Adore You - Bab 90 Akhirnya Hari Ini Datang Juga (3)

“Kakek, percayalah padaku, kamu harus percaya padaku! Aku tidak melakukannya, aku tidak melakukannya!” Alice Yi memeluk paha Tuan Besar Yi dengan erat dan tidak mau melepaskan.

“Bila tidak ingin orang lain tahu, kamu jangan melakukannya.”

Tuan Besar Yi menarik kakinya dengan dingin, memegang tongkat nya dan pergi dengan kecewa.

“Istriku…”

“Yang sudah berlalu biarlah berlalu, sekarang Alice adalah menantu keluarga Chen, tidak masuk akal bagi kita mengganggu menantu keluarga lain, biarkan dia kembali dengan ayah dan anak keluarga Chen, apabila di kemudian hari terjadi hal entah baik atau buruk, entah bahagia atau musibah, tidak ada hubungannya lagi dengan kita.

“Tidak mau! Aku tidak ingin kembali bersama mereka! Aku tidak mau!”

Begitu mendengar akan kembali lagi ke rumah keluarga Chen, Alice Yi kembali menangis, dia berbalik dan memeluk paha Eleanor Chu, “Kakak ipar, aku mohon padamu, jangan kirim aku kembali ke rumah keluarga Chen, aku tidak mau, aku tidak mau!

Seandainya dia tahu dari awal dia pasti akan dengan patuh menuruti kata-kata Eleanor Chu, tidak peduli bagaimanapun akhirnya, setidaknya tidak sampai kehilangan kasih sayang Tuan Besar Yi, kali ini, ingin mendapat keuntungan malah kehilangan segalanya.

Dialah yang terlalu sombong, dia juga terlalu memandang remeh kepercayaan antara orang keluarga Yi.

Awalnya dia mengira dengan mengandalkan simpati dari Ivan Yi, menghasutnya pergi ke rumahnya untuk membuka kedok sesungguhnya Eleanor Chu, pasti bisa menimbulkan kegemparan. Untuk bisa menghancurkan Eleanor Chu, dia bahkan membeberkan aib nya sendiri.

Siapa yang tahu dari awal sampai akhir, orang-orang keluarga Yi sama sekali tidak pernah tidak percaya Eleanor Chu.

“Alice, aku sudah pernah katakan, ini adalah kesempatan terakhir yang aku berikan untukmu, jangan salahkan aku.”

Pengawal di sebelahAlice Yi memegangnya, menyeretnya menjauh dari Eleanor Chu.

“Seharusnya tidak memanggil kalian datang kemari, awalnya ini urusan keluarga kalian, kalian bawa sendiri orangnya ke rumah.”

Sampai akhirnya ayah dan anak Keluarga Chen membawa pergiAlice Yi, Ivan Yi masih berdiri terkejut kaku di sebelahnya, tangan dan kakinya kaku seolah-olah tak menyadari bahwa pengawal sudah melepaskannya dari tadi.

“Ayo, kita pulang.”

Eleanor Chu berinisiatif menggenggam tanganHoward Yi.

Di dalam ruang tamu yang besar, hanya tersisa Ivan Yi yang melamun.

“Istriku, apakah kamu merasa sedih menikah denganku? Aku selalu tidak bisa menjaga dirimu dengan baik.”

Kedua orang itu saling bergandengan. Berjalan santai di malam musim gugur yang hening, mobil mewah yang berada di belakang mereka mengikuti dengan tidak cepat dan tidak lambat, lampu mobil menerangi kedua orang itu dari jauh.”

“Iya.”

Howard Yi seketika menjadi sangat gugup.

“Aku bisa merasa hangat, merasa bahagia, merasa sangat indah, tetapi aku tidak merasa sedih.” Eleanor Chu tiba-tiba menghentikan langkahnya, membalikkan tubuhnya, dan memandangnya serius sembari berkata, “Howard Yi, di dunia ini tidak ada orang selain kamu yang lebih cocok dengan aku!”

Seluruh keunggulan pria di seluruh dunia ini ada padanya, bagaimana bisa dia sedih? Dia sangat bahagia!

“Howard Yi。”

Dia memandangnya, dan wajahnya penuh harap.

“Aku mencintai mu”

Howard Yi berdiri dengan bodoh, beberapa saat belum sadar kembali dari kegembiraan yang besar ini.

Siluet bulan yang jernih menyinari wajah tampan ini, kelembutan yang tidak ada sebelumnya, bibir tipisnya bergetar, mengalir keluar dari matanya yang dalam. Itu adalah cinta yang paling murni di dunia, seakan bisa membuat siapapun meleleh karenanya.

Tangannya yang ramping menyentuh wajahnya yang cantik, membawa sedikit getaran yang menyenangkan.

Gadis yang paling cantik di dunia

Akhirnya hari yang dia tunggu datang juga, akhirnya mendengar kalimat “Aku cinta kamu” yang dikatakannya dengan sangat jelas yang ditunggu dari dulu.

Saat ini, jelas terasa bahwa udara pun membawa sesuatu yang manis.

Bibir yang bergetar, terjatuh dengan lembut, tetapi hanya dengan berani bergesekkan dengan bibirnya dengan ringan, dengan teliti menggambar bentuknya, seperti keberadaannya adalah hal yang paling berharga di dunia.

Untuk waktu yang lama, akhirnya dia membalasnya, menjinjitkan jari kakinya, merangkul lehernya yang ramping, lidahnya yang lembut, masuk dengan ramah bagaikan api yang membara.

Lampu mobil yang tidak jauh, akhirnya padam, yang tersisa hanyalah bayangan yang saling berpelukan di bawah sinar bulan.

Hari kedua di pagihari, Keluarga Yi bersama Keluarga Stuart secara resmi membuat pernyataan kepada publik, menghapus marga Alicia, diusir dari anggota keluarga.

“Apakah Ivan baik-baik saja?”

Eleanor Chu meletakkan koran, dan berbalik menatap Howard Yi.

“Pergi ke militer.” Dia meletakkan dagunya pada satu tangan, menatapnya dengan lekat, dari saat dia memasuki meja makan, tatapan matanya tidak pernah melepaskan dia sedikitpun.

“Iya, bagus juga, sudah waktunya berlatih.”

“Tadi pagi dia menelepon kemari, berkata dia berhutang permintaan maaf padamu, tunggu sampai dia kembali mengaku bersalah.”

“Anak ini.” Eleanor Chu menepuk tanganHoward Yi yang terulur, “Apakah kamu bisa makan dengan baik?”

Di sebuah meja dengan orang orang yang mempunyai “banyak luka”, bagaimana orang lain bisa makan bila dia bermesraan begini!

“Joe, ayo, kita pergi.”

Setelah sarapan, Henny Gu menggandeng lengan Ashton Ling dengan tatapan puas.

Meskipun Ashton Ling sedikit tidak sabar, namun karena janji yang diucapkan Eleanor Chu, dia tidak menunjukkannya.

“Pergilah”

Melihat kedua orang itu naik ke mobil, Eleanor Chu baru berbalik kembali ke restoran.

Howard Yi sudah tidak peduli, di sebelah meja makan yang kosong, hanya ada Andriana Lu yang masih sedang makan.

Teringat Brandon Mu dan Keluarga Mu, membuatnya semakin sakit kepala.

Jika tetua di Keluarga Mu bisa seperti Keluarga Yi, maka Andriana sekarang tidak akan begitu menderita.

“Masalah perceraian….”

“Jangan membujukku, aku sudah memutuskan.” Andriana Lu menaruh pisau dan garpunya.

“Tidak ada orang yang sempurna, semua orang melakukan kesalahan, apalagi dibawah pengaruh alkohol.”

“Jika di hatimu benar-benar ada seseorang, meskipun diberikan obat juga tidak akan terjadi hubungan apapun dengan orang lain, mabuk selalu menjadi alasan paling baik untuk bercinta satu malam, namun sayangnya alasan itu sudah basi.”

“Jika dia bisa memecahkan masalah ini? Apakah benar-benar tidak bisa kembali? Mungkin bisa dicoba kembali, bagaimanapun…..”

“Bagaimanapun juga sudah anak?” Andriana Lu menggerakkan bibirnya dengan kaku, “Bila ada niat, hal ini pasti bisa diselesaikan dari awal, apa aku tidak tahu keinginan dari orangtua Keluarga Mu? Di dunia ini mana ada yang bisa memuaskan kedua belah pihak, yang bagus sudah kuberikan pada mereka, apa aku harus selalu mendapatkan yang buruk? Berdasarkan apa?”

“Atas dasar kamu masih peduli padanya, iya kan?”

“Kepedulian tidak bisa membuatmu makan, kalau tidak ada dia mungkin aku menderita beberapa saat, tapi kalau aku berkompromi, kemungkinan besar aku akan menderita seumur hidupku, pilihan ini, meskipun aku adalah murid yang tinggal kelas, pasti tidak akan salah dalam memilih,”

Eleanor Chu tidak pernah tahu, ternyata Andriana Lu yang selalu terlihat lembut dan bahkan terlihat lemah sebenarnya memiliki hati yang sangat kuat.

Awalnya dia ingin membantu Brandon Mu mendamaikan, namun melihat itu, dia menelan semua perkataannya kembali.

Setiap orang harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan, hidup memang sebuah proses untuk bertumbuh, kamu mendapatkan sesuatu namun kamu juga kehilangan sesuatu, kebahagiaan dan penderitaan selalu berjalan beriringan.

Andriana Lu bangkit berdiri, dengan tenang mengambil serbet dan menyeka mulutnya.

Selama waktu waktu ini, terima kasih, aku sudah memesan tiket pesawat ke Kota S, tunggu sampai aku menyelesaikan semuanya, aku akan kembali ke Kyoto mencarimu.”

“Gadis bodoh.”

Baru beberapa bulan menikah, sudah mau bercerai.

Hati Eleanor Chu tidak karuan

Hari sudah menuju senja saat mengantar Andriana Lu.

Langit yang cerah tiba tiba berubah berawan, diliputi dengan angin yang bertiup kencang, akan datang hujan lebat.

Eleanor Chu baru saja turun dari mobil hendak masuk ke dalam rumah, mobil Ashton Ling tiba-tiba melaju memasuki Villa Britanny dan berhenti tepat di sebelahnya.

“Wanita itu, apa wanita gila itu sudah pulang?”

Eleanor Chu meliriknya dengan bingung, “Bukannya pergi kencan denganmu? Kamu membully dia lagi ya?”

Dia terlihat terkejut dengan pertanyaan yang terakhir.

Dengan tidak menyerah kembali bertanya,”Benar tidak pulang?”

“Kalau tidak bagaimana kalau kamu masuk dan mencarinya? Aku juga baru pulang dari bandara, belum sempat masuk ke dalam rumah.”

Kebetulan Howard Yi berjalan keluar dari rumah, Eleanor Chu melambaikan tangan kepadanya.

“Howard, apakah Henny sudah pulang?”

“Tidak lihatnya, bukannya tadi siang pergi bersamanya?”

“Dimana dia?” Eleanor Chu bertanya sembari mengerutkan alis pada Ashton Ling, “Jangan bilang kamu bertengkar lagi dengannya, bukannya sudah menyuruhmu untuk mengalah sedikit padanya? Bukankah sudah menyuruhmu biar bagaimanapun juga harus menahannya, hari ini….”

Eleanor Chu tiba-tiba teringat sesuatu, sesaat terdiam, kemudian berkata: “Tidak usah dicari, dia sudah pergi.”

Ashton Ling terdiam, berkata “Oh” sebentar dan berjalan ke arah pintu tanpa ekspresi apapun.

Dasar wanita gila sialan, pergi pun tidak menyapa!

Memang seorang wanita gila!

“Henny sudah pergi? Sebenarnya Howard Yi 2 hari yang lalu sudah tahu bahwa Henny Gu sudah sampai di Kyoto, hanya saja tidak sabar untuk bertanya lebih banyak.

Gadis itu sudah pergi, siapa yang membantu dia mengitari Ashton Ling, pemuja Eleanor yang menyebalkan itu?

Dia seketika merasa bahaya mengintai.

“Iya, ayo pergi, ayo pulang dan menikah.”

Eleanor Chu melingkari tangan Howard Yi, kedua orang itu baru saja masuk, hujan turun sangat lebat, membungkus kesepian yang ada di udara dan menjatuhkan nya ke tanah.

Ternyata, saat dunia seketika berubah menjadi tenang, bisa membuat orang bernostalgia akan keramaian saat berpacaran.

Eleanor Chu melirik pintu kamar Ashton Ling yang tertutup, mengerutkan bibirnya dan masuk ke ruang kerjanya.

Saat Lucy Mei mengirim dokumen kesini, sekalian membawa sebuah berita--------Wakil walikota Zeng diperiksa ulang.

“Sebenarnya itu memperingan pekerjaanku, tadinya memikirkan masalah dia ini.” Eleanor Chu tetap tenang melihat dokumen di depannya, “Bagaimana dengan Marianne Wang?”

“Belum menikah, dan pulang ke istananya.”

“Ya, lumayan bagus.”

“Selain itu, ada seseorang yang ingin menemui anda.”

“Siapa?”

“Allen Ding。”

Eleanor Chu tiba-tiba menghentikan penanya, “Dia?”

“Perputaran keuangan rumah sakit swasta Allen Ding Tampaknya kurang baik, ingin meminjam sebagian uang dari Winnie Chu, tetapi sepertinya jumlahnya tidak sedikit, Winnie Chu tidak setuju, Allen Ding mengancamnya dengan menunjukkan video mereka berdua, akhirnya Winnie Chu ingin mencari seseorang untuk menghabisinya.”

“Ya juga, masalah seperti ini ada satu pasti ada yang kedua kali, berdasarkan watak Winnie Chu mana mungkin bersedia diperlakukan seperti itu!”

“Jadi Allen Ding mencari aku.”

“Mereka berdua sebenarnya hubungannya seperti itu, pantas Allen Ding mengetahui keberadan aku dari mulut Winnie Chu, mencarimu juga bukan sesuatu yang mengejutkan, kamu mencari tempat untuk menampungnya, ingat simpan barang yang ada di tangannya, aku tidak perlu bertemu dengannya, sebenarnya ada benda ini atau tidak juga tidak terlalu berpengaruh banyak bagi kita.”

“Ya, aku mengerti.”

Tak berapa lama setelah Lucy Mei pergi, menggunakan email mengirimkan video aktif mereka pada Winnie Chu.

Winnie Chu dengan acuh membuka beberapa saat, kemudian meletakkannya kembali.

Gayanya kuno, suara yang dibuat-buat, benar-benar tidak bisa dilihat.

“Eleanor。”

Eleanor Chu mendongakkan kepalanya, Sharen Yi juga tidak tahu dariman datangnya, satu tangan membawa sebotol vodka, satu tangan lagi membawa dua gelas tinggi, satu kaki menutup pintu, lalu masuk menuju ruang kerjanya.

“Temani aku minum.”

“Baik.”

Eleanor Chu tersenyum, juga tidak bertanya penyabebnya.

“Paling sebal dengan hari hujan di musim ini, hujan seharusnya turun pada musim gugur!”

“Memang.”

“Eleanor Chu…..”

“Ya?”

“Tidak apa-apa, hanya memanggil saja.”

Sharen Yi tiba-tiba terdiam

Beberapa saat kemudian, dia berdiri, pergi ke arah jendela.

Diluar sedang hujan angin, dia berdiri memandang keluar jendela dengan diam, akhirnya mengulurkan tangannya membuka jendela kaca, tetesan hujan tak segan-segan menghantam wajahnya tanpa henti.

Gadis di tengah hujan angin tampak seperti patung keras yang berdiri.

Eleanor Chu melihat dia menumpahkan alkohol di tangannya itu ke tanah.

Hatinya sedikit bergetar

“Hujan terlalu besar, tetesan nya membuat wajahku sangat sakit.”

Beberapa saat kemudian, sampai bagian depan kemeja Sharen Yi basah, Sharen Yi akhirnya menghirup udara dalam-dalam, menutup pintu, lalu berjalan kembali.

“Lihat dirimu, basah kuyup.”

Eleanor Chu mengangkat matanya dan memalingkan pandangan dari matanya yang memerah.

Ternyata hujan diluar sangat deras, hingga bisa membuat mata orang menjadi merah.

Dia bangkit berdiri, mengambil handuk kering dari toilet di sebelah

Sharen Yi melilitkan handuk ke tubuhnya, menyeka atas dan bawah, hanya wajahnya, yang masih penuh dengan butiran air.

Mungkin dingin, mungkin hangat.

Dia tidak mengelapnya. Eleanor Chu berpura pura tidak melihatnya.

Ceria dan jujur, semuanya adalah topeng, sebenarnya Sharen Yi tidak sebahagia yang dia pikirkan.

“Beberapa hari yang lalu, kebun anggur cognac mengirimkan anggur baru, tidak punya kesempatan untuk mencicipinya, kebetulan hari ini kamu bisa menemaniku mencoba semuanya,”

Eleanor Chu membunyikan bel memanggil pelayan, dengan cepat pelayan itu mendorong sebuah troli kecil yang berisi puluhan botol anggur.

“Terima kasih.” Terima kasih sudah memberikan aku alasan yang terbaik untuk minum, memungkinkanku untuk minum dengan bebas.

“Seharusnya aku yang berterima kasih padamu, sendirian mencicipi anggur, bukankah sesuatu yang sangat menyedihkan?”

“Wanita, temani aku mengobrol!”

Kedua orang itu melihat, Ashton Ling sedang berjalan ke dalam dengan putus asa, bajunya yang selalu rapi memiliki kerutan, tampak tidak seperti biasanya.

“Bagaimana kalau tambah lagi?” Eleanor Chu mengangkat gelasnya, “Cicipi, anggur baru.”

“Kebetulan haus.”

Ashton Ling mengambil gelas dari tangannya, dan menghabiskannya dalam satu kali teguk.

Di tenggorokan, ada rasa yang sedikit pahit.

“Anggur ini tidak baik.” Katanya

“Ya, kurang enak diminum, ada sedikit pahit.”

Eleanor Chu tersenyum sedikit menenangkan

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu