Adore You - Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil

Di suatu ruangan yang penuh kegelapan, seorang wanita dengan wajah yang penuh balutan perban putih ditelantarkan begitu saja di tanah, dia dengan perlahan-lahan membuka sepasang matanya, malah menyadari dirinya terkurung dalam sebuah tempat yang mirip sebuah kontainer dengan semua empat sisi merupakan plat besi, bergerak sedikit saja akan menghasilkan suara yang nyaring.

Lebih tepatnya adalah, dia terbangun karena panas, lingkungan sekitar tertutup dengan rapat, udara penuh dengan hawa panas, tubuhnya bagaikan dimasak dalam panci, bergerak sedikit pun sangat susah, sekujur tubuh tak bertenaga.

Dia berjuang sekuat tenaga hendak melepaskan balutan di wajah. Ingin membuat dirinya tidak merasa begitu panas lagi, namun karena wajahnya dibalut berlapis-lapis, usaha ini sungguh mustahil dilakukan, hanya bisa merebah di tanah bernafas terengah-engah.

Tanah yang disebutkan ini sebenarnya merupakan selapis plat besi. Jika tidak salah tebak, tempat ini harusnya adalah mobil box tua yang usang ataupun sebuah kontainer, baru sebentar saja dia berbaring di tanah, langsung merasa kulitnya telah terluka, mengulurkan tangan menguji suhu tanah, begitu panas membara.

"Ada orang tidak...... seseorang...... tolong aku......"

Dia dengan tak berdaya berteriak dari dalam, spontan mengulurkan tangan menghajar dinding besi hingga tangannya melepuh, tanah begitu panas hingga tak bisa ditapaki lagi, sayangnya dia sudah tidak memiliki tenaga untuk bergerak, langsung jatuh pingsan tidak lama kemudian......

Di luar kontainer, saat ini telah terdapat bara api yang berkobar hebat, udara penuh dengan aroma bensin yang pekat, seluruh badan kontainer yang berwarna merah kehitaman telah terbakar hingga gosong.

"Setelah melewati hari ini, dunia ini tidak akan ada lagi Marianne dan Lulu."

Frans Wen dengan sopan berdiri di belakangnya Howard Yi. Melihat api yang berkobar besar di depan mata dengan wajah tanpa ekspresi.

"Hmm, usahakan untuk membereskan seluruh masalah secepatnya." Ingatan tentang bahaya pada masa kehamilan pertama masih begitu segar hingga saat ini. Bagi Howard Yi, tidak ada hal lain lagi yang lebih penting dibandingkan membiarkan Eleanor Chu bisa menjaga kehamilannya dengan tenang.

"Baik."

Karena di panggang dengan api besar, badan kontainer yang tebal telah berubah bentuk menjadi sedikit bengkok, orang yang terbakar di dalam meneteskan minyak keluar, menghasilkan bunyi "Rrzt rrzt di bagian sela sudut, asap hitam yang pekat menyelimuti daerah sekitar.

"Tuan, mari kita pulang dulu, udara di sini tidak begitu baik."

Howard Yi membungkam bibir, dan naik ke mobil.

......

Gambaran yang sangat bertolak belakang dengan keadaan mengerikan ini, adalah pemandangan yang sangat harmonis di Vila Brittany.

Di atas padang rumput yang lebat, seekor alpaca putih sedang berlari riang di sana, beberapa ekor kuda yang gagah sedang memakan rumput dengan bebasnya.

Howard Yi belakangan ini sepertinya sangat sibuk, sering tidak berada di Vila Brittany, sedangkan Sharen Yi selalu sibuk dengan persiapan acara pernikahan, wajar jika tidak sempat memperhatikannya.

Eleanor Chu berputar satu keliling di lapangan rumput seorang diri, terlihat sedikit bosan, lalu kembali ke rumah.

Kebetulan melihat Pengurus Rumah Lu berjalan mendekatinya, langsung berkata: "Hari ini hari Jum'at, nanti Novara akan pulang dari sekolah, pesankanlah pada pihak dapur untuk memasakkan lebih banyak makanan kesukaannya."

"Aku mencari Anda kebetulan hendak membahas hal ini." Pengurus Rumah Lu dengan sopan membungkukkan pinggangnya, "Nona Novara tadi menelepon dan berkata, malam hari nanti ada acara pertemuan antar teman, jadi dia tidak akan makan malam di rumah."

"Lagi-lagi pertemuan antar teman?"

Eleanor Chu sedikit mengerutkan kening, "Minggu sebelumnya aku ingat dia juga mengatakan dirinya ingin menghadiri acara pertemuan antara teman sekolah."

"Benar, pertemuan minggu lalu adalah pertemuan antar teman, minggu-minggu sebelumnya adalah pesta ulang tahun temannya. Apalagi para pembantu secara tak sengaja melihat tampilan percakapan di laptop saat mereka sedang bersih-bersih, sepertinya dengan seorang lelaki, saling berbicara hingga sedikit......"

Umur Pengurus Rumah Lu sudah sedikit tinggi, ada beberapa ucapan yang tidak enak hati diutarakan secara langsung, hanya bisa berkata sampai sini.

"Baik, aku mengerti, nanti saat dia pulang, aku akan mencarinya dan menanyakannya." Eleanor Chu tidaklah menentang pacaran pada usia belia, tapi Novara Lin baru saja memasuki kehidupan di Kyoto, akan lebih polos dibandingkan dengan gadis yang lainnya, kalau sampai dibohongi oleh pemuda jahat, dirinya akan merasa bersalah terhadap sepasang suami istri Keluarga Lin yang telah meninggal.

"Nyonya, Nona Sun memohon untuk bertemu."

"Persilahkan masuk."

Eleanor Chu mengambil sebuah majalah. Duduk di sofa dan melihat-lihat.

Saat Ivy Sun baru saja masuk, langsung menyodorkan sebuah kotak perhiasan yang indah ke hadapannya.

"Kudapatkan dari acara pelelangan beberapa hari sebelumnya, aku lihat sangat cocok dengan auramu, makanya membelinya."

"Untuk apa begitu segan, kita adalah teman, kenapa harus begitu boros?"

"Ini harus." Ivy Sun spontan melirik botol yang berisi umeboshi di atas meja. lalu melihat Eleanor Chu yang telah jauh lebih kurus dibandingkan beberapa waktu lalu, "CEO Chu, kamu sudah hamil?"

"Tidak, selera makanku belakangan ini tidak begitu bagus, makanya menyuruh orang mempersiapkan sedikit umeboshi untuk merangsang selera." Putranya Ivy Sun baru saja meninggal tidak begitu lama, kalau sampai hal dirinya telah hamil diketahui olehnya, Eleanor Chu khawatir dia akan merasa sedih.

Tapi niat baik Eleanor Chu sama sekali tidak bisa dimengerti oleh Ivy Sun, di matanya, Eleanor Chu telah menganggapnya sebagai orang luar, bahkan masalah seperti kehamilan seperti ini pun harus disembunyikan darinya, meskipun dirinya telah mengorbankan putranya demi Eleanor Chu, tetap saja tidak mampu mendapatkan kepercayaannya.

"Tidak apa, tidak perlu buru-buru, kalian masih muda, nanti kalian boleh melahirkan sebanyak apapun yang kalian inginkan." Ivy Sun berkata dan berkata hingga merasa sedikit sedih, "Tidak seperti aku, seumur hidupku ini mungkin harus kesepian hingga menua."

"Jangan berpikiran berlebihan lagi, jika menemukan seorang pria yang cocok, kamu juga akan bahagia."

Sebuah ucapan menghibur yang sederhana, malah terdengar begitu menyindir di telinganya Ivy Sun, dia memaksakan diri memperlihatkan senyuman, berusaha berkata dengan nada bicara yang tenang: "Semoga bisa begitu, hal seperti ini bergantung terhadap jodoh, aku pun tidak akan memaksakannya."

"Sudahlah, jangan membahas hal ini lagi, mari, coba lihatlah kamu menyukai kalung ini tidak?"

Ivy Sun berkata sambil membuka kotak perhiasan itu, seuntai kalung berlian hitam sederhana seketika muncul di depan mata mereka berdua, di bawah penyinaran lampu yang berkilau, terlihat begitu bersinar.

"Cantik sekali."

"Bagus kalau menyukainya, aku memang merasa kalung berlian hitam ini sangat serasi denganmu."

"Kamu telah memboroskan uang."

"Lihatlah apa yang kamu katakan?" Ivy Sun menyerahkan kalung ke tangan Eleanor Chu, "Kalau tidak ada kamu, aku sekarang mungkin akan mati di tangannya Winnie ataupun mati di bawah tangannya wanita itu, dan mana mungkin masih bisa hidup dengan sebebas ini? Ini semua berkat kamu, aku sangat berterima kasih, hadiah kecil ini hanyalah niat kecil dariku."

"Mari, kubantu kamu memakainya."

Eleanor Chu sudah tidak memakai berbagai perhiasan semenjak dia hamil, selalu merasa itu adalah beban, tapi dia tidak enak hati menolak keramahan Ivy Sun, terpaksa menganggukkan kepala.

Kebetulan Howard Yi dan Frans Wen masuk ke dalam, mereka berdua secara bersamaan melirik kotak perhiasan yang ada di atas meja, mata yang kelam seketika memancarkan aura dingin.

"Tuan Yi."

Ivy Sun memperlihatkan senyuman sopan, nada bicaranya penuh dengan rasa hormat.

Howard Yi menganggukkan kepala, termasuk menanggapinya.

"Kalau begitu, aku pulang dulu CEO Chu, aku masih memiliki pertemuan sosial."

"Pergilah. Awalnya hendak menghentikanmu untuk makan malam bersama, tapi karena kamu ada acara pertemuan sosial, maka lain kali saja."

Ivy Sun kembali menganggukkan kepala terhadap ketiga orang itu, dan keluar dari ruang tamu dalam waktu singkat.

Howard Yi bergegas berputar hingga tiba di belakangnya Eleanor Chu, langsung melepaskan kalung di lehernya tanpa menjelaskan apapun.

"Tetap kamulah yang lebih mengerti aku. Aku memang sedang merasa tidak nyaman ketika memakainya, kalung ini sangatlah berat."

"Tuan, perlu dibereskan?"

Frans Wen menerima kalungnya dari Howard Yi, menanyakannya.

"Untuk sementara tidak perlu, yang diberikan olehnya, biarkan dia sendiri yang datang mengambilnya sendiri." Howard Yi membuat wajahnya terlihat dingin, auranya mengerikan.

"Baik, aku mengerti."

"Kalian berdua sedang apa? Memangnya kalung itu bermasalah?"

"Hmm."

Howard Yi melemparkan isyarat tatapan mata terhadap Frans Wen, Frans Wen mengerti maksudnya, dan langsung pergi dari ruang tamu sebelum Eleanor Chu sempat bertanya.

"Ada apa dengan kalian berdua? Belakangan ini selalu begitu misterius."

"Hanya berharap semuanya bisa kembali tenang seperti semula secepatnya, aku pernah berjanji padamu, akan memberikan kehidupan paling stabil setelah menikah. Kamu hanya perlu menetap di dalam rumah dengan menurut, maka aku bisa dengan cepat membereskan para lalat menyebalkan ini."

Setelah Frans Wen telah menjauh, Howard Yi langsung kembali berwajah penuh kasih sayang, merangkulnya dari belakang. Dengan penuh cinta meraba perut kecil yang masih belum terlihat sedang hamil.

"Beberapa hari ini sudah merasa lebih baikan tidak? Beberapa waktu lalu aku melihat reaksimu begitu kuat, aku sungguh ingin menggantikanmu menanggungnya."

"Bodoh ya." Eleanor Chu tersenyum sambil mencubit pinggangnya, "Sudah tidak kenapa-napa, sudah berpengalaman saat kehamilan kedua ini, tidak akan begitu sengsara seperti saat pertama kali, seharusnya akan membaik setelah beberapa hari lagi."

"Bagus kalau begitu."

"Oh iya, apakah kamu mendapatkan informasi dari pihak Allan sana?" Saat mengungkit Allan Jiang, hati Eleanor Chu merasa sangat aneh, sama sekali tidak menyangka dia bisa menyogok orang dalam Vila Brittany, dan mencuri cincin berlian birunya.

Entah dari mana dia bisa mengetahui bahwa cincin berlian biru merupakan lambang kepala keluarga di Keluarga Stuart, juga tidak tahu siapa sebenarnya orang yang menyelinap di dalam Vila Brittany bagaikan seorang spesial agent itu, satu-satunya hal yang patut disyukuri adalah, karena dirinya tidak rela memakai cincin pemberian dari Abel Yi padanya, makanya dia terus menyimpan cincin itu ke dalam brankas, yang dicuri oleh Allan Jiang dengan begitu bersusah payah, hanya sekedar cincin yang diberikan oleh Howard Yi padanya.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu