-sungguh.

Ia buru-buru menjawab, “Boleh.”

Percakapan singkat ini membuat hubungan di antara mereka terasa seperti tengah berkembang ke arah yang sangat positif.

Eleanor Chu dan Howard Yi naik ke lantai atas. Orang-orang di ruang tamu tengah duduk melingkar sambil memainkan sesuatu. Entah apa yang mereka mainkan, yang jelas mereka tertawa-tawa heboh tanpa henti.

Melihat kehadiran Eleanor Chu, Alice Yi langsung mendekat.

“Eh, Kakak Ipar sudah pulang?”

“Iya, sudah pulang. Kalian sedang main apa?”

“Kakak yang pernah keluar denganmu dulu lagi mengajari kami main kartu gaya baru,” ujar Alice Yi tanpa wajah bersalah sama sekali.

Eleanor Chu tersenyum, “Oh ya? Maksudmu kakak tampan yang menggodaku di rumah kediaman keluarga Qin itu?”

Wajah Alice Li langsung tegang. Ia refleks menatap sekilas Howard Yi yang berdiri di samping Eleanor Chu.

“Kakak, aku……”

“Kita ngobrol berdua lah, ngapain kamu panggil kakakmu?” Eleanor Chu melangkah mendekati Alice Yi, “Ada rahasia yang tidak boleh dibicarakan dengan aku ya sepertinya?”

“Tidak, tidak ada apa-apa. Kakak Ipar, aku naik duluan deh, besok harus ke kantor.”

Alice Yi langsung kabur.

Sharen Yi daritadi mengamati percakapan mereka bertiga. Melihat Alice Yi kabur, kini giliran dia yang mendekati Eleanor Chu.

Dengan nada menyindir, ia buka suara: “Melihat kedekatan kamu dan Kakak Ashton Ling, aku sebagai wakil Howard Yi menyatakan tidak senang!”

Eleanor Chu tidak tahan untuk tidak tertawa. Ia mengelus-elus kepala belakang Sharen Yi, “Hush! Apaan sih!”

Karena ingat harus berangkat ke kantor dengan Howard Yi, Alice Yi bangun pagi-pagi untuk bersiap mengetuk pintu Eleanor Chu.

Ketika sampai di belokan menuju area kamar, ia melihat ada sesosok pria keluar secara misterius dan sembunyi-sembunyi dari sebuah kamar. Pria yang mengenakan pakaian mandi dan mengantar Eleanor Chu keluar itu…… Ashton Ling!

Alice Yi buru-buru bersembunyi di balik tembok dan memotret mereka beberapa kali.

Gila kamu Eleanor Chu!

Nekat sekali kamu selingkuh di rumahmu sendiri!

Setelah berpikir ulang, Alice Yi mengurungkan niatnya pergi ke kantor hari ini. Ia berbalik badan untuk kembali ke kamarnya.

Saat jam sarapan pagi tiba, Eleanor Chu tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Dengan nada berpura-pura perhatian, Alice Yi bertanya pada Howard Yi: “Kak, Kakak Ipar ke mana? Dia tidak mau sarapan?”

“Dia masih tidur. Barusan saat aku bangun dia baru balik kamar, katanya tadi habis lari lagi dengan Sharen Yi. Biarkan dia istirahat dulu deh.”

Sharen Yi mengangguk pelan dengan cangguung, “Iya, betul, barusan lari pagi denganku.”

“Kakak Sharen Yi, memang benar tadi pagi kamu dan Kakak Ipar lari pagi?”

“Apa maksudmu berkata begini?” Wajah Sharen Yi geram, “Memangnya aku ini pembohong? Kalau aku bohong dengan pernyataanku barusan memang ada gunanya?”

“Sharen Yi bisa tidak sih bicara baik-baik?” Ivan Yi langsung membela diri, “Kamu itu perempuan, bisa tidak bicaranya lebih lembut dan halus? Kami tidak tuli!”

“Aku ya seperti ini orangnya. Kalau kamu terganggu kamu tidak usah dengar!”

Alice Yi gigit-gigit bibir dan menahan kerah kemeja Ivan Yi, “Kakak Sepupu Kedua jangan marah-marah, Kakak Sepupu Tertua itu tidak sengaja!”

Alice Yi membanting sumpitnya kesal, “Sudahlah malas makan aku jadinya!”

“Ada apa ini? Pagi-pagi gini sudah ribut-ribut saja!” Tiba-tiba terdengar suara orang tua nan berat dari arah pintu. Semua orang terhenyak dan buru-buru bangkit berdiri untuk memberi salam.

“Kakek, Paman, Tante, ada urusan apa kemari?” tanya Howard Yi bingung. Sudah sekian lama berlalu sejak orang-orang ini terakhir kali datang ke Vila Brittany.

“Eleanor Chu mana?”

“Masih tidur di atas.”

Kakek mengetuk-ngetuk tongkat jalannya ke lantai dengan kesal, “Panggil dia turun sekarang juga. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padanya!”

Howard Yi gemetar. Suasana hati Kakek jelas sekali sedang buruk.

Jangan sampai Kakek melampiaskan kemarahannya pada Eleanor Chu deh, nanti hatinya yang lembut pasti akan sangat terluka.

“Kakek, semuanya kan baik-baik saja, ada perlu apa kamu kemari?” Sharen Yi melirik sekilas Alice Yi, “Atau ada seseorang yang memberitahumu sesuatu jadi kamu buru-buru datang kemari untuk menghakimi kita?”

“Sharen Yi, kamu sebenarnya sakit apa sih? Bisa tidak bicaranya jangan menuduh-nuduh gitu? Ada masalah apa sih kamu?”

Melihat Ivan Yi melindungi Alice Yi, Sharen Yi sungguh ingin menendangnya sampai jauh ke luar angkasa.

Sharen Yi bertanya balik dengan dingin, “Kamu ngapain mengurusi aku terus sih? Terserah aku kan aku mau bagaimana bicara. Dasar kurang kerjaan!”

“Diam, diam!” Kakek langsung membentak kencang. Emosinya jadi makin terpancing melihat dua orang di hadapannya saling bedebat begini, “Omong kosong semua yang kalian bicarakan. Sekali lagi kalian ribut di depanku, aku kirim kalian semua ke kamp militer. Aku akan suruh kalian kerja seharian tanpa istirahat!”

Melihat ekspresi kemarahan Kakek, Ivan Yi dan Sharen Yi saling membuang muka ke dua sisi berbeda.

Kakek Yi sekilas melirik Ashton Ling yang daritadi tenang dan diam saja. Ia kemudian berjalan dengan susah-payah ke ruang tamu sambil memapah tongkat jalan.

Setelah mendengar panggilan pembantu rumah tangga, Eleanor Chu buru-buru ganti baju dan turun.

“Kakek, kamu mencariku?”

Kakek duduk di sofa dengan wajah muram dan tatapan murka.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu