Adore You - Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
Eleanor tercengang sejenak, meskipun wajahnya tetap datar tak berekspresi, namun punggungnya langsung menegak, ia mencengkeram handphonenya dengan erat, sampai jari-jarinya sedikit memucat.
Beberapa saat kemudian ia berkata dengan suara serak, "Di mana sekarang."
"Rumah sakit kota."
Ia menutup teleponnya, lalu mencari alasan untuk menyuruh Sharren pulang ke rumah terlebih dahulu, lalu ia membawa mobil sendirian menuju ke Rumah Sakit Kota.
Meskipun Peter pernah menculiknya, tapi ia juga bukanlah orang yang jahat, pada akhirnya ia sangat setia padanya, apapun yang Eleanor katakan, ia pasti akan menyelesaikannya dengan baik, ia bisa mati seperti sekarang ini juga pasti karena dirinya.
Biasanya Eleanor selalu mengejeknya bertubuh kekar tapi berotak kecil, saat ini yang ada di pikirannya hanyalah senyumannya yang agak menggelikan itu.
Eleanor menggenggam setir mobilnya itu dengan erat.
Siapapun yang berani menyentuh orangnya, pasti akan ia balas!
Saat Eleanor sampai di rumah sakit, jasad Peter baru saja dibawa keluar dari ruang operasi, tubuhnya yang kekar ditutupi dengan sebuah kain putih, Eleanor ingin mengulurkan tangannya dan membuka kain itu.
Lucy langsung menghentikannya, "CEO Chu, Peter......"
Ia menepuk-nepuk tangannya, dan tetap membukanya.
Ia mental wajah seorang pria dengan kedua mata yang sudah dicungkil keluar dan hidung yang dipotong, satu-satunya hal yang bisa dikenali hanyalah siluetnya saja.
Tangannya menggenggam kain putih itu semakin erat.
Sepasang mata sembab itu berubah menjadi tatapan penuh kebencian, tanpa emosi.
"Perbuatan siapa ini!"
"Belum kami selidiki, pelakunya sanat licik dan menghapus semua jejak yang ditinggalkan......"
"Bagaimanapun caranya, harus kita tangkap!"
Lucy menggeram pelan. "Baik, CEO Chu!"
"Nanti saya akan mengirimkan beberapa bodyguard untuk menemanimu, sekarang kamu harus tetap waspada saat berpergian sendiri. Selain itu, beritahu Michelle soal ini." Eleanor terdiam sesaat, "Karena di hatinya ada pria ini."
"Peter adalah anak panti asuhan, bagaimana dengan pemakamannya?"
"Serahkan saja padaku, akan kubuat pemakaman yang mewah, harus sampai mengundang semua orang-orang bajingan itu datang!"
"Baik."
"Beri juga panti asuhan yang merawat Peter dari kecil itu sumbangan lima juta yuan atas nama Peter Song." Peter Song bukan lagi seorang pekerja baginya, melainkan selayaknya saudara seperangan yang selalu setia mengikutinya.
"Baik."
"Lucy." Eleanor duduk perlahan, "Apakah kau takut? Kalau......"
"Tidak. Hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Aku hanya akan melakukan tugasku, tidak perlu memikirkan hal lainnya." jawab Lucy pelan, wajahnya penuh kesungguhan.
Tanpa hal lain untuk dibicarakan, Eleanor mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi John, namun ponselnya berdering sebelum itu.
"Ada apa, Howard?"
"Kemana kau pergi? Sharon baru saja bilang kau sedang ada urusan mendadak."
Suara di ujung telepon itu terdengar sangat hangat.
"Aku sedang berada rumah sakit. Bisakah kamu menuuruh John untuk mengirimkan beberapa bodyguard untuk kemari." Mengetahui sifat Howard, ia tidak mungkin dapat menyembunyikan semua ini darinya.
Suara Howard berubah dingin, "Tunggu aku!"
Seperti saat itu, ia tidak menutip teleponnya dan segera tiba di rumah sakit dengan belasan bodyguard.
Jenazah Peter sudan dikirim ke kamar jenazah. Eleanor pun menceritakan segalanya pada Howard.
Howard sendiri bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Eleanor, walaupun Peter hanyalah seorang supir dan bodyguard, tapi ia telah melakukan banyak hal untuknya. Eleanor bukanlah orang yang berdarah dingin tak berperasaan, ia berhak untuk merasa sedih.
Ia menarik Eleanor ke dalam pelukannya sambil menghiburnya: "Tenang saja, hal ini akan ku cari seluk beluknya, aku tidak akan membiarkan Peter meninggal dengan sia-sia......"
"Jangan!" Eleanor menatapnya, "aku harus mencari pelaku dibalik semua ini sendiri!"
Winnie, Marianne, Keluarga Xi ataupun Ying, tidak peduli siapapun itu, kalau mereka berani melakukan hal ini mereka harus menanggung semua pembalasannya!
"Baiklah, aku akan menurut padamu dan tidak ikut campur. Tapi kau harus berjanji untuk tidak tergesa-gesa. Sebelum melakukan apapun jangan lupa untuk memberitahuku, supaya aku tidak khawatir."
"Hm."
Melihatnya tidak mengelak, Howard berbalik berbicara pada John: "Bantu Lucy untuk memilih beberapa bodyguard, hal ini akan kuserahkan padamu, lalu aku akan membawa nyonya pulang."
"Baik."
Howard pun membawa Eleanor pergi pulang.
Sepanjang jalan, Eleanor bersandar dipelukannya tanpa berbicara sedikit pun, wajahnya sangat datar tanpa emosi. Beberapa saat kemudian ia tertidur lelap, ia pun harus menggendongnya ke lantai atas.
Padahal sebentar lagi akan ada acara pernikahan Alice, tidak ada waktu untuk tenggelam dalam kesedihan atas kematian Peter. Inilah resiko memiliki punya banyak musuh, mereka hanya bisa berhati-hati untuk tidak melibatkan banyak orang.
Setelah berdiam diri di rumah selama dua hari, ia masih tidak menerima kabar apa pun tentang kematian Peter. Walaupun Eleanor sangat cemas, ia tidak punya pilihan lain selain menunggu.
Setelah mengurung diri selama beberapa hari ini, entah itu karena tidak ada pilihan atau bukan, Alice akhirnya menurut untuk didandani oleh penata risanya, lalu Dicky menggendongnya ke dalam mobil pernikahan mereka.
Koneksi Keluarga Chen lebih rumit dari Keluarga Yi, perbedaannya terlihat sangat jelas, semua yang mereka kenal hadir. Pernikahan itu lebih mewah dari yang dibayangkan Eleanor.
Sepertinya kedudukan Alice sebagai putri emas Keluarga Stuart sangat menguntungkan Keluarga Chen.
Selain Ivan, ketiga lelaki Keluarga Yi lainnya sepertinya sangat tidak tertarik dengan pernikahan ini. Mereka berempat segera mencari kamar tamu untuk bermain kartu dan berjudi.
"CEO Chu, lama tak jumpa kau teilhat sehat-sehat saja. Tampaknya orang-orang sangat bahagia saat menghadiri acara bahagia seperti ini."
Marianne membawa segelas jus dan menghampiri Eleanor dengan tersenyum girang.
"Hey, bukankah ini Nona Wang? Dengar-dengar sedentary lagi akan naik kedudukan sebagai Nyonya Besar Wakil Walikota Zheng? Selamat, ya."
"CEO Chu tidak perlu sungkan, Keluarga Xheng mana bisa dibandingkan dengan Keluarga Yi? CEO Chu benar-benar beruntung, tidak heran kalau kau sangat ingin menghancurkan acara pernikahan Keluarga Zhou saat itu, ternyata memang sudah direncanakan untuk memanjat kedudukan."
"Manusia akan selalu berjalan ke atas sedangkan air hanya akan mengalir kebawah. Hal yang sudah kau pahami seperti itu bagaimana bisa aku tidak tahu?" Eleanor tertawa kecil, tidak peduli dengan ejekan yang dilontarkan barusan.
Mengetahui bahwa ia sudah tidak bisa melanjutkan topik pembicaraan itu, Marianne pun mengalihkan pembicaraan dan bertanya: "Kenapa aku tidak melihat Tuan Yi? Dengar-dengar kalian tidak terlalu rukun? Kenapa dia tidak bersamamu?"
"Aku juga mendengar bahwa Wakil Walikota Zheng semakin memanjakan Nona Wang. Saat Nona Wang masih di Keluarga Zhou saja sering dibawa keluar masuk hotel mewah, kenapa sekarang juga tidak muncul?"
Eleanor tiba-tiba menatap ke kejauhan. Marianne merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia berbalik badan dan melihat Wakil Walikota Zheng sedang berbicara dengan beberapa gadis muda yang cantik.
Ia mendengus kesal, berbalik badan lalu pergi.
Eleanor menyeringai dingin. Saat ia ingin beranjak pergi, ia malah melihat Winnie sedang berjalan ke arahnya sambil menggandeng Chris.
Begitu ia teringat pada Peter yang mati mengenaskan, ia mengeratkan genggaman pada gelasnya.
Winnie menatapnya dengan tatapan angkuh, sangat berbeda dengan keadaannya dua hari lalu. Ini membuat Eleanor tertarik.
"CEO Chu akhir-akhir ini back-baik saja? Sejak waktu terakhir kita minum-minum bersama kita tidak ada kesempatan untuk saling menyapa."
Sejak mengetahui bahwa Howard adalah putra Hanna Yi, Chris terlihat lebih santa's.
Hanna masih dalam pernikahan sirih, setelah menikah juga selalu tinggal di rumah orang tuanya sendiri dan jarang beraktifitas di luar rumah.
Selama bertahun-tahun ini hanya terdengar berita bahwa suaminya adalah orang punting, selain itu tak ada berita lainnya.
Sebenarnya selalu ada rumor bahwa Hanna telah bercerai, sekarang ia sendiri membesarkan anakknya di rumah orang tuanya, bahkan juga ada rumor bahwa Hanna hamil di luar nikah. Sama sekali tidak ada sosok suami.
Selama itu bukan putra Abel Yi, ia sama sekali tidak takut. Ia tidak berani macam-macam dengan Keluarga Stuart, tetapi kalau hanya seorang cucu Keluarga Yi itu bukan masalah.
Ia harus membalas dendam demi bayinya yang gugur dalam kandungan!
"Belakangan ini terus-terusan terjadi hal-hal baik. Tetapi karena aku terlallu sibuk aku selalu tidak punya waktu untuk mengunjungi kediaman Tang."
Chris menatap wajah Eleanor lekat-lekat, berusaha mencari sesuatu dibalik ketenangannya.
Bagaimana bisa dia sangat tenang menghadapi kematian anak buahnya yang paling setia?
Wanita itu pasti sangat berdarah dingin atau sangat pandai dalam berpura-pura.
Tetapi tak peduli a-a-un itu, ia tetap adalah seorang lawan yang menarik.
Ini adalah pertama kalinya dalam belasan tahun Chris merasa sangat tertantang oleh seorang wanita. Selama ini baginya wanita hanyalah wanita belaka, tetapi yang berdiri di hadapannya sekarang ini sungguh sangat unik.
Ia sangat tidak sabar untuk mencoba mengujinya, melihat wanita itu jatuh perlahan dari ketinggian, sungguh hal yang menyenangkan!
Hanya membayangkannya saja, Chris langsung merasa bersemangat.
Eleanor pun tidak dapat menahan untuk menyeringai kecil, "Kemana perginya cucu perempuan keluarga CEO Tang? Saat rapat pemegang saham kemarin juga tidak kelihatan. Aku sampan berendans untuk menelpon untuk bertanya tentang hal itu."
"Beberapa hari ini Ivy sedang beristirahat karena ia merasa tidak enak badan, mungkin beberapa hari ini aku akan menyuruh Ivy untuk mentrasfer saham itu pada Winnie. Mungkin kalian sebagai saudara bisa membahas semuanya dengan lebih jelas."
Chris merencanakan semua itu, sebenarnya untuk memudahkan dirinya menggelapkannya. Selain itu untuk menambahkan masalah pada Eleanor.
Sebaliknya Eleanor malah tersenyum gembira, "Benarkah? Sungguh hal yang menyenangkan, sebelumnya aku sudah pernah mencoba bekerja sama dengan bibi keempatmu, tapi tidak lama kemudian, sepertinya ini miming sudah ditakdirkan untukku."
Kalau Winnie dapat datang sendiri ke acara itu, aku tidak perlu lagi susah-susah untuk mencarinya!
Ruangan itu tiba-tiba berubah hening. Beberapa detik kemudian, lagu pernikahan mulai terdengar. Alice menggandeng tangan Daniel sambil berjalan masuk ke altar.
Sebagai ayah dari pengantin, wajah Daniel sangat datar saat berjalan di atas karpet merah itu. Entah karena tidak puas dengan pernikahan itu atau karena tidak puas karena seseorang.
Perlahan-lahan, ia menyerahkan tangan Alice pada Dicky. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung beranjak pergi.
Ia berjalan sangat cepat untuk meninggalkan tempat itu.
Entah mengapa ia sangat terburu-buru meninggalkan tempat itu.
Eleanor tidak mendengarkan apapun itu yang diucapkan di depan altar kemudian. Sejak memasuki ruangan hingga saat kedua pengantin bertukar cincin, berpelukan dan berciuman, mereka terlihat sangat canggung dan kaku.
Kemarin Sharon tidak sengaja membeberkan masalah keluarga Chen dan Alice pada ketiga orang lainnya.
Eleanor melirik ke arah Rosanti, melihat raut wajahnya yang terlihat kesal, ia menebak-nebak kalau sepertinya ia sudah tahu.
Rosanti benar-benar sudah tahu. Ia bahkan hampir pingsan karena kesal saat mendengar berita itu.
Ia marah pada suami dan putranya itu, dan ia juga menjadi sangat membenci Alice.
Di hatinya, kalau seorang pria berakhir selingkuh, pasti karena ada wanita yang sengaja menggodanya!
Dan wanita penggoda tentu saja seorang pelacur!
Dia tidak mungkin kalah menghadapi seorang pelacur.
Apalagi di pernikahan ini, kelakuan Keluarga Yi membuatnya sangat yakin, bahwa Keluarga Yi sendiri sangat tidak menyukai Alice Yi!
Bagaimana ia bisa tega melihat putra kesayangannya menikah dengan wanita seperti ini untuk seumur hidup!
Rosanti menatap Alice tajam lekat-lekat, apalagi saat Harriyo naik ke atas altar untuk menyelamati pengantin baru itu. Pemandangan itu membuat Rosanti merasa muak!
Melihatnya sudah seperti pelacur itu adalah istri dari pasangan ayah dan anak itu, dan ia sendiri malah adalah orang luar!
Menggertakkan giginya, ia langsung meneguk anggurnya sambil berfikir bagaimana ia bisa membuat Alice sengsara.
Setelah pesta itu, karena minum terlaulu banyak anggur, ia pun dikirim kembali ke kamar untuk beristirahat.
Tamu-tamu undangan juga sudah mulai pulang.
Walaupun anggur yang diminumnya tidak sedikit, Alice masih penuh kesadaran.
Ia menatap Dicky menutup pintu kamar lalu berjalan kearahnya dengan raut wajah menakutkan.
Ia sangat ketakutan dan berkata : "A-apa maumu!"
Dicky menyeringai, "Kau pikir aku mau apa? Bukankah ini hal yang selalu kau impikan? Menikah dengan Keluarga Chen, menghibur kami, aku dan ayah? Tidak kusangka, wanita sepertimu ternyata buas juga!"
"Jangan bicara sembarangan! Hati-hati ini tersebar dan mempermalukan Keluarga Chen!"
Tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu kamar.
Alice melotot melihat Harriyo membuka pintu kamar dan masuk sebelum mengunci pintu itu lagi.
"Ibu sudah tidur?"
"Sudah, sepertinya tidak akan bangun sampai setidaknya besok siang."
"A-apa mau kalian!"
Alice mundur perlahan, berhati-hati untuk tidak jatuh ke ranjang, sedangkan kedua orang di hadapannya terus berjalan ke arahnya......
Malam ini, akan menjadi mimpi buruk baginya......
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaWahai Hati
JavAliusCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinHarmless Lie
BaigeBretta’s Diary
DanielleAdore You×
- Bab 1 Membatalkan pertunangan
- Bab 2 Mengalahkan Lelaki Ini
- Bab 3 Apakah Kamu Keberatan Untuk Menikah Denganku?
- Bab 4 Cepat Atau Lambat Akan Mengusirnya dari rumah
- Bab 5 Dia Adalah Suami Yang Kunikahi Secara Resmi
- Bab 6 Eleanor, Kamu Tidak Bisa Kabur Lagi
- Bab 7 Menikahi Siapa Saja Juga Namanya Menikah
- Bab 8 Sejenis
- Bab 9 Dinikahkan
- Bab 10 Jalani Dulu Saja
- Bab 11 Jika Ia Adalah Sebuah Bongkahan Es, Aku Juga Harus Bisa Melelehkannya
- Bab 12 Selingkuh Dalam Pernikahan
- Bab 13 Pulanglah Denganku!
- Bab 14 Aku Beruntung Sekali Bisa Bertemu Denganmu
- Bab 15 Katakan Kepadanya Bahwa Istrimu Sedang Sibuk
- Bab 16 Bertanggung Jawab Atas Perbuatan Sendiri
- Bab 17 Perintah CEO
- Bab 18 Kehidupan Yang Ia Impikan
- Bab 19 Bertemu Dengan Teman Lama
- Bab 20 Kamu Tentu Bisa Melakukannya Jika Kamu Menginginkannya
- Bab 21 Nyonya Yi
- Bab 22 Anak Baik Yang Menghadapi Cinta Sejati
- Bab 23 Jangan Bersikap Baik Kepadaku, Aku Akan Menganggapnya Nyata
- Bab 24 Reuni
- Bab 25 Menuangkan Anggur
- Bab 26 Aku Tidak Mungkin Menginjak Dua Perahu Bersamaan, Aku Takut Merobeknya
- Bab 27 Aku Akan Selalu Ada
- Bab 28 Ciuman Yang Kuat
- Bab 29 Wanita Muda yang Tumbuh Dewasa
- Bab 30 Lelaki Brengsek Itu Memiliki Maksud Tersendiri
- Bab 31 Rasa Sayang Yang Tiada Batasnya
- Bab 32 Jenis Kelamin Lelaki, Menyukai Lelaki Baik
- Bab 33 Stamina Yang Kuat, Tidak Puas
- Bab 34 Difoto Secara Diam-diam
- Bab 35 Ada Yang Flu, Ada Yang Sakit Hati
- Bab 36 Berusaha Untuk Tidak Sakit Bahkan Melahirkan Sekalipun
- Bab 37 Apakah Kamu Ingin Membuatku Terlihat Seperti Lelaki Brengsek?
- Bab 38 Kaya dan Sombong
- Bab 39 Sepasang Cincin
- Bab 40 Ada Beberapa Orang Yang Tetap Saja Memutuskan Untuk Pergi Walaupun Sudah Mengetahui Keinginan Hatinya
- Bab 41 Disandra
- Bab 42 Menyelematkan Diri Sendiri
- Bab 43 Melepaskan Tali Pinggangnya
- Bab 44 Harap Jangan Menyinggung Perasaan Kakak Ipar!
- Bab 45 Kamu Tega Membagi Suami mu Dengan Orang Lain!
- Bab 46 Sepanjang Malam Tidak Pulang
- Bab 47 Pertukaran
- Bab 48 Alasan Kematian Ibu
- Bab 49 Kamu Akan MelindungiKu
- Bab 50: Jika Kamu Telah Memulai Permainan, Maka Jangan Berhenti!
- Bab 51 Keluarga Zhou Membatalkan Pernikahan
- Bab 52 Kakak Memelintir Tangan Adiknya Sendiri
- Bab 53 Ternyata Ada Juga yang Lebih Semuanya Sendiri
- Bab 54 Aku Pemegang Saham Terbesar Kedua Chu’s Corp
- Bab 55 Wanita, Aku Sepertinya Jatuh Cinta Padamu
- Bab 56 Tidak Mungkin Suka Denganku Kan!
- Bab 57 Eleanor Chu, Kita Lalui Hari Bersama-Sama Ya
- Bab 58 Rencana
- Bab 59 Howard Yi, Kamu Sungguh Bodoh
- Bab 60 Alangkah Baiknya Jika Bisa Bertemu Denganmu Lebih Awal
- Bab 61 Semakin Mendekati Matahari, Akar Akan Menjalar Ke Tempat Lebih Gelap
- Bab 62 Hidup Lama Bisa Melihat Segala Hal
- Bab 63 Ternyata Dia Barulah Orangnya!
- Bab 64 Mari Kita Bercerai
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (1)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (2)
- Bab 65 Aku Ingin Kamu Tidak Bercerai Denganku Selamanya (3)
- Bab 66 Menikah Denganku (1)
- Bab 66 Menikah Denganku (2)
- Bab 66 Menikah Denganku (3)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Kamu, Apabila Kamu Menyebrangi Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (1)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengendeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku akan Mengendong Mu (2)
- Bab 67 Apabila Kamu Berjalan Di Jalan Cerah, Aku Akan Mengandeng Mu, Apabila Kamu Melewati Jembatan Yang Sempit, Aku Akan Mengendong Mu (3)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (1)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (2)
- Bab 68 Wahai Istriku, Jadilah Ratuku! (3)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (1)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (2)
- Bab 69 Contohnya, Mulai Dari Sekarang Enyah Dari Tatapan Ku (3)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (1)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (2)
- Bab 70 Siapa Yang Berani Menyentuhnya! (3)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (1)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (2)
- Bab 71 Kamu Pernah Menyimpang atau Tidak, Aku Tetap Sayang Kamu (3)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (1)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (2)
- Bab 72 Iblis yang Datang dari Neraka (3)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (1)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (2)
- Bab 73 Merebutnya Kembali, ataupun Memusnahkannya (3)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (1)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (2)
- Bab 74 Peramal Mengatakan, Aku Kekuranganmu (3)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (1)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (2)
- Bab 75 Donasikan Sabun Sebanyak 3.000.000 (3)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (1)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (2)
- Bab 76 Lelaki Brengsek Selingkuh (3)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (1)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (2)
- Bab 77 Menjadi Budak Yang Setia Untuk Istriku (3)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Debu (1)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (2)
- Bab 78 Demi Dirinya Merendah Sampai Menjadi Debu (3)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (1)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (2)
- Bab 79 Kapasitas Informasi Sedikit Besar (3)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (1)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (2)
- Bab 80 Tahun Depan Pada Hari Ulang Tahunmu, Aku Akan Menikah Denganmu! (3)
- Bab 81: Bertemu denganmu adalah hal yang paling beruntung dalam hidupku (1)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (2)
- Bab 81 Bertemu denganmu adalah hal paling bahagia dalam hidupku (3)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela (1)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(2)
- Bab 82 Wanita berbicara, laki-laki tidak boleh menyela(3)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(1)
- Bab 83 Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(2)
- Jangan Mengundang Kejahatan Jika Sulit Untuk Melarikan Diri(3)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (1)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (2)
- Bab 84 Perbuatan Dosa Yang Tidak Bisa Dihindarkan (3)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (1)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (2)
- Bab 85 Orang Jahat akan Menerima Balasannya (3)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (1)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (2)
- Bab 86 Cara yang Cerdik adalah Pilihan yang Tepat (3)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (1)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (2)
- Bab 87 Wanita Mengejar Pria Yang Disukai Jauh Lebih Gampang (3)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (1)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (2)
- Bab 88 Meski Langit Runtuh Masih Ada Dia Yang Menopangnya (3)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (1)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (2)
- Bab 89 Penipuan Menggunakan Bantuan Publik (3)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (1)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (2)
- Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (1)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (2)
- Bab 91 Aku Bukan Abangmu ! (3)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Masalah Besar (1)
- Bb 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semuanya Adalah Hal Yang Besar (2)
- Bab 92 Yang Berhubungan Denganmu, Semua Adalah Hal Yang Besar (3)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (1)
- Bab 93 Kesatuan Cinta (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (1)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (2)
- Bab 94 Aku Tidak Mau Membantu (3)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (1)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (2)
- Bab 95 Keadaan Sebelum Peperangan (3)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 JIka Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (1)
- Bab 96 Jika Tidak Ada Howard Yi, Tidak Ada Orang Yang Membelikannya! (3)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (1)
- Bab 97 Ketakutan Yang Mendalam! (2)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (1)
- Bab 98 Bukan Berebut Istri Dengannya Tapi Merebut Istrinya! (2)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (1)
- Bab 99 Howard Yi, Bagaimana Kalau Kita Tidak Usah Menikah (2)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (1)
- Bab 100 Segala Jurus Gombalan Jitu Untuk Menaklukkan Wanita (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (1)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (2)
- Bab 101 Memamerkan Model Top Pria Dunia (3)
- Bab 102 Rahasia Howard (1)
- Bab 102 Rahasia Howard(2)
- Bab 102 Rahasia Howard (3)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (1)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (2)
- Bab 103 Ponsel Howard Yi Dimatikan (3)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (1)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (2)
- Bab 104 Berani Membohongiku! Lihat Bagaimana Aku Membereskanmu! (3)
- Bab 105 Kehidupan Selamanya Lebih Tragis Daripada Cerita Novel (1)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Daripada Novel (2)
- Bab 105 Kehidupan Selalu Lebih Tragis Dibandingkan Cerita Novel (3)
- Bab 106 Istrinya, Pasti Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (1)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Bisa Menerima Penderitaan Apapun! (2)
- Bab 106 Istrinya, Pastinya Tidak Boleh Menerima Penderitaan Apapun! (3)“Keuangan perusahaan ini sudah tidak cukup untuk digunakan, kredit bank sudah tidak disetujui, jadi masih perlu pemasukan dana, masalah ini nanti kamu terlebih dahulu pergi ke tempat J
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (1)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan (2)
- Bab 107 Tidak Bisa Mendapatkan Sedikitpun Ketenangan(3)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (1)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (2)
- Bab 108 Mengalahkan Seseorang Dalam Perangkapnya Sendiri (3)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (1)
- Bab 109 Jadi Kamu Adalah Bankir Di Belakangnya ! (2)
- Bab 110 Benar-benar Berani Membuat Suaminya Menjadi Tidak Baik !
- Bab 110 Benar-Benar Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (2)
- Bab 110 Benar-Benar Berani Menjadikannya Sebagai Suami Yang Tidak Baik ! (3)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (1)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (2)
- Bab 111 Mantan Tunangan Mencari (3)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (1)
- Bab 112 Aku Paling Takut Ada Orang Yang Berebut Kamu Denganku (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (1)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (2)
- Bab 113 Cara Paling Ampuh Menunjukkan Kasih Sayang (3)
- Bab 114 Kembar (1)
- Bab 114 Kembar (2)
- Bab 114 Kembar (3)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen(1)
- Bab 115 Hadiah Besar Untuk Angela Wen (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (1)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (2)
- Bab 116 Tak Peduli Seberapa Jauh, Dia Selalu Berjalan Ke Arahnya (3)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (1)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (2)
- Bab 117 Ingatlah Untuk Menungguku Di Tempat Semula Jika Tersesat (3)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (1)
- Bab 118 Kembalilah, Frans (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (1)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (2)
- Bab 119 Masalah Yang Datang Bertubi-tubi (3)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (1)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (2)
- Bab 120 Kebenaran Mulai Terungkap (3)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (1)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (2)
- Bab 121 Ayahku, Adalah Steve Jiang (3)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (1)
- Bab 122 Ada Suamimu, Tidak Ada Yang Berani Mengganggumu (2)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(1)
- Bab 123 Dia Adalah Istriku, Jika Aku Tidak Memihaknya Maka Aku Harus Memihak Siapa?(2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (1)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (2)
- Bab 124 Kamu Adalah Oksigen Buat Aku Bertahan Hidup (3)
- Bab 125 Buka Kartu (1)
- Bab 125 Buka Kartu (2)
- Bab 125 Buka Kartu (3)
- Bab 126 Berkelahi (1)
- Bab 126 Berkelahi (2)
- Bab 126 Berkelahi (3)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (1)
- Bab 127 Kebenaran Terungkap (2)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (1)
- Bab 128 Katakan Saja, Bagaimana Suamimu Memberinya Pelajaran? (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (1)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (2)
- Bab 129 Membalasnya Dengan Caranya Sendiri (3)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (1)
- Bab 130 Niat Yang Tidak Baik (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (1)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (2)
- Bab 131 Eleanor Chu Adalah Titik Kelemahan Howard Yi (3)
- Bab 132 Penculik Misterius (1)
- Bab 132 Penculik Misterius (2)
- Bab 132 Penculik Misterius (3)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur (1)
- Bab 133 Melawan Orang Hebat, Yang Dipermainkan Pasti Adalah Pion Catur! (2)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (1)
- Bab 134 Hati Yang Paling Tulus Diberikan Untuk Orang Yang Paling Dicintai (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (1)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (2)
- Bab 135 Bertemu Denganmu, Adalah Hal Yang Paling Beruntung Dalam Hidupku (3)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (1)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (2)
- Bab 136 Howard Yi Sudah Tidak Berguna (3)
- Bab 137 Aku Di Sini Menemanimu (1)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (2)
- Bab 137 Aku Di Sini Untuk Menemanimu (3)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (1)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (2)
- Bab 138 Mengambil Kesempatan Dalam Kesempitan (3)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (1)
- Bab 139 Dengan Kehidupan Yang Sebahagia Ini, Aku Rela Menjadi Idiot (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (1)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (2)
- Bab 140 Kembali Ke Inggris (3)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (1)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (2)
- Bab 141 Semua Akan Kembali Ke Semula (3)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (1)
- Bab 142 Semua Berada Di Bawah Kendalinya (2)
- Bab 143 Menambah Keramaian (1)
- Bab 143 Menambah Keramaian (2)
- Bab 144 Pertunjukan Berlanjut (1)
- Bab 144 Drama Berlanjut (2)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (1)
- Bab 145 Howard Yi Yang Cerewet (2)
- Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (1)
- Bab 146 Bersama Kita Berdua Menjadi Miskin Sekarang? (2)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (1)
- Bab 147 Howard Yi Mau Bercerai (2)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (1)
- Bab 148 Winnie Chu Yang Tidak Memiliki Apa-apa (2)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (1)
- Bab 149 Turun Tangan Menginvestigasi Bertha Song (2)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (1)
- Bab 150 Aku Tidak Menangis, Aku Hanya Meneteskan Air Mata (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (1)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (2)
- Bab 151 Wajah Asli Bertha Song (3)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (1)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (2)
- Bab 152 Jatuhnya Bertha Song (3)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (1)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (2)
- Bab 153 Di Dunia Ini, Semua Yang Berhubungan Dengannya Disebut Indah (3)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (1)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (2)
- Bab 154 Aku Adalah Kekasih Hati Eleanor Yi (3)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (1)
- Bab 155 Muncul Masalah Rumit Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 156 Membuat Kesepakatan Dengan Winnie Chu
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (1)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (2)
- Bab 157 Aku Lahir Demi Bertemu Denganmu (3)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (1)
- Bab 158 Aku Sudah Merasa Dari Awal Bahwa Mereka Sangat Cocok (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (1)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (2)
- Bab 159 Pacar Harwin Xi (3)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (1)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (2)
- Bab 160 Istri Selalu Benar (3)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (1)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (2)
- Bab 161 Aku Menemanimu Melewati Malam Natal Seumur Hidup (3)
- Bab 162 Saling Melindungi Selamanya (1)
- Bab 162 Aurora, Saling Melindungi Selamanya (2)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (1)
- Bab 163 Terjadi Sesuatu Pada Sharen Yi (2)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (1)
- Bab 164 Yang Menderita Ialah Eleanor, Yang Bersedih Hati Ialah Howard (2)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (1)
- Bab 165 Yang Dibicarakan Datang Juga (2)
- Bab 166 Berantakan
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (1)
- Bab 167 Frans Wen Menghilang (2)
- Bab 168 Melahirkan Anak (1)
- Bab 168 Melahirkan Anak (2)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi(1)
- Bab 169 Saint Yi, Cindy Yi (2)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (1)
- Bab 170 Cemburu Sampai Gila (2)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (1)
- Bab 171 Keberadaan Frans Wen (2)
- Bab 172 Perutku Sangat Sakit
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (1)
- Bab 173 Tidak pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (2)
- Bab 173 Tidak Pernah Mendapatkan, Tidak Akan Kehilangan (3)
- Bab 174 Hadiah Besar
- Bab 175 Pemulihan Sementara (1)
- Bab 175 Pemulihan Sementara (2)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (1)
- Bab 176 Keluarga Song yang Berada dalam Dilema Lagi (2)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (1)
- Bab 177 Menonton Sebuah Lelucon (2)
- Bab 178 Aku Tidak Butuh Sebagian Besar Itu, Aku Hanya Ingin Kamu
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (1)
- Bab 179 Menculik Ibu dan Anak Keluarga Song (2)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (1)
- Bab 180 Beraninya Kamu Menjadikan Anak Kami Sebagai Taruhan (2)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (1)
- Bab 181 Howard Yi Pergi (2)
- Bab 182 Allan Jiang Datang Ke Kyoto
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (1)
- Bab 183 Kemana Howard Yi Pergi (2)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (1)
- Bab 184 Kembali Menemukan Frans Wen (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (1)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (2)
- Bab 185 Permasalahan Yang Kembali Muncul Dalam Pesta Pertunangan (3)
- Bab 186 "Kejutan Besar" Di Pesta Pertunangan (1)
- Bab 186
- Bab 187 Tapi Kamu Adalah Tulang Rusukku
- Bab 188 Satu Demi Satu (1)
- Bab 188 Satu Demi Satu (2)
- Bab 189 Kebakaran Di Taman Belakang
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (1)
- Bab 190 Dan Kamu, Pas (2)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (1)
- Bab 191 Menikahlah Denganku (2)
- Bab 192 Pelarian Romantis(1)
- Bab 192 Pelarian Romantis (2)
- Bab 193 Hadiah Penderitaan
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(1)
- Bab 194 Pemakaman Orang Asing(2)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(1)
- Bab 195 Keberadaanku Ada Karena Kamu(2)
- Bab 196 Tetap Bersamanya Seumur Hidup, Atas Nama Saudara
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (1)
- Bab 197 Yang Dia Rindukan Adalah Dia (2)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (1)
- Bab 198 Menyibak Kabut Melihat Langit Cerah (2)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (1)
- Bab 199 Aku Tetap Akan Menemukanmu, dan Kamu Tetap Akan Menikah Denganku (2)
- Bab 200 Kehamilan Kedua
- Bab 201 Menguliti Wajah
- Bab 202 Kesukaanku Dalam Seumur Hidupku Ini, Bernama Eleanor Chu
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (1)
- Bab 203 Irina Song Keluar Penjara (2)
- Bab 204 Akan Memberikanmu Kehidupan Paling Stabil
- Bab 205 Pendahuluan Acara Pernikahan
- Bab 206 Ledakan
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (1)
- Bab 207 Kisah Kita Disebut Sebagai Sampai Akhir Masa (End) (2)
- Extra: Kisah Frans Wen (1)
- Extra: Kisah Frans Wen (2)